Anda di halaman 1dari 12

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


B. Kegiatan Belajar : Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa
Khulafaur Rasyidin

C. Refleksi :
N BUTIR
RESPON/JAWABAN
O REFLEKSI
1 Konsep
(Beberapa Perkembangan Kebudayaan Islam
istilah dan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
definisi) di
KB Perkembangan kebudayaan Islam
pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq

Perkembangan kebudayaan Islam


pada masa Umar bin Khattab.

Perkembangan kebudayaan Islam


pada masa Utsman bin Affan.

Perkembangan kebudayaan Islam


pada masa Ali bin Abi Thalib.

A. Perkembangan kebudayaan Islam pada masa Abu Bakar Ash-


Shiddiq

a. Biografi Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq

Abu Bakar Ash-Shiddiq nama lengkapnya adalah Abdullah bin Utsman


bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Tayim bin Murrah bin
Ka'ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr bin Malik al-Qurasy al-Taimy.
Abu Bakar as-Shiddiq dilahirkan di Makkah pada tahun 573 M. Ibu Abu
Bakar Ash-Shiddiq bernama Salma binti Sakhar bin Amir bin Ka`ab bin
Sa`ad bin Tayim bin Murrah. Ia digelari dengan Ummu alKhair.
Sedangkan bapaknya adalah Utsman Abu Quhafa (panggilan Abu
Quhafa) yang masuk Islam pada peristiwa Fathu Makkah (Penaklukan
kota Makkah).
Beliau termasuk di antara orang-orang yang paling awal memeluk
agama Islam atau yang dikenal dengan sebutan al-sabiqun al-awwalun.
Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang
pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 Masehi. Dia adalah satu di
antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah
yang diberi petunjuk. Abu Bakar menjadi Khalifah selama 2 tahun, 2
bulan, dan 14 hari.
Nabi memberinya gelar yaitu Ash-Shiddiq (yang berkata benar) setelah
Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi'raj yang diceritakan Nabi
Muhammad Saw. kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal
dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".

b. Kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq


Selama kurang lebih dua tahun, yaitu dari 11-13H/ 632-634M Abu bakar
AshShiddiq memimpin menggantikan Nabi Muhammad Saw setelah
wafat. Beliau mulai menyebarkan agama sebagaimana tugas Nabi
Muhammad Saw semasa hidupnya. Selama menjadi Khalifah, Abu Bakar
Ash-Shiddiq yang sangat singkat tersebut lebih diprioritaskan untuk
menyelesaikan persoalan dalam negeri, terutama tantangan yang
ditimbulkan oleh suku-suku Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada
pemerintahan di Madinah sepeninggal Nabi Saw. Mereka beranggapan
bahwa perjanjian yang mereka buat dengan Nabi Saw, dengan sendirinya
telah habis dan batal (berakhir sendirinya) setelah Nabi meninggal dunia.
Karenanya, mereka menentang Abu Bakar Ash-Shiddiq. Mereka itulah
yang dikenal dengan orang-orang murtad karena mereka tetap keras
kepala, tidak mau tunduk, bahkan penentangan mereka dipandang dapat
membahayakan agama dan pemerintahan, maka Abu Bakar Ash-Shiddiq
menyelesaikan masalah tersebut dengan perang yang disebut dengan
perang riddah (perang melawan kemurtadan). Masalah pemegang pucuk
kekhalifahan menjadi pemicu munculnya fanatisme kesukuan. Tampilnya
di antara suku-suku bangsa Arab yang mengaku dirinya sebagai Nabi,
merupakan salah satu bentuk ketidakpuasan suku bangsa terhadap
kehidupan sosial-politik yang selama ini mereka pendam.

Pada masa pemerintahannya, Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki


