Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KEAMANAN MULTIMEDIA

KELOMPOK 10
Rely Arfadillah - 2004411285

KEAMANAN KOMPUTER KELAS 5I


TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
BAB 1.....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1. Latar Belakang...........................................................................................................................3
2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3
3. Tujuan Makalah........................................................................................................................3
BAB 2.....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
1. Definisi Keamanan Multimedia................................................................................................4
2. Kriptografi.................................................................................................................................4
3. Steganografi..............................................................................................................................5
4. Watermarking...........................................................................................................................5
5. Jenis – Jenis Watermarking.......................................................................................................6
BAB 3.....................................................................................................................................................7
KESIMPULAN.........................................................................................................................................7
1. Kesimpulan................................................................................................................................7
BAB 4.....................................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................7
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantias kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenugi tugas kelompok untuk mata kuliah Keamanan
Komputer, dengan judul: “Keamanan Multimedia”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga
makalah ini dapata terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kmai miliki. Oleh
karena itu, kami mengarapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak, Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan mangaat bagi perkembakan dunia Pendidikan.

Palopo, 18 September 2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan bisnis konten digital telah membawa peluang baru bagi kejahatan
klasik di bidang teknologi informasi, yaitu pembajakan. Konten-konten yang seharusnya
menjadi properti legal dari produsen dan secara legal dimiliki oleh orang yang telah
membelinya, bisa dengan mudah disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab. Konten digital seharusnya dilindungi tidak hanya ketika dikirimkan,
tetapi juga ketika konten digital tersebut sampai kepada pemakainya. Misalnya, pihak
yang telah membeli sebuah konten bisa saja mengirimkannya ke orang lain, atau
membuat duplikatnya untuk nantinya dijual lagi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
mekanisme untuk mengatasi permasalahan pembajakan konten mobile ini. Dari sinilah
Digital Rights Management lahir.

Digital Rights Management. Secara sederhana adalah teknik untuk mengendalikan


akses informasi. Contoh ; Seorang pengguna, penikmat musik ingin mendapat akses
untuk menikmati berkas audio sedangkan perusahaan musik ingin melindungi hak
intelektual mereka dari penggunaan ilegal.

Salah satu contoh DRM adalah Digital watermarking dikembangkan untuk


menentukan keabsahan pencipta atau pendistribusi suatu data digital dan integritas
suatu data digital. Teknik watermarking bekerja dengan menyisipkan sedikit informasi
yang menunjukkan kepemilikan, tujuan, atau data lain, pada media digital tanpa
mempengaruhi kualitasnya. Jadi pada citra digital, mata tidak bisa membedakan apakah
citra tersebut disisipi watermark atau tidak.

Steganography atau sering juga dikenal dengan information hiding merupakan ilmu
yang mempelajari bagaimana menyembunyikan data pada data yang lain, yaitu dalam
dalam format digital. Kata steganography berasal dari bahasa Yunani yang berarti tulisan
tersembunyi (covered letter). Selain teknik steganography ada teknik lain yang
digunakan untuk penyembunyian data yaitu dengan menggunakan teknik watermarking.
Kedua teknik tersebut merupakan cara menyampaikan informasi tersembunyi dengan
media data yang lain.

2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka kami dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Definisi Keamanan Multimedia
b. Ancaman Keamanan Multimedia
c. Kegunaan Steganography & Watermark

3. Tujuan Makalah
Adapun yang menjadi tujuan makalah kami ialah :
a. Untuk mengetahui bahaya dari pembajakan data konten digital
b. Untuk mengetahui solusi dari pembajakan konten digital

BAB 2
PEMBAHASAN
1. Definisi Keamanan Multimedia
Multimedia adalah gabungan dari berbagai media untuk menyampaikan informasi.
Contoh media penyampai informasi yang dimaksud berupa text, gambar, foto, video, musik,
bahkan animasi.

