Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FRANSISKUS PANGGIH YUDA PRASETYA

NIM : 856929837
MK : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA di SD/PDGK4204
SMESTER : 7(TUJUH)
TUGAS : 2(DUA)

1. melek huruf”, pada membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan “melek
wacana”, sedangkan pada kemampuam menulis ditekankan pada “kemampuan
yang bersifat mekanik” Jelaskan perbedaan makna ketiga kemampuam tersebut

a) Kemampuan Melek Huruf

Kemampuan melek huruf maksudnya, anak-anak dapat mengubah dan melafalkan


lambing-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna. Pada tahap ini sangat
dimungkinkan anak-anak dapat melafalkan lambing-lambang huruf yang
dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambing bunyi-bunyi tersebut.
b) Kemampuan Melek Wacana

Kemampuan melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, membaca


suatu bacaan, simbol atau makna lainya, namun tidak bisa menulis.

Contoh ; Seseorang awam yang hanya mengerti sedikit bahasa inggris, paling
hanya tau sepatah dua patah kata bahasa inggris serta terjemahanya juga. Semisal
mother, father pasti banyak orang awam tau artinya ayah dan ibuk. Namun orang
awam tersebut belum pasti mampu untuk menuliskan kalimat tersebut, karena
hanya memiliki kemampuan melek wacana atau membaca saja.
c) Kemampuan berdifat Mekanik
Yaitu Anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan ( mirip dengan kemampuan
melukis atau menggambar) lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam
sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna
2. Coba Anda jelaskan perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada
membaca permulaan
a) Metode Eja
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai
pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf
tersebut dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya menurut
abjad. Sebagai contoh:
A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,
Dilafalkan sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge, dan seterusnya.

Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata
dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya
Misalnya: b, a, = ba (dibaca = be, a = ba) d,
u = du (dibaca =de, u = du)
ba – du dilafalkan badu b,
u, k, u menjadi:
b, u = bu (dibaca be, u = bu) k,
u = ku (dibaca ke, u =ku)
b) Metode Bunyi
Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem pelafalan abjad atau
huruf dengan metode bunyi adalah:
b dilafalkan /eb/
d dilaflakan /ed/ : dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata;
benar, keras, pedas, lemah dan sebagainya
c dilafalkan /ec/ g
dilafalkan /eg/
p dilafalkan /ep/ dan sebagainya
Dengan demikian, kata “nani” dieja menjadi:
en,a = na
en, i = ni = dibaca = na-ni
Dari penjelasan metode di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran MMP
melalui metode bunyi adalah bagian dari metode eja. Prinsip dasar dan proses
pembelajaran tidak jauh berbeda dengan metode eja/abjad di atas. Demikian juga
dengan kelemahan-kelemahannya, perbedaannya terletak hanya pada cara atau
sistem pembacaan atau pelafalan abjad.
3. karena dengan penilaian proses dan hasil kita bisa tau kemampuan siswa tersebut
bagaimana prosesnya selama ini. apakah ada penurunan atau kenaikan yang didapatkan
oleh siswa tersebut
penjelasan:
1. Penilaian Proses
Penilaian proses adalah penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat
efektivitas suatu kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu. Penilaian proses
dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung. Teknik penilaian proses biasanya adalah
dengan pengamatan atau dikenal dengan istilah observasi. Penilai harus berada di
tempat kegiatan dan secara langsung mengamati bagaimana proses kegiatan tersebut
berlangsung untuk kemudian memberikan nilai terhadap prosesnya, berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat sebelumnya.
2. Penilaian Hasil
Penilaian hasil adalah penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada hasil dari
suatu kegiatan untuk mengukur sejauh mana tujuan dari kegiatan tersebut tercapai.
Penilaian hasil dilakukan setelah kegiatan berakhir. Teknik penilaian hasil biasanya
dengan menggunakan suatu tes tertentu. Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah
misalnya, setelah pembelajaran selesai, seluruh peserta didik akan diberikan sebuah tes
berupa ujian-ujian untuk mengukur sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran di kelas
tercapai.

Kedua jenis penilaian ini sangat penting untuk bahan evaluasi agar lebih menyeluruh.
Selama ini masyarakat hanya berfokus pada penilaian hasil tanpa mempedulikan
prosesnya. Padahal penilaian proses sangat penting untuk memvalidasi penilaian hasil.

4. fokus menulis akan lebih mudah mengingat materi yang ditulis, serta menambah
kreativitas.
sedangkan fokus membaca akan terbiasa dengan mudah mencari hal2 penting isi artikel.

Anda mungkin juga menyukai