Proposal Proyek Akhir Rancang Bangun Apl
Proposal Proyek Akhir Rancang Bangun Apl
Oleh :
RISTYAN ARIE SEPTIYANTO
NRP. 7211030048
2. RUANG LINGKUP
a. Internet Programming
b. Sistem Informasi dan Database
c. Komunikasi Data
3. TUJUAN
Tujuan dilakukannya Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut:
- Membuat perangkat lunak berbasis web yang bekerja untuk sistem kesehatan/e-
health kasus konsultasi dokter.
- Mengimplementasikan aplikasi SmartCard RFID pada perangkat lunak E-
Health
4. LATAR BELAKANG
Penggunaan internet dalam suatu bidang kini telah memberikan banyak
manfaat dan peningkatan kinerja bagi bidang tersebut baik secara kualitas maupun
kuantitas. Sebagai contoh: aplikasi e-learning dalam bidang pendidikan, e-
commerce dalam bidang bisnis, dan e-government dalam bidang pemerintahan yang
mana sudah banyak diimplementasikan dan terbukti memberi manfaat untuk
masyarakat. Melihat berbagai keuntungan dan keunggulan yang diberikan oleh
penggunaan internet, penerapan dibidang kesehatan juga dirasa sangat perlu untuk
dilakukan. Sehingga dapat bermanfaat bagi penyedia layanan kesehatan (provider)
dan pengguna layanan kesehatan (consumer), maka itu lahirlah konsep e-health.
E-health adalah aplikasi internet yang bertujuan untuk meningkatkan akses,
efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari proses medis dan bisnis, yang melibatkan
organisasi pelayanan medis (rumah sakit atau klinik), praktisi medis (dokter atau
terapis), laboratorium, apotek, asuransi, dan pasien sebagai konsumen. Pada proses
medis konvensional yang masih banyak diterapkan dewasa ini, pasien harus
menghabiskan waktu untuk menunggu giliran konsultasi di rumah sakit atau tempat
praktek dokter dan pemeriksaan di laboratorium. Dengan memanfaatkan E-Health,
pasien dapat mendaftar secara online dan memperoleh jadwal pasti konsultasi dan
pemeriksaan laboratorium sehingga tidak perlu menunggu lebih dulu, sehingga
efektivitas dari segi waktu dapat tercapai.
Permasalahan yang lain adalah banyaknya data pasien (medical record)
yang harus disimpan sehingga membutuhkan penanganan khusus. Dengan E-
Health, medical record pasien dapat tersimpan dengan baik, mudah dalam proses
pencarian ketika dibutuhkan, serta mudah dan aman untuk ditransmisikan kepada
pasien dengan tetap mementingkan privasi pasien.
Pada proyek akhir ini akan dibuat sebuah system aplikasi Electronic Health
(e-health) berbasis website dengan studi kasus yang dikerjakan adalah sistem
konsultasi/berobat ke dokter. Sistem ini mengintegrasikan RFID sebagai identitas
elektronik pasien. Pasien yang akan melakukan konsultasi ke dokter akan
dipermudah dengan proses yang dikerjakan secara digital, mulai dari registrasi
untuk mendapat nomor antrian konsultasi yang dapat dilakukan secara online,
sampai proses pencatatan medical record dan pemberian resep obat oleh dokter
1
untuk pasien. Dengan demikian kekurangan yang dimiliki oleh proses konsultasi
dokter konvensional yang selama ini masih diterapkan dapat teratasi.
6. TINJAUAN PUSTAKA
6.1 Penelitian Yang Pernah Dilakukan Sebelumnya
Pada penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Perangkat Lunak E-
Health” [1], Reviyanti Sri Andhini telah menyusun sistem aplikasi E-Health secara
kompleks. Sistem tersebut menangani kinerja proses dalam bidang medis secara
keseluruhan mulai dari pasien melakukan konsultasi yang dapat dilakukan secara
online ataupun offline, sampai ke proses tebus obat dengan menggunakan
pemrograman berbasis web. Penelitian ini masih memiliki kekurangan tidak adanya
kartu atau id pengenal sebagai validasi bagi pasien yang sudah terdaftar sebagai
anggota e-health.
