Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI 5G

PADA ECOMMERCE DI INDONESIA


1
Ahmad Sabastian Fakultas Teknik Informatika

Universitas Budi Luhur

2111501744@budiluhur.ac.id.

ABSTRAK
Abstrak Teknologi yang selalu berkembang pasti akan memberikan dampak bagi
penggunanya seperti teknologi 5G yang akan di rilis di Indonesia yang diharapkan
memberikan dampak besar dalam aspek ekonomi di Indonesia.Dilihat dari
Teknologi sebelumnya yaitu 4G dapat membuat industri di Indonesia bergerak
dinamis contohnya industri seluler.Dengan Berkembangnya teknologi Internet
memberikan dampak besar bagi industri contohnya seperti ecommerce
(perdagangan elektronik). ecommerce di Indonesia memiliki prospek yang lebih
tinggi untuk masa depan ecommerce. Internet adalah salah satu teknologi yang
berperan penting bagi ecommerce.dengan adanya ecommerce bisa dirasakan
bahwa semua hal yang tidak bisa dijangkau dapat dijangkau dengan mudah
sehingga membantu bagi masyarakat maupun industri.Pada tulisan ini akan
dibahas bagaimana implementasi 5G pada ecommerce di Indonesia. Metode yang
akan digunakan dalam penulisan ini adalah metode studi dokumentasi dengan
mencari dan mengumpulkan data terkait rumusan masalah dengan studi pustaka.
Kemudian data yang diperoleh dianalisis dan direduksi terkait hubungan dengan
judul yang dikaji sehingga menghasilkan informasi yang relevan. Artikel ilmiah
ini memperkenalkan Teknologi 5G dan menjelaskan sebuah
dampak,tantangan,kelebihan,dan kekurangan dari teknologi 5G untuk ecommerce
di Indonesia
Kata kunci:Ecommerce,5G,
Abstract
Abstract Technology that is always developing will definitely have an impact on
its users such as 5G technology which will be released in Indonesia which is
expected to have a major impact on the economic aspect in Indonesia. Judging
from the previous technology, namely 4G, it can make industries in Indonesia
move dynamically, for example the cellular industry. Internet technology has a
major impact on industries such as e-commerce (electronic commerce). e-
commerce in Indonesia has higher prospects for the future of e-commerce. The
internet is one of the technologies that play an important role for e-commerce.
With e-commerce, it can be felt that all things that cannot be reached can be
easily reached so that it helps the community and industry. In this paper, we will
discuss how to implement 5G in e-commerce in Indonesia. The method that will
be used in this paper is the documentation study method by finding and collecting
data related to the problem formulation with literature study. Then the data
obtained is analyzed and reduced related to the relationship with the title being
studied so as to produce relevant information. This scientific article introduces
5G technology and explains the impacts, challenges, advantages, and
disadvantages of 5G technology for e-commerce in Indonesia
Keyword: Ecommerce,5G

Pendahuluan
Cara orang membeli dan menjual produk telah berubah secara fundamental
selama 15 tahun terakhir (Conboy, 2016). Padahal sebelumnya, sebagian besar penjualan
ritel dilakukan di ruko atau pertokoan di lokasi bisnis. Sekarang kita berada di era ritel
multichannel (atau omnichannel) dimana pelanggan akan menggunakan digital untuk
meneliti dan membeli, di samping lebih banyak rute jual beli tradisional seperti di
pembelian di toko. Tampaknya luar biasa bahwa 20 tahun yang lalu konsep ini hampir
tidak dikenal, tetapi hari ini dipicu oleh kombinasi harapan pelanggan yang lebih tinggi
dan teknologi baru. (Krisnadi and Wagiman, no date)

E-commerce adalah saluran online yang dapat dijangkau seseorang melalui


komputer, yang digunakan oleh pebisnis dalam melakukan aktifitas bisnisnya dan
digunakan konsumen untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan bantuan
komputer yang dalam prosesnya diawali dengan memberi jasa informasi pada konsumen
dalam penentuan pilihan (Amstrong, 2012). Menurut Wong (2010) e-commerce adalah
proses jual beli dan memasarkan barang serta jasa melalui sistem elektronik, seperti radio,
televisi dan jaringan komputer atau internet(Prastya, 2018)

Pada dekade terakhir dapat dilihat dengan adanya sebuah revolusi bagaimana cara
manusia berkomunikasi, membagikan ide dan hidup melalui jaringan komunikasi
nirkabel. Baik menggunakan jaringan seluler generasi ketiga (3G) dan generasi keempat
(4G).saat ini dunia ingin bersiap dengan generasi kelima (5G) sebagai sebuah platform
yang dapat mengintegrasikan berbagai teknologi komunikasi nirkabel dengan berbagai
jenis layanan didalamnya serta kemampuan untuk menyediakan koneksi kapanpun dan
dimanapun kita berada.

