Candi Di Indonesia
Candi Di Indonesia
sejarah Indonesia
Oleh:
1. Riana ayudisti
2. Ismawati
3. Tintin
4. Sandi rusmana
5. Jidan bana
6. Tarpiansyah
Candi Prambanan
Disini terdapat situs reruntuhan candi purbakala hindu yang konon dibangun bersamaan
dengan zaman dengan dibangunnya Candi Borobudur, sekitar abad ke-8 Masehi, dulu
merupakan pusat penyebaran agama Hindu pertama di Jawa Tengah. Para ahli arkeolog yakin
komunitas hindu didataran tinggi dieng adalah awal lahirnya Dinasty Syailendra yang pada
jamannya membangun candi yang monumental dalam sejarah. Selain reruntuhan candi kita juga
menemukan reruntuhan sisa – sisa kerajaan masa lampau. Yang unik, candi-candi disekitar
dieng ini dinamai tokoh-tokoh pewayangan Pandawa Lima. Untuk itu candi ini dinamakan
Candi Pandawa Lima.
Candi Kalasan
Candi Dieng
Candi Dieng berada di dataran tinggi Dieng yang dianggap merupakan suatu tempat
yang memiliki kekuatan misterius sebagai tempat bersemayamnya arwah para leluhur, sehingga
tempat ini dianggap suci. Dieng berasal dari kata Dihyang yang artinya tempat arwah para
leluhur. Terdapat beberapa komplek candi di daerah ini, komplek Candi Dieng dibangun pada
masa agama Hindu, dengan peninggalan Arca Dewa Siwa,Wisnu, Agastya, Ganesha dan lain-
lainya bercirikan Agama Hindu.
Candi Cetha
Candi Brahma
CANDI BRAHMA terletak di sebelah candi Siwa, bentuk dan ukurannya lebih kecil.
Luas dasarnya 20 meter persegi dan tingginya 37 meter. Ditinjau dari segi arsitektur seperti
halnya candi SIwa candi ini juga terdiri dari tiga bagian yaitu kaki, badan dan atap candi. Kaki
candi yang tingginya 3,30 m mempunyai hiasan yaitu sebuah relung yang berisi motif
prambanan, berupa singa diapit oleh dua pohon kalpataru penuh dengan bunga-bunga teratai
biru, putih dan merah yang di bawahnya ada kinara dan kinari (makhluk setengah manusia
setengah dewa).
Candi Sambisari
Candi Banyunibo
Candi Plaosan
Candi Badut
Candi Mendut
Candi Sukuh
Candi Pari
Candi Pari adalah sebuah candi yang terletak sekitar 2 km ke arah barat laut pusat
semburan lumpur PT Lapindo Brantas saat ini. Candi ini berada di Desa Candi
Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur. Candi ini merupakan
suatu bangunan persegi empat dari batu bata, menghadap ke barat dengan ambang serta tutup
gerbang dari batu andesit batu alam. Dahulu, diatas gerbang ada batu dengan angka tahun
1293 Saka = 1371 Masehi. Merupakan peninggalan zaman Majapahit di masa pemerintahan
PrabuHayam Wuruk 1350-1389 M.
Candi Brahu
Candi Brahu merupakan salah satu candi yang terletak di Jawa Timur. Lokasi persisnya
ada di Dukuh Jamu Mente, Desa Bejijong atau sekitar 2 kilometer dari jalan raya Mojokerto,
Jombang. Candi ini terletak di dalam kawasan situs arkeologi Trowulan, bekas ibu
kotaMajapahit. Candi Brahu dibangun dari batu bata merah, dibangun di atas sebidang tanah
menghadap ke arah barat dan berukuran panjang sekitar 22,5 m, dengan lebar 18 m, dan punya
ketinggian 20 meter. Candi Brahu dibangun dengan gaya dan kultur Budha. Candi ini didirikan
pada abad 15 Masehi namun terdapat perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan candi ini
berusia jauh lebih tua ketimbang candi lain di sekitar Trowulan.
Candi Ajuna
adalah Semar,Gatotkaca, Puntadewa, Srikandi, Sembadra, Bima dan Dwarawati. Lokasi di
Wikimapia [1]. Di kompleks candi ini terdapat 19 candi namun hanya 8 yang masih berdiri.
Bangunan-bangunan candi ini saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Batu-batu candi ada
yang telah rontok, sementara di beberapa bagian bangunan ini terlihat retakan yang memanjang
selebar 5 cm. Selain itu, bangunan ini sudah mulai miring ke arah barat. Fondasi timurnya telah
amblas sekitar 15 hingga 20 cm. Lingkungan sekitar candi juga tidak mendukung pemeliharaan.
Lahannya sudah lama digarap penduduk untuk lahan pertanian tanaman kentang, sayur-mayur,
dan bunga-bungaan.
Candi Plumbangan
Candi Plumbangan adalah sebuah candi yang terletak di Desa Plumbangan, Kecamatan
Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Bentuk bangunan candi ini berupa pintu
gerbang paduraksa dengan puncak berbentuk kubus. Pintu gerbang ini terbuat dari batu andesit,
dengan ukuran panjang 4.09 m, lebar 2,27 m dan tingginya 5,6 m. Pintu gerbang memiliki sayap
pada kanan kirinya dan tidak mempunyai relief, namun hanya mempunyai pelipit garis saja.
Pada bagian atas ambang pintu terdapat pahatan angka tahun 1312 Saka (1390 M). Secara umum
kondisi candi saat ini masih cukup terawat.
Candi Sewu
Candi Ngawen