Anda di halaman 1dari 10

MATERI KULIAH

DASAR – DASAR PAUD

MAHASISWA SEMESTER I

INSTITUT AGAMA KRISTEN


NEGERI AMBON
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDY PAUD
2022
A. PENGERTIAN PAUD
Menurut Undang – Undang No 20 Tahun 2003 halaman 6 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14 Pendidikan anak usia dini, atau biasa

disingkat PAUD, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Maimunah (2009:15)PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang

pendidikan dasar merupakan suatu upaya pemberian yang ditujukan bagi anak sejak

lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang di selenggarakan pada

jalur formal, informal dan nonformal.

Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal,

nonformal, dan/atau informal. PAUD jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-

kanak (TK), raudatul atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Sementara itu, PAUD

jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak

(TPA), atau bentuk lain yang sederajat. Sedangkan PAUD jalur pendidikan informal

adalah pendidikan di dalam keluarga.

Menurut Nur Cholimah (2008) PAUD adalah sadar dalam memfasilitasi

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sejak lahir sampai dengan usia 6

tahun yang dilakukan melalui penyediaan pengalaman dan stimulasi yang bersifat
mengembangkan secara terpadu dan menyeluruh agar anak dapat bertumbuh kembang

secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai, norma dan harapan masyarakat.

B. FUNGSI Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan

mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk

perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar anak

memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.

Menurut Biddle, Nevarez, Henderson, Kerrick (2014:3) pendidikan anak usia dini

adalah pendidikan anak sejak lahir sampai usia 8 tahun dan mencakup program –

program pendidikan seperti Penitipan Anak, Prasekolah, dan Taman Kanak – kanak.

Pengertian tersebut memberikan gambaran bahwa pendidikan anak usia dini merupakan

program – program pelayanan yang ditujukan untuk anak sejak lahir hingga usia 8

tahun.

Hartoyo sebagaimana dikutip oleh Mansur (2009:89), mendeskripsikan

pendidikan anak usia dini sebagai upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh,

dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan

keterampilan pada anak. Pengertian ini lebih menekankan pada aspek tujuan

pendidikan, yakni membimbing, mengasuh, dan menstimulasi anak sehingga anak

dapat memiliki kemampuan dan keterampilan.

Dari berbagai pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan

anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang diberikan kepada anak dengan

rentang usia 0 - 8 tahun melalui pemberian rangsangan pendidikan guru membantu

pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga potensi – potensi anak dapat


berkembang dengan optimal. Melalui pendidikan anak usia dini pula diharapkan anak

lebih siap dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

C. Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan anak usia dini sangat penting dan mempunyai banyak manfaat bagi

masa depan anak. Tujuan pendidikan anak usia dini secara umum sejalan dengan tujuan

pendidikan nasional Indonesia, yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan tersebut sangat normatif dan semua jenjang pendidikan

memiliki tujuan sama. Yang menjadi pembeda adalah penekanan pada level usia

layanan. Adapun secara khusus tujuan pendidikan anak usia dini antara lain :

1. Untuk mengoptimalkan perkembangan anak

Banyak penelitian menunjukkan bahwa pendidikan anak usia dini dimaksudkan

untuk mengoptimalkan berbagai perkembangan anak. Menurut penelitian tentang

otak menunjukkan bahwa usia dini merupakan masa perkembangan otak yang sangat

pesat.

Bloom menjelaskan bahwa 50% perkembangan intelektual anak terjadi pada

saat anak berusia 4 tahun, perkembangan intelektual anak mencapai 80% pada usia 8

tahun, dan mencapai titik kulminasi (100%) pada usia 18 tahun (Permono 2013:39).

Apabila pada usia 0 - 4 tahun seorang anak tidak mendapat rangsangan otak

yang tepat, kinerja otaknya tidak dapat berkembang secara maksimal (Chatib,

2016 :13). Begitu pentingnya masa usia dini, maka harus dioptimalkan dengan baik

melalui pemberian rangsangan pendidikan anak usia dini.


2. Untuk memberikan pengalaman bermakna bagi anak

Pendidikan anak usia dini secara langsung maupun tidak langsung

dimaksudkan untuk memberikan pengalaman bermakna bagi anak. Hal ini

dikarenakan pada saat anak mengikuti berbagai kegiatan dalam lingkungan

pembelajaran sesungguhnya anak telah mendapatkan banyak pengalaman. Owen

meyakini bahwa lingkungan anak berpengaruh terhadap keyakinan, perilaku, dan

prestasi mereka (Morrison, 2012:64).

Senada dengan itu, Comenius berpendapat bahwa pengalaman anak

menentukan akan menjadi apa mereka kelak (Morrison, 2021:62). Pengalaman –

pengalaman yang diperoleh anak dapat menentukan masa depan anak. Untuk itu,

pendidikan anak usia dini harus dirancang dan dikelola dengan baik sehingga

mampu memberikan pengalaman bermakna bagi anak.

3. Untuk memenuhi hak dan memberikan perlindungan anak

Setiap anak mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan, termasuk

anak usia dini. Di samping itu, setiap anak harus mendapatkan perlindungan

dari berbagai tindak kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan asusila. Dalam

Undang – Undang Nomor 35 tahun 2014 disebutkan bahwa setiap anak berhak

atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Salah satu cara dalam menjaga kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan

anak ialah melalui program pendidikan anak usia dini.

