ABSTRAK
Fraktur merupakan patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik, kekuatan
dan sudut tenaga fisik, keadaan itu sendiri, serta jaringan lunak di sekitartulang akan menentukan
apakah fraktur yang terjadi lengkap atau tidak lengkap. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit
Umum Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidrap. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif dengan rancangan Quasi eksperimen dengan desain pre and post test design, sampel
pada penelitian ini adalah pasien fraktur di Rumah Sakit Umum Daerah Nene Mallomo. Dan
tekhnik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 15
responden. Dari hasil penelitian ini .dengan menggunakan ujipaired t-test tingkat nyeri sebelum
dan setelah diberikan intervensi di dapatkan nilai p = 0,000 dengan tingkat kemaknaan p <α (0,05)
yang dimana nilai p 0,000 < 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa ada Pengaruh Pemberian Terapi
Musik Terhadap Penuruanan Tingkat Nyeri Pada Pasien Fraktur Di Rumah Sakit Umum Daerah
Nene Mallomo. Hasil penelitian ini dapat di pergunakan sebagai bahan masukan bagi institusi
kesehatan dan penanganan penurunan tingkat nyeri. Semoga penelitian ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan peneliti sekaligus menjadi pengalaman berharga bagi peneliti dalam
hal melakukan penelitian.
lintas. Terjadinya frakturtersebut termasuk medis nyeri yang sudah diterima sebagai
didalamnya insiden kecelakaan,cedera “pengalaman sensori dan emosional yang
olahraga,bencana kebakaran, bencana tidak menyenangkan yang berkaitan
alam dan lain sebagainya (WHO, 2013). dengan kerusakan jaringan, aktual ataupun
Sedangkan di Indonesia terjadi kasus potensional, atau digambarkan sebagai
korban kecelakaan lalu lintas lebih kerusakan yang sama untuk mengurangi
didominasi oleh usia muda dan produktif, nyeri diperlukan terapi farmakologi dan
Data dari Kementerian Kesejahteraan non farmakologi (Black dan Hawk 2014).
Rakyat (Menkokesra) menyebutkan, Teknik non farmakologi untuk
kecelakaan pengendara sepeda motor mengurangi nyeri terdiri dari massage
mencapai 120.226 kali atau 72% dari effleurage, teknik relaksasi dan teknik
seluruh kecelakaan lalu lintas dalam distraksi. Distraksi adalah memfokuskan
setahun, dan dalam kejadian tersebut tidak perhatian pasien pada sesuatu hal atau
sedikit yang mengalami fraktur akibat dari melakukan pengalihan perhatian ke hal-
insiden tersebut. Provinsi Sulawesi Selatan hal diluar nyeri. Distraksi dapat dilakukan
merupakan provinsi dengan angka dengan cara distraksi penglihatan (visual),
kecelakaan yang tinggi (Badan Intelijen distraksi intelektual (pengalihan nyeri
Negara, 2013). dengan kegiatan-kegiatan) dan distraksi
Prevalensi cedera tertinggi secara pendengaran (audio) yaitu dengan terapi
nasional adalah di Sulawesi Selatan yaitu musik (Sari, 2014).
sebesar 12,8%. Selain itu, prevalensi Terapi musik adalah suatu bentuk
cedera dan fraktur akibat transportasi darat terapi dibidang kesehatan yang
mengalami peningkatan dari 25,9% menggunakan musik dan aktivitas musik
menjadi 47,7% (Riskesdas, 2013). untuk mengatasi masalah dalam berbagai
Berdasarkan data awal yang diperoleh aspek fisik, psikologis, kognitif dan
oleh calon peneliti di Rumah Sakit Umum kebutuhan sosial individu(Yanuar, 2015).
Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tujuan penelitian ini adalah untuk
tahun 2014 sebanyak 420pasien dengan mengetahui pengaruh terapi musik
fraktur, pada tahun 2015 sebanyak 402 terhadap tingakat nyeri pada pasien fraktur
pasien dengan fraktur, pada tahun 2016 di Rumah Sakit Nene Mallomo Kabupaten
sebanyak 311 pasien dengan fraktur dan Sidrap.
pada bulan Januari sampai Maret sebanyak
67 pasien dengan fraktur. Pasien dengan BAHAN DAN METODE
fraktur dapat merasakan nyeri. Lokasi dan Desain Penelitian
Nyeri merupakan fenomena Penelitian ini telah dilaksanakan di
multidimensional sehingga sulit untuk ruang perawatan bedah Rumah Sakit
didefenisikan. Nyeri merupakan Umum Daerah Nene Mallomo Kabupaten
pengalaman personal dan subjektif, dan Sidrap Jenis Penelitian yang digunakan
tidak ada dua individu yang merasakan pada penelitian ini adalah kuantitatif
nyeri dalam pola identik. Nyeri dapat dengan menggunakan metode penelitian
didefinisikan dengan berbagai cara. Nyeri Quasi Eksperiment. Rancangan Penelitian
biasanya dikaitkan dengan beberapa jenis Pre Eksperiment dengan desain One
kerusakan jaringan, yang merupakan tanda Group Pretest-Posttest Design. Rancangan
peringatan, namun pengalaman nyeri lebih ini tidak terdapat kelompok pembanding
dari itu.International Association for the (Kontrol). Setelah dilakukan pengukuran
Study of pain (IASP) memberikan definisi pertama (pre-test), kemudian diberikan
Min –
Variabel n Mean SD
Max
Reratapre 15 8,33 0 7-9
,5
91
Reratapost 15 7,36 0,672 6-8
menyimpulkan ada/tidaknya pengaruh
dua variabel numerik. Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 15
Responden uji analisis univariat
HASIL
didapatkan nilai rata-rata sebelum
Table 1. Distribusi Responden
berdasarkan jenis kelamin intervensi yaitu hasil mean 8,33 standar
Jenis deviasi 0,591 nilai minimum 7 dan nilai
Frekuensi %
maximun. Kemudian nilai rata-rata setelah
Laki-laki 60,0 intervensi didapatkan hasil mean 7,36
Perempuan 40,0
100
standar deviasi 0,672 nilai minimum 6 dan
nilai maximum 8.