Perkembangan teknologi menjadi suatu perubahan besar dalam kehidupan


masyarakat global dan mempermudah segala urusan manusia salah satunya dalam aspek
ekonomi. Dampak perkembangan teknologi dalam aspek ekonomi bisa dilihat dari
beralihnya minat masyarakat dalam urusan perdagangan yang semakin memudahkan
mereka karena adanya Ecommerce yang menawarkan fasilitas serta kemudahan dalam
proses jual-beli. Melonjaknya penggunaan teknologi ini memberikan dampak terhadap
perekonomian di Indonesia. Dengan adanya jaringan 5G tentu akan memudahkan
pebisnis eCommerce mengelola usahanya. Jaringan 5G juga umum dikenal dengan era
IoT (Internet of Things) sehingga bisa mempermudah laju perkembangan eCommerce

Saat ini beberapa negara melalui operator telekomunikasi telah menggelar


jaringan 5G dan melakukan pengujian terhadap kinerjanya sebelum diluncurkan secara
resmi pada tahun 2020. Sedangkan di Indonesia menurut Kominfo akan diluncurkan
tahun 2022(Kominfo, 2020).Dilihat perkembangan generasi teknologi sebelumnya, maka
dapat dipastikan bahwa setiap generasi teknologi baru akan membuka peluang baru baik
dari sisi operator dan pelanggan atau masyarakat. Operator akan diuntungkan karena
terbentuknya jenis layanan baru, sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, sehingga
memberikan peluang terhadap peningkatan pendapatan. Dari sisi masyarakat sebagai user
dapat meningkatkan perekonomian melalui penggunaan teknologi internet. Pada saat
yang sama para operator juga mewaspadai besarnya peningkatan biaya investasi yang
harus dikeluarkan untuk membangun insfrakstruktur jaringan 5G serta pengembangan
jaringan 4G untuk memenuhi permintaan user.

Metode
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode studi dokumentasi
dengan cara mengumpulkan data kualitatif dengan melihat dan menganalisis
dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang
subjek. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dan direduksi terkait hubungan
dengan judul yang dikaji sehingga menghasilkan informasi yang relevan
Pembahasan
1.Ecommerce
Pengertian e-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998) adalah suatu proses
untuk menjual dan membeli produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari
perusahaan ke perusahaan dengan perantara komputer yaitu memanfaatkan jaringan
komputer. Definisi e-commerce menurut David Baum (1999) adalah satu set teknologi,
aplikasi-aplikasi, dan proses bisnis yang dinamis untuk menghubungkan perusahaan,
konsumen, dan masyarakat melalui transaksi elektronik dan pertukaran barang,
pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.(bpptik, 2014).

Ketika berbicara tentang eCommerce, ada kecenderungan untuk berpikir tentang nama-
nama besar; Amazon, ASOS, John Lewis, AO.com. Bisnis ini tidak diragukan lagi telah
berhasil dengan baik secara on line, tetapi ada banyak bisnis kecil yang juga
menggunakan on line untuk tumbuh. Secara tradisional semua orang berpikir tentang
eCommerce sebagai ritel. Amazon dan eBay, merupakan contoh nama-nama bisnis
worldwide besar, juga dapat sangat bermanfaat bagi usaha kecil dengan menyediakan
platform bagi mereka untuk menjual produk melalui situs net mereka. Meskipun tidak
cocok untuk semua industri, perusahaan dapat membuat daftar produk di situs-situs ini
dan mengakses jutaan pelanggan terdaftar mereka, sehingga memberikan rute jalur
cepat ke penjualan.
Untuk membangun eCommerce perlu dilakukan beberapa langkah, yaitu:
(1)Perencanaan. Alat utama untuk memberikan layanan eCommerce adalah situs web
bisnis. Hal ini harus ditentukan, dirancang, dihosting, dan terus di update.

(2) Tentukan spesifikasi situs. Situs web eCommerce harus secara jelas
mengidentifikasi apa tujuan dan fitur yang diperlukan untuk mencapai penjualan.
Pertimbangkan siapa target penjualan untuk tujuan teknis dan pemasaran.

(3) Pilih ranah penjualan. Pemilihan tempat berjualan online sangatlah luas. Bisa saja
dimulai dengan berjualan di aplikasi chat baik Whatsapp, Line, dan BBM. Selain itu
sosial media era kini juga menjadi domain berjualan yang mudah dan murah,
manfaatkan Facebook, Instagram, TikTok, dan lain sebagainya. Cara lain bisa dengan
membuat situs berjualan tersendiri melalui web atau bergabung dengan shopping
platform, misalnya Shopee, Tokopedia, Lazada, BliBli.com, atau marketplace lainnya.

(4) Menjalankan situs eCommerce penting untuk memahami bagaimana menjaga


performa situs web setiap hari maupun jualannya.