keberhasilan dalam kepemimpinannya. Keberhasilan tersebut tidak
terlepas dari sifat kepribadian 8 Abu Bakar Ash-Shiddiq yang meliputi
lemah lembut, tegas, berani, dermawan, dan jujur. Dalam sejarah sifat
ketegasan Abu Bakar Ash-Shiddiq salah satu contohnya yakni ketika
Fuja’ah telah mengkhianati amanah, menipu Abu Bakar Ash-Shiddiq dan
kaum muslimin serta membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Jarang
orang marah seperti marahnya orang yang tertipu lebih-lebih penipuan
yang mengakibatkan pengkhianatan dan penumpahan darah. Fuja’ah
datang kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq meminta sejumlah senjata untuk
memerangi kaum murtad. Dengan senjata itu ia menyerang kaum
muslimin yang tidak bersalah dan mengacau di sepanjang jalan dengan
merampok, merampas dan menumpahkan darah. Ketika ia tertawan,
maka Abu Bakar Ash-Shiddiq menetapkan hukuman yang setimpal
baginya, yaitu melemparkannya ke dalam api. Dengan demikian kita
dapat mengetahui ketegasan Abu Bakar al-Shiddiq.
Abu Bakar Ash-Shiddiq seorang yang adil, diantara bukti keadilannya
adalah kebijakan meningkatkan kesejahteraan umum dan perekonomian.
Abu Bakar Ash-Shiddiq membentuk lembaga “Baitul Mal”, semacam kas
negara atau lembaga keuangan. Pengelolaannya diserahkan kepada Abu
Ubaidah, sahabat Nabi Muhammad Saw yang digelari “amin al-ummah”
(kepercayaan umat).

Mengenai praktik kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq di bidang


pranata ekonomi dan sosial adalah berusaha mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan rakyat. Untuk kemaslahatan rakyat ini, beliau mengelola
zakat, infaq, dan sedekah yang 9 berasal dari kaum muslimin, harta
rampasan perang (ghanimah) dan jizyah dari warga negara non-muslim,
sebagai sumber pendapatan baitul mal. Beliau juga mempelopori sistem
penggajian aparat negara, misalnya untuk khalifah digaji amat sedikit,
yaitu 2,5 atau 2,75 dirham setiap hari hanya dari baitul mal.

Salah satu gaya kepemimpinan Abu Bakar As-Shiddiq yang bersifat


sentralistik adalah ketika mengirim Usamah bin Zaid yang masih muda
sebagai panglima perang menghadapi Romawi di Syam, walaupun saat
itu di negeri sendiri timbul pemberontakan kaum murtad dan munafik

c. Metode Dakwah pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq


 Metode Dakwah Bil-Lisa
 Metode Dakwah Bil-Tadwin
 Metode Dakwah Bil-Yad
 Metode Dakwah Bil-Hal
 Metode Uswatun Hasanah

d. Perkembangan Pendidikan pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq


Pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq, ilmu tidak berkembang maju karena
disibukkan dengan masalah-masalah seperti menumpas nabi palsu,
gerakan kaum 14 murtad, gerakan kaum munafik, dan memerangi yang
enggan berzakat. Sekalipun demikian, banyak pula kemajuan yang
dicapai pada masa ini yaitu ; memperbaiki sosial ekonomi, pengumpulan
ayat-ayat Al-Qur’an dan memperluas wilayah Islam sampai ke Irak, Persia
dan Suriah. Pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq lembaga pendidikan
kuttab mencapai tingkat kemajuan yang berarti. Kemajuan lembaga
kuttab ini terjadi ketika masyarakat Muslim telah menaklukan beberapa
daerah dan menjalin kontak dengan bangsabangsa yang telah maju.
Ketika peserta didik selesai mengikuti pendidikan di kuttab mereka
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni di masjid. Di
masjid ini ada dua tingkat, yakni tingkat menengah dan tingkat tinggi.
Yang membedakan di antara pendidikan itu adalah kualitas gurunya.

e. Kontribusi Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam Peradaban Islam


 Memberangkatkan Pasukan Usamah bin Zaid ke Kawasan Syam
 Mengembalikan Kaum Muslimin pada Ajaran Islam yang Benar dan
Memberantas Para Nabi Palsu
 Mengumpulkan Al-Qur’an dalam Satu Mushaf
 Mengirim Pasukan ke Irak dan Syam

B.•PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA UMAR


BIN KHATTAB.

