Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FLOWMETER
Oleh :
Kelompok III
Flowmeter adalah alat untuk mengukur jumlah atau laju aliran dari suatu fluida
yang mengalir dalam pipa atau sambungan terbuka. Dalam suatu aliran fluida
ada suatu debit yang dapat diukur berdasarkan beda tinggi dan waktu yang didapat
dalam 2 liter dan dapat juga diukur dengan persamaan kalibrasi. Praktikum ini
bertujuan untuk melakukan kalibrasi, mencari kisaran kerja terbaik,
membandingkan keakuratan, dan membandingkan kehilangan tenaga kerja pada
alat flowmeter. Alat yang digunakan dalam percobaan adalah venturimeter,
orificemeter dan rotameter. Percobaan ini dilakukan dengan mengatur bukaan
kran pada skala 3,5 dan 7, lalu dihitung debit secara manual dengan mengisi gelas
ukur 2 liter dan waktunya dihitung menggunakan stopwatch, dan menghitung
tinggi air pada manometer (h1, h2, h3, h4, h5, h6, h7 dan h8). Dari hasil percobaan
dengan menggunakan tiga alat flowmeter seperti venturimeter, orificimeter dan
rotameter, berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, alat yang mempunyai
keakuratan dalam mengukur debit air adalah rotameter karena persamaan R2=
0,9835.
Gambar 2.1 Vortex shedding flowmeter, (a) flowmeter geometry, (b) response,
(c) readout block diagram
(Sumber: Setyawan et al., 2017)
Debit adalah volume fluida (m3) yang mengalir melewati suatu penampang
dalam selang waktu tertentu. Dirumuskan dengan persamaan berikut:
Q = V/t................................................... (2.3)
Keterangan:
Q = debit (m3/ s)
V = volume fluida (m3)
t = waktu fluida mengalir (s)
Sistem kontrol fluida adalah sebuah alat yang dapat mengatur jumlah debit
air yang akan dikeluarkan. Dengan sistem digital, sistem kontrol ini dirancang
untuk mempermudah dalam pengemasan atau penakaran cairan dengan batas
keluaran yang ditentukan. Rancangan alat ini berupa perangkat keras dimana
perangkat yang satu dengan yang lainya berhubungan dan saling mendukung,
adapun perangkat keras tersebut terdiri dari mikrokontroler, piringan derajat,
optocoupler, watermeter termodivikasi, solenoid, pompa air dan LCD karakter.
Sedangkan perangkat lunaknya berupa program pada mikrokontroler dengan
menggunakan bahasa pemrograman assembly sehingga dapat mengontrol
perangkat tersebut baik berupa input maupun output (Ghurri et al., 2016).
Menurut Ghurri et al (2016) fungsi flowmeter bisa menjadi berbeda-beda
tergantung dari jenis dan pengaplikasian alat, dan tujuannya. Berikut ini beberapa
fungsi flowmeter, di antaranya:
1. Mengetahui Parameter Ukuran Untuk Mengontrol Rangkaian Elektronik
Flowmeter juga bisa digunakan sebagai alat pengukur aliran listrik.
Dimana parameter berupa kecepatan aliran atau flowrate ini akan ditunjukkan
dalam data berupa angka. Kemudian data tersebut akan digunakan untuk
mengatur bagaimana menghasilkan aliran listrik dan sinyal sebagai input untuk
mengontrol rangkaian elektronik lainnya.
2. Mengetahui Besaran Ukuran Aliran Pada Beberapa Material
Flowmeter bisa digunakan untuk mengukur berbagai jenis aliran yang
sering kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari air, gas, solar,
bensin, dan lainnya. Adanya alat flowmeter ini akan sangat membantu setiap
penggunanya untuk menentukan besaran dan panjangnya saluran yang diperlukan.
Sehingga bisa mengukur dengan tepat kebutuhan aliran melalui data besaran
ukuran yang diperoleh.
