Anggota
SEKOLAH VOKASI
2022
1. Diskusikanlah, hal hal apa saja yang perlu mendapatkan perhatian dalam
menilai keberhasilan koperasi? Dan perlukah dibuat kriteria keberhasilan yang
berbeda untuk jenis koperasi yang berbeda?
Jawab :
Menurut tokoh koperasi Ibnoe Soedjono, untuk memahami apa yang disebut
kemampuan koperasi, kita perlu menggunakan tolak ukur keberhasilan koperasi
secara mikro. Keberhasilan koperasi dapat didekati dari dua sudut, yaitu sudut
perusahaan dan sudut efek koperasi.
5. Secara umum dapat dikatakan bahwa koperasi non KUD lebih berhasil
dibandingkan dengan KUD, bagaimana pendapat kelompok anda?
Jawab :
Kelompok kami setuju bahwa koperasi non KUD lebih berhasil dibanding
dengan KUD, karena KUD belum mampu menangani suatu usaha secara
mandiri apalagi memajukannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa
permasalahan terdiri dari permasalahan eksternal dan internal.
1) Eksternal
● Masyarakat belum sepenuhnya meyakini bahwa koperasi
merupakan sarana yang efektif untuk mengatasi kelemahan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan.
● Belum adanya rencana induk pengembangan koperasi yang
terpadu.
● Belum ada sarana prasarana yang menunjang untuk bisa
membangkitkan kegairahan berkoperasi.
2) Internal
● KUD lemah dalam organisasi dan manajemen
● Sarana pelayanan dan modal yang belum memadai
● Kurangnya pengarahan yang tepat untuk pengembangan
kegiatan ekonomi yang berkelanjutan
Sumber daya manusia (keanggotaan) merupakan hal penting
pada koperasi. Pada KUD. tidak semua pengurus dan anggota
koperasi tahu tentang keadaan koperasi, tetapi hanya ketua saja
yang dianggap perlu tahu dalam segala hal serta KUD tidak
berani dalam mengambil risiko. Pada umumnya KUD berada di
desa-desa dengan sumber daya manusia yang rendah, hal
tersebut berdampak pada sulitnya masyarakat di desa dalam
mengakses pasar karena infrastruktur desa yang belum
memadai. Sedangkan anggota koperasi non KUD yang lebih
berhasil dibanding dengan KUD karena koperasi non KUD lebih
cepat dan lebih terampil dalam memanfaatkan peluang. terutama
dalam layanan perbankan dan banyak hal terjadi yang
menunjukan bahwa lembaga non KUD memiliki kekuatan untuk
memperjuangkan kepentingan anggotanya.