Anda di halaman 1dari 3

Ilmu konservasi gigi merupakan ilmu tertua di bidang kedoteran gigi yang tumbuh sejak abad ke-

18 sebagai suatu solusi untuk masyarakat yang mengalami kerusakan gigi serta mempertahankan gigi
mereka selama mungkin. Ilmu konservasi gigi ialah cabang ilmu kedoteran gigi yang menekuni tentang
cara mengatasi kelainan (penyakit) jaringan keras gigi, pulpa serta periapikal untuk mempertahankan
gigi didalam mulut melalui restorasi serta perawatan endodontic, baik secara konvensional ataupun
bedah. Ilmu ini bertujuan untuk melakukan perawatan gigi dan mempertahankan gigi selama mungkin di
dalam mulut agar estetik dan fungsi kunyah kembali normal. Perkembangan konservasi gigi diarahkan
ketiga bidang kekhususan, ialah: kariologi, endodontologi, dan teknologi restorasi.

Saat sebelum merencanakan perawatan konservasi gigi, kitawajib terlebih dahulu menentukan
diagnosis. Diagnosis adalah penentuan jenis penyakit yang dialami penderita. Diagnosis merupakan
kesimpulan dari pengecekan, baik itu pengecekan subyektif, pengecekan obyektif, serta pengecekan
penunjang yang lain. Dalam penegakan diagnosis perlu dilakukan prosedur penegakan diagnosis secara
sistematis.Pemeriksaan yang teliti perlu dilakukan untuk memperoleh diagnosis yang pas. Kesalahan
dalam mendiagnosis menyebabkan perawatan yang tidak tepat, yang dapat merugikan pasien dan
dokter gigi sendiri.

Ilmu konservasi gigi cabang ilmu kedokteran gigi yang mepelajari tentang cara menanggulangi
kelainan (penyakit) jaringan keras gigi yang berhubungan dengan ilmu seni dari kedokteran gigi yang
meliputi diagnosis, perawatan, dan prognosis dari suatu defek pada jaringan keras gigi serta
membutuhkan suatu koreksi.

Ilmu konservasi gigi bertujuan untuk mencegah, merawat dan merestorasi penyakit, kerusakan,
dan kelainan yang mengenai jaringan keras dan lunak gigi untuk mengembalikan fungsi, bentuk, estetik
dan perlindungan jaringan pendukung gigi serta mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rongga
mulut. Ilmu konservasi gigi mrliputi beberapa hal.

Operative dentistry (Ilmu konservasi jaringan keras gigi) adalah ilmu yang mempelajari teknik
restorasi kerusakan / penyakit pada jaringan keras gigi dengan menggunakan bahan tumpatan plastis
dan non plastis.

Endodontik (perawatan saluran akar) merupakan ilmu kedokteran gigi yang meliputi etiologi
(studi yang mempelajari tentang kausalitas / penyebab), diagnosis, pencegahan dan perawaatan
penyakit pulpa gigi dan jaringan perapikal yang disebabkam oleh penyakit pulpa

Perawatan ini memusatkan perhatian pada jaringan pulpa (saraf gigi) dan jaringan yang terkait
dengannya. Prosedur perawatan ini digunakan dalam upaya untuk mempertahankan kesehatan pulpa
gigi dan jaringan periapeks, dan perawatan dari pulpa yang berpenyakit agar gigi dapat dipertahankan.
Bahkan, perawatan ini dapat dilakukan pada pulpa yang sehat namun harus didevitalkan (dimatikan)
karena merupakan rencana restorasi secara keseluruhan.

Penambalan gigi berlubang atau disebut juga karies merupakan masalah yang sering terjadi
pada pasien. Sekitar 80 persen pasien datang dengan kondisi gigi berlubang baik disadari maupun tidak
disadari oleh pasien. Gigi berlubang terjadi karena beberapa faktor diantaranya plak yang ditumbuhi
kuman penyebab gigi berlubang. Penambalan gigi merupakan tindakan untuk mengkoreksi adanya gigi
berlubang. Bahan tambal yagg digunakan sebaiknya juga memperhatikan sisi estetika baik dari segi
kontur dan warna nya sesuai dengan gigi asli atau bahkan lebih bagus.
Perawatan syaraf gigi dilanjutkan dengan restorasiyang tepat. Perawatan syaraf gigi atau dikenal
juga dengan istilah perawatan endodontic merupakan suatu usaha untuk mempertahankan gigi di dalam
rongga mulut pada kasus-kasus gigi berlubang yang sudah mencapai syaraf gigi.

