Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

“Laporan Pendahulan Dan Strategi Pelaksanaan Asuhan Keperawatan


Jiwa Harga Diri Rendah”

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Eka Rudy Purwana,
SST.,M.Kes

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

1. Fia Afriani P07120120058


2. Husdiyani Azmi P07120120062
3. I Dewe Ayu Santa AnilananlaP07120120063
4. Ida Nurmayani P07120120064
5. Nani Ewi Salman P07120120074
6. Nurhidayatul Hasani P07120120078
7. Nurul Aulia Rizki P07120120080

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MATARAM
TAHUN 2021/2022
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas dengan judul “Laporan
Pendahulan Dan Strategi Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Jiwa Harga Diri Rendah”
sebagai pemenuhan penugasan mata kuliah Keperawatan Jiwa.

Terimakasih kami ucapkan kepada Bapak Eka Rudy Purwana, SST.,M.Kes


selaku dosen pada mata kuliah Keperawatan Jiwa, karena atas berkat bimbingannya
makalah ini dapat selesai tepat waktu.

Melalui tugas ini kami harap dapat membantu teman-teman yang membacanya
dan dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Demi kesempurnaan
makalah ini, kritik dan saran sangat kami harapkan.

Medugul, 17 Mei 2022

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat
penting. Oleh karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini
merupakan peran petugas kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut adanya
keselarasan dan kerja sama dari berbagai pihak selain individu itu sendiri,
keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan harga
diri rendah banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila hal ini
terjadi, terkadang dapat menimbulkan dampak yang buruk pada diri pasien sendiri
maupun orang lain di sekitarnya.

B. TUJUAN PENULISAN
a) Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas individu
mata kuliah Keperawatan jiwa
b) Tujuan umum
- Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan dan
evaluasi
- Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial
BAB II
KONSEP DASAR

A. MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

B. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Pengertian
Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan
diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan
kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri
atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau tidak
langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga
dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal menyesuaikan
tingkah laku dancita – cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat
bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan
tingkah laku dan cita-cita.

2. Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah adalah :


a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat
tindakan terhadap penyakit.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)

3. Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri

C. POHON MASALAH
Isolasi Sosial = Menarik diri

Gangguan konsep diri = Harga diri Masalah Utama

Koping individu tidak efektif

D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial : Menarik diri
Data :
a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap
dengan klien lain atau perawat
c. Mengisolasi diri (menyendiri)
d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya
e. Menolak hubungan dengan orang lain
f. Aktifitas menurun
g. Harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri
rendah Data :
a. Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping
individu tidak efektif

F. RENCANA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
 Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain secara
optimal
 Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau berjabat
tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan mengutarakan
masalah yang dihadapi
o Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip hubungan
therapeutik
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai
klien
4. Jelaskan tujuan pertemuan
5. Jujur dan menepati janji
6. Selalu kontak mata selama interaksi
7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang


dimiliki
o Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta
pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien
sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap stresor
tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan
dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan klien

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan


o Kriteria hasil
Klien menilaim kemampuan yang digunakan
o Intervensi
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif
3. Utamakan memberi pujian therapeutik
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian


1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian
2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan
setiap hari sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan
bantuan sebagian, kegiatan dengan bantuan total)
3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan
5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan


kemampuannya
o Kriteria hasil
Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya
o Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan
kemajuan dan pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada


o Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada
o Intervensi
1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara merawat
klien dengan harga diri rendah
2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan
keadaa
BAB III
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke-I (satu)

Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu


pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan membantu pasien
memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan
yang telah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah
dilatih dalam rencana harian.
1. Orientasi :
- Salam terapeutik : “Assalamu’alaikum,
- Validasi : bagaimana keadaan Tn. i, hari ini? Tn. terlihat segar ”
- Kontrak :
Topik :“Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara
membina hubungan saling percaya? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti setelah
itu kita lakukan bersama.”
Tempat :“Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Berapa lama?
Waktu : “ Bagaimana kalau 15 menit?
2. Kerja :
“Tn. i, apa saja cara membina hubungan saling percaya Tn.? Bagus, apa lagi?
Apa saja yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan? Bagaimana
dengan berjabat tangan? Menanyakan nama? Menanyakan alamat dst.”.
“Wah, bagus sekali ada lima cara untuk membina hubungan saling percaya
yang Tn. lakukan.”
“Tn. i, dari lima cara ini, yang mana yang Tn. bisa lakukan di rumah sakit?
Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang kedua……sampai yang kelima
(misalnya masih tiga yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali masih ada tiga
cara yang masih bisa lakukan di rumah sakit ini.
“Sekarang, coba Tn. i pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit ini”.
“O, ya nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang
kita berlatih berjabat tangan Tn.”. Mari kita lakukan dengan saya Tn. i. coba,
sudah bisa kan berjabat tangan / memperkenalkan diri?”
“Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin Tn.
ingin berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang duduk
berdampingan, ya Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus! Sekarang
kita sebut nama dan alamat. ya bagus!.”
“Tn. i sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik
sekali. Sekarang bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!”
3. Terminasi :
- Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Tn. i setelah bercakap-cakap dan berjabat tangan /
memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat dilakukan di
rumah sakit ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang sudah Tn.
praktekan dengan sekali.
- Evaluasi Objektif
“Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, dan menyebutkan
nama.”
- Rencana tindakan lanjut
”Bagaimana kalau kegiatan itu Tn. lakukan selama disini dan nanti
kegiatan tersebut tetap Tn. lakukan dirumah, kalau begitu kita buat
jadwalnya saja ya Tn?biar Tn. tidak lupa.
- Kontrak
Topik : “Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan aspek
positif yang Tn. miliki.
Tempat : “Tn mau kita berbincang – bincang dimana.?
Waktu : “Mau berapa lama Tn.?”bagaimana kalu 15 menit?setuju?“
sampai jumpa ya”
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke-2 (Dua)

Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien

1. Orientasi :
- Salam theraupetik : “Assalammua’alaikum,
- Validasi :“ Bagaimana perasaan Tn. I pagi ini? Apakah masih ingat
tentang apa yang kita lakukan kemarin?Bagus! Coba diulang lagi? Bagus
sekali!
- Kontrak :
Topik :“Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa
kegiatan itu Tn?”
“Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang Tn.
miliki.”
Tempat :“Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.”
Waktu :“Bagaimana kalu 15 menit?.”

2. Kerja :
“Tn. i , tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Tn. lakukan?, masih ada
yang lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan bapak yang dapat Tn. lakukan
disini.”.
3. Terminasi :
- Validasi Subjekti :
“Bagaimana perasaan Tn. setelah tahu dan mencoba kegiatan yang dapat
Tn. lakukan disini? Bagus!”
- Validasi Objektif :
“Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki”
- Rencana tindakan lanjut :
“Saya harap Tn. mau mencoba melakukan kegiatan selama disini.”
- Kontrak :
Topik :“Tn. pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi
dengan keluarga apabila datang.”
Tempat : “Bagaimana kalau diruang tamu saja?”
Waktu :“Biasanya keluarga Tn. jenguk jam berapa? Baiklah kita diskusikan
nanti ya. Sampai jumpa.”
BAB IV
CONTOH KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. I DENGAN GANGGUAN HARGA
DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI
KALIMANTAN BARAT

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. I
Umur : 31 Tahun
Alamat : Ngabang
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia
Pendidika : SD
Pekerjaan : Petani
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan disuruh ibu dan istri nya untuk melanjutkan berobat,
sering menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.

III. ALASAN MASUK


2 bulan sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, membanting barang,
bicara sedikit, sulit komunikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa ±3 tahun yang lalu, pernah rawat
jalan di RSJ.SUNGAI BANGKONG PONTIANAK
2. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil
3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa.
4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan yaitu ia
jatuh dari sepeda.
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda – tanda vital :
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 84 x/menit
 Suhu : 36,5 ºC
 Pernafasan : 26 x/menit
B. Ukuran :
 Tinggi badan : 169 cm
 Berat badan : 62 Kg
B. Kondisi Fisik :
Klien tidak mengeluh sakit apa – apa, tidak ada kelainan fisik.