1. Biografi Umar bin Al Khattab


a. Umar bin Khattab lahir di Makkah dari Bani Adi yang masih satu rumpun
dari Suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin Khattab bin Abdul Uzza.
Ayahnya bernama Khattab bin Nufail dan ibunya bernama Hantamah binti
Hasyim. Lalu saudaranya yaitu, Zaid bin Khattab dan Fatimah binti Al-
Khattab.
b. Istrinya bernama, Ummi Kultsum binti Ali dan Atikah binti Zaid. Memiliki
anak yaitu, Abdullah, Hafsah, Asim, Zaid, Ubaydullah, Az-Zubair bin Bakkar,
Fatima, Zainab, Abdurrahman, Iyad, Ruqayyah, Abdul Rahman.
c. Beliau memiliki watak yang keras hingga dijuluki sebagai “Singa Padang
Pasir”
d. Ketika Nabi Muhammad ‫ﷺ‬menyebarkan Islam secara terbuka di Makkah,
Umar bin Khattab bereaksi sangat antipati terhadap Rasulullah. Umar bin
Khattab juga termasuk orang yang paling banyak dan paling sering
menggunakan kekuatannya untuk menyiksa pengikut Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.
Pada puncak kebenciannya, ia hendak membunuh Rasul. Namun dari
kejadian tersebut;lah jalan yang menghantarkannya untuk memeluk agama
Islam.
e. Pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi seorang khalifah, Umar bin
Khattab menjadi salah satu penasehatnya, setelah Abu Bakar bin Khattab
meninggal, Umar bin Khattab ditunjuk untuk menggantikan Abu Bakar Ash-
Shiddiq sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam.
f. Di bawah pemerintahan Umar bin Khattab, kekuasaan Islam tumbuh sangat
pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan Persia dari tangan Dinasti
Sassanid, serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan
Armenia dari ke Kaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi
daya yaitu Persia dan Romawi, namun keduanya telah ditaklukkan oleh
kekhalifahan Islam di bawah pimpinan Umar bin Khattab.
g. Umar bin Khattab memerintah selama 10 tahun 6 bulan 4 hari. Masa
jabatannya berakhir dengan kematian. Dia dibunuh oleh seorang budak dari
Persia bernama Abu Lu’lu’ah.
h. Saat terluka parah, dari pembaringannya ia mengangkat syura (komisi
pemilih) yang akan memilih penerus pemerintahannya.

2. Kepemimpinan Umar bin Khattab


a. Dalam menjalankan kepemimpinannya, Umar bin Khattab melakukan
beberapa hal yang menjadi ciri kepemimpinan beliau;
a. Musyawarah
Umar bin Khattab sangat populer
sebagai seorang pemimpin yang tidak ‘Umar memposisikan dirinya
sungkan untuk terjun langsung sebagai manusia lain ketika
mengatasi masalah rakyatnya. Di saat meminta
orang lain tidur lelap, Umar bin pendapat,menanamkan
Khattab melakukan patroli untuk perasaan bahwa mereka adalah
memastikan kondisi rakyatnya. guru yang akan menunjukkannya
ke jalan kebaikan

b. Kekayaan untuk Rakyat


Pada zaman kepemimpinan Umar
e. Turun Langsung bin Khattab, kekayaan negara
Mengatasi Masalah seutuhnya digunakan untuk
Rakyat melayani rakyat. Ia sama sekali
tidak pernah berpikir mengambil
keuntungan untuk kesenangan
pribadi atau keluarganya

c. Menjunjung Tinggi Kebebasan


d. Siap Mendengar
dan Menerima Kritik. Umar bin Khattab pernah
Umar sangat berkata pada dirinya sendiri
merendahkan dirinya untuk tidak memperbudak
di hadapan rakyatnya manusia. Bagi umar bin Khattab
dan tak mau membuat kebebasan yaitu kebebasan
susah mereka kebenaran yang berarti ada di
atas semua peraturan

3. Metode Dakwah pada Masa Umar bin Khattab


Untuk menegakkan dan menyebarkan agama Islam khalifah Umar bin Khattab
menempuh metode dakwah sebagai berikut:

a. Pengembangan Wilayah Islam


D a la m p e r t e m p u r a n d i A jn a d in t a h u n 1 6 H / 6 3 6 M , t e n t a r a R o m a w i
d a p a t d ik a la h k a n

B e b e r a p a k o t a d i p e s is ir S y ir ia d a n P e le s ti n a , s e p e r ti J a ff a , G iz a r ,
R a m la , T y p u s , U k a (A c r e ), A s k a lo n d a n B e ir u t d a p a t d it u n d u k k a n
p a d a t a h u n 1 8 H / 6 3 8 M d e n g a n d is e r a h k a n s e n d ir i o le h P a t r ik
kepada U m ar