3. Menentukan Efektivitas dan Efisiensi Suatu Proses
Hasil pengukuran yang dihasilkan melalui alat ukur flowmeter bisa
digunakan sebagai dasar untuk melakukan adjustment atau penyesuaian terhadap
besar kecilnya suatu aliran. Dengan adanya penyesuaian ini maka efisiensi dari
suatu proses dan kebutuhan pada industri, bangunan, maupun alat-alat rumah
tangga bisa tercapai. Misalnya pada proses pembangunan industri manufaktur
tentu sangat penting untuk memperhatikan kebutuhan air, tekanan udara, dan
steam. Kebutuhan tersebut harus diatur besar kecilnya karena setiap komponen
yang berhubungan dengan material tersebut akan mengacu pada kebutuhan lini
produksi dan konsumsi mesin produksi.
4. Menghitung dan Mengukur Penghematan Biaya Produksi
Dalam suatu proses produksi tentu memiliki budget atau anggaran biaya
untuk menunjang proses tersebut agar berjalan sebagaimana mestinya.
Penghitungan biaya produksi yang berhubungan dengan konsumsi udara/air/steam
sangat penting untuk dilakukan. Tujuannya adalah untuk menentukan berapa
banyak biaya produksi yang diperlukan, apa saja yang bisa dipangkas, dan biaya
apa saja yang tetap harus dikeluarkan. Anda bisa menghitung besaran biaya
produksi yang diperlukan dengan mengetahui terlebih dahulu besaran ukuran
aliran melalui flowmeter.
5. Mengantisipasi Kerusakan Mesin
Kapasitas dan performa compressor, cooling system, pompa, pipa, dan
komponen-komponen yang berhubungan dengan aliran bisa diukur menggunakan
flowmeter. Potensi kerusakan mesin pun bisa diketahui sedari dini dengan adanya
pengukuran sehingga kerusakan mesin bisa diminimalisir. Untuk mengantisipasi
kerusakan yang lebih parah Anda bisa mengantisipasinya dengan melakukan
perawatan berkala berdasarkan hasil analisa flowmeter. Mesin-mesin yang
digunakan pun bisa menjadi lebih awet dan fungsi mesin tersebut tetap bisa
berjalan sebagaimana mestinya.
6. Memudahkan Proses Pemantauan Pengolahan Limbah
Tidak hanya digunakan untuk kebutuhan industri yang menghasilkan suatu
produk, flowmeter juga memiliki fungsi yang sangat vital pada proses pengolahan
limbah. Alat ini diperlukan untuk mendapatkan hasil optimalisasi penggunaan
bahan-bahan kimia atau cairan limbah lain sehingga besaran biaya proses
pengolahan limbah tetap bisa dipantau.
7. Menghitung Besaran Heat Energy di Hotel, Mall, Maupun Industri
Flowmeter banyak ditemukan di hotel, mall, maupun industri yang
biasanya menggunakan sistem pemanas (heater) dan sistem pendingin seperti AC
atau chiller. Alat ukur flowmeter ini digunakan untuk menghitung besaran heat
energi yang dihasilkan. Hasil pengukuran dari flowmeter yang berupa data angka
flowrate kemudian dikalkulasi dengan diferensial temperatur sebelum masuk
ruangan. Kebutuhan akan temperatur panas dan dingin pada ruangan tersebut pun
bisa dihitung secara akurat sehingga bisa meningkatkan efisiensi biaya.
2.1.2 Venturimeter
Venturimeter adalah salah satu alat yang menggunakan prinsip bejana
berhubungan. Venturimeter digunakan pada pipa aliran untuk mengukur kelajuan
aliran zat cair. Penelitian mengenai venturimeter penting dilakukan karena dengan
data penelitian venturimeter dapat diterapkan untuk membuktikan fluida dinamik
maupun statik secara langsung. Venturimeter bekerja berdasarkan pada
pengukuran perbedaan tekanan melalui penyempitan penampang. Namun,
menurut teori persamaan hidrostatis juga terdapat perbedaan tekanan yang
disebabkan oleh adanya perbedaan diameter pipa dan juga ketinggian cairan
dimasing-masing pipa. Dengan demikian, jika data perbedaan tekanan aliran
fluida yang terjadi di dalam venturimeter diketahui secara kuantitatif dan data
kecepatan juga diketahui maka dapat digunakan sebagai solusi untuk mencari
jumlah aliran yang melewati venturimeter tersebut. Hal ini juga merupakan solusi
dalam memahami lebih jauh tentang persamaan bernoulli karena dalam persamaan
bernoulli menjelaskan hal-hal yang berkaitan erat dengan kecepatan aliran, tinggi
permukaan zat cair dan tekanan zat (Nurhayati, 2021).