(5) Pemasaran. Teknik pemasaran era kini sangat mudah dan murah. Dapat dengan
melalui broadcast message, kupon digital, direktori online, kampanye email, optimisasi
mesin pencarian dunia maya (SEO), serta menggunakan iklan berbayar.

(6) Peningkatan Keamanan. Menggunakan internet untuk tujuan bisnis penuh dengan
risiko keamanan. Peretas dapat menyerang sistem kapan saja. Apa pun bisnisnya, ada
risiko nyata bahwa sistem penjualan dapat menjadi sasaran serangan. Sebelum
pembangunan, perlu menyadari perlunya kontrol keamanan yang efektif untuk
mencegah situs atau laman eCommerce menjadi korban peretas atau penipu.

Berdasarkan pendapat Chua (2020) seorang co-founder Statement.sg, eCommerce


berdampak pada hampir setiap fungsi dalam bisnis. Beberapa Tim berikut harus terlibat
antara lain IT, pemasaran, akuntansi, kontrol stok, pengiriman, kepemimpinan,
pelanggan, dan pemasok juga dapat terlibat. Jika eCommerce yang akan dibangun
melibatkan banyak orang, maka sebelum memulai proyek eCommerce, perlu
memastikan bahwa akan berkomitmen penuh. Keterlibatan tingkat atas dapat membantu
menunjukkan komitmen. Ini dapat mendorong karyawan yang berbeda untuk bekerja
bersama. Sebanding juga dengan pembangunan eCommerce pribadi, baiknya langsung
turun tangan mengelolanya. Hal ini agar tujuan pembangunan eCommerce berjalan
sesuai tujuan di awal. Untuk pembangunan eCommerce komersial, bagian pemasaran
dan TI perlu bekerja sama untuk merencanakan dan membuat situs web dan materi
terkait seperti kampanye pemasaran email maupun via sosial media.
Maka dari itu dengan adanya perkembangan dari Teknologi Internet diharapkan
memberikan dampak yang lebih besar bagi ecommerce. Berdasarkan pendapat Winkler
(2020), beberapa manfaat dari eCommerce adalah meningkatkan kenyamanan untuk
pelanggan. Pembeli dalam bisnis dapat sangat dibatasi dalam cara mereka mendapatkan
produk dan layanan. Kadangkadang dapat melibatkan pembukaan akun dengan
perusahaan atau pembelian dengan isi formulir, hal tersebut bisa memakan waktu lama,
atau berhubungan dengan departemen akun untuk mendapatkan pesanan pembelian.
Saat ini banyak pembeli online yang mengakui kenyamanan yang ditawarkan
eCommerce dalam kehidupan pribadi mereka dan menuntut kualitas layanan yang sama
dalam kehidupan profesional mereka. Tentu saja, proyek seperti ini tidak akan terjadi
dalam waktu singkat, namun membutuhkan pemikiran dan pertimbangan yang matang.
Dan dengan rencana yang tepat itu bisa menjadi peluang yang luar biasa untuk
menonjol, terutama jika beroperasi di pasar online jalur besar. eCommerce juga
menjadi salah satu peluang utama untuk memberi kesempatan dengan mudah menjual
produk dan layanan mereka secara global. eCommerce adalah cara yang efisien dan
hemat biaya untuk secara signifikan memperluas jangkauan geografis merek barang dan
layanan yang diberikan (Anonim, 2020).

Selain keunggulan, terdapat pula sisi negatif atau tantangan utama yang dihadapi oleh
penjual dan pembeli yang melakukan transaksi bisnis eCommerce adalah sebagai
berikut:

1.perusahaan swasta dan publik tidak terlibat bersama untuk menumbuhkan bisnis
eCommerce diperlukan untuk mengembangkan bisnis e-niaga. Inisiatif bersama
membawa kredibilitas di dalam diri orang, yang dibutuhkan untuk mengembangkan
eCommerce bisnis.

2. tidak ada keamanan sistem, keandalan, standar, dan beberapa protokol komunikasi.
bisa kehilangan uang mereka jika situs web situs eCommerce diretas. Masalah paling
umum dari situs web eCommerce adalah tidak memiliki cyber yang cukup keamanan.

3. lembaga keuangan dan perantara: Sejauh ini, lembaga keuangan dan bank
diberkembang negara ragu untuk mengambil peran aktif dalam mempromosikan
eCommerce. Namun, pedagang memerlukan keterlibatan bank untuk memperluas
jangkauan dan daya tarik e-niaga dan membantu mencegah penipuan dan potensi
kerugian yang diakibatkan oleh penipuan kartu kredit. Tetapi di luar pendekatan kartu
kredit, bank dan perantara layanan keuangan lainnya ditantang untuk mengembangkan
modalitas alternatif untuk transaksi online yang andal dan aman dalam lingkungan di
mana kartu kredit tidak biasa dipakai (Anupam, 2011).