M e la n ju t k a n p e r lu a s a n d a n p e n g e m b a n g a n w ila y a h Is la m k e
P e r s ia y a n g t e la h d im u la i s e ja k m a s a K h a lifa h A b u B a k a r ,
P a s u k a n Is la m y a n g m e n u ju P e r s ia in i b e r a d a d i b a w a h p im p in a n
p a n g lim a S a a d b in A b i W a q a s . D a la m p e r k e m b a n g a n b e r ik u t n y a ,
b e r t u r u t - t u r u t d a p a t d it a k lu k a n b e b e r a p a k o t a , s e p e r ti K a d is ia
t a h u n 1 6 H / 6 3 6 M , k o t a J a lu la t a h u n 1 7 H / 6 3 8 M . M a d a in
ta h u n 1 8 H / 6 3 9 M d a n N a h a w a n d ta h u n 2 1 H / 6 4 2 M .

S e t e la h b e r h a s il m e n a k lu k k a n S y ir ia d a n P a le s ti n a , K h a lifa h U m a r b in
K h a tt a b m e m b e r a n g k a t k a n p a s u k a n n y a y a n g b e r ju m la h 4 0 0 0 o r a n g
m e n u ju M e s ir d i b a w a h p im p in a n A m r b in A s h . S a s a r a n p e rt a m a
a d a la h m e n g h a n c u r k a n p in t u g e r b a n g a l-A r is y , la lu b e r t u r u t -t u r u t a l-
F a r m a , B ilb is , T e n d o n iti s (U m m u D u n a in ), A in S a m s , d a n ju g a b e r h a s il
m e r e b u t b e n t e n g B a b il d a n Is k a n d a r iy a h .

b. Mengeluarkan Undang-undang
Di antara jasa dan peninggalan Umar bin Khattab selama ia menjabat khalifah
adalah menertibkan pemerintahan dengan mengeluarkan undang-undang.
Diadakan kebijakan peraturan perundangan mengenai ketertiban pasar, ukuran
dalam jual beli, mengatur kebersihan jalan dan lain-lain.

c. Membagi Wilayah Pemerintahan


Khalifah Umar bin Khattab juga membagi daerah menjadi beberapa daerah
pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.

4. Perkembangan Pendidikan Masa Umar bin Khattab


Pola pendidikan di masa ini mengalami perkembangan. pelaksanaan di masa
Khalifah Umar bin Khattab lebih maju sebab selama Umar bin Khattab
memerintah Negara dalam keadaan stabil dan aman ini disebabkan di samping
diterapkan di mesjid sebagai pusat pendidikan, juga telah terbentuknya pusat-
pusat Islam di berbagai daerah dengan materi yang dikembangkan baik ilmu
bahasa menulis dan pokok ilmu-ilmu lainnya.

5. Kontribusi Umar bin Khattab dalam Peradaban Islam


Pada masa pemerintahannya Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan
Dewan Perang. Tindakan yang dilakukan umar bin Khattab adalah menata
pemerintahan dengan membentuk departemen-departemen (diwan),
mengadopsi model Persia.
Untuk memperlancar hubungan antar daerah, wilayah negara dibagi
menjadi 8 provinsi meliputi : Syiria, Hijaz, Iran, Irak, Mesir, Palestina,
Mesopotamia, Syiria Utara.
Khalifah meletakkan prinsip-prinsip dasar demokratis dalam
pemerintahannya dengan membangun jaringan pemerintahan sipil yang
sempurna, dan menjamin kesamaan hak
Selain mahir dalam menciptakan pemerintahan baru, ia juga memperbaiki
dan mengkaji ulang kebijakannya yang lalu untuk kemaslahatan umat.

C. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa Utsman bin Affan


1. Biografi Singkat Utsman bin Affan
a. Utsman bin Affan adalah salah seorang sahabat Rasulullah Saw yang
termasuk dari Assabiqunal Awwalun (orang yang pertama masuk Islam).
b. Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abu Al-‘Ash bin Umayyah bin
Abdu Shams bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab.
c. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah pada Abdu Manaf bin Qushay. Ibunya
bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin Abdi Syams bin Abdi
Manaf bin Qushay.
d. Utsman bin Affan merupakan cucu bibi dari Rasulullah. Karena nenek
Utsman bin Affan dari jalur ibunya, yaitu Ummu Hukaim Al-Baidha’ binti
Abdul Muthalib adalah saudara perempuan sekandung dari Abdullah bin
Abdul Muthalib, ayah Rasulullah.
e. Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi Muhammad Saw yang termasuk
Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Beliau dijuluki dzun nurain, yang berarti
memiliki dua cahaya.
f. Utsman bin Affan adalah khalifah pertama yang melakukan perluasan masjid
al-Haram (Mekah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai
umat Islam yang menjalankan haji.

