Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang maha kuasa dan maha penyayang. Dengan segala
kelimpahan nikmatnya, rahmatnya, hidayahnya dan inayahnya, sehingga kami
dipermudahuntuk dapat menyelesaikan Makalah ini.
Kami susun makalah ini dengan segenap tenaga kami. Tidak hanya itu, tetapi
denganbantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah.
Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan jazakumullah khairan kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami sadar bahwasanya didalam makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari
segi susunan kalimat dan tata bahasanya. Karena itu, dengan hati yang terbuka kami siap
menerimanya segala saran dan kritikan dari para pembaca supaya kami dapat
memperbaikimakalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga adanya makalah "Perbandingan antara kurikulum
KTSP, kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka serta perbedaannya” dapat memberikan
pengetahuan yang lebih dari pembaca.

Pasarwajo, 03 November 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum di Indonesia telah
mengalami banyak sekali perubahan. Mulai dari kurikulum tradisional pasca
kemerdekaan sampai kurikulum modern.
            Kemudian dikenal Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kurikulum 2013
dan yang terakhir yaitu Kurikulum Merdeka. Dari ketiga kurikulum ini terjadi banyak
perubahan dan perkembangan dalam pendidikan di Indonesia.
            Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), siswa dituntut untuk aktif
dalam pembelajaran dan kurikulum yang digunakan adalah hasil dari rancangan tiap
satuan pendidikan masing-masing dengan melihat dari beberapa aspek. Kurikulum 2013
merupakan penyempurna dari kurikulum-kurikulum yang ada sebelumnya.
Dalam acara peringatan Hari Guru Nasional di tahun 2019 Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan atau Kemendikbud Mencetuskan konsep " Pendidikan Merdeka belajar ".
Konsep tersebut merupakan suatu respon terhadap kebutuhan sistem pendidikan pada
eraindustrial revolution 4.0, menteri Nadiem Makarim menyebutkan merdeka belajar
adalah kemerdekaan berpikir, kemerdekaan berpikir ditentukan oleh guru titik jadi kunci
utama yang menunjang sistem pendidikan yang baru adalah guru yang di mana guru
bertugas untuk membentuk masa depan bangsa. Konsep Merdeka Belajar diasumsikan
bukan lagimenjadi gagasan tetapi lebih dikatakan sebagai sebuah kebijakan yang akan
dilaksanakanMerdeka belajar kemerdekaan adalah sat kata yang sering dimaknai dan
digambarkan dengan kebebasan dalam arti yang sesungguhnya. Yang menjadi titik
permasalahan adalah masih terdapat pengekangan di mana-mana khususnya
pendidikan, pendidik dan peserta didik belum dapat merasakan otonomi yang cukup
untuk menentukan arah kebijaksanaandalam belajar dan mengajar karena masih diatur
oleh regulasi yang membuat rencana proses pelaksanaan dan evaluasi yang dilaksanakan
terkesan terbatas dan mengikat.
Dalam makalah ini akan dibahas lebih banyak tentang kurikulum KTSP, kurikulum
2013 dan Kurikulum merdeka. Yang mana tiga kurikulum inilah yang banyak menjadi
permasalah dalam ranah pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum?
2. Bagaimana hakikat kurikulum KTSP, Kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka?
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan antara ketiga kurikulum?

C. Tujuan Pembahasan
            Dari beberapa rumusan masalah di atas, dapat disebutkan beberapa tujuan
pembahasan sebagai berikut :
1.  Untuk mengetahui pengertian kurikulum.
2.  Untuk mengetahui hakikat kurikulum KTSP, Kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka..
3. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara ketiga kurikulum.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
            Istilah kurikulum adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani.[1] Pada
awalnya istilah ini digunakan untuk dunia olahraga, yaitu berupa jarak yang harus
ditempuh oleh pelari. Pada masa Yunani dahulu kala istilah “kurikulum” digunakan untuk
menunjukkan tahapan-tahapan yang harus dilalui atau ditempuh oleh seorang pelari
dalam perlombaan estafet yang dikenal dalam dunia atletik, proses lebih lanjut istilah ini
ternyata mengalami perkembangan, sehingga penggunaan istilah ini merambah ke dunia
pendidikan. Sejauh ini belum diketahui secara pasti kapan istilah kurikulum masuk dalam
ranah pendidikan. Persoalan ini memerlukan penelitian sejarah kurikulum yang lebih
mendalam untuk melihat lebih jauh mengenai sejarah istilah kurikulum yang dari
awalnya telah berkembang dari bahasa Yunani.
            Secara etimologis, kurikulum merupakan tejemahan dari kata curriculum dalam
bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin
currere yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk.
Dari sudut terminologi, pengertian kurikulum menurut S. Nasution[2] ialah sebagai
“sejumlah mata pelajaran yang atau bahan ajar yang harus dikuasai murid dan diajarkan
oleh guru untuk mencapai suatu tingkatan atau ijazah”.
            Sedangkan pengertian kurikulum menurut para ahli kurikulum adalah perangkat
pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat.
Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan mengenai tujuan
(MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa kurikulum adalah suatu
rencana tertulis (Tanner, 1980).
           