Luqman Hakim Santoso [2], telah melakukan penelitian tentang teknologi
RFID yang digunakan pada sistem informasi rekam medis pasien rawat inap,
sebagai sistem pelayanan informasi berupa identitas pasien. Dalam sistem ini
digunakan RFID Reader ID-12, dirancang dan dibangun untuk sistem RFID dan
media komunikasi serial untuk mengirimkan informasi data ID number pasien dari
ruangan ke bagian PC monitoring.
Pada proyek akhir ini akan dibuat sebuah sistem aplikasi Electronic Health
(e-health) untuk menunjang pelayanan medis berbasis website, dengan studi kasus
yang digunakan adalah sistem konsultasi atau berobat ke dokter. Sistem ini akan
terintegrasi dengan database pada web server, identitas elektronik pasien
menggunakan RFID, Hasil dari pembuatan aplikasi ini diharapkan dapat menunjang
keamanan, kepraktisan, serta kecepatan akses dalam proses medis yang
menyangkut konsultasi pasien ke dokter.
2
dengannya dalam industri pelayanan kesehatan guna meningkatkan akses, efisiensi,
efektivitas dan kualitas dari proses klinis dan bisnis yang dijalankan organisasi
pelayanan kesehatan, para praktisi, pasien dan konsumen dalam rangka
peningkatan status kesehatan pasien (Healthcare Information and Management
System Society [HIMSS]) [3].
Hospitals Patient
s
Patient information
(pre-treatments,
X-rays)
Receipts*, sick-leave certificates Paying
Images Authorities
findings Orders
External laboratories/
Test results Hospitals
Hospitals (e.g. medications)
X-ray/ CT
Cost Cost
Pharmacies accounting accounting
Hospitalization SHI-accredited
Prescriptions Doctor’s association
Test results, findings, Doctors in private
laboratory data
practice Doctor’s association
Cost accounting, sick-leave certificates
Referrals
doctor’s letters
*Receipts: admittance, cost acceptance,
Doctors in Discharge, cost accounting
private
practice
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas dari sebuah
situs e-health :
1. Security (keamanan)
Situs e-health yang baik harus memiliki tingkat sekuritas tinggi, karena data
yang diolah dan ditransmisikan adalah data yang bersifat rahasia
(confidential).
2. Privacy (privasi)
Hak akses setiap user harus diatur untuk menjaga privasi setiap user karena
data yang disimpan bukan merupakan data umum yang dapat
dipublikasikan ke setiap user.
3. Content (isi)
Isi dari situs harus akurat, lengkap, dan menyediakan informasi yang tepat
sasaran.
4. Credibility (kredibilitas)
Kredibilitas meliputi sumber dari data, penulis, sponsor, nilai dari
informasi, relevansi dan kegunaan dari informasi.
5. Interactivity (forum interaktif)
Forum interaktif meliputi pembangunan mekanisme feedback (umpan balik)
dan saluran untuk bertukar informasi antar user e-health.
6. Disclosure (kejelasan)
Situs e-health harus menginformasikan kepada user tujuan dari situs, fitur
yang tersedia, dan manfaat yang dapat diperoleh user dari situs tersebut.
7. Design (Desain)
Desain situs harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya : kemudahan
dalam mengakses, navigasi yang tidak membingungkan, dan fitur searching
yang memadai.
4
adalah suatu teknologi web berbasis bahasa pemrograman Java dan berjalan di
Platform Java, serta merupakan bagian teknologi J2EE (Java 2 Enterprise Edition).
JSP sangat sesuai dan tangguh untuk menangani presentasi di web. Sedangkan
J2EE merupakan platform Java untuk pengembangan sistem aplikasi enterprise
dengan dukungan API (Application Programming Inteface) yang lengkap dan
portabilitas serta memberikan sarana untuk membuat suatu aplikasi yang
memisahkan antara business logic (sistem), presentasi dan data.