4. di negara-negara berkembang terdapat budaya pembelian produk dengan


menegosiasikan harga dengan penjual, yang tidak mudah dilakukan dalam hal
eCommerce di negara-negara berkembang karena kurangnya fasilitas infrastruktur.

5.salah satu tantangan terbesar adalah mengurangi harga internet. Pihak berwenang
berusaha menjaga harga tetap rendah. Tetapi tingginya biaya penyebaran jaringan dan
biaya operasional menghalangi untuk menjaga harga tetap rendah untuk internet,
apalagi wilayah Indonesia luas dan terpisah lautan yang luas.

6. kepercayaan adalah faktor terpenting untuk penggunaan pemukiman elektronik.


Makalah tradisional tentang aturan dan peraturan yang didasarkan dapat menciptakan
ketidakpastian validitas dan legalitas transaksi eCommerce. Hukum modern yang
diadopsi dan imparsialitas yang diterapkan dalam transaksi elektronik membentuk dasar
kepercayaan di negara maju. Ketika sistem hukum dan peradilan tidak
dikembangkan,eCommerce berbasis transaksi berada pada posisi yang kurang
menguntungkan karena kurangnya keamanan baik nyata maupun yang dirasakan.

2.Teknologi 5G
Teknologi 5G adalah teknologi nirkabel generasi kelima yang menghadirkan
tiga hal baru: saluran yang lebih luas (kecepatan), latensi yang lebih rendah
(responsivitas), dan lebih banyak bandwidth (kemampuan untuk menghubungkan lebih
banyak perangkat sekaligus). 5G memungkinkan jenis jaringan baru yang dirancang
untuk menghubungkan hampir semua orang dan segala sesuatu Bersama-sama
termasuk mesin, objek, dan perangkat. Teknologi nirkabel 5G dimaksudkan untuk
memberikan kecepatan data puncak multi-Gbps yang lebih tinggi, latensi sangat rendah,
keandalan lebih,kapasitas jaringan besar, peningkatan ketersediaan, dan pengalaman
pengguna yang lebih seragam bagi lebih banyak pengguna. Dilihat perkembangan
generasi teknologi sebelumnya, maka dapat dipastikan bahwa setiap generasi teknologi
baru akan membuka peluang baru baik dari sisi operator dan pelanggan atau
masyarakat. Operator akan diuntungkan karena terbentuknya jenis layanan baru,
sehingga memberikan peluang terhadap peningkatan pendapatan. Dan dari sisi
masyarakat sebagai user dapat meningkatkan perekonomian melalui penggunaan
teknologi internet. Pada saat yang sama para operator juga mewaspadai besarnya
peningkatan biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk membangun insfrakstruktur
jaringan 5G serta pengembangan jaringan 4G untuk memenuhi permintaan user.
5G dikembangkan untuk dapat mendukung berbagai jenis penggunaan dan aplikasi
yang berbeda. Tidak hanya memberikan layanan konvensional untuk komunikasi
bergerak tapi juga mendukung berbagai jenis industri sehingga secara tidak langsung
berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kehidupan masyarakat.