Keamanan Multimedia adalah bentuk perlindungan data multimedia dari ancaman


ancaman seperti pembajakan. Baik pembajakan data multimedia maupupun pembajakan
hak cipta data multimedia. Salah satu cara untuk mengatasi pembajakan data multimedia
yaitu menggunakan Kriptografi, steganography & watermark yang akan kita bahas dibawah
ini.

2. Kriptografi
` Kriptografi adalah suatu bidang ilmu dan seni yang bertujuan untuk menjaga
kerahasiaan suatu pesan yang berupa data data dari akses oleh orang-orang atau pihak-
pihak lain yang tidak berhak sehingga tidak menimbulkan kerugian.

Bidang ilmu Kriptografi ini, semula hanya popular dibidang militer dan bidang
intelijen untuk menyandikan pesan-pesan panglima perang kepada pasukan yang berada di
garis depan, akan tetapi seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, terutamanya
teknologi informasi dan semakin padatnya lalu lintas informasi yang terjadi tentu saja
semakin menuntut adanya suatu komunikasi data yang aman, bidang ilmu ini menjadi
semakin penting. Dalam teknologi informasi, telah dan sedang dikembangkan cara-cara
untuk menangkal berbagai bentuk serangan semacam penyadapan dan pengubahan data
yang dikirimkan.

Salah satu cara yang ditempuh mengatasi masalah ini ialah dengan menggunakan
kriptografi yang menggunakan transformasi data sehingga data yang dihasilkan tidak dapat
dimengerti oleh pihak yang tidak berhak mengakses.

Adapun tujuan sistem kriptografi adalah sebagai berikut:

a. Convidentiality
Yaitu memberikan kerahasiaan pesan dan menyimpan data dengan menyembunyikan
informasi lewat teknik-teknik enkripsi.
b. Massage Integrity
Yaitu memberikan jaminan untuk tiap bagian bahwa pesan tidak akan mengalami
perubahan dari saat data dibuat atau dikirim sampai dengan saat data tersebut dibuka.
c. Non-Repudiation
Yaitu memberikan cara untuk membuktikan bahwa suatu dokumen datang dari
seseorang apabila ia mencoba menyangkal memiliki dokumen tersebut.
d. Authentication
Yaitu memberikan dua layanan. Pertama mengidentifikasikan keaslian suatu pesan dan
memberikan jaminan keotentikannya. Kedua untuk menguji identitas seseorang apabila
ia akan memasuki sebuah sistem
3. Steganografi
Steganografi adalah suatu teknik untuk menyembunyikan informasi yang bersifat
pribadi dengan sesuatu yang hasilnya akan tampak seperti informasi normal lainnya, media
yang digunakan umumnya merupakan suatu media yang berbeda dengan media pembawa
informasi rahasia.

Tujuan dari teknik-teknik steganografi adalah menyembunyikan keberadaan pesan.


Keamanan dari steganografi ini bergantung pada kunci, yang hanya diketahui oleh pengirim
dan penerima pesan. Dalam sistem steganografi yang kuat, hanya pihak yang memiliki
kuncilah yang dapat melakukan ekstraksi pesan.

Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan steganografi :


a. Hiddentext atau embedded message: pesan atau informasi yang disembunyikan.
b. Covertext atau cover-object: pesan yang digunakan untuk menyembunyikan embedded
message.
c. Stegotext atau stego-object: pesan yang sudah berisi embedded message. Dalam
steganografi digital, baik hiddentex atau covertext dapat berupa teks, audio, gambar,
maupun video.