VI. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Ket :
: Laki - laki

: Tinggal serumah : Klien

: Perempuan
: Meninggal

B. Konsep Diri
 Citra Tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah
mata karena bisa melihat.
 Identitas : Klien mengatakan anak ke-5 dari 5 bersaudara.
 Peran : Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah
sebagai anak.
 Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa
bosan dan ingin bekerja lagi.
 Harga diri : Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang
lain selain ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara
orang lain, kurang interaksi sosial.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah

C. Hubungan Sosial
 Orang yang dekat dengan klien adalah ibu, istri dan ke dua anak ny.
 Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering mengikuti
gotong royong didesanya.
 Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan /
berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri

D. Spiritual
Klien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien shabis
sholat klien berdoa agar cepat sembuh.

VII. STATUS MENTAL


A. Penampilan : Penampilan klien kurang rapi, klien menggunakan baju yang
disediakan diRSJ.
B. Pembicaraan : Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat
dipahami.
C. Aktivitas Motorik : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien
menyesuaikan.
D. Alam perasaan : Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh dan
pulang, klien sedih belum bisa bertemu ibu ,istri dan kedua anak nya.
E. Afek : Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambat
F. Interaksi selama wawancara: Kontak mata kurang karena
menunduk,sesekali klien menengadah,selalu menjawab jika ditanya.
G. Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
H. Pola Fikir : Tidak ada waham.
I. Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian,
hari jum’at tanggal 28 november 2014 jam 10.30 WIB,hari berikutnya juga
klien sadar hari sabtu tanggal 12 januari 2014.
J. Memori : Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
K. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Klien berhitung lancar, contoh 20 –
15= 5
L. Kemampuan Penilaian : Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah
makan atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan
kursi.
M. Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.

VIII. MEKANISME KOPING


A. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
B. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang lain,lebih
suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


A. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Klien menarik diri dari
lingkungan
B. Masalah dengan kesehatan (-)
C. Masalah dengan perumahan :Klien tinggal dengan kedua orang tua dan
2 saudaranya.
D. Masalah dengan Ekonomi : Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.
X. MASALAH KEPERAWATAN
A. Harga Diri Rendah
B. Menarik Diri
C. Koping Individu Tidak Efektif

XI. POHON MASALAH


Menarik Diri_____________________( Efek )

Harga Diri Rendah______________( Core problem )

Koping Individu Tidak Efektif___________( Causa / Penyebab )

XII. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Menarik Diri 𝑏⁄𝑑 Harga Diri Rendah