2. Kepemimpinan Utsman bin Affan


a. Bidang Politik dalam Negeri
Lembaga pemerintahan dalam negeri pada masa Utsman bin Affan terbagi menjadi
beberapa bagian,
1) Pembantu (Wazir/ Muawin). Wazir/ Muawwin adalah pembantu yang diangkat
oleh khalifah agar membantu tugas-tugas serta tanggung jawab kekhalifahan.
2) Pemerintahan daerah/gubernur. Awal pemerintahan khalifah Utsman bin Affan
para pemimpin daerah yang telah diangkat oleh Umar bin Khattab telah menyebar
ke berbagai dan kota Islam.
b. Hukum
Pentingnya masa khalifah Utsman bin Affan dalam bidang hukum terlihat dalam
dua hal yang mendasar, antara lain:
(a). Menjaga teks-teks pada masa Nabi Muhammad dalam bidang hukum, terikat
dengan apa yang ada di dalam teks, mengikuti dan menaati teks yang ada.
(b). Meletakkan sistem hukum baru untuk memperkuat pondasi negara Islam
yang semakin luas dan menghadapi hal-hal yang baru yang tambah
beraneka ragam (Syalabi, 2013: 174-176).
(c). 3) Hakim-hakim pada masa khalifah Utsman bin Affan antara lain : Zaid bin
Tsabit yang bertugas di Madinah, Abu Ad-Darda bertugas di Damaskus,
Ka’ab bin Sur bertugas di Bashrah, Syuraih di Kufah, Ya’la ibn Umayyah di
Yaman, Tsumamah di Sana’a, dan Utsman bin Qais bin Abil Ash di Mesir.

c. Baitul Mal (Keuangan)


Baitul Mal adalah tempat yang mengatur masalah keuangan. Bentuk peran Baitul
Mal ini mengurusi semua masalah keuangan negara. Tugas Baitul Mal mulai dari
membayar gaji para khalifah, gaji para pemimpin daerah (gubernur), gaji para
tentara, dan gaji para pegawai yang bekerja di pusat pemerintahan.
d. Militer
Utsman bin Affan memilih tokoh-tokoh yang mampu memimpin kekuatan Islam
seperti al-Walid, Abu Musa al-Asy’ari, dan Said bin al-Ash. Tokoh militer tersebut
sangat berjasa dalam menumpas pemberontakan yang terjadi setelah
pemerintahan Umar.
e. Majelis Syuro
Majelis Syuro adalah orang-orang yang mewakili kaum muslimin dalam
menyampaikan pendapat sebagai bahan pertimbangan khalifah. Orang non muslim
juga diperbolehkan menjadi anggota majelis syuro untuk menyampaikan
pengaduan tentang kezaliman para penguasa.
f. Bidang Politik Luar Negeri
Utsman bin Affan melaksanakan politik ekspansi untuk menaklukkan daerah-
daerah seperti; Azerbaijan, Ar-Ray, Alexandria, Tunisia, Tabaristan, dan Cyprus
adalah wilayah yang sangat kaya akan sumber daya alamnya, dan hasil bumi yang
sangat melimpah. Wilayah lainnya yang menjadi taklukkan Islam diantaranya :
Armenia, Tripoli, An-Nubah, Kufah, Fars, dan Kerman.
g. Bidang Ekonomi
Pada masa khalifah Utsman bin Affan dalam bidang ekonomi terbukti sangat
berkembang dengan maju dan pesat. Utsman bin Affan menggunakan prinsip-
prinsip politik ekonomi yang dijalankan di pemerintahannya.
h. Eksistensi
Utsman bin Affan untuk negara atau pemerintahan adanya pemasukan dan
pengeluaran dalam bidang ekonomi. Pemasukan dan pengeluaran tersebut, antara
lain:
1) Mengerjakan shalat.
2) Ibadah Haji
3) Pembangunan Masjid,
4) Pembukuan Al-Qur’an
5) Penyebaran Agama Islam

2. Metode Dakwah pada Masa Utsman bin Affan


a) Perluasan Wilayah.
b) Standarisasi Al-Qur’an.
c) Pembangunan Fisik.