Gejala yang terjadi apabila lubang telah mencapai syaraf gigi adalah munsulnya rasa sakit yang
terjadi secara tiba-tiba, senut-senut, dan seringkali rasa sakit sampai telinga dan kepala. Pada kondisi
seperti ini pasien lebih sensitif, cepat marah, susah tidur, susah makan karena giginya sakit. Hal tersebut
mengakibatkan kualitas hidup akan menurun. Untuk mengeliminasi perasaan tidak nyaman tersebut
hanya ada 2 opsi perawatan yaitu dicabut atau dilakukan perawatan syaraf gigi.

Tahapan perawatan syaraf gigi diawali dengan membuka akses ke saluran akar, kemudian
dilakukan pembersihan saluran akar sampai tepat di ujung akar, setelah bersih dan steril, saluran akar
akan diisi bahan pengisi. Setelah tidak ada keluhan subyektif maka dapat dilakukan pembuatan restorasi
gigi pasca perawatan saluran akar. Untuk mendapatkan hasil perawatan yang bagus, perawatan saluran
akar sebaiknya dilakukan oleh doker gigi spesialis konservasi atau disebut juga endodontis.

Gigi yang sudah dilakukan perawatan saluran akar memerlukan restorasi yang tepat agar tidak
terjadi fraktur karena gigi yang sudah dilakukan perawatan saluran akar kondisinya rapuh. Restorasi gigi
pasca perawatan saluran akar harus kuat, dan mampu mengakomodir kekuatan kunyah dengan estetika
yang baik. Restorasi dapat berupa crown/mahkota, inlay atau onlay tergantung kondisi gigi tersebut.

Pelayanan di bidang konservasi gigi meliputi restorasi (Tambal Gigi), perawatan endodontik
(Perawatan Saluran Akara), dan cosmetic dentistry.

Yang terakhir adalah restorasi (penambalan gigi) merupakan prosedur perawatan gigi yang
bertujuan untuk memperbaiki atau mengembalikan bentuk, fungsi, dan penampilan gigi yang
rusak.Prosedur perawatan ini sering disebut dengan penambalan gigi.

Apa perbedaan dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis konservasi gigi? Dokter gigi umum
pada dasarnya menyediakan pelayanan berupa perawatan gigi untuk segala usia. Dokter gigi umum
biasanya melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap mulut meliputi gigi, gusi, dan struktur
lainnya serta melakukan upaya pencegahan terhadap terjadinya masalah pada gigi dan mulut.

Sedangkan dokter spesialis konservasi gigi adalah dokter gigi yang telah menyelesaikan program
pendidikan dan profesi sebagai dokter gigi umum, kemudian melanjutkan program spesialis konservasi
gigi selama 2-3 tahun. Fokus utama konservasi gigi meliputi perawatan gigi serta mempertahankan gigi
selama mungkin di dalam rongga mulut, sehingga fungsi, bentuk, dan estetika gigi dapat berjalan secara
normal.

Perawatan yang dapat dilakukan pada dokter spesialis konservasi gigi, yaitu: pencegahan dan
perawatan gigi berlubang, penambalan gigi estetis, perawatan syaraf saluran akar dan sisa akar gigi, post
perawatan saluran akar (mahkota/jaket pasak logam, mahkota/jaket fiber post), estetik gigi
seperti veneer (memperbaiki penampilan gigi) dan bleaching (pemutihan gigi), bedah endodontik
misalnya pada kasus trauma gigi akibat kecelakaan maupun cedera.

Konservasi gigi juga berperan dalam melakukan perawatan saluran akar dan prosedur bedah terkait
penyakit yang barangkali dapat memberikan dampak pada kesehatan dan penampilan gigi. Perawatan
yang diberikan bisa meliputi berbagai penambalan, perawatan saluran akar endodontik bedah, implan
endodontik, pemutihan, serta pengelolaan gigi yang mengalami trauma.

Anda mungkin juga menyukai