Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM

Bahwa berdasarkan Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah yang merupakan pengganti Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004, Desa atau yang
disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas – batas wilayah, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau
dibentuk dalam system Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana
dimaksud dalam Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Landasan
Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,
demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa berwenang mengurus


kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka
sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan
transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa. Sebagaimana yang diamanatkan
dalam peraturan pemerintahan Nomor 72 Tahun 2005 Pasal 63 dan 64,maka desa diwajibkan
menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk jangka
waktu 5 ( lima ) Tahun dan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa)Sebagai
Satu Kesatuan sistem perencanan pembangunan daerah /kabupaten secara partisipatif dan
transparan.

RKP Desa adalah Rencana kerja Pembangunan Desa yang dibuat untuk jangka waktu 1
(Satu ) Tahun yang berdasarkan penjabaran dari RPJMDes,hasil evaluasi pelaksanaan
pembangunan tahun sebelumnya,prioritas kebijakan supra desa dan atau hal-hal yang karena
keadaan darurat / bencana alam. Sebagai rencana strategis pembangunan tahunan desa,RKP
desa merupakan dukumen perencanan pembangunan yang bersifat regular yang pelaksanaannya
dilakukan oleh LKMD sebagai lembaga yang bertanggung jawab di desa.RKP Desa merupakan
satu-satunya pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintah desa dalam
jangka waktu satu tahun yang selanjutnya dimasukan dalam APB Desa tahun anggaran
bersangkutan.

1.2 LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan penyusunan rencana


pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes ) ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang system perencanaan pembangunan
Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 ,tentang pemerintah Daerah,

1
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 , tentang Perimbangan keuangan antara
PemerintahPusatdan Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
5. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
menengah Desa.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2005.Tentang kader pemberdayaan
Masyarakat.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan
Lembaga Kemasyarakatan
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang pedoman Penyusunan
dan Pendayagunaan Data propel Desa /Kelurahan
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan
keuangan Desa.
10. Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pembangunan Desa
11. Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 Tentang Pendataan Program
Pembangunan Desa /Kelurahan
12. Surat Edaran bersama Menteri Negara perencanaan pembangunan Nasional /Kepala
BAPPENAS dan Mendagri Nomor : 0259/M.PPN/J/2005.Surat edaran Mendagri
Nomor : 414/2183/PMD Tanggal 22 Desember 2005 tentang pelaksanaan Musrenbang
Desa/Kelurahan dan KecamatanTahun 2006.
13. Surat edaran Bersama Menteri Negara /PPN/Kepala BAPPENAS dan Menteri Dalam
Negeri tentang petunjuk Teknis Khusus Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007.
1.3 PERMASALAHAN
a. Lebih menjamin keseimbangan pembangunan di tingkat desa
b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa
c. pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa
d. Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan di padukan dengan
Program pembangunan supra desa
e. Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN


1. MAKSUD
Penyusunan dokumen RKP Desa ini dimaksudkan untuk lebih mengektifkan
proses perencanaan Desa yang memperhatikan orang miskin dan perempuan,kelompok
muda serta kelompok lainnya,khusunya dalam penggalian informasi secara
partisipatif.Dokumen ini pula dimaksudkan agar sistem korja kolaboratif antara
pemerintah Kabupaten Pinrang dan Lembaga Swadaya Masyarakat dapat memberikan
pembelajaran kepada semua pihak untuk dapat berkontribusi pada proses pemberdayaan
masyarakat yang lebih maksimal.
2. TUJUAN
Tujuan penyusunan Dokumen RKP Desa adalah sebagai berikut :
a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkekuatan
hukum tetap.
b. Sebagai dasar / pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di desa.
c. Sebagai dasar penyusunan peraturan desa tentang Rencana Anggaran pendapatan dan
Belanja (APBDesa).

2
1.5 VISI DAN MISI

Sebagai dukumen perencanan yang menjabarkan dari dokumen RPJMDes maka


seluruhRencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh desa secara
bertahap dan berkesinambungan harus dapat menghantarkan tercapainya Visi Misi Desa.
Visi- Misi Desa Katomporang disamping merupakan Visi- Misi Calon Kepala Desa
terpilih juga di integrasikan dengan keinginan bersama masyarakat desa dimana proses
penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun /RW sampai tingkat
Desa.