B. Hakikat Kurikulum KTSP, Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka


1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
a. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP yang merupakan
penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan/sekolah.[8] KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian.

b. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan. KTSP memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berpartisipasi
aktif dalam pengembangan kurikulum.[9]
Secara khusus tujuan diterapkan KTSP adalah.
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumberdaya yang
tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan
kurikulum melalui pengambilan keputussan bersama.
3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai.
c. Karakteristik KTSP
            KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum dalam konteks
desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberikan wawasan baru
terhadap system yang sedang berjalan selama ini. Hal ini diharapkan depat membawa
dampak terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja sekolah, khususnya dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran.
            Karekteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan
pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber
belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta system penilaian. Berdasrkan uraian
di atas, dapat dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai berikut; pemberian
otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang
tua yang tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan professional, serta tim-kerja yang
kompak dan transparan.[10]
            Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdapat 11 mata pelajaran yang
diajarkan, sebagai berikut; pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa
Indonesia, matematika, IPA, IPS, kerajinan tangan dan kesenian, pendidikan jasmani, seni
budaya dan keterampilan, mulok, dan pengembangan diri.

d. Kelebihan Dan Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Kelebihan.
 Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
 Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program
pendidikan.
 KTSP memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aspektabel bagi kebutuhan siswa..
 KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan
kurang lebih 20%.
 KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

2. Kekurangan
 Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan
satuan pendidikan yang ada
 Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai kelengkapan
dari pelaksanaan KTSP
 Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif baik
konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan
 Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak berkurangnya pendapatan guru.

2. Kurikulum 2013
a. Pengertiaan Kurikulum 2013
            Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan
dan saat ini sedang dalam proses pelaksanaan  oleh pemerintah, karena ini merupakan
perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan karena banyaknnya
masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki kurikulum yang kurang tepat.
            Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan
pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih
menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara
khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
            Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun  guru
tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung
dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena
itu, kajian silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun
kelompok sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih
tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami  seluruh isi silabus yang telah disiapkan
tersebut.
            Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan
kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari
Buku Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.

b. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013


1. Kelebihan.
 Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan
kesemua program studi.
 Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau
kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
 Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang  pendidikan
anak usia dini.
 Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya 
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan
kecakapan profesionalisme secara terus menerus.

2. Kekurangan.
 Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
 Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional
(UN) masih diberlakukan.
 Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.
           
            Untuk jam pelajaran dan pembelajaran dalam kurikulum 2013 nanti, untuk SD
yang semula 10 mata pelajaran akan menjadi enam mata pelajarann yakni Matematika,
Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Kesenian. Di lain pihak, materi IPA dan IPS
menjadi tematik di pelajaran-pelajaran lainnya. Untuk Siswa SMP dari 32 jam menjadi 38
jam pelajaran per minggu. Mengacu kurikulum baru, jumlah mata pelajaran SMP yang
semula 12 nanti menjadi 10 mata pelajaran. Mata ajar muatan lokal dan pengembangan
diri akan melebur ke dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya.
            Sedangkan mata pelajaran yang lain tetap, yakni Pendidikan Agama, Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya
(muatan lokal), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

