Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PROYEK PJOK

BOLA BASKET

OLEH:

Andi Muhammad Rifat Sanjaya

X.3

HUBUNGAN KEKUATAN,DAYA LEDAK TUNGKAI DAN


KECEPATAN TERHADAP PERMAINAN BOLA
BASKET

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan…………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN................................................................................

2.1 Pengertian Bola Basket……………………………............................

2.2 Hubungan Kekuatan dalam bola basket….........................................…

2.3 Hubungan daya ledak dalam bola basket.............................................

2.4 Hubungan kecepatan dalam bola basket ...........................................

BAB III PENUTUP........................................................................................


3.1 Kesimpulan...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas

dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding

mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola

basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang

olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain

itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar,

sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar

bola tersebut.

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara

tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, James

Naismith, seorang guru olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah

perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah

pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu

permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa

liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang

pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith menciptakan permainan

yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891. Setelah

menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok

untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, Naismith lalu menulis

beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang

3
gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan

permainan ciptaannya itu.

Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan

pada tanggal 20 Januari 1892. Olahraga ini pun segera terkenal di seantero

Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di

Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun dilaksanakan di

seluruh kota-kota negara bagian Amerika Serikat (Relly Komaruzaman,

2014).

Dalam permainan bola basket ada beberapa teknik dasar dan

keterampilan yang harus dimiliki oleh pemain basket. Teknik dasar dan

keterampilan itu adalah mengoper (passing), menggiring bola (dribbling

ball), memoros (pivot), menembak (shooting), dan tembakan melayang

(lay-up).

Dalam permainan bola basket shooting adalah salah satu teknik

menembakkan bola ke jaring lawan. Dalam bola basket, teknik ini paling

banyak mencetak angka dan menentukan dalam pertandingan, sebab

kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke ring basket.

Setiap regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat

melakukan shooting, oleh karena itu unsur shooting ini merupakan teknik

dasar yang harus dipelajari baik dan benar serta ditingkatkan

keterampilannya dengan latihan. Teknik dasar seperti operan, dribbling,

bertahan, rebounding, mungkin akan mengantarkan pemain untuk

4
memperoleh peluang besar membuat skor, tetap tetap saja pemain harus

melakukan shooting (Wissel, 2000: 43).

Apabila dalam suatu pertandingan seorang pemain kurang

menguasai teknik dasar permainan tetapi dalam penguasaan teknik

menembak atau shooting sangat baik, sesungguhnya pemain tersebut

merupakan ancaman bagi lawan, karena setiap saat ia akan menghasilkan

angka.

Komponen fisik dalam permainan bola basket sangat dibutuhkan

karena jalannya pertandingan yang lama, serta kerasnya pertandingan yang

lebih sering memaksa para atlet bola basket untuk melakukan kontak fisik

dengan lawannya. Komponen fisik yang berpengaruh dalam keberhasilan

shooting antara lain: skill, keseimbangan, penempatan kaki tumpu, sikap

badan pada saat melakukan, pandangan mata, serta posisi tangan,

pensejajaran siku dalam, dan daya ledak otot tungkai dan lengan.

Dua unsur yang penting dalam daya ledak yaitu kekuatan otot dan

kecepatan otot dalam mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi

tahanan. Dengan demikian dapat disimpulkan batasan daya ledak adalah

kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu

yang sangat cepat. Oleh karena itu daya ledak sebagai penggerak utama di

dalam melakukan gerakan bola basket harus ditunjang dua komponen unsur

fisik yaitu kekuatan dan kecepatan otot lengan. Agar di dalam melakukan

gerakan jump shoot dalam olahraga bola basket dapat memberikan suatu

yang maksimal.

5
1.2 RUMUSAN MASALAH
  1. Hubungan kekuatan dalam permainan bola basket

2. Hubungan daya ledak tungkai dalam permainan bola basket

3. Hubungan kecepatan terhadap permainan bola basket

1.3 TUJUAN
1.untuk mengetahui hubungan kekuatan dalam permainan bola basket

2.untuk mengetahui hubungan daya ledak tungkai dalam permainan bola basket

3.untuk mengetahui hubungan kecepatan terhadap permainan bola basket

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bola Basket


Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim

beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding

mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan.

Bola basket sudah berkembang pesat sejak pertama kali

diciptakan pada akhir abad ke-19. James Naismith, seorang guru

pendidikan olahraga di YMCA International Training School (kini

Springfield College), menciptakan olahraga bola basket pada musim

gugur tahun 1891. Naismith diberi tugas oleh penyelianya, Luther H.

Gulick, untuk menciptakan sebuah permainan dalam ruangan yang

membantu para siswa agar tetap aktif dan bugar selama berbulan-bulan

yang dingin pada musim dingin di Massachusetts. Naismith

menggunakan bola sepak dan keranjang buah persik untuk menciptakan

versi pertama olahraga dalam ruangan itu. Naismith menggantung

keranjang-keranjang buah persik itu setinggi 3,05 m dan membagi siswa

ke dalam dua tim. Tujuannya adalah mencetak skor atau memasukkan

bola lebih banyak daripada tim lawan. Para siswa segera merasakan

bahwa permainan ini menyenangkan, aktif, dan menghibur. Ketika

permainan itu diperkenalkan kepada guru-guru dan sekolah-sekolah lain,

7
popularitasnya meningkat dan berangsur-angsur menyebar hingga ke

luar dari negara-negara bagian wilayah timur laut Amerika Serikat.