3. Perkembangan Pendidikan pada Masa Utsman bin Affan


 Pada masa khalifah Utsman bin Affan, pelaksanaan Pendidikan tidak
berbeda jauh dengan masa sebelumnya.
 Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, para Sahabat Nabi diberikan sedikit
kelonggaran untuk keluar Madinah dan menetap di daerah-daerah yang
mereka sukai. Kebijakan ini besar sekali manfaatnya bagi pelaksanaan
pendidikan Islam di daerahdaerah yang baru.
 Pada masa Utsman bin Affan menjadi khalifah, ilmu pengetahuan klasik
Islam dibagi menjadi dua macam, yaitu ‘ulum an-naqliyah, yang bersumber
pada Alquran atau dalil Naql (disebut juga `ulum al-syari`ah, dan `ulum al-
`aqliyah (`ulum al-`ajam).
 Lahirnya ilmu Qira’at,
 Ilmu Nahwu berkembang di Basrah dan Kufah
 Khat Al-Qur’an berkaitan erat dengan penulisan dan penyebaran AlQur’an.
Pada masa ini Al-Qur’an ditulis dengan tulisan Kufi, sedangkan untuk surat
menyurat ditulis dengan tulisan naskhi.

4. Kontribusi Utsman bin Affan dalam Peradaban Islam


Pada tahun pertamanya, Utsman melanjutkan kebijakan-kebijakan Umar
terutama dalam perluasan wilayah kekuasaan Islam.
Satu usaha cemerlang telah terjadi dimasa ini, yang berpengaruh luar biasa
bagi pendidikan Islam yaitu pengumpulan Quran.
Pada masa ini, pengamat sastra pada umumnya terbagi menjadi dua
pendapat besar : a. Sastra mengalami stagnasi karena perhatian lebih pada
Al-Qur’an, sehingga syair kurang berkembang. b. Al-Quran sebagai sumber
inspirasi untuk kegiatan sastra, karena dalam berdakwah diperlukan bahasa
yang indah. Prosa yang tertuang dalam 2 bentuk, yaitu khithabah (bahasa
pidato) dan khithabah (bahasa korespondensi). Khithabah menjadi alat
paling efektif, namun sastra kurang berkembang pada masa ini.
Pada bidang arsitektur dimulai tumbuhnya dari Masjid. Beberapa masjid
yang dibangun pada masa ini, diantaranya Masjidil Haram, masjid al Atiq,
Masjid Nabawi, dan membangun bendungan besar untuk melindungi
Madinah.

D. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa Ali bin Abi Thalib


1. Biografi Singkat Ali bin Abi Thalib
 Ali dilahirkan di Makkah, daerah Hijaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab.
Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar
tahun 599 Masehi atau 600.
 Ali dilahirkan dari ibu yang bernama Fatimah binti Asad, di mana Asad
merupakan anak dari Hasyim, sehingga menjadikan Ali, merupakan
keturunan Hasyim dari sisi bapak dan ibu.
 Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak belajar langsung dari nabi
Muhammad Saw karena sebagai anak asuh, berkesempatan selalu dekat
dengan nabi hal ini berkelanjutan hingga dia menjadi menantu nabi.
 Setelah masa hijrah dan tinggal di Madinah, Ali menikah dengan Fatimah
azZahra putri Nabi Muhammad. Ali tidak menikah dengan wanita lain ketika
Fatimah masih hidup.
 Tertulis dalam Tarikh Ibnu Atsir, setelah itu Ali menikah dengan Ummu
Banin binti Haram, Laila binti Mas'ud, Asma binti Umais, Sahba binti Rabia,
Umamah binti Abil Ash, Khaulah binti Ja'far, Ummu Said binti Urwah, dan
Mahabba binti Imru Al Qais.
 Ali satu-satunya Khalifah yang dibaiat secara massal, karena khalifah
sebelumnya dipilih melalui cara yang berbedabeda.