Gambar 2.2 Sketsa Venturimeter
(Sumber: Mendrova et al., 2017)
2.1.3 Orificemeter
Orificemeter adalah alat ukur yang sangat sedehana, terdiri atas piringan
datar dengan lubang pada pusatnya. Pelat berlubang tersebut dipasang di dalam
pipa, tegak lurus pada arah aliran dan fluida mengalir melewati lubang Alat ini
cukup mahal, mengambil tempat cukup besar dan rasio diameter leher terhadap
diameter pipa tidak dapat diubah-ubah titik untuk meteran tertentu dengan sistem
manometer tertentu pula laju aliran maksimum yang dapat diukur terbesar untuk
memberikan bacaan yang teliti, atau terlalu kecil untuk dapat menampung laju
aliran maksimum yang baru. Orificemeter dapat mengatasi keberatan-keberatan
terhadap venturi, tetapi konsumsi dayanya dan tinggi. Prinsip kerjanya mirip
dengan venturimeter yaitu dengan menyisipkan penghalang di pipa. Pesamaan
untuk orificemeter karena prinsip kerja orifice dan venturi mirip maka persamaan
yang digunakan juga sama yaitu U kecepatan aliran fluida, Co dan β adalah
koefisien-koefisien yang nilainya tertentu untuk orificemeter, gc tetapan gravitasi,
pa-pb beda tekanan sebelum dan sesudah orificemeter, ρ adalah berat jenis fluida
(Sa’adah, 2019).
2.1.4 Rotameter
Rotameter terdiri dari pipa tirus tegak yang didalamnya ditempatkan
sebuah benda mengapung titik aliran fluida mengalir dari bawah ke atas
memasuki ruang rotameter. Karena laju aliran fluida maka benda pengapung yang
ada di dalamnya bergerak naik dan turun sesuai dengan besarnya debit aliran
fluida Rotameter termasuk dalam golongan meteran penampang aliran atau area
meter. Pada dasarnya rotameter terdiri atas tabung yang agak tirus yang dipasang
vertical didalam suatu rangka dengan menempatkan penampang yang luas di
sebelah atas (Mendrova et al., 2017).
2.1.5 Kalibrasi
Kalibrasi merupakan serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan
antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau
nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang
berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu (ISO/IEC Guide
17025:2005). Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan
kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusuri (traceable) ke
standar nasional untuk satuan ukuran dan atau internasional. Kalibrasi bertujuan
untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat
dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer
nasional dan atau internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak
terputus. Selain itu, kalibrasi juga memiliki tujuan lain, yaitu untuk mendukung
sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan
produksi yang dimiliki dan dapat diketahui seberapa jauh perbedaan
(penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur
(Asy’ari, 2014).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan, maka dapat dipelajari hubungan laju alir
terhadap ketinggian air pada venturimeter, orificemeter dan rotameter, dan
hubungan laju alir terhadap kehilangan tenaga pada venturimeter, orificemeter dan
rotameter sebagai berikut:
100
Tinggi Air, Δh (mmH2O)
80 R² = 0,9835
Venturimeter
60 Orificemeter
40 Rotameter
R² = 0,8236 Linear (Venturimeter)
20
Linear (Orificemeter)
R² = 0,9769 Linear (Rotameter)
0
0 2 4 6 8 10
Debit (L/min)
Gambar 4.1 Kurva hubungan antara ketinggian air dalam manometer (mmH2O)
dengan debit air (L/menit) pada venturimeter, orificemeter dan
rotameter
Berdasarkan Gambar 4.1, pada venturimeter, orificemeter dan rotameter,
dapat dilihat semakin besar debit aliran air maka semakin tinggi pula tinggi air
yang terbaca pada manometer (pada rotameter yang dilihat yaitu tinggi benda
apung yang terdapat di dalam tabung). Berdasarkan Gambar 4.1, dapat dilihat
bahwa terjadi penurunan dan kenaikan tinggi air pada ketiga flowmeter. Nilai R2
merupakan gradien atau garis lurus yang menyatakan tingkat ketelitian atau
keakuratan dari data yang diperoleh. Untuk standar penelitian biasanya nilai R2
berkisar antara 0,98 hingga 1,00, nilai R2 yang mendekati 1,00 yaitu pada
rotameter kemudian venturimeter dan yang memiliki nilai R2 yang paling rendah
yaitu orificemeter dengan nilai 0,82. Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan
bahwa flowmeter yang memiliki keakuratan terbaik yaitu rotameter, dengan nilai
R2= 0,9835.