3. Kurikum Merdeka
a. Pengertian Merdeka Belajar
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia kata merdeka dapat diartikan sebagai
bebasdari penghambaan, penjajahan atau dapat dimaknai dengan berdiri sendiri. dalam
bahasaarab kata merdeka lazim dengan penyebutan hurriyah yang artinya bebas dari
segala bentuk pengikatan diri terhadap apapun atau istiqla. dalam kontek ini merdeka
sama sajadengen keleluasaan untuk berfikir secara bebas dan menentukan nasibnya
sendiri.sedangkan belajar merupakan perubahan perilaku yang relatif permanen
didalam berperilaku, berkehidupan yamh diidapatkan sebagai hasil dari pengamatan
atau latihan.Menurut Moh. Surya belajar merupakan sebuah usaha yang di upayakan
untuk perubahan setiap individu untuk memperoleh perubahan secara keseluruhan
yangdidapatkan dari proses pengalaman serta respon dari interaksi terhadap lingkungan
kepada setiap individu. Sedangkan pandangan dari (sanjaya:2010) kata belajar
memilikimakna harfiah yang mengedepankan perubahan proses mental yang di
akibatkan darirangsangan interaksi lingkungan. Secara umum telah di kemukakan bahwa
belajar sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan
karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak
lahir. maka dari itu merdeka belajar merupakan kebebasan didalam menentukan cara
berperilaku, berprose, berfikir, berlaku kreatif guna pengembangan diri setiap individu
dengan menentukan nasibdirinya sendiri.Merdeka belajar dapat dimaknai pemberian
ruang yang lebih terhadap siswa dengan adanyakesempatan belajar secara nyaman
tenang dan bebas tampa adanya tekanan, denganmemperhitungkan bakat alamaiah
yang dimiliki setiap siswa. Dalam pidatonya pada hari gurunasional mentri pendidikan
dan kebudayaan nadiem makarim memaparkan suatu kebijakanmengenai merdeka
belajar yang didalamnya terdidi dari empat poin yang di gadang-gadangakan membawa
perubahan dan dampak besar dalam dunia pendidikan. Secara lugas nadiemmakarim
menjelaskan tentang merdeka belajar deng empat pokok bahasan, yang pertama:USBN,
UN, RPP, dan PPDB.B.

b. Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar


Dalam konsep merdeka belajar memiliki Empat program pokok kebijakan pendidikan
yang dijadikan titik fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia,” Program
“Merdeka Belajar” terdapat 4 kebijakan yang meliputi:
1. Proses Penilaian USBN komprehensif yaitu penyelenggaraan USBN (Ujian
SekolahBerbasis Nasional) akan dilakukan dengan ujian yang diselenggarakan
oleh sekolah.dalam proses penilaian. Pihak sekolah dapat melakukan ujian secara
tertulis maupunlisan, atau bisa menggunakan pembuatan karya tulis maupun
pengumpulan portofolio.Sehingga pihak sekolah mampu menyusun dan memiliki
wewenang sesuai kebijakanyang tentunya mendukung proses pengetahuan anak.
2. Ujian Nasional (UN) akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan
SurveiKarakter yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa
(literasi),kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi) dan
penguatan pendidikan karakter. Proses ujianpun akan dilaksanakan pada tengah
jenjang pendidikan misalnya pada kelas 4 SD, 8 SMP, 10 SMA, hal ini akan
menjadi bahan evaluasi pembelajaran pada jenjang pendidikan yang akan
dilaksanakan guru atau pendidik.
3. Penyederhanann Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dalam proses
penyusunan RPP Kemendikbud memangkas beberapa komponen. Dalam
kebijakanini guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan
mengembangkanformat RPP. Tiga komponen inti RPP terdiri dari tujuan
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan asesmen.
4. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), terjadi perubahan Komposisi PPDB
jalurzonasi dapat menerima siswa minimal 50%, jalur afirmasi minimal 15%, dan
jalur perpindahan maksimal 5%.kemudian pada jalur prestasi atau sisa 0-30%
lainnyadisesuaikan dengan kondisi daerah kota masing masing. Setiap daerah
memilikiotonomi kebijakan untuk menentukan komposisi akhir dari zonasi
Sehingga