Tgl. Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

14- 01-13 Menarik Diri TUM


berhubungan -Klien dapat
dengan harga berhubungan
Diri Rendah dengan orang lain
secara optimal.
-Klien dapat
membina hubungan  Klien 1. Beri salam / panggil nama
saling percaya ekspresi 2. yang disukai
3. Jelaskan BHSP dengan
wajah
komunikasi terapeutik
bersahabat. 4. Memperkenalkan diri dengan
 Klien sopan
menunjukan 5. Tanyakan nama lengkap dan
rasa senang. panggilan tujuan
 Klien mau 6. Jujur dan menepati janji
kontak mata. 7. Tunjukan sikap empati dan
 Klien mau menerima klien apa adanya
berjabat tangan. 8. Lakukan kontak singkat tapi
sering
 Klien mau
membalas salam.
 Klien mau
duduk
berdampingan.
 dengan perawat.
 Klien mau
menyebut nama
dan mau
mengutaraka
masalah yang
dihadapi.
-Klien dapat  Klien mampu 1. Diskusikan kemampuan dan
mengidentifikasi mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki
kemampuan dan kemampuan 2. Hindarkan dari penilaian
aspek positif yang yang dimiliki yang negatif
dimiliki  Aspek positif 3. Utamakan pemberian pujian
keluarga yang realistic
 Aspek positif
lingkungan yang
dimiliki klien
 Klien mampu 1. Diskusikan kemampuan
-Klien dapat menilai yang dapat digunakan
menilai kemampuan selama sakit
kemampuan yang yang dimiliki 2. Diskusikan kemampuan
dimiliki selama sakit yang dapat ditunjukan
penggunaannya
-Klien dapat  Klien dapat 1. Rencanakan bersama klien
menetapkan membuat aktifitas yang dapat
perencanaan rencana kegiatan dilakukan setiap hari
kegiatan sesuai harian - Kegiatan mandiri
dengan - Dibantu sebagian
kemampuannya - Dengan bantuan total
Tingkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi kondisi klien
2. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh klien
lakukan
-Klien dapat  Klien melakukan 1. Beri kesempatan klien untuk
melakukan kegiatan yang mencoba kegiatan yang telah
kegiatan sesuai sesuai direncanakan
kondisi sakit dan dengankondisi 2. Beri pujian atas keberhasilan
kemampuannya sakit dan klien
kemampuannya 3. Diskusikan kemungkinan
melaksanakan dirumah.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Beri pendidikan kesehatan
memanfaatkan memanfaatkan cara perawatan klien
sistem pendukung system dengan Harga Diri Rendah
yang ada pendukung 2. Bantu keluarga menyiapkan
dikeluarga lingkungan di rumah.
secara optimal
 Klien daoat
memanfaatkan
system
pendukung
dilingkungan
sekitar.
Harga Diri TUM
Rendah -Klien dapat
berhubungan melakukan
dengan Koping keputusan yang
Individu Tidak efektif untuk
Efektif mengendalikan
situasi kehidupan
yang demikian
menurunkan
perasaan rendah
diri
-Klien dapat  Klien mampu 1. Lakukan pendekatan dengan
menbina hubungan duduk baik, menerima klien apa
terapeutik dengan berdampingan adanya dan bersikap empati
perawat dengan perawat 2. Cepat mengendalikan
 Klien mampu perasaan dan reaksi
berbincang - perawatan diri sendiri
bincang dengan misalnya rasa marah ,empati.
perawat 3. Sediakan waktu untuk
 Klien mampu berdiskusi dan bina
merespon hubungan yang
tindakan sopan.
perawat 4. Berikan kesempatan kepada
klien untuk merespon.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Tunjukan emosional yang
mengenali dan mengungkapkan sesuai
mengekspresikan perasaannya 2. Gunakan tekhnik komunikasi
emosinya  Klien mampu terapeutik terbuka,
mengenali 3. Bantu klien
emosinya dan mengekspresikan
dapat perasaannya
mengekspresika 4. Bantu klien
nnya mengidentifikasikan situasi
kehidupan yang tidak berada
dalam kemampuan dan
mengontrolnya
5. Dorong untuk menyatakan
secara verbal perasaan –
perasaan yang berhubungan
dengan ketidak
mampuannya.
-Klien dapat  Klien dapat 1. Diskusikan masalah yang
memodifikasi pola mengidentifikasi dihadapi klien dengan
kognitif yang pemikiran yang memintanya untuk
negative negatif menyimpulkannya
 Klien dpat 2. Identifikasi pemikiran
menurunkan negatif klien dan bantu untuk
penilaian yang menurunkan melalui
negatifpada interupsi dan substitusi
dirinya. 3. Evaluasi ketetapan persepsi
logika dan kesimpulan yang
dibuat klien
4. Kurangi penilaian klien yang
negatif terhadap dirinya
5. Bantu klien menerima nilai
yang dimilikinya atau
perilakunya atau perubahan
yang terjadi pada dirinya.