100
R² = 0,9835
Kehilangan Tenaga, h (mmH2O)
Venturimeter
80
Orificemeter
60 Rotameter
40 Linear (Venturimeter)
R² = 0,986 Linear (Orificemeter)
20
R² = 0,9396 Linear (Rotameter)
0
0 2 4 6 8 10
Debit (L/min)
5.1 Kesimpulan
1. Kalibrasi diperlukan untuk memastikan alat kembali seperti semula agar
mendapatkan hasil yang akurat dan konsisten. Alat flowmeter dikalibrasi
dengan cara menghilangkan gelembung yang ada di manometer.
2. Dari hasil percobaan kisaran terbaik untuk venturimeter dan orificemeter
terdapat pada skala 3 dimana kehilangan energinya relatif kecil
dibandingkan kondisi alat bekerja pada saat skala 7 di jalankan.
3. Berdasarkan hasil percobaan dengan menggunakan tiga alat flowmeter
yaitu orificemeter, venturimeter dan rotameter, maka dapat disimpulkan
alat yang mempunyai keakuratan dalam mengukur debit air adalah
rotameter karena persamaan R2 = 0,9835.
4. Dari hasil percobaan kinerja alat. kehilangan tenaga terbesar dihasilkan
oleh rotameter dengan nilai secara berurut pada skala 3, 5 dan 7
kehilangan tenaganya sebesar 83, 86 dan 87 mmH2O, dan kehilangan
tenaga terkecil dengan urutan skala yang sama dihasilkan oleh
venturimeter dengan nilai 8, 13 dan 20 mmH2O. Sedangkan orificemeter
kehilangan tenaga yang dihasilkan tidak lebih kecil dari venturimeter dan
tidak lebih besar dari rotameter, yaitu dengan nilai 13, 22 dan 20 mmH2O
pada urutan skala laju alir yang sama
5.2 Saran
Pada saat melakukan pratikum, praktikan diharapkan ketelitian dalam
menentukan kehilangan tenaga, beda tinggi tekanan, dan pengaturan laju alir air.
Pada saat menghitung ketinggian pada flowmeter, pratikan diharapkan teliti karna
akan mempengaruhi data.
DAFTAR PUSTAKA
B.1 Waktu
Untuk skala flowmeter 3:
( )
Waktu rata-rata: = 0,440 menit
B.2 Debit
Untuk skala flowmeter 3:
= = 4,54 L/menit
B.3 Venturimeter
Untuk skala flowmeter 3:
Beda tinggi (Δh) = h1 – h2 = 368 – 355 = 13
Kehilangan tenaga (h) = h1 – h3 = 368 – 360 = 8
Perhitungan venturimeter dengan variasi skala flowmeter lainnya dihitung
dengan menggunakan cara yang sama.
B.4 Orificemeter
Untuk skala flowmeter 3:
Beda tinggi (Δh) = h6 – h7 = 306 – 277 = 29
Kehilangan tenaga (h) = h6 – h8 = 306 – 281 = 13
Perhitungan orificemeter dengan variasi skala flowmeter lainnya dihitung
dengan menggunakan cara yang sama.
B.5 Rotameter
Untuk skala flowmeter 3:
Beda tinggi (Δh) = h4 – h5 = 366 – 283 = 83
Perhitungan rotameter dengan variasi skala flowmeter lainnya dihitung
dengan menggunakan cara yang sama.
Keterangan:
∆ = Beda tinggi (mm)
h = Kehilangan Tenaga (mm)
LAMPIRAN C
DOKUMENTASI