Beberapa sektor industri dan ekonomi dimana teknologi komunikasi nirkabel


dapat diterapkan menurut Osseiran (2016) adalah sebagai berikut:
 Pertanian: Penggunaan sensor dan aktuator untuk mengukur dan
mengomuniksikan kondisi tanah, cuaca dan pertumbuhan tanaman.
 Automotif: Komunikasi nirkabel dikembangkan pada kendaraan
automotif untuk mendukung sistem transportasi cerdas. Memungkinkan
komunikasi antar kendaraan dan insfrakstruktur yang ada disekitarnya
untuk menghindari kecelakaan dan kemacetan serta mendukung
keselamatan berkendara.
 Konstruksi dan bangunan: Penggunaan sensor, aktuator yang
terintegrasi dengan antena untuk sistem monitoring perangkat sehingga
dapat menghemat energi. Selain itu juga Smart home system digunakan
untuk keamanan rumah.
 Energi: Digunakan untuk monitoring, kontrol beban daya dan konsumsi
energi
 Keuangan: Termasuk didalamnya sistem perbankan dan belanja online
yang membutuhkan koneksi internet secara luas. Dengan konsekuensi
penguatan aspek keamanan pada proses transaksi keuangan saat
menggunakan jaringan nirkabel.
 Kesehatan: Komunikasi nirkabel dapat dimanfaat pada dunia kesehatan
sebagai sistem monitoring kesehatan pasien yang terhubung dengan
rumah sakit sehingga dapat mempercepat penanganan medis ketika
terjadi keluhan. Hal yang paling revolusioner adalah dokter dapat
melakukan operasi bedah jarak jauh menggunakan robot.
 Manufaktur: Beberapa tugas teknis dan proses kontrol pada suatu
pabrik dapat dilakukan dengan lebih efisien dan akurat menggunakan
komunikasi nirkabel.
 Media: Saat ini media pemberitaan utama menggunakan video dengan
resolusi tinggi. Teknologi 5G dapat memberikan pengalaman yang
bagus untuk melihat video dengan format 4K maupun 3D.
 Keamanan Publik: Kepolisisan, pemadam kebakaran, petugas
penanggulangan bencana membutuhkan kehandalan jaringan
komunikasi untuk dapat menangani berbagai masalah. Teknologi
jaringan 5G sebagai salah satu bagian penting yang menjamin
kehandalan komunikasi dengan implementasi SDN dan NFV. Sehingga
dapat meniminalisir jaringan down pada saat keadaan darurat dan
bencana seperti gempa bumi dan tsunami.
 Retail: Komunikasi nirkabel akan tetap berperan penting pada aspek ini.
Terutama untuk mendukung layanan toko online, jasa transportasi dan
pemesanan penginapan.
 Transportasi dan Logistik: Teknologi 5G membantu fungsi
insfrakstruktur dan komunkasi pada jaringan kereta api, jalan raya dan
proses pengiriman logistik baik melalui jalan darat dan jalur laut atau
maritim.
 Industri lain: Sebagaimana industri pesawat terbang dan industri
pertahanan yang selalu membutuhkan sistem komunikasi nirkabel untuk
menjalankan fungsi produk mereka. Juga industri lain seperti kimia dan
pertambangan.(Kurniawan Usman, 2017)
Seluruh penggunaan dan aplikasi pada teknologi 5G dapat dikelompokkan
menjadi tiga sekenario utama
 Enhanced Mobile Broadband (eMBB): Adalah sekenario penggunaan
untuk layanan komunikasi data dan multimedia.
 Ultra Reliable and Low Latency Communications (URLLC):
Berhubungan dengan aplikasi yang membutuhkan kinerja jaringan
sangat baik dan sangat sensitif terhadap delay dan latency. Sebagai
contoh pada sistem keamanan transportasi, operasi bedah jarak jauh,
dan sistem kontrol industri manufaktur. Teknologi ini dibutuhkan
sebagai pondasi dari industri 4.0.
 Massive Machine Type Communications (mMTC): Digunakan pada
aplikasi yang menggunakan banyak perangkat. Setiap perangkat
terhubung dengan internet serta mengirimkan data dalam kapasitas
kecil yang tidak sensitif terhadap delay seperti alat monitor cuaca dan
alat motitoring pertanian yang menggunakan sensor untuk memantau
kondisi tanah
Gambar 1 skenario layanan

Dalam hal ini operator harus berinvestasi pada semua domain


jaringan yaitu: spektrum frekuensi, jaringan akses atau radio accsess
network (RAN), dan transmisi yang berhubungan dengan core network.
Berikut ini adalah tantangan implementasi dari masing-masing domain
jaringan tersebut:
Spektrum frekuensi: merupakan sumber daya utama dari semua RAN.
Kapasitas trafik data pada teknologi 5G akan meningkat secara signifikan dan
disertai dengan kebutuhan pada cakupan (coverages), kehandalan (reliability)
serta troughput jaringan akses. Menurut Osseiran (2014) untuk meningkatkan
kapasitas dan kinerja jaringan tersebut diperlukan penambahan akuisisi
spektrum frekuensi yang sesuai dengan skema layanan yang digunakan pada 5G
dengan indikator kapasitas trafik data seribu kali lebih besar dan data rate
hingga seratus kali dari teknologi yang ada saat ini sehingga jaringan 5G akan
mengakomodasi trafik data dengan orde mulai dari kbps hingga Gbps. Jika
dilihat dari skema layanan pada 5G maka terdapat tiga jajaran spektrum
frekuensi yang dapat digunakan yaitu dibawah 1Ghz, diantara 1Ghz dan 6Ghz
dan di atas 6Ghz. Selanjutnya penggunaan spektrum frekuensi di atas 6Ghz
adalah gelombang milimetrik atau mmWave dengan rentang frekuensi antara
30GHz sampai 300GHz yang diharapkan dapat mendukung kinerja jaringan
akses untuk mencapai data rate pada orde Gigabit/detik (Gbps). Tantangan
utama pada gelombang milimetrik adalah sangat rentan terhadap path loss,
lintasan non-line-of-sight serta noise karena menggunakan frekuensi carrier
yang tinggi dan bandwidth yang lebar sebagaimana dijelaskan juga oleh Al-
Ogaili (2016). Faktor cuaca juga menjadi salah satu pertimbangan dalam
mendesain model propagasi untuk gelombang milimetrik 30GHz pada daerah
tropis seperti Indonesia. Berdasarkan Nandi (2017) redaman yang dihasilkan
pada saat hujan dapat mencapai 8dB.
Frekuensi (MHz) Region 3-ITU Indonesia

Satelit tetap
Satelit tetap
(Angkasa ke Bumi)
(Angkasa ke Bumi)
3400–3500 Radiolokasi: 5.433
Radiolokasi: 5.433
5.282 5.432 5.432A
5.282 5.432 5.432A
INS28

