SAP 14
Oleh:
Kelompok 1
Ni Putu Widiantari (1506305022)
Desak Made Dwi Januari (1506305026)
Luh Putu Gita Cahyani (1506305038)
2017
0
14.1 Gambaran Umum SAK ETAP
Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 yang lalu, telah menerbitkan
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) atau
The Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities, dan telah
disahkan oleh Dewan tandar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI)
pada tanggal 19 Mei 2009. DSAK IAI sendiri beranggotakan 17 orang yang mewakili:
Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen. Alasan IAI
menerbitkan standar ini adalah untuk mempermudah perusahaan kecil dan menengah
(UKM) (yang jumlahnya hampir dari 90% dari total perusahaan di Indonesia) dalam
menyusun laporan keuangan mereka. Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP maka
standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas
tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general
purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah
pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit. Perlu pula diketahui bahwa karakter SAK-ETAP:
1) Berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK-Umum
2) Menggunakan historical cost
3) Hanya mengatur transaksi umum yang terjadi pada ETAP
4) Lebih sederhana
5) Tidak berubah dalam beberapa tahun kedepan
SAK berbasis IFRS ini relatif lebih kompleks dan sangat mahal bagi perusahaan kecil
dan menengah untuk menerapkannya. SAK-ETAP mengadopsi sebagian IFRS
(International Financial Reporting Standards) untuk usaha kecil-menengah (IFRS for
Small-Medium-sized Entities/SMEs). Dalam definisi IFRS, Usaha Kecil Menengah atau
UKM menurut IFRS diartikan sebagai :
1) Perusahaan kecil dan menengah adalah perusahaan yang tidak memiliki
akuntabilitas publik
2) Menerbitkan laporan keuangan tujuan umum untuk pengguna eksternal.
Contoh pengguna eksternal termasuk pemilik yang tidak terlibat dalam
pengelolaan bisnis, dan potensi yang ada kreditur, dan lembaga pemeringkat
kredit.
Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan
dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Dua
1
kriteria yang menentukan apakah suatu entitas tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik
(ETAP) yaitu:
1) Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan
Suatu entitas dikatakan memiliki akuntabilitas yang signifikan jika:
a. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas dalam proses
pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal (BAPEPAM-LK)
atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal. Oleh sebab itu
Bapepam sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Bapepam-LK No. SE-
06/BL/2010 tentang larangan penggunaan SAK ETAP bagi lembaga pasar
modal, termasuk emiten, perusahaan publik, manajer investasi, sekuritas,
asuransi, reksa dana, dan kontrak investasi kolektif.
b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang
efek, dana pensiun, reksa dana, dan bank investasi.
2) Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statements) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah
pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan
lembaga pemeringkat kredit.
14.2 Perbedaan PSAK dengan SAK ETAP
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
1) SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan
2) SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas.
3) SAK ETAP menggunakan cost model untuk investasi ke asosiasi dan
menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
4) SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55.
5) SAK ETAP hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset tidak berwujud
dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih cost model atau model
reavaluasi.
2
panjang nilai wajar (ED PSAK 1)
Aset lancar Aset biologik yang diukur pada
Liabilitas jangka pendek biaya perolehan dan nilai wajar (ED
Informasi yang disajikan dalam laporan PSAK 1)
posisi keuangan atau catatan atas laporan Kewajiban berbunga jangka panjang
keuangan Aset dan kewajiban pajak tangguhan
(Perubahan istilah di ED PSAK 1: Kepentingan nonpengendalian
Neraca menjadi Laporan Posisi Keuangan,
Kewajiban (liability) menjadi laibilitas)
2 Laporan Laporan laba rugi komprehensif Tidak sama dengan PSAK yang
Laba Rugi Informasi yang disajikan dalam laporan menggunakan istilah laporan laba rugi
Laba Rugi Komprehensif komprehensif, SAK ETAP
Laba rugi selama periode menggunakan istilah laporan laba rugi.
Pendapatan komprehensif lain selama
periode
Informasi yang disajikan dalam laporan
laba rugi komprehensif atau catatan atas
laporan keuangan
3 Penyajian Sama dengan PSAK, kecuali untuk
Perubahan beberapa hal yang terkait pendapatan
Ekuitas komprehensif lain.
4 Catatan Catatan atas laporan keuangan Sama dengan PSAK, kecuali
Atas Struktur pengungkapan modal.
Laporan Pengungkapan kebijakan Akuntansi
Keuangan Sumber estimasi ketidakpastian
Modal (ED PSAK 1)
Pengungkapan lain
5 Laporan Arus kas aktivitas operasi: metode Sama dengan PSAK, kecuali:
Arus Kas langsung dan tidak langsung Arus kas aktivitas operasi: metode
Arus kas aktivitas investasi tidak langsung
Arus kas aktivitas pendanaan Arus kas mata uang asing, tidak
Arus kas mata uang asing diatur.