Adapun Visi Desa Katomporang sebagai berikut :

“ Mewujudkan Desa Katomporang yang Aman ,Damai,Tenteram dan Berbudaya “

Sedangkan Misi Desa Katomporang adalah :

Terciptanya Masyarakat :
1. Aman,menjalankan berbagai aktifitas.
2. Damai,dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Tenteram,rukun dalam kehidupan bertetangga.
4. Berbudaya,menagnut tradisi sopan,santun serta gotong royong yang merupakan warisan
nenek moyang masyarakat Desa Katomporang.

3
BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RKP DESA TAHUN SEBELUMNYA

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan desa yang dapat di nilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan
yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut. Pengelolaan keuangan desa merupakan
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan ,penganggaran, penatausahaan,
pelaporan,pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan desa agar pengelolaan keuangan desa
lebih mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan masyarakat dan sesuai peraturan
perundangan,maka harus dikelolah secara transparan,akuntabel,partiaipatif serta dilakukan dengan
tertib dan disiplin anggaran.
Agar kebijakan pengelolaan keuangan desa sesuai amanah peraturan perundangan yang
berlaku,salah satu diantaranya peraturan mentri dalam Negeri nomor 37 Tahun 2007 tentang
pedoman Pengelolaan keuangan desa,dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan Rill
masyarakat,setiap tahunnya pemerintah desa bersama Badan Permusyarawatan Desa menetapkan
Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa ) secara partisipatifdan
transparan yang proses penyusunannya dimulai dengan lokakarya desa,konsultasi publik dan rapat
umum BPD untuk penetapannya.RAPB Desa didalamnya memuat pendapatan,Belanja dan
Pembiayaan yang pengelolaannya dimulai tanggal 1 januari sampai dengan 31 Desember.
Kebijakan pengelolaan keuangan desa untuk tahun anggaran 2013 merupakan sistim pengelolaan
keuangan yang baru bagi desa sehingga masih harus banyak dilakukan penyesuaian-penyesuaian
secara menyeluruh sampai pada tehnis implementasinya.

2.1 EVALUASI REALISASI KEUANGAN

Pendapatan Desa sebagai mana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening Desa
yang merupakan hak desa dalam 1 (satu ) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh
desa tahun sebelumnya dengan perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi
pendapatan desa tahun sebelumnya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang
menjadi sumber pendapatan asli desa,Bagian Dana Perimbangan,Bantuan Keuangan dari
Pemerintah Provensi dan Pemerintah Kabupaten,Hibah dan sumbangan pihak ketiga.

2.2 EVALUASI CAPAIAN DAMPAK


Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening desa
yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu ) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa.Belanja sesuai dengan permendagri Nomor 37 / 2007 terdiri
dari Belanja langsung dan Belanja Tidak langsung.
1. Belanja Langsung meliputi :
a. Belanja Pegawai;
b. Belanja Barang dan Jasa;
c. Belanja Modal.

4
2. Belanja tidak Langsung meliputi :
a. Belanja Pegawai / Penghasilan tetap;
b. Belanja Subsidi;
c. Belanja Hibah (Pembatasan Hibah );
d. Belanja Bantuan Sosial;
e. Belanja Bantuan Keuangan ;
f. Belanja Tak Terduga.

2.3 EVALUASI CAPAIAN HASIL

Pada penerapan dan pelaksanaan keuangan desa yang mengacu pada RKP tahun

2019 ,,sebahagian besar dapat terleksana dengan baik sesui dengan perencanaan yang ada

namun di lain pihak masi ada perencaan yang tetunda karna beberapa kendala yang dihadapi

seperti kurangnya dana, lokasi yang tergenang air sehingga sanagat sulit dalam

pengerjaannya.

2.4 IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN PRIORITAS KEBIJAKAN

PEMBANGUNAN SUPRA DESA.

