Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nabila Apriliyani

NIM : 1917501089
Kelas : 5 IAT B
Mata kuliah : M. Penelitian Sosial-Agama

UJIAN TENGAH SEMESTER


1. Ciri khas metode penelitian kualitatif dan kuantitatif
Metode Kualitatif
- Penelitian dengan metode kualitatif bersifat deskriptif dan lebih cenderung
menggunakan analisis dari peneliti.
- Lingkungan yang digunakan peneliti sebagai sumber data adalah lingkungan
alamiah, dimana kajian utamanya adalah segala peristiwa yang terjadi di situasi
sosial. Peneliti akan lokasi yang sudah dipilih dan disana ia mengamati,
memahami, mencatat serta mempelajari situasi yang ada dan juga melakukan
interaksi langsung seperti bertanya/wawancara untuk mendapatkan informasi
yang sebelumnya tidak ia dapatkan
- Landasan penelitian kualitatif adalah filsafat postpositivisme.
- Pada metopen kualitatif, pemegang kunci keberhasilan suatu penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Karena data hasil penelitian adalah berupa pemikiran dari
peneliti.
- Metode penelitian ini menjadikan partisipannya sebagai subjek jadi partisipan
merasa berharga telah memberi suatu informasi.
- Data yang diperoleh juga berkenaan dengan pertanyaan 5W+1H.
- Hal- hal yang dikemukakan pada penelitian ini adalah narasi, yang mana isi
penelitian dijabarkan secara langsung atau lisan dengan menceritakan isi dari
penelitian tersebut dan dikumpulkan dengan cara diskusi, wawancara atau
lainnya.
Metode Kuantitatif
- Metopen kuantitatif seringkali disebut dengan metode angka atau hitungan
yang harus teliti dalam pengerjaannya, karena apapun yang berhubungan
dengan angka biasanya rawan terjadi kekeliruan.
- Penelitian dengan metode kuantitatif harus lebih spesifik (rinci) dan juga jelas,
jadi tidak hanya ditulis garis besar penelitiannya saja.
- Jika kualitatif mementingkan analisis peneliti, maka kuantitatif mementingkan
pendapat atau pandangan dari orang lain (atau disebut juga dengan ‘etik’).
- Penelitian kuantitatif biasanya diawali dengan teori dari sumber yang akan
diteliti dan hipotesis peneliti atau penulis.
- Karena kuantitatif dilabelkan dengan angka atau hitungan, maka computer,
kalkulator dan alat lainnya menjadi teman dalam penelitian jenis ini.
- Teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif adalah berupa
eksperimen, survei, angket (biasanya angket akan disebarkan kepada orang
yang menjadi target dari penelitian tersebut, dan berupa pertanyaan yang harus
dijawab), dll.

2. Langkah-langkah melakukan penelitian etnografi


- Finding the field, atau kata lainnya memilih/mencari target atau masyarakat
yang akan dijadikan objek penelitian. Dan harus pandai dalam memilih target
untuk penelitian dengan memastikan bahwa target cocok dengan penelitian
yang akan dilakukan.
- Menyusun rencana penelitian yang rapi serta skala prioritas dan jadwal
penelitian yang urut.
- Melakukan penelitian terjun langsung di lapangan atau investigasi untuk
menemukan dan mengumpulkan data. Data yang diperoleh harus tetap dicek
ulang bersama para sumber yang lain untuk meyakinkan kebenaran dari data
yang diperoleh saat itu, setelah tiu maka akan diperoleh data yang valid serta
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
- Data yang diperoleh sebelumnya mulai disusun secara sistematis kemudian
dianalisis dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Tak lupa juga
dalam menyusun data tersebut harus memperhatikan waktu, tempat, informan
(nara sumber atau yang memberi informasi) serta alat-alat yang dipakai saat
pencarian data di lapangan sebelumnya. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
mengecek serta menganalisis apakah data yang didapat dapat diandalkan dalam
mempertahankan kebenaran dari penelitian tersebut.
- Setelah semua data selesai disusun dan yakin dapat dipertanggung jawabkan,
maka langkah yang terakhir adalah peneliti harus memberi penjelasan atau
berpamitan kepada masyarakat setempat dengan baik dan sopan serta tidak
memutus silaturrahmi. Sehingga jika terjadi masalah dalam penyususnan
lapran dari penelitian itu, peneliti bisa kembali dan akan diterima oleh
masyarakat dengan baik dan mudah.