JSP merupakan bagian dari J2EE dan khususnya merupakan komponen web
dari aplikasi J2EE secara keseluruhan. JSP juga memerlukan JVM (Java Virtual
Machine) supaya dapat berjalan, yang berarti juga mengisyaratkan keharusan
menginstal Java Virtual Machine di server, dimana JSP akan dijalankan. Selain
JVM, JSP juga memerlukan server yang disebut dengan Web Container.
Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang
bersifat server side seperti halnya PHP dan ASP. JSP dapat berupa gabungan antara
baris HTML dan fungsi-fungsi dari JSP itu sendiri. Berbeda dengan Servlet yang
harus dikompilasi oleh USER menjadi class sebelum dijalankan, JSP tidak perlu
dikompilasi oleh USER tapi SERVER yang akan melakukan tugas tersebut.
Makanya pada saat user membuat pertama kali atau melakukan modifikasi halaman
dan mengeksekusinya pada web browser akan memakan sedikit waktu sebelum
Sebagai gambaran bagaimana JSP melalui masa hidupnya bisa dilihat pada
gambar berikut :
Seperti tipe aplikasi java lainnya (Servlet, Applet, Midlet dll), JSP juga bertipe
strong Type artinya penggunaan variable pada halaman tersebut harus
dideklarasikan terlebih dahulu.
JSP sebagai teknologi untuk pembuatan aplikasi web memiliki kemampuan
menangani database dengan menggunakan JDBC sebagai perantara antara program
JDBC API
JSP dengan database server.
JDBC adalah suatu nama trade mark, bukan sebuah singkatan. Tapi JDBC
sering disebut singkatan dari Java Database Connectivity. JDBC API terdiri dari
sejumlah class dan interface yang ditulis dalam bahasa Java yang menyediakan API
standar sebagai alat bantu bagi pembuat program dan memberikan kemungkinan
untuk menulis aplikasi database dengan menggunakan semua Java API. JDBC API
memudahkan untuk mengirim statement SQL ke sistem database relasional dan
mendukung bermacam-macam bahasa SQL. Teknologi JDBC mampu untuk
melakukan tiga hal berikut:
1. Membangun sebuah koneksi ke sumber data (data source).
2. Mengirim statement ke sumber data.
3. Memproses hasil dari statement tersebut
5
6.2.3. MySQL
MySQL adalah sebuah Relational Database Management System (RDBMS)
yang paling banyak digunakan di dunia. MySQL ini dijalankan pada sebuah server
dan memberikan akses multi-user ke sejumlah basis data. Seperti namanya,
MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL), yaitu sebuah bahasa
basis data komputer yang dirancang untuk mengambil dan melakukan pengaturan
data dalam RDBMS, modifikasi dan pembuatan skema basis data.
6.2.4 RFID
RFID adalah sebuah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sebuah
alat yang menstransmisikan identitas (dalam bentuk deretan nomor) dari sebuah
objek atau manusia secara nirkabel, menggunakan gelombang radio. RFID
dikelompokkan sebagai teknologi automatic identification (identifikasi otomatis).
RFID merupakan teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan
sangat cocok untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang
tidak tersedia pada teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam
device yang hanya dapat dibaca saja (Read Only) atau dapat dibaca dan ditulis
(Read/Write), tidak memerlukan kontak langsung atau jalur cahaya untuk dapat
beroperasi, dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan
menyediakan tingkat integritas data yang tinggi. Sebagai tambahan, karena
teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka RFID dapat menyediakan tingkat
keamanan yang tinggi.
Pada sistem RFID umumnya tag atau trtransponder ditempelkan pada suatu
objek. Setiap tag membawa dapat membawa informasi yang unik, diantaranya:
serial number, model, warna, tempat perakitan, dan data lain dari objek tersebut.
Ketika tag ini melalui medan yang dihasilkan oleh RFID reader yang kompatibel,
tag akan mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada RFID reader.