Berdasarkan peraturan Desa Katomporang Nomor tahun 2015 tentang rencana


Pembangunan jangka menengah Desa katomporang tahun 2015-2021, perioritas program dan
kegiatan pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :
NO. MASALAH
1. Bidang Penyelenggaran Pemerintah Desa
1.1 Desa belum memiliki batas Desa
1.2 Desa belum menguasai Sistem Administrasi dan Informasi yang baik
1.3 Desa belum menetapkan BUM Desa
1.4 Baru sebagian Aset ditetapkan dalam peraturan Desa
1.5 Desa belum memiliki kerja sama antar Desa
1.6 Desa belum menetapkan Pos keamanan dan pos kesiapsiagaan lainnya sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi social masyarakat desa
1.7 Pengelolaan Arsip desa belum baik
Operasional perkantoran desa khususnya belanja barang dan jasa masih kurang
1.8 (ATK,benda pos,materai, pengadaan perjalanan Dinas,makan/minum
musyawarah desa, pemeliharaan, dan pakaian Dinas)
Operasional perkantoran desa khususnya belanja Modal belum ada (kursi
1.9 Tamu,kursi Rapat,Meja, Kursi kerja, Print,laptop/computer ,LCD,kamera,mesin
pemotong Rumput dan Sound System)
1.10 Tidak adanya belanja Pegawai Desa khususnya Tunjangan Tetap Pemerintah
Desa (Kades,Sekdes,BPD,Kadus,Imam Desa )
1.11 Masih minimnya Belanja Pegawai Desa khususnya Tambahan Tunjangan
Pemerintah Desa (Kades,Sekdes,BPD,Kadus)
1.12 Tidak adanya Operasional BPD
1.13 Tidak Adanya Operasional dan Insentif RT/RW
1.14 Tidak Adanya Pembayaran Rekening Listrik
1.15 Tidak ada Pergantian Suku Cadang
1.16 Tidak ada Biaya Penyusunan Laporan

5
2. Bidang Pembangunan Desa
Banyaknya anak sekolah butuh seragam
2.1
Lampu Jalan Masih Kurang
2.2
Tdak adanya tempat pengajian sanggar iqra
2.3
Banyak Siswa yang Kurang Mampu
2.4
Banyak Masyarakat yang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh nyamuk
2.5 seperti DBD,Malaria dan lain-lain
Tidak tersedianya pasilitas sarana air bersih
2.6
Kurangnya Posyandu yang Tersedia
2.7
Halaman Puskesdes Becek Pada Musim Hujan
2.8
Kurangnya ruang belajar sdn 196
2.9
Kurang tingginya tanggul penahan banjir
2.10
Kurangnya jalan kampung jalan kampung
2.11
Masih kurangnya saluran tersier di persawahan
2.12
Masih banyak air tergenang karna kurangnya draenase
2.13
SDN 261 Lasape Belum Memiliki Pagar
2.14
TK Pelita Abadi Belum Memiliki Pagar Pengamanan
2.15
Masih kurang layaknya jalan jalan tani
2.16
Masih banyaknya kelompok tani kurang layak tersiernya
2.17
Banyaknya jalan jalan kampaung butuh rabat beton
2.18
2.19 Banyaknya jalan kampung butuh perbaikan
2.20 Masih banyaknya sa;uran air membutuhkan jembatan kayu dan beton
2.21 Masih banyaknya penyebrangan membutuhkan Dekker

3. bidang Pembinaan Kemasyarakatan

3.1 Tak adanya alat kasidah

3.2 Masih kurangnya peternak sapi

3.3 Masih kurangnya kebutuhan pupuk petani

3.4 Masih kurangnya ALKON bagi petani

3.5 Masih kurangnya Dana bagi Kader Posyandu dan bkkbn

4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

4.1 SDM anggota aparat Desa mengenai Pemerintahan kurang

4.2 Perlunya SDM anggota BPD

6
4.3 SDM amggota LKD masih kurang

4.4 SDM anggota PKK masih kurang

4.5 Masih minimnya pemahaman /pengetahuan KPMD


Masih kurangnya fasilitas kelompok Tani (Modal dan alat pertanian) melakukan
4.6 promosi kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat

4.7 Masih minimnya Pemahaman tentang keagamaan

4.8 Masih minimnya pemahaman tentang Teklogi Tepat Guna


Masih minimnya pemahaman/pengetahuan tentang kelompok Usaha Ekonomi
4.9 produktif

4.10 Masih minimnya pemahaman/pengetahuan kelompok perempuan

4.11 Masih minimnya pemahaman/pengetahuan kelompok Tani

4.12 Masih minimnya Pemahaman/pengetahuan kelompok Pemuda

4.13 Masih minimnya pemahaman/pengetahuan kelompok pengrajin

3.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisis Keadaan Darurat

Analisis Keadaan Darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan

yang muncul secara tiba-tiba , baik disebabkan oleh bencana alam dan mapun sebab

lain yang apabilah tidak segera diatasiakan semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat.