Satelit tetap
Satelit tetap
(Angkasa ke Bumi)
3500–3600 (Angkasa ke Bumi)
Radiolokasi: 5.433
Radiolokasi: 5.433
INS28
Satelit tetap
Satelit tetap
(Angkasa ke Bumi)
3600–3700 (Angkasa ke Bumi)
Radiolokasi: 5.435
Radiolokasi: 5.435
INS28
Satelit tetap
Satelit tetap
3700–4200 (Angkasa ke Bumi)
(Angkasa ke Bumi)
Radiolokasi: INS28

Tabel 1 Alokasi spektrum frekuensi 3400-4200MHZ pada Kominfo (Menteri Komunikasi


dan Informatika Republik Indonesia, 2014)

Insfrakstuktur RAN: pengembangan insfrakstuktur jaringan akses radio dan


radio access technology (RAT) untuk jaringan 5G mengacu pada 3GPP Realese
15 menggunakan dua skema yaitu standalone New Radio dan non-standalone
New Radio. sebuah perangkat (user equipment / UE) dapat mengakses jaringan
5G melalui jaringan 4G LTE yang sudah tersedia ataupun langsung melalui New
Radio Technology (NR) untuk dapat terhubung dengan Evolved Packet Core
(EPC) maupun 5G Core (5GC) sebagai jaringan inti 5G Sehingga setiap operator
yang ingin menggelar jaringan 5G harus dapat mendukung UE, jaringan radio,
core network, dan manajemen produk dengan baik. Termasuk pengembangan
pico cells, femto cells, dan micro cells yang dikombinasikan dengan macro cells
yang sudah ada sekarang. Skema non-standalone dengan jaringan 4G LTE yang
sudah ada adalah alternatif terbaik yang dapat digunakan untuk menggelar
jaringan 5G dengan beberapa keuntungan menurut Cagenius (2018) yaitu pada
aspek kinerja karena memungkinkan kombinasi penggunaan spektrum NR untuk
downlink dan lower-band LTE sebagai channel uplink.

Transmisi: Evolusi dari RAN juga berpengaruh pada perubahan transport


network untuk memperoleh kinerja jaringan yang tinggi. Hal ini dapat tercapai
dengan dukungan teknologi transmisi yang bagus. Untuk mencapai data rate
maksimum sebesar 20Gbps (DL) dan 10 Gbps (UL). Maka operator harus
menambah instalasi kabel fiber optik dalam skala besar terutama untuk
pengembangan small-cells pada daerah perkotaan. Pada Dat (2019) dan Zeb
(2019) instalasi fiber optik ini dilakukan pada sisi fronthoul untuk mengirimkan
sinyal dari base band processing unit (BBU) menuju antena. Dan pada sisi
backhoul untuk menghubungkan BBU menuju core network.

Keunggulan yang dimiliki Teknologi 5G secara umum sebagai berikut:

(1) Kecepatan data puncak. 5G akan menawarkan kecepatan data yang jauh lebih cepat.
Kecepatan data puncak dapat mencapai 20Gbps downlink dan 10Gbps uplink per
stasiun basis seluler.

(2) Kecepatan dunia nyata. Meskipun data puncak untuk 5G cukup mengesankan,
kecepatan sebenarnya tidak akan sama. Panggilan khusus untuk kecepatan unduh
pengguna 100Mbps dan kecepatan unggah 50Mbps.

(3) Latensi. Waktu yang diperlukan data untuk melakukan perjalanan dari satu titik ke
titik lainnya, harus pada 4 milidetik dalam kondisi ideal, dan pada 1 milidetik untuk
kasus penggunaan yang menuntut kecepatan tertinggi. Saat operasi jarak jauh,
misalnya.

(4) Efisiensi. Antarmuka radio harus hemat energi saat digunakan, dan beralih ke mode
rendah energi saat tidak digunakan. Idealnya, radio harus dapat beralih ke keadaan
rendah energi dalam 10 milidetik ketika tidak lagi digunakan.

(5) Efisiensi spektral: Efisiensi spektral adalah penggunaan spektrum atau bandwidth
yang dioptimalkan sehingga jumlah data maksimum dapat ditransmisikan dengan
kesalahan transmisi paling sedikit. 5G harus memiliki efisiensi spektral yang sedikit
lebih baik daripada LTE, yang datang pada downlink 30bits / Hz, dan uplink 15 bit /
Hz.

(6) Mobilitas: Dengan 5G, BTS harus mendukung pergerakan dari 0 hingga 310 mph.
Ini berarti stasiun pangkalan harus bekerja di berbagai gerakan antena - bahkan di
kereta berkecepatan tinggi. Meskipun mudah dilakukan pada jaringan LTE, mobilitas
seperti itu bisa menjadi tantangan pada jaringan gelombang milimeter baru.