Reader kemudian melewatkan informasi tersebut dalam bentuk digital ke system
computer sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan. Perangkat RFID
tersebut akan bekerja apabila frekuensinya sama. Ada 4 macam frekuensi kerja dari
6
Sistem RFID terdiri dari empat komponen, di antaranya seperti dapat dilihat
pada gambar 3 [7]:
- Tag: Ini adalah device yang menyimpan informasi untuk identifikasi objek. Tag
RFID sering juga disebut sebagai transponder.
- Antena: untuk mentransmisikan sinyal frekuensi radio antara pembaca RFID
dengan tag RFID. Dalam tag ini berisi antena untuk menangkap sinyal dari
reader. Data keluaran serial terdiri dari 9 bit header, 40 bit data, 14 bit parity
dan sebuah bit stop. Format data seperti pada gambar 4.
- RFID Reader: adalah device yang kompatibel dengan tag RFID yang akan
berkomunikasi secara wireless dengan tag.
- Software Aplikasi: adalah aplikasi pada sebuah workstation atau PC yang dapat
membaca data dari tag melalui pembaca RFID. Baik tag dan pembaca RFID
diperlengkapi dengan antena sehingga dapat menerima dan memancarkan
gelombang elektromagnetik.
7. METODOLOGI
7.1 Perancangan Sistem
Pada tahap ini disampaikan tentang perancangan sistem yang akan dibuat pada
proyek akhir ini, berikut adalah uraian sistem dari aplikasi yang akan dikerjakan, yang
meliputi:
1. Pembuatan sistem informasi konsultasi dokter, yang meliputi:
a. Penyimpanan dan pengolahan data informasi riwayat kesehatan / medical
record pasien, dan jadwal praktek serta data diri dokter.
b. Pendaftaran konsultasi secara online.
c. Pengiriman medical record dan resep obat oleh dokter ke database pasien.
2. Pembuatan koneksi pasien dengan sistem informasi konsultasi dokter
menggunakan RFID.
7
7.2 Implementasi Sistem
7.2.1 Pembuatan Sistem Informasi Konsultasi Dokter
Di dalam sistem e-health untuk kasus konsultasi dokter ini terdapat 3 user
dengan hak akses yang berbeda-beda, yaitu: pasien, dokter, dan manajemen rumah
sakit bagian resepsionis, setiap user saling berinteraksi satu sama lain. Alur dari
sistem ini akan dijelaskan sebagai berikut, pasien yang ingin melakukan konsultasi
atau berobat ke dokter harus terdaftar sebagai member e-health, jika belum maka
terlebih dahulu mendaftar, pendaftaran dapat dilakukan secara online dengan
mengisi form di halaman web pendaftaran, atau mendaftar secara langsung dengan
menemui bagian resepsionis di rumah sakit yang dituju oleh pasien. Jika mendaftar
secara langsung maka pasien akan langsung mendapat e-health card.
Setelah menjadi member maka pasien dapat melakukan pendaftaran konsultasi.
Pendaftaran konsultasi dapat dilakukan secara online, dengan terlebih dahulu
melakukan login menggunakan username dan password yang didapat dari proses
pendaftaran member. Setelah masuk, pasien dapat memilih dokter yang dituju
dengan melihat daftar dokter, disediakan menu untuk pencarian dokter berdasarkan
nama atau spesialis tertentu. Setelah menentukan dokter yang diinginkan,
selanjutnya pasien dapat melihat jadwal dokter selama satu minggu yang meliputi
hari dan jam praktek, nama rumah sakit dan alamat tempat praktek dokter tersebut.
Pasien dapat menentukan waktu konsultasi dengan melihat data diatas dan
mengecek daftar antrian terakhir, setelah dirasa sesuai maka pasien dapat langsung
mendaftar konsultasi pada hari dan jam tersebut. Jika pendaftaran berhasil pasien
akan mendapat pemberitahuan dan pasien dapat langsung datang ke rumah sakit
sesuai jam yang sudah ditentukan.
Pasien datang ke rumah sakit, menemui resepsionis dan melakukan autentikasi
menggunakan e-health card nya, setelah data dikonfirmasi oleh resepsionis maka
pasien dapat langsung menemui dokter untuk mendapat pemeriksaan kesehatan.