Identifikasi berdasarkan analisa keadaan darurat adalah sebagai berikut

Tingkat Alternatif
Bentuk/ Kerusakan Kegiatan
No. Kejadian Lokasi Yang Tanggap Volume Biaya
Ditimbulkan Darurat

1. Nihil - - - - -

2.

2.5 IDENTIFIKASI MASALAH BERDASARKAN ANALISA

Pembiayaan desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu


dibayar kembali dan/ atau pengeluaran yang akan diterima kembali,baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan desa sebagaimana dimaksud terdiri dari :
1. Penerimaan Pembiayaan

7
a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA )tahun sebelumnya;
b. Pencairan Dana Cadangan ;
c. Hasil Penjualan Kekayaan desa yang dipisahkan; dan
d. Penerimaan Pinjaman.
2. Pengeluaran Pembiayaan
a. Pembentukan dana cadangan ;
b. Penyertaan Modal desa ; dan
c. Pembayaran Hutang.

8
BAGIAN III

EVALUASI PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN

Rumusan permasalahan yang cukup besar ditingkat desa,bukan semata-mata disebabkan


oleh internal desa,melainkan juga disebabkan permasalahan makro baik ditingkat
kecamatan,Kabupaten, Provensi maupun Pemerintah,Permasalahan yang terjadi akan semakin besar
mana kala tidak pernah dilakukan identifikasi permasalahan sesuai sumber penyebab masalah
beserta tingkat signifikasinya secara partisipatif.Ketidakcermatan mengidentifikasi permasalahan
sesuai suara masyarakat secara tidak langsung menghambat efektifitas dan efisiensi perencanaan
program pembangunan yang pada akhirnya inefisiensi anggaran.
Dalam RKP Desa tahun 2016 Permasalahan Desa Katomporang dikelompokkan menjadi
beberapa permasalahan penting berdasarkan 4 aspek,sebagai berikut :

3.1 EVALUASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PADA RKP DESA TAHUN


SEBELUMNYA
Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap
kesesuaian antara program dan kegiatan yang terdapat dalam RKP Desa dan APBDesa tahun
2015 dengan implementasi pelaksanaan pembangunan tahun 2015.

3.2 BERDASARKAN PRIORITAS KEBIJAKAN SUPRA DESA

RKP Desa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan daerah dalam proses
penyusunannya harus juga memperhatikan prioritas kebijakan pembangunan daerah,mulai dari
Evaluasi Rencana kecamatan dan ataupun hasil evaluasi pelaksanan RKP Daerah tahun
sebelumnya serta prioritas kebijakan daerah tahun berikutnya.Masukan ini mutlak diperlukan
agar RKP Desa benar-benar mendorong terwujudnya visi-misi daerah secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil paparan berkait dengan prioritas kebijakan pembangunan daerah
maka penekanan masalah diperioritaskan bagaimana daerah secara efektif mampu mengurangi
tingkat kemiskinan dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui optimalisasi
pembangunan sektor ekonomi rakyat.Disamping itu untuk mendukung tercapainya prioritas
tersebut perlu didukung sumber daya manusia melalui peningkatan APK dan APM pada sektor
pendidikan serta peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
3.3 BERDASARKAN ANALISA KEADAAN DARURAT
Analisa keadan darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang
muncul secara tiba-tiba baik disebabkan oleh bencana alam ataupun sebab lain yang apabila
tidsak segera di atasi akan semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat.berdasarkan analisis
pemerintah desa dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat,ada beberapa masalah
mendesak yang harus secepatnya diatasi oleh pemerintah desa.
Masalah tersebut meliputi :

9
1. Bencana alam banjir yang terjadi hampir tiap tahun oleh untuk mengatasi hal tersebut
diwilayah kami diperlukan pengkerukan sungai walannae.
2. Kemungkinan wabah penyakit maka perlu cara- cara preventif untuk menanggulangi hal
tersebut.
BAB III
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
3.1. Kebijakan keuangan Desa
Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa ang
merupakan hak desa dalam 1 (Satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa,
perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumnya
dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber pendapatan asli desa,
bagian dana perimbangan, bantuan keuangan dai pemerintah, pemerintah provensi dan pemerintah
Kabupaten, hibah sumbangan pihak ketiga dan dana desa yang bersumber dari APBN.

