Anda di halaman 1dari 2

BUDI DAYA IKAN LELE

Berikut 6 Cara Budidaya Ikan Lele:


1. Siapkan Media Kolam
Budidaya ikan lele kolam terpal bisa dilakukan di rumah. Terpal jadi media yang paling
mudah didapatkan. Berikut cara untuk menyiapkan terpal sebagai kolam ikan lele:
- Pastikan kolam terpal sudah dibersihkan terlebih dulu dengan sabun dan bilas
sampai bersih dan keringkan.
- Bentangkan terpal hingga berbentuk menyerupai kolam. Supaya bisa berdiri dengan
tegak, terpal bisa disanggah dengan besi atau buat kolam dengan susunan batako
yang dilapisi terpal.
- Isi terpal dengan air hingga setinggi 20-30 cm.
- Diamkan air di dalam terpal selama 7-10 hari untuk pembentukan lumut dan
fitoplankton. Setelah itu tambahkan air dengan ketinggian kurang lebih 80-90 cm.
- Setelah air siap, tambahkan beberapa irisan daun pepaya dan singkong untuk
mengurangi bau air kolam.

2. Pilih Bibit Unggul


Pemilihan bibit ikan lele tak boleh asal. Pilih bibit lele unggul yang sehat dan lebih besar.
Bibit lele yang unggul biasanya gerakannya lebih agresif dan gesit saat diberi makan dan
warna sedikit lebih terang. Ada beberapa ciri benih ikan lele yang sehat, seperti:
- Gerakannya lincah.
- Tidak ada cacat atau luka di tubuh.
- Bebas dari bibit penyakit.
- Gerakan renang normal.

3.Penebaran Bibit
Sebelum mulai menebar bibit, pisahkan ikan lele ukuran besar dan kecil. Hal ini
dilakukan untuk menghindari ikan lele memakan sesama, karena ikan lele bersifat
kanibal.
Yang harus diperhatikan dalam cara budidaya ikan lele adalah jangan menebar bibit
secara bersamaan. Ini akan membuat ikan stres dan menyebabkan kematian.
Sebaiknya gunakan ember dan masukkan sebagai ember berisi bibit lele ke dalam kolam.
Diamkan hingga 30 menit dan biarkan ikan lele keluar dan ember menuju kolam. Waktu
penebaran yang baik adalah pagi dan malam hari.
4. Pemberian pakan ikan lele

Umumnya, kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele, yaitu:


- Protein: 30%
- Lemak: 4-16%
- Karbohidrat 15-20%
- Vitamin dan mineral.
Namun, berbagai jenis pelet yang dijual di pasaran umumnya sudah memiliki
keterangan kandungan nutrisi. Sehingga cukup pilih yang paling sesuai dengan
kebutuhan. Ikan lele sendiri tiap hari perlu pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Lalu,
pastikan lakukan penimbangan tiap 10 hari. Cukup dengan mengambil beberapa
sampel ikan. Hal ini untuk melakukan proses penyesuaian jumlah pakan yang perlu
diberikan.
Sedangkan pemberian pakan ikan lele 4-5 kali sehari. Sedangkan waktu pemberian
pakan bisa pagi, siang, sore, atau malam hari.

5. Pemeliharaan Ikan Lele

Dalam budidaya ikan lele, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah ikan
lele berumur kurang lebih 20 hari, perlu melakukan penyortiran. Pisahkan lele yang
besar dan kecil dalam kolam berbeda.
Kualitas air kolam yang bagus untuk lele adalah hijau. Karena lele dapat bertahan
hidup di air berlumpur. Air akan berwarna merah menandakan ikan sudah dewasa
dan siap dipanen. Keadaan kolam juga perlu jadi perhatian. Tinggi kolam lele di bulan
pertama adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air
kolam tidak terlalu dangkal.
Lakukanlah penanganan hama dan penyakit. Cara yang bisa dilakukan untuk
mencegah hama tersebut, yaitu dengan memasang saringan di jalan masuk dan
keluar air serta memasang pagar yang mengelilingi kolam.
Sedangkan penyakit yang biasa hinggap pada ikan lele, yaitu protozoa, bakteri, dan
virus. Jenis penyakit karena mikroorganisme tersebut berpotensi menyebabkan
kematian. Ciri ikan lele yang terkena penyakit yaitu timbulnya bintik putih, perut lele
kembung, serta adanya luka di kepala dan ekor.

6. Pemanenan lele

Biasanya dalam waktu 2,5-3,5 bulan bisa didapatkan 8-12 ekor ikan lele dalam tiap
kilogram. Tapi, ada hal yang perlu diperhatikan sebelum memanen ikan lele. Yaitu 24
jam sebelum lele dipanen, ada baiknya untuk tidak memberi pakan pada ikan lele.
Hal ini bertujuan agar ikan lele tidak buang kotoran ketikan diangkut.

Anda mungkin juga menyukai