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 15
responden yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 9 orang dengan persentase
60,0%. Sedangkan yang berjenis kelamin Tabel 4. Uji normalitas variabel rerata
perempuan sebanyak 6orang dengan pre - post intervensi tingkat nyeri
persentase 40,0%.
Variabel Shapiro-Wilk
Statistic Df P PEMBAHASAN
Rerata pre 0,896 15 0,083 Hasil uji analisis univariat didapatkan
Rerata post 0,421 15 0,202
nilai rata-rata sebelum intervensi yaitu
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 15 hasil mean 8,33 standar deviasi 0,591
Responden uji normalitas didapatkan nilai dengan nilai min 7 nilai max 9. Kemudian
p pada Shapiro-Wilkpre intervensi tingkat nilai rata-rata sesudah intervensi
nyeri p=0,083 dan untuk rerata post didapatkan hasil mean 7,36 standar deviasi
tingkat nyeri p=0,202. Dengan tingkat 0,672 dengan nilai min 6 nilai max 8.
kemaknaan p >α (0,05). berarti dapat Uji analisis bivariat didapatkan nilai
disimpulkan bahwa uji normalitas data selisih rata-rata skor tingkat nyeri sebelum
berdistribusi normal maka dari itu dan setelah intervensi yaitu mean 0,98
dilakukan uji Paired T test. standar deviasi 0,235 dengan nilai min 1
Tabel 5. Selisih nilai rata-rata tingkat dan max 1dengan nilai p =0,0001 dengan
nyeri sebelum dan setelah Intervensi tingkat kemaknaan p <α (0,05) yan g
Variabel n Mean SD Min-Max dimana 0,0001<0,05 maka dari itu dap a
Selisih
Rerata 15 0,98 0,24 1–1 disimpulkan bahwa adanya pengaruh
pre-post terapi musik terhadap tingkat nyeri pada
pasien fraktur di Rumah Sakit Umum
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 15
Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidrap
Responden uji analisis bivariat didapatkan
yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
nilai selisih rata-rata tingkat nyeri sebelum
Terapi musik adalah teknik non
dan setelah intervensi yaitu mean 0,98
farmakologi untuk mengurangi nyeri
standar deviasi 0,235 dengan nilai
terdiri dari massage effleurage, teknik
minimum 1 dan maximum 1.
relaksasi dan teknik distraksi. Distraksi
Tabel 6. Analisis uji Paired Ttest
tingkat nyeri adalah memfokuskan perhatian pasien
n Mean SD Min Max
pada sesuatu hal atau melakukan
Rerata pengalihan perhatian ke hal-hal diluar
15 0,98 0,24 0,85 1,11
pre-post nyeri. Distraksi dapat dilakukan dengan
P=0,000 cara distraksi penglihatan (visual),
Tabel 6 di atas menjelaskan setelah
distraksi intelektual (pengalihan nyeri
melakukan uji analisis pired T test
dengan kegiatan-kegiatan) dan distraksi
terhadap nilai preintervensi tingkat nyeri
pendengaran (audio) yaitu dengan terapi
dan reratapost tingkat nyeri didapatkan
musik (Sari, 2014).
hasil p=(0,000) dengan tingkat kemaknaan
Salah satu distraksi yang efektif
p <α (0,05) yang dimana nilai p 0,000
adalah musik yang dapat menurunkan
<0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima
nyeri fisiologis, stress dan kecemasan
dan dapat di simpulkan bahwa p: 0,000,
dengan mengalihkan perhatian seseorang
dimana ada perbedaan antara pre dan post
dari nyeri.Musik terbukti menunjukkkan
setelah diberikan terapi musik pada pasien
efek yang dapat mengurangi nyeri dan
fraktur. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada
mengubah persepsi waktu.
pengaruh terapi musik terhadap tingkat
Berdasarkan penelitian yang telah
nyeri pada pasien fraktur di Rumah Sakit
dilakukan oleh Karendehi (2015),
Umum Daerah Nene Mallomo Kabupaten
Menyatakan bahwa ada pengaruh
Sidrap.
pemberianmusik terhadap skala nyeri
akibat fraktur. Hasil penelitian lain juga
yang telah dilakukan oleh Rahman dan