Adapun asumsi Pendapatan Desa Katomporang Tahun angggaran 2018 yang


berasal dari :

N0. URAIAN JUMLAH

1. Pendapatan Asli Desa

2. Dana Desa bersumber APBN

3. Bagi hasil Pajak Daerah

4. Bagi hasil Retribusi Daerah

5. ADD

6. Bantuan Keuangan dari Kabupaten

a.Dari Pemerintah

b.Dari pemerintah Provensi

c.Dari Pemerintah Kabupaten

7. Hibah dan Sumbangan pihak ketiga

8. Lain-Lain Pendapatan Desa yang sah

Jumlah

3.2. Kebijakan belanja desa


Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang
merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh desa, Belanja sesuai dengan Pemendagri terdiri dari Belanja
Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Belanja Pelaksanaan Pembangunan Desa, Belanja
Pembinaan Kemasyarakatan, Belanja Pemberdayaan Masyarakat, Belanja tak terduga.

10
Untuk tahun Anggaran 2019 Total Belanja Desa Katomporang sebesar Rp...........................
(...............................................................................................................................................)
Sebagai berikut :
NO. URAIAN JUMLAH
1. Penyelenggaraan Pemerintah desa
2. Pelaksanaan Pembangunan Desa
3. Pembinaan Kemasyarakatn Desa
4. Pemberdayaan Masyarakat Desa
Jumlah perkiraan Belanja

3.3. Kebijakan pembiayaan


Pembiyaan desa sebagaimana dimaksud meliputoi semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun –tahun anggaran berikutnya.Namun demikian dalam RKP desa
tahun 2019 ini, Pemerintah Desa Katomporang belum dapat menyusun kebijakan pembiyaan
disebabkan disamping sistem baru juga belum disusunnya perubahan dan atau perhitungan APB
Desa tahun sebelumnya.
Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari :
a. Penerimaan Pembiayaan dan
b. Pengeluaraan Pembiyaan
Penerimaan Pembiyaan sebagaimana diatas mencakup :
1) Sisa Lebih perhitungan anggaran (Silpa) tahun sebelumnya
2) Penyertaan Modal Desa ; dan
3) Pembayaran Uang

11
BAB IV
PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN BERJALAN

4.1 Prioritas program ,kegiatan dan anggaran desa yang dikelola oleh desa
Prioritas kebijakan Pembangunan Desa Katomporang yang tersusun dalam RKP Desa tahun 2019
sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah
diatas, sehingga diharapkan prioritas program Pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun
2019 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di masyarakat,
deperti pendidikan, kesehatan, pendapatan dan lain-lain dengan demikian arah kebijakan
pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level
desa.
Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan desa Katomporang
secara detail dikelompokan sebagai berikut :
1.1 Prioritas Program dan kegiatan Tahunan Skala Desa
Prioritas Program Pembangunan Skala Desa merupakan Pembangunan yang
sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh Desa Kemampuan tersebut dapat diukur dari
ketersediaan anggaran Desa, kewenangan Desa dan secara teknis di lapangan desa
mempunyai sumber daya.
Adapun program dan kegiatan pembangunan tersebut meliputi :
NO. MASALAH
1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa
1.1 Penghasilan Tetap Kepala Desa
1.2 Penghasilan Tetap Kaur Pemerintah Desa
1.3 Penghasilan Tetap Kepala Dusun
1.4 Tunjangan Tetap Kepala Desa
1.5 Tunjangan Tetap Kaur pemerintah Desa
1.6 Tunjangan Tetap Kepala Dusun
1.7 Pemberian Tunjangan BPD
1.8 Pemberian Insentif Bendahara Desa
1.9 Pemberian Insentif Operator Komputer
1.10 Pemberian Insentif pengelola Barang
Pengadaan Operasional Perkantoran Desa khususnya belanja barang dan jasa
1.11 (ATK) ,benda Pos,Materai, Pengadaan perjalanan Dinas,makan/minum Musyawarah
Desa Pemeliharaan dan pakaian Dinas)
1.12 Rehabilitasi Pagar Kantor Desa
2. Bidang Pembangunan Desa
2.1 Talud dan penimbunan jalan perkampungan lasape/mallang
2.2 Jembatan beton lasape/mallang

