3.Penebaran Bibit
Sebelum mulai menebar bibit, pisahkan ikan lele ukuran besar dan kecil. Hal ini
dilakukan untuk menghindari ikan lele memakan sesama, karena ikan lele bersifat
kanibal.
Yang harus diperhatikan dalam cara budidaya ikan lele adalah jangan menebar bibit
secara bersamaan. Ini akan membuat ikan stres dan menyebabkan kematian.
Sebaiknya gunakan ember dan masukkan sebagai ember berisi bibit lele ke dalam kolam.
Diamkan hingga 30 menit dan biarkan ikan lele keluar dan ember menuju kolam. Waktu
penebaran yang baik adalah pagi dan malam hari.
4. Pemberian pakan ikan lele
Dalam budidaya ikan lele, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah ikan
lele berumur kurang lebih 20 hari, perlu melakukan penyortiran. Pisahkan lele yang
besar dan kecil dalam kolam berbeda.
Kualitas air kolam yang bagus untuk lele adalah hijau. Karena lele dapat bertahan
hidup di air berlumpur. Air akan berwarna merah menandakan ikan sudah dewasa
dan siap dipanen. Keadaan kolam juga perlu jadi perhatian. Tinggi kolam lele di bulan
pertama adalah 20 cm, bulan kedua 40 cm dan bulan ketiga 80 cm. Usahakan air
kolam tidak terlalu dangkal.
Lakukanlah penanganan hama dan penyakit. Cara yang bisa dilakukan untuk
mencegah hama tersebut, yaitu dengan memasang saringan di jalan masuk dan
keluar air serta memasang pagar yang mengelilingi kolam.
Sedangkan penyakit yang biasa hinggap pada ikan lele, yaitu protozoa, bakteri, dan
virus. Jenis penyakit karena mikroorganisme tersebut berpotensi menyebabkan
kematian. Ciri ikan lele yang terkena penyakit yaitu timbulnya bintik putih, perut lele
kembung, serta adanya luka di kepala dan ekor.
6. Pemanenan lele
Biasanya dalam waktu 2,5-3,5 bulan bisa didapatkan 8-12 ekor ikan lele dalam tiap
kilogram. Tapi, ada hal yang perlu diperhatikan sebelum memanen ikan lele. Yaitu 24
jam sebelum lele dipanen, ada baiknya untuk tidak memberi pakan pada ikan lele.
Hal ini bertujuan agar ikan lele tidak buang kotoran ketikan diangkut.