(7) Kepadatan koneksi: 5G harus dapat mendukung lebih banyak perangkat yang
terhubung daripada LTE. Status standar 5G harus dapat mendukung 1 juta perangkat
yang terhubung per kilometer persegi. Itu angka yang sangat besar, yang
memperhitungkan banyaknya perangkat yang akan memberi daya pada Internet of
Things (IoT) (Looper, 2020).
Hasil Penelitian dan pembahasan
Implementasi Teknologi 5G terhadap Ecommerce di Indonesia
Dengan adanya perkembangan Teknologi yang pasti akan memberikan peluang dan
dampak bagi penggunanya Indonesia memiliki tingkat penggunaan eCommerce tertinggi
di antara negara lainnya di dunia, dengan 88,1 persen pengguna internet negara Indonesia.
Menurut data dari GlobalWebIndex (dalam Kemp dan Moey, 2019), rata-rata penduduk
Indonesia berusia antara 16 dan 64 tahun yang melaporkan bahwa sudah membeli produk
dan layanan online. Namun, terlepas dari tingkat penggunaan yang tinggi ini, nilai
keseluruhan pasar eCommerce di Indonesia tetap relatif rendah. Rata-rata pembelanjaan
eCommerce Indonesia menghabiskan hanya US$ 89 untuk pembelian barang-barang
konsumen online tahun 2018, meskipun angka ini tidak termasuk pengeluaran untuk
perjalanan atau biaya media digital Penduduk Indonesia banyak yang menggunakan cara
berbelanja online melalui platform eCommerce dan banyak yang diakses selalui aplikasi
seluler dibanding melalui web komputer.

AppAnie aplikasi belanja paling banyak digunakan di Indonesia, yang memiliki


signifikansi khusus ketika kami menganggap bahwa pengguna eCommerce Indonesia dua
setengah kali lebih mungkin melakukan pembelian online menggunakan telepon seluler
daripada komputer. Peringkat kedua adalah Shopee dengan situs web lokal Indonesia
menghasilkan 88 juta kunjungan setiap bulan. Shopee juga menempati posisi kedua dalam
peringkat aplikasi belanja aplikasi App Annie di Indonesia, memastikan peringkat dua
teratas aplikasi di Asia Tenggara secara keseluruhan. Ketiga adalah Bukalapak sebagai
aplikasi belanja seluler dan peringkat situs web transaksional dengan rata-rata 84 juta
kunjungan per bulan antara Mei dan Juli 2019. Selanjunya adalah Traveloka dengan rata-
rata 38 juta kunjungan per bulan selama 3 bulan terakhir (Kemp dan Moey, 2019).

Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan ini adalah


perkembangan besar dari Internet dan teknologi terkait seperti jaringan 4G, bahkan 5G
sebagai pandangan masa depan penjualan di Indonesia, mengingat teknologi 5G berlu
sepenuhnya tersebar. Pemahaman tentang layanan dan kebutuhan bisnis berada di balik
perkembangan ini, dorongan kerangka dan teknologi Perdagangan Elektronik, dan
pertumbuhan jaringan seluler nirkabel yang mengesankan (Tsalgatidou et al., 2003).

Dengan jaringan 5G lingkungan online dengan penuh banyak informasi tentang


orang-orang dan aktivitas dunia maya, set data keseluruhan yang dihasilkan berubah
menjadi Big Data. Hal paling menarik tentang Big Data adalah bahwa hal itu mampu
mengatur nada informasi dari sumber yang tampaknya tidak kompatibel sehingga dapat
diperiksa dengan baik oleh pengguna. Kemampuan besar seperti itu dapat membuat Big
Data berhasil diadopsi oleh berbagai industri dan organisasi komersial untuk
meningkatkan pelayanan eCommerce. Faktanya, Big Data dan jaringan 5G atau Internet
of Things terhubung dengan erat, karena konsekuensi dari fungsi perangkat-perangkat
yang saling berhubungan yang tidak pernah berakhir adalah sejumlah besar data. Akses
ke Big Data akan mengungkapkan peluang tak terbatas untuk mengukur, mengumpulkan,
dan menganalisis statistik perilaku untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan
sempurna.