Dalam proses pemeriksaan kesehatan, dokter dapat melihat daftar riwayat
kesehatan pasien untuk kepentingan pemeriksaan. Setelah proses pemeriksaan
kesehatan secara fisik selesai, dokter akan mengisi rekam medis pasien. Jika dokter
merujuk pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut ke laboratorium, maka pasien
terlebih dahulu ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan
terakhir dokter mengisikan resep obat untuk pasien.
Autentikasi menggunakan e-health card oleh pasien tidak hanya dilakukan di
resepsionis tapi juga saat menemui dokter dan saat akan melakukan pemeriksaan di
laboratorium. Setelah melakukan autentikasi, baru kemudian dokter dan pihak
laboratorium dapat melakukan pemeriksaan dan dapat melihat data pasien tersebut.
Tidak semua data pasien ditampilkan ke dokter dan laboratorium hanya data-data
tertentu yang diperlukan untuk proses pemeriksaan kesehatan. Pada program ini
tidak hanya menyediakan fasilitas pendaftaran konsultasi online, juga melayani
pendaftaran konsultasi secara langsung oleh pasien yang datang ke rumah sakit
dengan syarat jika pasien yang mendaftar langsung akan menyesuaikan nomor
antriannya mengikuti pasien yang sudah terlebih dulu mendaftar online. Dan jika
ada pasien yang sudah mendaftar konsultasi secara online dan telah mendapat
nomor antrian dan ternyata pasien tersebut terlambat maka pasien tersebut akan
melakukan pendaftaran konsultasi ulang secara langsung dan akan langsung
ditujukan ke dokter yang sedang kosong pada saat pasien itu tiba di rumah sakit.
8
Blog Diagram Sistem:
Dokter
Laboratorium
User Interface :
Home Page
Home News & Info Login Form Tentang Kami Buku Tamu
Home Page
Home Page
9
1. Mendaftar Konsultasi
10
2. Penerimaan Pasien Oleh Resepsionis di Rumah Sakit
11
3. Pemeriksaan Oleh Dokter
Gambar 9. Flowchart sistem pemeriksaan kesehatan dan pengisian medical record dan
resep obat
12
4. Pemeriksaan di Laboratorium
13
Relasi Tabel:
14
START
ID Number dari
RFID Tag
RFID Reader
N
jika ID
Terdeteksi
Media Transmisi
Serial
Komputer Sistem E-
Health
END
15
7.4 Kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan proses untuk menyimpulkan hasil-hasil dari
pengujian dan memberi saran bila proyek akhir ini akan dikembangkan kembali dimasa
mendatang.
9. RELEVANSI
Hasil dari proyek akhir ini dapat dimanfaatkan bagi sistem medis yang menyangkut
pasien yang akan berobat ke dokter. Aplikasi sistem e-health ini nantinya akan
menggantikan sistem medis konvensional yang selama ini masih diterapkan, dan dapat
meningkatkan kualitas aktifitas medis.
16
[4] T-Systems Enterprise Services GmbH, “White Paper Healthcare Industry in
Germany”, http://www.t-systems.com
[5] Jim Meyers, 2002, ”E-Health-An Industry Overview”, http://www.depts.washington.
edu
[6] Chocolove Mic, Pengenalan JSP, Kuliah Berseri IlmuKomputer.com
http://www.mycgiserver.com/~chocolove2003
[7] Eki Rahmadian, 2009, “Implementasi dan Evaluasi Kinerja Sistem Informasi Simulasi
Perparkiran Berbasis Web dan RFID Menggunakan Antarmuka Java dan JSP Dengan
Basis Data MYSQL”, Depok, Teknik Elektro Universitas Indonesia
[8] Ahmad Zainudin, Prima Kristalina, Ahmad Subhan, Achmad Sufi, 2011, “Sistem
Informasi Terpadu Pencari Jamaah Haji Tersesat Berbasis Teknologi RFID”, Surabaya,
Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS)
17