Dengan pendidikan anak usia dini, anak – anak akan mendapatkan program holistik

integratif, yang meliputi kesehatan gizi, pendidikan , pengasuhan, dan perlindungan. Lebih

lanjut dalam Undang – Undang Perlindungan anak menerangkan bahwa anak sebagai
tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita – cita perjuangan bangsa memiliki peran

strategis, ciri, dan sifat khusus sehingga wajib dilindungi dari segala bentuk perlakuan

tindak manusiawi yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia.

Hak untuk mendapatkan pendidikan dapat dilihat melalui UUD 1945 pasal 31 ayat 1

yang menyebutkan bahwa ‘’setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan’’.

Mengacu pada UUD tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan harus diberikan

kepada anak usia dini. Tujuannya yaitu supaya potensi – potensi yang dimiliki oleh anak

dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama pendidikan anak

usia dini adalah sebagai upaya untuk memenuhi hak dan memberikan perlindungan

terhadap anak dari berbagai perlakuan yang menyimpang dan jauh dari norma – norma

yang berlaku.

4. Untuk menyiapkan anak memasuki pendidikan lebih lanjut

Tujuan lain dari pendidikan anak usia dini ialah dalam rangka menyiapkan anak

memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini didasarkan dalam Undang – Undang Sistem

Pendidikan Nasional tahun 2014 alinea 14 yang menyebutkan bahwa pendidikan anak

usia d ini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia 6 tahun yang dilaksanakan dengan pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Diakhir kalimat tersebut terdapat uraian yang menjelaskan bahwa pendidikan

anak dimaksudkan untuk menyiapkan anak dalam memasuki pendidikan selanjutnya.

Dengan menempuh pendidikan usia dini, maka setiap anak dapat memperoleh

berbagai bekal dan pengalaman, baik secara intelektual maupun sosial sehingga anak
akan lebih mudah dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di jenjang pendidikan

sekolah dasar.

D. Manfaat pendidikan anak usia dini

1. Mempersiapkan pendidikan anak

Pendidikan anak usia dini merupakan bekal yang baik bagi pendidikan akademik

anak nantinya. Anak yang terbiasa belajar sedari kecil akan lebih siap dan cepat dalam

menerima informasi baru. Hal tersebut memungkinkan anak untuk menimba ilmu

dengan lebih baik di jenjang pendidikan selanjutnya.

2. Membantu perkembangan emosional dan intelektual anak

Pendidikan anak usia dini juga bisa membantu perkembangan emosional dan

kecerdasan buah hati Anda. Anak yang mendapat pendidikan sejak dini mampu

bersikap lebih sabar, mandiri, dan mudah bergaul dengan orang lain.

Di dalam PAUD, anak juga akan diajarkan untuk berhitung, membaca, menulis,

dan berlatih untuk menuang kreativitasnya melalui kegiatan menggambar dan

bernyanyi. Pengalaman yang didapat di PAUD ini dapat memupuk kecerdasannya.

3. Membentuk kepribadian anak secara positif

Manfaat pendidikan anak usia dini lainnya adalah membimbing anak untuk

menjadi pribadi yang lebih baik.


E. Karakteristik Pendidikan Anak Usia Dini

Menurut Hartati (2005), ada beberapa karakteristik pendidikan anak usia dini adalah

sebagai berikut :

 Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar

 Anak merupakan pribadi yang unik

 Anak suka berfantasi dan berimajinasi

 Anak memiliki masa potensial untuk belajar

 Anak menunjukkan sikap egosentris

 Anak memiliki daya rentang konsentrasi yang pendek

 Anak sebagai mahkluk sosial.

F. Prinsip perkembangan pendidikan anak usia dini

Menurut abdulhak (2003), prinsip perkembangan pendidikan anak usia dini adalah

sebagai berikut :

 Holistik dan terpadu

 Berbasis keilmuan

 Berorientasi pada perkembangan anak

 Berorientasi pada masyarakat.

Menurut Hurlock (2005:1:49) prinsip perkembangan sebagai berikut :

 Perkembangan berimplementasi pada perubahan

 Perkembangan awal lebih penting atau lebih kritis dari pada perkembangan

selanjutnya

 Kematangan (sosial-emosional,mental dll)

 Pola perkembangan dapat diprediksikan

 Setiap periode perkembangan pasti ada harapan sosial anak.


G. Tahapan perkembangan anak usia dini

Perkembangan anak usia dini di bagi menjadi beberapa tahap. Setiap tahap memiliki

tugas perkembangan yang berbeda diantaranya sebagai berikut :

 Fisik Motorik

 Bahasa

 Kognitif

 Moral dan Nilai – nilai agama

 Sosial emosional

 Seni

Menurut wiwien (2008:20) tahap perkembangan adalah sebagai berikut :

 Periode Prenatal

 Periode di bawah tiga tahun

 Periode anak – anak awal (usia 3-6 tahun)

 Periode anak madya ( usia 6-12 tahun)

 Periode remaja (usia 12-20 tahun)

 Periode dewasa awal (usia 20-40 tahun)

Menurut Piaget (2008:10) perkembangan kognisi adalah sebagai berikut :

 Sensorimotor (usia 2 tahun)

 Praoperasional (usia 2-7 tahun)

 Operasional Kongkret (usia 7-11 tahun)

 Operasional formal (usia 11-15 tahun.

Anda mungkin juga menyukai