 Dalam pidatonya khalifah Ali menggambarkan dan memerintahkan


agar umat Islam:
(a) Tetap berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah;

(b) Taat dan bertaqwa kepada Allah serta mengabdi kepada


negara dan sesama manusia

(c) Saling memelihara kehormatan di antara sesama Muslim dan


umat lain

d) Terpanggil untuk berbuat kebajikan bagi kepentingan umum;

(e) Taat dan patuh kepada pemerintah

4. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib


1) Biografi Ali Bin Abi Thalib
a. Pada masa pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib wilayah kekuasaan
Islam telah sampai Sungai Efrat, Tigris, dan Amu Dariyah, bahkan sampai ke
Indus.
b. Akibat luasnya wilayah kekuasaan Islam dan banyaknya masyarakat yang
bukan berasal dari kalangan bangsa Arab, banyak ditemukan kesalahan
dalam membaca teks AlQur'an atau Hadist sebagai sumber hukum Islam.
c. Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu al-Aswad al-Duali untuk
mengarang pokok-pokok Ilmu Nahwu (Qawaid Nahwiyah) agar manusia
dapat mempelajari Quraan dan Hdits dengan benar.
d. Setelah terbunuhnya Utsman, maka Ali megnambil alih :
1) Memecat Para Gubernur yang Kurang Cakap
2) Menarik Kembali Tanah Milik Negara
e. Adapun tipe-tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
 Tipe Demokratis
 Tipe Karismatik
 Tipe Milliteristik
2) Metode Dakwah pada Masa Ali bin Abi Thalib
 Saat Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah beliau berjalan hilir mudik di
beberapa pasar untuk melakukan pengawasan tanpa disertai pengawal.
 Ali bin Abi Thalib selalu berada di tengah-tengah orang banyak untuk
mengetahui segala kebutuhan mereka, beliau mengamati timbangan serta
barang-barang yang tidak laku di pasar.
 Ali bin Abi Thalib secara ketat mengawasi para gubernurnya, pasukan
dan para pegawai serta memerintahkan kepada mereka agar bersikap
lemah lembut dan tawadhu dalam bergaul dengan orang banyak.

3) Perkembangan Pendidikan pada Masa Ali bin Abi Thalib


a) Ilmu pengetahuan klasik Islam dibagi menjadi dua macam, yaitu
‘Ulum annaqliyah, yang bersumber pada Al-Qur’an atau dalil Naql
(disebut juga `Ulum alSyari`ah, dan `Ulû m al-`Aqliyah (`ulum al-
`ajam).
b) Pada masa ini, muncul ilmu tafsir yang berguna untuk memahami
ayat-ayat Al-Qur’an.
c) Ilmu Hadis belum dikenal pada masa ini, namun pengetahuan
tentang hadis sudah berkembang luas di kalangan umat Islam.
d) Ilmu Nahwu berkembang di Basrah dan Kufah, Ali bin Abi Thalib
adalah pembina dan penyusun pertama dasar-dasar ilmu nahwu.
e) Pada masa pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib, penulisan huruf
hijaiyyah belum dilengkapi dengan tanda baca, seperti kasrah, fathah,
dhammah, tasydid dan lainnya.

3) Kontribusi Ali bin Abi Thalib dalam Peradaban Islam


Ada beberapa kontribusi Ali bin Abi Thalib dalam peradaban Islam, di
antaranya adalah:
a) Perkembangan dalam Bidang Politik Militer
b) Perkembangan di Bidang Pembangunan
c) Perkembangan di Bidang Fiqih Siyasah
d) Perkembangan di Bidang Sosial-Ekonomi

Setelah mencermati Modul Kegiatan Belajar ( KB 1) dapat saya


kemukakan beberapa daftar materi bidang studi yang sulit
Daftar materi dipahami pada modul yaitu :
pada KB 1. penumpasan para murtadin di zaman Khalifah Abu Bakar
2
yang sulit 2. Pembagian wilayah pemerintahan pada masa khalifah Umar bin Khattab
dipahami 3. Perpecahan yang terjadi pada masa Usman bin ‘Afwan
4. Perpecahan yang terjadi pada masa Ali bin Abi Thalib sampai beliau
meninggal
1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Kepemimpinan Abu Bakar.
Daftar materi 2. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Kepemimpinan Umar bin
yang sering Khattab.
mengalami 3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Kepemimpinan Utsman bin
3 miskonsepsi Affan.
dalam 4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Kepemimpinan Ali bin Abi Tholib.
pembelajara 5. Proses Pembukuan dan pengumpulan Al-Qur;an yang dimulai masa
n kepemimpinan Abu Bakar tetapi yang terkenal adalah Al-Qur’an Mushaf
Utsmani.

Anda mungkin juga menyukai