c. Tujuan Merdeka Belajar

Dengan adanya kebijakan baru dari Kementrian Pendididkan dan Kebudayaanatau


( KEMENDIKBUD ) tentang Konsep Merdeka Belajar pastilah memiliki tujuanuntuk
menciptakan link and match atau yang menghubungkan dunia belajar dan duniakerja.
Kebijakan Merdeka Belajar juga bertujuan untuk mewujudkan kualitas ataumutu
pendidikan yang berkelanjutan. Seperti yang kita ketahui dengan MerdekaBelajar,
peserta didik mempunyai keleluasaan dalam belajar bukan hanya di dalamsatu segmen
karena menurut Namdie Makariem, anak adalah multi kecerdasaan,setiap anak pasti
mempunyai kecerdasan sesuai minat di bidangnya masing- masing, maka mereka di beri
kebebasan dalam seni belajarnya dengan kecerdasan miliknyasendiri dan sesuai dengan
potensinya, tidak boleh di atur dengan hanya satukecerdasan saja, belajar juga dengan
secara menyeluruh dan holistik, dan menciptakansuasana belajar menyenangkan dari
segi manaapun, dan peserta didik sebagai pusatlearning, dan sebagi subjek belajar dan
dimensi utama, dan guru menyesuaikantujuannya capaian belajar peserta didik dan
menyiapkan konsep yang cocok danrelevan dengan tujuan yang ingin dicapai,dengan
merdeka belajar tidak menyiksan pihak Pendidik, peserta didik dan orang TuaDengan ini
Merdeka Belajar bertujuan membebaskan peserta didik dari sebuahsistem kejar teget
nilai, penerapan belajar dengan cara menyenangkan, dan balajar bukan hanya untuk
mengejar kelulusan,atau untuk mendapat nilai tertinggi belajar juga bisa dilaksanakan di
luar kelas, bukan cuma didalam kelas tetapi, peserta didikdiharapkan dapat berdikusi
dengan guru, outing class, dan belajar banyak hal seperti belajar berani bertanya,
berfikir cerdik dalam bergaul, dan mandiri. Penerapkankebijakan sendiri jadi nilai tidak
tergantung dari nilai tertulis seperti sebelumnyatetapi tugas bisa di ambil dari tugas
harian individu atau kelompok, tugas yang di berikan bisa berupa karya tulis, atau
portofolio dan lain - lain. Seperti yang telahdipaparkan Konsep Merdeka belajar oleh
Kementrian Pendidikan ada penerapan UN (Ujian Nasioaal ) yang di tiadakan yang
berubah menjadi Assesmen KomptensiMinimum dan Survey Karakter, jadi biasanya
penguasaan penyerapan belajar pesertadidik di uji dan di laksanakan di akhir jenjang
sekolah dengan menguji mata pelajaram matematika, Bahaasa Indonesia, dan yang
lainnya, kali ini Ujian Nasionaldi ganti dengan pemetaan literasi dan numerasi, yang tidak
sama dengan BahasaIndonesia dan Matetmatika, tetapi juga mencakup IPA, IPS dan
semacamnya, yangdiharapkan peserta didik mampu memahami secara maksimal dan
menganalisasebuah bacaan dan mampu menerapkan konsep berhitung di dalam
kehidupan sehari
– hari, memperkuat karakter dan aplikasi pembelajaran yang nantinya akan
dilaksanakan di tengah jenjang sekolah. Selanjutnya yaitu Survei Karakter yang
berbedadengan berbeda dengan tes, biasanya pemerintah dinilai hanya memiliki data
kognitifdari peserta didik, tetapi tidak mengetahui kondisi ekosistem di sekolah
sebenarnya,kemudian nantinya peserta didik di berikan sejumlah pertanyaan, misalnya
surveyimplementasi gotong royong di sekolah, lalu apakah ada bulliying yang
terjadi,apakah level toleransinya sehat dan baik di sekolah dan apakah peserta didik
sudahmenerapkan asas Pancasila dalam hidup peserta didik, jadi peserta didik bukan
hanya mata pelajaran tetapi juga belajar menghormati satu dengan yang lain, salintolong
menolong sehingga peserta didik benar – benar bisa merasakan dan
bisadiimplementasikan , dan kemudian Survey Karakter ini diharapkan dan di
gunakansebagai tolak ukur atau panduan sebagai feed back bagi sekolah dan
pemerintahsebagai perbaikan dan perubahan Kebijakan Pendidikan di masa mendatang
(Rosyidi,2020).

d.Kelebihan dan Kekurangan Merdeka Belajar


Program merdeka belajar yang tidak lama disampaikan dalam pidato kementrian
pendidikan Indonesia Nadiem Makarim, merupakan salah satu program yang
dapatmembangunkan sistem pendidikan Indonesia yang begitu-begitu saja menjadi
lebih bergairah dan maju seperti nama programnya yaitu Merdeka Belajar.
Program merdeka belajar ini tentunya menuai pro dan kontra dari berbagai
kalangankarena kelebihan dan kekurangan program tersebut.