-Klien dapat  Klien mampu 1. Libatkan klien dalam


berpartisipasi menentukan menetapkan tujuan yang
dalam mengambil kebutuhan untuk ingin dicapai
keputusan yang perawatan pada 2. Motivasi klien untuk
berkenan dengan dirinya membuat jadwal aktivitas
perawatan dirinya  Klien dapat perawatan dirinya
berpartisipasi 3. Berikan privasi sesuai
dalam kebutuhan yang ditentukan
pengambilan 4. Berikan reinsforcement
keputusan posotif tentang pencapaian
kegiatan yang telah sesuai
dengan keputusan yang
ditentukannya
XIII. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem

1. Ds : Harga diri Menarik Diri


- Klien mengatakan Rendah
sering menunduk,
kurangnya interaksi
social

Do :
- Klien tampak
menyendiri
2. Ds : Koping Individu Harga Diri
- Klien mengatakan Tidak Efektif Rendah
teman berkurang
semenjak sakit
- Klien malu dengan
teman karena klien
merasa tidak pantas
diantara mereka
Do :
- Klien tampak malu saat
berbicara

XIV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Tanggal / Jam No Implementasi Evaluasi
15 Januari 2013 1 1. Bina hubungan saling percaya S:
Jam 12.30 ⁄ 1 dengan :  Klien menjawab salam dan mengatakan
 Menyapa klien dengan selamat pagi,menyebutkan nama dan
ramah alamat
 Memperkenalkan diri O:
dengan sopan  Klien mau berjabat tangan
 Menanyakan nama lengkap  Klien mau duduk berdampingan
serta alamat klien dengan perawat
 Menunjukan sikap empati,  Klien mau mengutarakan masalahnya
jujur dan menempati janji A : SP 1 tercapai
 Menanyakan masalah yang Pp :
dihadapi Lanjutkan SP 2 adakan kontrak waktu
pertemuan berikutnya.
Pk :
Anjurkan klien untuk dapat menyapa
perawat jika bertemu dan percaya jika
perawat akan membantu masalah yang
dihadapi
15 Januari 2013 2. Bina hubungan terapeutik S:
Jam 15.30 dengan perawat dengan :  Klien mau duduk berdampingan
 Pendekatan dengan baik dengan perawat
,menerima klien apa adanya O:
 Mengidentifikasi perasaan  Klien mampu berbincang – bincang
dan reaksi perawatan diri dengan perawat
sendiri  Klien mampu merespon tindakan
 Menyediakan waktu untuk perawat.
bina hubungan yang sopan A : SP 2 tercapai
 Menberikan kesempatan P:
untuk merespon -Lanjutkan SP 3 adakan kontrak waktu
pertemuan berikutnya.

-Anjurkan klien mampu


berkomunikasi,mampu memulai berbicara
dan tidak janggung.

S:
16 Januari 2013 3. Mengidentifikasi kemampuan  Klien mengatakan cara penilaian positif
Jam 17.00 dan aspek positif yang dimiliki tidak boleh berfikir jelek terhadap
dengan : orang lain,sopan santun dan ramah
 Membantu yang diutamakan.
mengidentifikasi dengan O:
aspek yang positif  Klien dapat mengungkapkan
 Mendorong agar perasaannya
berpenilaian positif A : SP 3 teratasi sebagian
 Membantu P:
mengungkapkan -lanjutkan SP 1 keluarga
perasaannya
-Anjurkan klien untuk mempertahankan
hubungan saling percaya berinteraksi secara
terarah.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting sekali membina hubungan
saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik dengan tenaga medis
(dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga dan masarakat)
terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat maupun perawat yang
merawat tercapai.

B. SARAN
1. Klien
- Libatkan klien dalam aktivitas positif
- Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B
- Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya
- Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain
2. Keluarga
- Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien
- Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif
- Menerima klien apa adanya
- Hindari pemberian penilaian negatif
3. Perawat
- Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien
- Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah
- Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan klien
- Memberi reinforcement
DAFTAR PUSATAKA

Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). “Principles And Practice Of Psychiatric
Nursing”. (6th ed). St. Louis : Mosby year book

Town send, M.C. (1998). “Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk


pembuatan rencana keperawatan”. Jakarta : EGC (terjemahan).

Anda mungkin juga menyukai