Untuk mendapatkan keuntungan penuh dari bisnis eCommerce, masalah-masalah


tertentu harus diselesaikan, seperti keamanan data yang tidak memadai, respons aliran
data yang lambat, volume informasi yang cukup besar, dan manajemen langsung.
Perusahaan IT dan pengecer harus bergabung untuk secara efisien menyelesaikan masalah
ini. Penting juga untuk menyadari bahwa untuk pemasaran internet penekanan harus
diberikan pada objek yang paling umum digunakan oleh konsumen. Selain itu, masalah
dengan aliran data yang sangat besar, misalnya, dapat dianggap dapat dipecahkan (Khan,
2016).
Dengan demikian, pembeli akan menerima kesempatan untuk memilih waktu terbaik
untuk pengiriman pesanan mereka dan akan berhasil melacak lokasinya selama waktu
ini. Hal ini kan mudah dengan penerapan 5G sehingga segala langkah mulai upload,
trading, konfirmating menjadi lebih mudah dan praktis. Dengan teknologi baru, 5G akan
memberi orang gaya hidup yang lebih nyaman dan mudah. Dengan di mana saja, kapan
saja, apa saja. Kemampuan teknologi nirkabel 5G akan menjadi lanskap yang bagus
untuk perdagangan seluler. Teknologi ini berdiri untuk menjadi cara untuk
berkomunikasi dan terhubung setiap saat dengan cara yang lebih efisien untuk
menunjang eCommerce.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa peran teknologi
dalam Pembelajaran sangat membantu dalam proses menjadikan sarana kreasi, inovasi,
dan pemgembangan diri untuk belajar mandiri dan terarah. eCommerce dapat
memberikan peluang bagus bagi pengembangan bisnis sehingga dapat memanfaatkan
lebih banyak pelanggan yang saat ini mungkin tidak dapat menemukan produk,
memberikan pengalaman pembelian berkualitas tinggi yang memberikan tingkat layanan
tinggi dan titik perbedaan di pasar layanan dan jasa, dan akses peluang ekspor global
dan perluas jangkauan geografis jangkauan usaha.Adanya perkembangan teknologi 5G
mendorong kegiatan ecommerce di Indonesia lebih meningkat dengan dampak yang
diberikan Tingkat adopsi eCommerce di Indonesia merupakan masa depan Dan
eCommerce di Indonesia terlihat menjanjikan. Namun, berkaitan dengan tantangan dan
kendala dalam segi infrastuktur yang dikatakan oleh kominfo mungkin butuh waktu
yang lama Indonesia jika ingin merasakan dampak yang maksimal dari Teknologi 5G.
Daftar Pustaka

bpptik (2014) E-Commerce, 2014. Available at:


https://bpptik.kominfo.go.id/2014/12/19/645/e-commerce/#:~:text=Pengertian%2520e-
Commerce%2520menurut%2520Laudon,komputer%2520yaitu%2520memanfaatkan
%2520jaringan%252.
Kominfo (2020) Targetkan 4G Merata Tahun 2022, Kominfo Implementasikan 5G Tepat
Waktu, 29 09 2020. Available at:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/29748/targetkan-4g-merata-tahun-2022-
kominfo-implementasikan-5g-tepat-waktu/0/berita_satker.
Krisnadi, I. and Wagiman, D. (no date) ‘Era 5G dan Pengaruhnya terhadap Ecommerce di
Indonesia’, Academia.Edu [Preprint]. Available at:
https://www.academia.edu/download/64581680/Era 5G dan pengaruhnya terhadap e-
commerce di Indonesia.pdf.
Kurniawan Usman, U. (2017) ‘Mengenal Teknologi 5G’, pp. 345–348.
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2014) ‘Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor 25 Tahun 2014 tentang Tabel Alokasi Spektrum
Frekuensi Indonesia’.
Prastya, D. (2018) ‘Penerapan Electronic Commerce (E-Commerce) Pada Karya Pahala 2
Magetan Sebagai Media Pemasaran Produk Kerajinan Kulit’, Repository Muhammadiyah
University of Ponorogo, p. 4.
bpptik (2014) E-Commerce, 2014. Available at:
https://bpptik.kominfo.go.id/2014/12/19/645/e-commerce/#:~:text=Pengertian%2520e-
Commerce%2520menurut%2520Laudon,komputer%2520yaitu%2520memanfaatkan
%2520jaringan%252.
Kominfo (2020) Targetkan 4G Merata Tahun 2022, Kominfo Implementasikan 5G Tepat
Waktu, 29 09 2020. Available at:
https://www.kominfo.go.id/content/detail/29748/targetkan-4g-merata-tahun-2022-
kominfo-implementasikan-5g-tepat-waktu/0/berita_satker.
Krisnadi, I. and Wagiman, D. (no date) ‘Era 5G dan Pengaruhnya terhadap Ecommerce di
Indonesia’, Academia.Edu [Preprint]. Available at:
https://www.academia.edu/download/64581680/Era 5G dan pengaruhnya terhadap e-
commerce di Indonesia.pdf.
Kurniawan Usman, U. (2017) ‘Mengenal Teknologi 5G’, pp. 345–348.
Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2014) ‘Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika Nomor 25 Tahun 2014 tentang Tabel Alokasi Spektrum
Frekuensi Indonesia’.
Prastya, D. (2018) ‘Penerapan Electronic Commerce (E-Commerce) Pada Karya Pahala 2
Magetan Sebagai Media Pemasaran Produk Kerajinan Kulit’, Repository Muhammadiyah
University of Ponorogo, p. 4.

Anda mungkin juga menyukai