12
2.3 Rabat beton lasape
2.4 Pembangunan drainasi mallang/lasape
2.5 Pengerasana Jalan Desa dan Dekker mallang/lasape
2.6 Pembangunan Posyandu
2.7 Pembangunan Jembatan Kayu mallang/lasape
2.8 Perluasan jalan perkampungan
2.9 Kelanjutan pengaspalan 45
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
3.1 Insentif LKD
3.2 Kegiatan PKK
3.3 Kegiatan BKMT
3.4 Pemberian Makanan Tambahan
3.5 Kegiatan Kepemudaan
3.6 Insentif Kader Posyandu
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
4.1 Peningkatan Kapasitas Kepala Desa,Aparat Desa dan BPD
4.2 Pelatihan Pengelolahan Buah Salak
4.3 Pelatihan kerajingan tangan perempuan
5. Bidang penanggulangan bencana keadaan darurat yang mendesak di desa
5.1 Penyediaan alat pemadam kebakaran
5.2 Penyediaan pasilitas air bersih paska banjir
4.7 Penyediaan pengobatan gratis paskla banjir

4.2 Prioritas program ,kegiatan dan anggaran desa yang dikelola melalui kerjasama antar desa
dan pihak ketiga
PrioritasProgram Pembangunan Skala daerah adalah program dan kegiatan
Pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat Desa Katomporang, tetapi
Pemerintah Desa tidak mampu melaksanakan. Hal ini disebabkan pertama, kegiatan
tersebut secara peraturan perundang undangan bukan kewenangan Desa ,kedua secara
pembiayaan Desa tidak mampu membiayai karena jumlahnya terlalu besar dan yang ketiga
secara sumber daya di Desa tidak tersedia secara mencukupi,baik SDM maupum prasarana
pendukung lainnya.
43. rencana progrm,kegiatan ,dan anggaran desa yang dikelola desa sebagai kewenangan
penugasan dari pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten /kota

prioritas pembangunan tersebut akan dibawa melalui forum musyawarah perencanaan


Pembangunan Rencana kerja pemerintah Daerah (Musrembang RKPD) Kabupaten di
kecamatan oldg delegasi Desa katomporang yang dipilih secara partisipatif pada forum
Musrembang Desa dan ditetapkantusan kepala Desa

4.3 pelaksana kegiatan desa yang terdiri atas unsur perangkat dan unsur masyarakat desa
pada dasarnya pelaksana kegiatan dalam pengelolaan keungan desa adalah
mesayarakat itu sendiri yang dipasilitasi oleh perangkat desa .sehinggh pelaksanaannya

13
dapat terarah dan sesui peruntukannya karna yang menikmati sendiri hasil dari pengelolaan
anggaran desa itu adalah masyarakat sendiri.

BAB V
PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh mana

komiten dan konsitensi pemerintahan dan masyarakat desa saling bekerja sama membangun

desa ,keberhasilan pembangunan yang dilakukakan secara partisipatif mulai dari

perencanaan ,pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan

pembangunan desa , sebaliknya permasalahan dan ketidak percayaan satu sama lain akan muda

muncul mana kala seluruh komunikasi dan ruang imformasi bagi masyarakat tidak memadai.

Diharapkan proses penyusunan RKP desa yang benar-benar partisipatif dan beriorientasi

pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan skala desa menuju

kemandirin desa selain itu dengan akurasi kegiatan yang dapat dengan mudah di akses masyarakat

Desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan APB Desa seluruhnya biar teranggarkan secara

proporsional.

Ditetapakan di : Katomporang

Pada Tanggal : ...............................2019

KEPALA DESA KATOMPORANG

RUSTANG SIRRANG

14

Anda mungkin juga menyukai