Arus kas bunga dan dividen, pajak
penghasilan, transaksi non-kas
6 Laporan Persyaratan penyajian lapkeu konsolidasi Tidak diatur
keuangan Entitas bertujuan khusus
konsolidasi Prosedur konsolidasi
dan Laporan keuangan tersendiri
terpisah Laporan keuangan gabungan
7 Kebijakan PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih untuk Pemilihan dan penerapan kebijakan
akuntansi, periode Berjalan, Kesalahan Mendasar, dan akuntansi
estimasi, Perubahan Kebijakan Akuntansi) Konsistensi dan perubahan
dan Laba atau rugi bersih untuk Periode kebijakan akuntansi
kesalahan berjalan Perubahan Estimasi akuntansi
Pos luar biasa Kesalahan.
Laba atau rugi dari aktivitas normal SAK ETAP sudah maju satu langkah
Operasi yang tidak dilanjutkan dibandingkan PSAK (tidak ada
Perubahan estimasi Akuntansi “kesalahan mendasar” dan “laba atau
3
Kesalahan Mendasar rugi luar biasa”).
Perubahan kebijakan Akuntansi
Penerapan suatu standar Akuntansi
keuangan
Perubahan kebijakan Akuntansi yang
lain
8 Instrumen Ruang lingkup: aset dan kewajiban Ruang lingkup: investasi pada efek
Keuangan keuangan tertentu
Dasar Instrumen keuangan dasar: Klasifikasi trading, held to maturity,
Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui dan available for sale. Hal tersebut
laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh mengacu ke PSAK 50 (1998).
tempo, tersedia untuk dijual, pinjaman dan
pinjaman yang diberikan
Impairment menggunakan incurred loss
concept
Derecognition
Hedging dan derivatif
9 Persediaan Pengukuran persediaan Sama dengan PSAK
Biaya persediaan
Biaya pembelian
Biaya konversi
Biaya lain-lain
Biaya persediaan pemberian jasa
Teknik pengukuran biaya
Rumus biaya
Nilai realisasi bersih
Pengakuan sebagai beban
Pengungkapan
10 Investasi Ruang lingkup: entitas asosiasi Ruang lingkup: entitas asosiasi dan
pada Metode akuntansi entitas anak
perusahaan Metode biaya Metode akuntansi
asosiasi Metode ekuitas Entitas asosiasi : metode biaya
dan Model nilai wajar (ED PSAK 15) Entitas anak :
entitas metode ekuitas
anak
11 Investasi Jointly controlled operation, asset, and Sama dengan PSAK kecuali metode
pada entity akuntansi hanya menggunakan metode
perusahaan Metode akuntansi biaya.
asosiasi Metode konsolidasi proporsional
dan Metode ekuitas
entitas Model nilai wajar (ED PSAK 12 :
anak PBA/PBO/PBE)
12 Property Metode akuntansi Metode akuntansi:
Investasi Model nilai wajar Model biaya
Model biaya
13 Aset Tetap Menggunakan pendekatan komponenisasi Sama dengan PSAK
Pengukuran menggunakan model biaya kecuali:
atau model revaluasi Tidak menggunakan pendekatan
4
Pengukuran biaya perolehan komponenisasi.
Pengakuan pengeluaran selanjutnya Revaluasi diijinkan jika dilakukan
Penyusutan berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Tidak perlu review nilai residu, metode Hal ini mengacu ke PSAK 16
penyusutan, dan umur manfaat setiap akhir (1994)
periode pelaporan, tetapi jika ada indikasi Tidak perlu review nilai residu.
perubahan saja
14 Asset Prinsip umum untuk pengakuan Sama dengan PSAK, kecuali aset tidak
Tidak Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya berwujud yang diperoleh dari
Berwujud Amortisasi selama umur manfaat atau 10 penggabungan usaha.
tahun
Penurunan nilai Tidak diatur
Menggunakan metode pembelian
Goodwill dimaortisasi 5 tahun atau 20
tahun dengan justifikasi manajemen
15 Sewa Mengatur perjanjian yang mengandung Tidak mengatur perjanjian yang
sewa mengandung sewa (ISAK 8)
Klasifikasi bersifat principle based
Laporan keuangan lessee dan lessor
Klasifikasi sewa: kombinasi IFRS
for SMEs dan SFAS 13
Laporan keuangan lessee dan lessor
menggunakan PSAK 30 (1990):
Akuntansi Sewa Guna Usaha
Kewajiban diestimasi Sama dengan PSAK
Kewajiban kontinjensi
Aset kontinjensi
16 Ekuitas Penjelasan Sama dengan PSAK,
Akuntasi ekuitas untuk badan usaha bukan kecuali :
PT Reorganisasi
Akuntansi ekuitas untuk badan usaha Selisih penilaian
berbentuk PT kembali
Reorganisasi
Selisih penilaian kembali
17 Pendapatan Penjualan barang Sama dengan PSAK.
Penjualan jasa
Kontrak konstruksi
Bunga, dividen dan royalti
Lampiran kasus pengakuan
pendapatan (ED PSAK 23)
18 Biaya Komponen biaya pinjaman Biaya pinjaman langsung dibebankan
Pinjaman Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman
19 Penurunan Penurunan nilai persediaan Sama dengan PSAK,
Nilai Aset Penurunan nilai non-persediaan kecuali:
Penurunan nilai goodwill Ruang lingkup yang meliputi semua
jenis aset.