Dalam menyembunyikan pesan, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi :


1. Impercepbility
Keberadaan pesan tidak dapat dipersepsi oleh indrawi. Jika pesan disisipkan ke
dalam sebuah citra, citra yang telah disisipi pesan harus tidak dapat dibedakan dengan
citra asli oleh mata. Begitu pula dengan suara, telinga haruslah mendapati perbedaan
antara suara asli dan suara yang telah disisipi pesan.
2. Fidelity
Mutu media penampung tidak berubah banyak akibat penyisipan. Perubahan yang
terjadi harus tidak dapat dipersepsi oleh indrawi.
3. Recovery
Pesan yang disembunyikan harus dapat diungkap kembali. Tujuan steganografi
adalah menyembunyikan informasi, maka sewaktu-waktu informasi yang disembunyikan
ini harus dapat diambil kembali untuk dapat digunakan lebih lanjut sesuai keperluan

Beberapa istilah yang sering digunakan dalam teknik steganografi:


a. Carrier file : file yang berisi pesan rahasia tersebut
b. Steganalysis : proses untuk mendeteksi keberadaanpesan rahasia dalam suatu file
c. Stego-medium : media yang digunakan untuk membawa pesan rahasia
d. Redundant bits : sebagian informasi yang terdapat di dalam file yang jika dihilangkan
tidak akan menimbulakn kerusakan yang signifiakan (setidaknya bagi indera manusia)
e. Payload : informasi yang akan disembunyikan.

4. Watermarking
Watermarking adalah proses mencantumkan sebuah informasi rahasia di dalam
sebuah gambar, yang mana informasi rahasia tersebut sebenarnya jura merupakan bagian
dari gambar itu.
Tujuan yang ingin dicapai dari penggunaan watermarking:
o Tamper-proofing : Watemarking digunakan sebagai alat indikator yang menunjukkan
apakah data digital yang asli telah mengalami perubahan dari aslinya (mengecek
integritas data).
o Feature location : Watemarking sebagai alat identifikasi isi dari data digital pada
lokasi-lokasi tertentu, misalnya penamaan suatu objek tertentu dari beberapa objek
yang ada pada suatu citra digital.
o Annotation/caption : Watermark berisi keterangan tentang data digital itu sendiri,
misalnya pada broadcast monitoring pada penayangan iklan di stasiun TV. Selain itu,
watermark juga dapat digunakan untuk mengirimkan pesan rahasia.
o Copyright-Labeling : Watemarking digunakan sebagai metoda untuk
menyembunyikan label hak cipta pada data digital atau sebagai bukti autentik
kepemilikan atas dokumen digital tersebut.

5. Jenis – Jenis Watermarking


o Robust watermarking : Jenis watermark ini tahan terhadap serangan (attack), namun
biasanya watermark yang dibubuhi ke dokumen masih dapat ditangkap oleh indera
penglihatan atau pendengaran manusia.
o Fragile watermarking : Jenis watermark ini akan mudah rusak jika terjadi serangan,
namun kehadirannya tidak terdeteksi oleh indera manusia. Jika diinginkan untuk
membuat suatu algoritma yang dapat mengimplementasikan watemarking yang
memiliki fidelity yang tinggi (adanya watermark tidak disadari oleh pengamatan
manusia) maka hasilnya akan semakin rentan terhadap serangan.

Ada tiga tahap utama dalam proses watermarking:


a. mengintegrasikan watermark pada citra (embedding)
b. serangan terhadap citra yang telah dibubuhi watermark, baik yang disengaja (misalnya
dikompresi, dipotong sebagian, di-filter, dan sebagainya) ataupun yang tidak disengaja
(misalnya disebabkan oleh noise atau gangguan dalam saluran transmisi data).
c. proses ekstraksi watermark dari dokumen yang akan diuji.
BAB 3
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Dari materi di atas dapat disimpulkan bahwa keamanan multimedia atau keamanan data
digital sangat penting untuk diperhatikan dan di terapkan dalam kehidupan sehari – hari
kita. Karena jangan sampai kita dirugikan hanya karena kurangnya usaha kita untuk
mempelajari cara menjaga data konten digital. Dalam materi diatas ada beberapa cara untuk
menjaga data seperti watermarking dan steganography.

BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/
https://neatnik.net/steganographr/

Anda mungkin juga menyukai