Anda di halaman 1dari 2

Tugas Rangkuman dan tanggapan

Mata Kuliah Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan


Rudy Harsono (9207770120)
Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman

DAMPAK EKSPLOITASI HUTAN DAN BATUBARA

Sektor kehutanan mempunyai kontribusi terhadap devisa negara, pajak dan non pajak,
lapangan pekerjaan dan pengembagan pusat pertumbuhan. Pertambangan batubara mempunyai
potensi 36,5 milyar ton : a.l. Sumatra : 16,4 milyar ton, Kalimantan : 19,9 milyar ton. Dengan
pendapat di tahun 2005 mencapai U$ $ 290.054.293.
Dampak negative ekspolitasi hutan terhadap vegetasi, dimana kegiatan yang berpotensi
menimbulkan dampak tersebut adalan pembukaan wilayah hutan, penebangan dan penyaradan.
Dengan dampak negative yang ditimbulkan berupa : Lokasi yang terlalu terbuka sehingga spesies
diganti pionir (erosi genetic), spesises yang diperdagangkan kurang bermutu, pemulihan tegakan
tinggal lambat, iklim mikro yang terbentuk tidak mendukung pertumbuhan, pemadatan tanah dan
peningkatan suhu karena alat berat dan pembukaan wilayah htuan dapat mengganggu kehidupan
mikoriza. Hasil penelitian di kaltim setelah perbaikan 20 tahun tidak ada perubahan yang berarti
baik pada struktur, porositas dan permeabilitas tanah. Untuk keberhasilan permudaan perlu
dilaksanakan sistem tebang pilih dan pengelolaan lingkungan.
Beberapa dampak negative kegiatan pengambangan batubara adalah: perubahan kualitas
udara, peningkatan kebisingan, peningkatan getaran, penginkatan erosi dan sedimentasi,
perubahan bentang alam, penurunan kualitas air, perubahan tinggi muka air, dan pengaruh
terhadap flora dan fauna. Permasalahan utama dampak kegiatan penambangan batubara terhadap
lingkungan dapat dikelompokan menjadi enam isu pokok yaitu :
1. Air asam tambang yang bisa dicegah dengan menerapkan manajemen pengelolaan air asam
tambang yang baik masih sedikit yang melakukan,
2. Rehabilitasi lahan dengan revetasi,
3. Pencemaran air (yang menyebabkan : terjadinya pendangkalan sungai di bagian hilir,
rusaknya habitat biota perairan, keruhnya air, sehingga akan memperkecil proses photosintesis
dan akan merugikan bagi darah-daerah yang biasa dijadikan tempat rekreasi, Menurunkan
kualitas air dan Meningkatkan biaya untuk menjenihkan air
4. Hidrokarbon,
5. Pencemaran udara (dari transportasi batubara dari front mining ke stock pile atau pelabuhan,
pada saat pemuatan batubara dari stock pile ke ponton dengan menggunakan conveyor belt).
6. Konflik social (disebabikan karena masyarakat lokal menjadi pihak yang termarjinalkan,
tidak tidak mendapatkan manfaat langsung dari hasil kegiatan, kecemburuan sosial dan
kerugian.
Tanggapan:
Sektor kehutanan maupun tambang batubara mempunyai kontribusi terhadap devisa
negara, tetapi semuanya mempunya dampak negative. Untuk eksplotasi vegetasi hutan misalnya
Lokasi yang terlalu terbuka sehingga spesies diganti pionir (erosi genetic), spesises yang
diperdagangkan kurang bermutu, pemulihan tegakan tinggal lambat, iklim mikro yang terbentuk
tidak mendukung pertumbuhan, pemadatan tanah dan peningkatan suhu karena alat berat dan
pembukaan wilayah hutan ini bisa di cegah dengan menggunakan prosedur penanaman dan
pemanenan yang baik. Misalnya riping dan penggunakan metode reduce impact loging.
Beberapa dampak negative kegiatan pengambangan batubara adalah: perubahan kualitas
udara, peningkatan kebisingan, peningkatan getaran, penginkatan erosi dan sedimentasi,
perubahan bentang alam, penurunan kualitas air, perubahan tinggi muka air, dan pengaruh
terhadap flora dan fauna. Untuk masalah lingkungan semua bisa dikurangi dan dikembalikan
dengan berpedoman 80% mendekati rona awal, dengan berbagai método reklamasi dan revegetasi.
Dan untuk konflik sosil bisa ditanggulangi dengan lebih memberdayan CSR.

Anda mungkin juga menyukai