Kelebihannya:
➢Anak Didik Bebas Berekspresi
Maksudnya anak didik bebas berekspresi dalam artian leluasa dalam belajar karnatidak
di atur oleh satu pelajaran saja, intinya anak didik belajar sesuai potensinyamasing-
masing.
➢Anak Didik Tidak Dituntut Sama
Program merdeka belajar ternyata membawa perubahan pada sistem
pendidikanIndonesia, karena selama ini anak didik ditargetkan oleh nilai akademik saja,
maka program merdeka belajar menjadikan siswa terlihat istimewa karena skill yang
berbeda-beda, dalam proses pembelajar pengenalan bakatnya, kita sebagai guruharus
selalu ada agar anak tidak putus asa dalam berprosesnya.
➢Rpp 1 lembar
Karena anak didik belajar sesuai potensinya masing-masing maka kita selaku guruyang
membimbing anak didik hanya perlu menyesuaikan arah, dengan adanya rpp1 lembar
beban guru sedikit berkurang karena itu diharapkan guru pembimbingfokus dalam
mengarahkan dan mendampingi anak didik.

Kekurangannya:
➢Membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit
Dengan bebasnya berekspresi anak didik dalam belajar, tentunya memakan waktudan
biaya yang tidak sedikit Karen dalam berprosesnya anak didik berbeda-beda
pemahaman.
➢Kurangnya guru yang merdeka
Untuk mewujudkan anak didik yang merdeka dalam belajar tentunya memerlukanguru
yang merdeka dalam mengajar juga, tetapi pengalaman para guru yangmerdeka hanya
sedikit kebanyakan dilihat dari pengalaman para guru pada masakuliahnya dulu, hal ini
disebabkan oleh kurangnya pengalaman para guru, karena program merdeka belajar
baru-baru ini diterbitkan.
➢Kurangnya referensi
Untuk menjalankan program merdeka belajar ini tentunya memerlukan referensiatau
rujukan seperti buku sebagai alat belajar, buku yang ada sekarang dinilairendah, maka
dari itu memerlukan buku yang lebih efesien untuk menjalankan pembelajaran dan
mewujudkan program merdeka belajar ini.Itulah kelebihan dan kekurangan yang diambil
secara garis besar.(Tim Kompasiana,2020).

C. Persamaan dan Perbedaan Antara KTSP, Kurikulum 2013 dan Kurikulum merdeka
            Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan dalam
sistem pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan lainnya terdapat
perbedaan, tetapi juga masih ada persamaan di antara kurikulum itu.

1. Persamaan dan Perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013.


a. Persamaan.
 Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks
sebagai butir-butir KD.
 Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat
atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
 Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP. 
 Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada
hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan
menerima pengetahuan.
b. Perbedaan.
NO KTSP KURIKULUM 2013
1. Mata pelajaran tertentu mendukung Tiap mata pelajaran mendukung
kompetensi tertentu semua kompetensi (Sikap,
Keteampilan, Pengetahuan)

2. Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu


sendiri dan memiliki kompetensi dasar dengan yang lain dan memiliki
sendiri kompetensi  dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas

3. Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel Bahasa Indonesia sebagai penghela


lain mapel lain (sikap dan keterampilan
berbahasa)

4. Tiap mata pelajaran diajarkan dengan Semua mata pelajaran diajarkan


pendekatan berbeda dengan pendekatan yang sama
(saintifik) melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar…

5. Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten


diajarkan terpisah pembelajaran diajarkan terkait dan
terpadu satu sama lainKonten ilmu
pengetahuan diintegrasikan dan
dijadikan penggerak konten
pembelajaran
6. Tematik untuk kelas I-III (belum Tematik integratif untuk kelas I-III
integratif)

7. TIK mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran,


dipergunakan sebagai media
pembelajaran mata pelajaran lain

8. Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat


komunikasi dan carrier of knowledge

9. Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas Tidak ada penjurusan SMA. Ada
XI mata pelajaran wajib, peminatan,
antar minat, dan pendalaman minat

10. SMA dan SMK tanpa kesamaan SMA dan SMK memiliki mata
kompetensi pelajaran wajib yang sama terkait
dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap.

11. Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detil
sampai bidang studi, didalamnya
terdapat pengelompokkan
peminatan

2 . perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka


 Penilaian pada Kurikulum 2013 menggunakan penilaian formatif dan sumatif oleh
pendidik untuk memantau kemajuan belajar, hasil belajar, dan deteksi kebutuhan
perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan.
 Penilaian pada Kurikulum Merdeka berfokus pada penguatan asesmen formatif
dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap
capaian siswa.
 Penilaian pada Kurikulum 2013 menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada
setiap mata pelajaran, sementara Kurikulum Merdeka terutama pada proyek
penguatan profil pelajar Pancasila.
 Penilaian pada Kurikulum 2013 dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, sementara Kurikulum Merdeka tidak melakukan pemisahan ini.
 Kurikulum 2013 disertai perangkat pedoman implementasi kurikulum, Panduan
Penilaian, dan Panduan Pembelajaran setiap jenjang.
 Kurikulum Merdeka disertai perangkat Panduan Pembelajaran dan Asesmen,
panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan pengembangan
projek penguatan profil pelajar Pancasila, panduan pelaksanaan pendidikan
inklusif, panduan penyusunan Program Pembelajaran Individual, dan modul
layanan bimbingan konseling.
 Pemerintah menyediakan perangkat ajar buku teks dan buku nonteks di
Kurikulum 2013
 Di Kurikulum Merdeka, pemerintah juga menyediakan perangkat ajar berupa
contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh projek penguatan
profil pelajar Pancasila, dan contoh kurikulum operasional sekolah.

BAB III
PEMBAHASAN

A. KESIMPULAN
            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sedangkan pengertian
kurikulum menurut para ahli kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan
jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat. Ada ahli yang mengungkapkan
bahwa kurikulum adalah pernyataan mengenai tujuan (MacDonald; Popham), ada juga
yang mengemukakan bahwa kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).
            Merdeka belajar merupakan kebebasan didalam menentukan cara berperilaku,
berprose, berfikir, berlaku kreatif guna pengembangan diri setiap individu
denganmenentukan nasib dirinya sendiri.
Kurikulum Berbasis KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004
(KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan/sekolah. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi ,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan dan saat
ini sedang dalam proses pelaksanaan  oleh pemerintah, karena ini merupakan
perubahan dari struktur kurikulum KTSP.
            Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan dalam
sistem pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan lainnya terdapat
perbedaan, tetapi juga masih ada persamaan di antara kurikulum itu. Antara kurikulum
KBK dengan KTSP terdapat beberapa persamaan seperti, sama-sama menekankan pada
aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa dan sama-sama berorientasi pada
prinsip pendidikan sepanjang hayat. Dan juga persamaan antara KTSP dan Kurikulum
2013, seperti, Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks
sebagai butir-butir KD.

B. SARAN
            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dari pengertian kurikulum
tersebut dapat dipahami bagaimana pentingnya kurikulum dalam dunia pendidikan.
Terkait dengan bergantinya kurikulum pendidikan, sebaiknya kita harus tetap
melaksanakannya agar pendidikan di Indonesia ini bisa lebih baik lagi.
            Kurikulum 2013 masih perlu ditinjau ulang dikarenakan sosialisasinya masih dapat
dibilang sangat minim dilakukan oleh pemerintah. Juga banyak sekali opini publik yang
kontra terhadap kurikulum 2013 ini.

                                                           

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Lias. Tanpa tahun. Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. Jakarta:


Gaung Persada.
Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Dan
Implementas, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Bumi       Aksara.
http://panduanmu.blogspot.com/2012/12/pro-kontra-kurikulum-2013.html.
http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kurikulum-menurut-para-        
ahli.html
[1]Lias Hasibuan. Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. hlm. 1-3. 2010. Jakarta: Gaung 
Persada.
[2]Lias Hasibuan. Kurikulum… hlm. 6
[3]http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kurikulum-menurut-para-
ahli.html senin 18-11-‘13 jam 21.27
[4]E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Dan Implementas,
Bandung: 2005, hlm. 40.
[5] E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis….hal. 39.
[6] E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis….hal. 42.
[7]E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis.
Rosdakarya. Bandung. 2007. Hal. 20.
[8]Masnur Muslich. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 2007.
Hal. 10
[9]E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat….hal. 22.
[10]E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat…..hal.29
[11]http://panduanmu.blogspot.com/2012/12/pro-kontra-kurikulum-2013.html. selasa
19-11-2013. jam 11.29

Anda mungkin juga menyukai