3. Ciri khas metode penelitian studi kasus


Mengenal studi kasus terlebih dahulu, yakni bentuk penelitian tentang masalah
yang khusus, dan studi kasus ini bukan suatu metodologi penelitian.
- Objek kajian atau oenelitian dipandang sebagai kasus
- Sasaran dari studi kasus bisa berupa tunggal (individu) atau juga suatu
kelompok.
- Masalah-masalah yang dijadikan penelitian adalah masalah yang sederhana
atau juga kompleks yang biasanya terjadi di lingkungan sosial masyarakat
- Tujuan dari studi kasus yakni mencapai pemahaman yang mendalam tentang
suatu kasus dan bukan hanya mendapat fenomena serta deskripsi dari kasus
yang terjadi dan yang diteliti.
- Kasus atau masalah yang diteliti pun bersifat kontemporer dan berbeda tiap
zamannya. Kasus yang marak dan viral pada saat itu juga bisa digunakan untuk
studi kasus.
- Data yang dihasilkan bersumber dari kenyataan atau fakta lapangan yang ada
dan dari sumber-sumber yang lain, sesuai dengan apa yang diperlukan.
- Acuan pada penelitiannya adalah teori yang sesuai dengan pembahasan dalam
penelitian kasus tersebut.
4. Yang akan dilakukan untuk mengawali suatu penelitian
- Tentu saja menemukan permasalahan atau isu yang akan di teliti. Peneliti tidak
akan bisa melakukan penelitian jika tidak memiliki suatu isu atau
permasalahan.
- Merumuskan masalah dari isu tersebut (membuat pertanyaan yang akan
ditanyakan untuk modal mencari fakta dari masalah tersebut).
- Melakukan studi pendahuluan, dimana peneliti berusaha mengkaji dan mencari
jawaban atas permasalahan tersebut melalui buku-buku atau jurnal yang sesuai.
Dengan melakukan langkah ini membuat peneliti lebih focus dengan masalah
yang diteliti dan juga membantu peneliti untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan dalam penelitian tersebut, jadi data-data yang diperoleh sesuai
dengan apa yang akan disampaikan oleh peneliti.
- Menentukan hipotesis, ini juga penting bagi peneliti supaya peneliti tidak
menggunakan landasan teori yang tidak digunakan dalam menyelesaikan
rumusan masalah diawal.
- Menentukan variable, peneliti bisa merumuskan variablenya sendiri yang
berbeda.
- Menentukan rancangan, rencana dan jadwal penelitian, supaya penelitian lebih
tertata dan tidak kacau.

5. Outline/struktur/format proposal penelitian kualitatif


a. Halaman judul :
- judul lengkap penelitian
- nama peneliti, afiliasi, telp, e-mail
- logo, nama dan alamat Institusi
b. Abstrak, di bagian akhir abstark biasanya ditulis keyword dari proposal
tersebut.
c. Tubuh proposal
- Pendahuluan
- Tujuan
- Kajian pustaka
- Kegunaan
- Rumusan masalah
- Metode penelitian
- Gambaran lokasi dan subjek penelitian
- Pengumpulan data penelitian
- Prosedur pengumpulan data
- Analisis data, biasanya penjabaran dari analisis atau pemikiran
peneliti
- Human subject protection
- Jadwal pemelitian
d. Referensi
e. lampiran
SUMBER KUTIPAN
“Metode Penelitian Kualitatif”, 2021. Diakses dari artikel
https://ruangguruku.com
Prasetya Christvidya, Kezia. 2020. “Langkah yang Harus Dilakukan untuk
Melakukan Penelitian Ilmiah”, diakses dari artikel https://today.line.me

Anda mungkin juga menyukai