Tidak mengatur penurunan nilai
goodwill
5
Ada tambahan penurunan nilai
untuk pinjaman yang diberikan dan
piutang yang menggunakan PSAK
31: Akuntansi Perbankan paragraf
16 dan 17.
20 Imbalan Imbalan kerja jangka pendek Sama dengan PSAK, kecuali untuk
Kerja Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti manfaat pasti menggunakan PUC dan
menggunakan PUC jika tidak bisa, menggunakan metode
Imbalan jangka panjang lainnya yang disederhanakan
Pesangon pemutusan kerja
21 Pajak Menggunakan deferred tax concept Menggunakan tax payable concept
Penghasila Pengakuan dan pengukuran pajak kini Tidak ada pengakuan dan
n Pengakuan dan pengukuran pajak pengukuran pajak tangguhan
tangguhan
22 Mata Uang Mata uang pencatatan dan pelaporan Sama dengan PSAK.
Pelaporan Mata uang fungsional Mata Uang Pelaporan
Penentuan saldo awal Mata uang fungsional
Penyajian komparatif Pelaporan transaksi mata uang asing
Perubahan mata uang pencatatan dan dalam mata uang fungsional
pelaporan Perubahan mata uang fungsional
(Pada prinsipnya sama)
23 Peristiwa Peristiwa yang memerlukan penyesuaian Sama dengan PSAK
setelah Peristiwa yang tidak memerlukan
akhir penyesuaian
periode
pelaporan
24 Pengungka Pengertian pihak-pihak yang mempunyai Sama dengan PSAK 7
pan hubungan istimewa
pihakpihak Pengungkapan
yang
mempunyai
hubungan
istimewa
25 Aktivitas Akuntansi perkoperasian Tidak diatur
Khusus Akuntansi minyak dan gas bumi
Akuntansi pertambangan umum
Akuntansi perusahaan efek
Akuntansi reksa dana
Akuntansi perbankan dan asuransi
26 Ketentuan Retrospektif atau prospektif (jika
Transisi tidak praktis) yang diterapkan secara
prospective catchup (dampak ke
saldo laba)
Perpindahan dari dan ke SAK ETAP
27 Tanggal Berlaku efektif untuk
Efektif laporan keuangan yang dimulai pada
tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini
1 Januari 2010
6
14.3 Penerapan SAK ETAP di Lembaga Keuangan
SAK-ETAP ini akan berlaku efektif per 1 Januari 2011. Entitas yang laporan
keuangannya mematuhi SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara
penuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut dalam catatan atas
laporan keuangan. Laporan keuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAP
kecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP. Apabila perusahaan
memakai SAK-ETAP, maka auditor yang akan melakukan audit di perusahaan tersebut
juga akan mengacu kepada SAK-ETAP. Penerapan SAK ETAP pada lembaga keuangan
(Bank Perkreditan Rakyat atau BPR) dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:
SAK ETAP cocok digunakan oleh LPD. Dengan adanya penggunaan SAK ETAP pada
LPD maka LPD bisa menyusun laporan keuangannya sendiri dan laporan keuangan LPD bisa
diaudit (auditable) dan mendapatkan opini audit, sehingga dapat menggunakan laporan
keuangannya untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usaha. Penggunaan SAK ETAP
pada LPD bisa menjadikan pelaporan keuangan LPD menjadi lebih transparan, komprehensif,
dan relevan. Selain itu dengan menggunakan SAK ETAP, LPD sebagai usaha mikro bisa
7
dibandingkan dengan usaha-usaha lainnya. LPD menggunakan dasar pengakuan accrual basis
yang merujuk pada SAK ETAP.
LPD harus dapat mengadaptasi perkembangan-perkembangan global. Sementara itu, SAK
ETAP adalah standar akuntansi keuangan yang juga sudah sesuai dengan perkembangan
jaman di mana SAK ETAP ini sudah merupakan penyederhanaan dari SAK Umum yang
diharapkan penggunaannya bisa mempermudah pembuatan laporan keuangan, sehingga SAK
ETAP ini sudah sesuai dengan LPD yang harus beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Setelah menerapkan SAK ETAP banyak manfaat yang didapat, diantaranya laba menjadi
lebih stabil, pelaporan lebih transparan dan berstandar Internasional. SAK ETAP murah dari
sisi biaya. SAK ETAP relatif konsisten, sehingga dengan penggunaan SAK ETAP bagi LPD
tidak perlu disusahkan oleh perubahan standar akuntansi. Namun, kendala utama penerapan
kebijakan ini terletak pada kualitas SDM yang belum memadai.
8
Daftar Pustaka
Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI.
Tim Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat. 2010. Pedoman Akuntansi Bank
Perkreditan Rakyat. Jakarta: Diterbitkan atas kerjasama dengan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) ISBN: 978 - 979 - 9020 - 33 – 8.