Selama paruh pertama abad ke-20, liga-liga dan asosiasi-asosiasi

bola basket baru didirikan untuk mengakomodasi minat yang semakin

berkembang terhadap permainan tersebut. Selama masa inilah bola

basket menjadi sebuah olahraga yang disetujui oleh National Collegiate

Athletic Association (NCAA) dan menjadi salah satu cabang olahraga

Olimpiade. Kemudian, diadakan turnamen-turnamen antar-universitas

seperti National Invitational Tournament (NIT) dan turnamen NCAA.

Sebelum akhir tahun 1940-an, sebuah liga bola basket pria gabungan

dibentuk ketika dua liga profesional yang sudah kembang kempis

menggabungkan kekuatan untuk menciptakan National Basketball

Association (NBA). NBA menjadi tujuan akhir bagi para pemain bola

basket yang terampil, tetapi asosiasi ini hanya diperuntukkan bagi para

pemain bola basket pria.

Selama paruh kedua abad ke-20, permainan dan popularitas bola

basket terus berkembang di Amerika Serikat dan di kancah

Internasional. Liga-liga profesional dibentuk di berbagai negara di

seluruh dunia, dan pertandingan di Olimpiade pun berangsur-angsur

menjadi lebih seru. Di Amerika Serikat, Undang-Undang Federal (Title

XI) memberikan kesempatan lebih besar kepada kaum perempuan untuk

bersaing dalam pertandingan-pertandingan olahraga antar-sekolah dan

antar-universitas, sehingga menyebabkan peningkatan peran serta

8
perempuan dalam bola basket secara besar-besaran. Pada akhir tahun

1990-an, terbentuk dua liga bola basket profesional perempuan (ABL

dan WNBA). Olahraga tersebut mendapatkan sorotan dan pemberitaan

media yang terus meningkat melalui berita-berita di media cetak maupun

elektronik. Pada tahun 2000, bola basket telah benar-benar menjadi

olahraga paling popular di dunia dengan penggemar setia dan peserta

dari segala penjuru dunia (Oliver, 2004: vi).

Bola basket memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia.

Tercatat sejak tahun 1930-an, walau belum resmi menjadi sebuah negara

yang merdeka, beberapa kota di Indonesia telah memiliki klub-klub

lokalnya sendiri.

Walaupun belum memiliki induk olahraga nasional, pada saat

penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional pertama yang diadakan di

Solo pada tahun 1948, bola basket telah menjadi salah satu cabang

olahraga yang dipertandingkan dan mendapat sambutan cukup meriah

baik dari segi peserta maupun penonton. Tiga tahun setelah itu, pada

tanggal 23 Oktober 1951, Persatuan Basketball Seluruh Indonesia lahir,

dan kemudian berganti nama menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh

Indonesia (perbasi) pada tahun 1955. Mengikuti hasil keputusan Kongres

ke VIII pada tahun 1981, perbasi akhirnya menyelenggarakan sebuah

kompetisi antar klub basket di Indonesia yang merupakan kompetisi

tertinggi yang diikuti oleh klub-klub besar yang berasal dari pulau

Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi (Relly Komaruzaman, 2014).

9
2.2 Hubungan Kekuatan dalam bola basket

Menurut M. Sajoto (1988:58) kekuatan atau strenght adalah koponen

kondisi fisik yang menyangkutkan masalah kemampuan seseorang pada saat

menggunakan otot-ototnya, menerima beben pada waktu kerja tertentu. Kekuatan

otot lengan merupakan salah satu komponen penting dalam keberhasilan

melakukan menggiring bola atau dribbling, karena kekuatan otot lengan

membantu mendorong dalam memantulkan bola ke lantai. Jika seseorang ingin

memiliki kemampuan menggiring bola yang bagus, maka harus ditunjang dengan

latihan seperti kekuatan otot lengan, baik menggiring bola dengan tangan kanan

maupun tangan kiri, Ahmad Tuna (2012).

Jon Oliver,(2007:50) mengatakan bahwa dribble bola basket

membutuhkan kekuatan tangan untuk dapat mendribblebola (batting, pushing,

atau tapping) beberapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan

secara bersamaan. Mengkaji pada manfaat dan kinerja otot dalam berkontraksi

maka kekuatan otot adalah salah satu komponen yang sangat penting untuk

meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, karena kekuatan merupakan daya

penggerak utama setiap aktifitas fisik(Sukadiyanto dan Muluk, 2011: 90).

Berbicara mengenai hubungan kekuatan otot lengan dengan kemampuan

dribble, menurut Akhmat Abdul Aziz (2016:31) kekuatan otot lengan sangat

berpengaruh dalam melakukan tehnik dasar dribble, karena dengan kekuatan otot

lengan yang besar dorongan bola pada saat melakukan memantulkan bola akan

lebih kuat, sehingga bola akan sulit untuk direbut.

10
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot

lengan sangat berhubungan dengan kemampuan dribble seorang pemain bola

basket. Kekuatan otot lengan merupakan faktor keberhasilan dalam melakukan

dribbling atau menggiring bola, karena kekuatan otot lengan membantu

mendorong dalam memantulkan bola ke lantai dan mempengaruhi ketepatan

dalam melakukan gerakan, khususnya mengarahkan lengan, pergelangan lengan,

dan jari-jari.

11
2.3 Hubungan Daya ledak dalam permainan basket

Pada dasarnya teknik menembak (shooting) merupakan salah satu

komponen yang paling penting pada permainan bola basket, teknik ini

paling banyak menyumbangkan poin pada setiap pertandingan bola

basket. Akan tetapi sebelum memiliki kemampuan teknik menembak,

seorang atlet bola basket harus memiliki komponen fisik yang baik.

Dalam bukunya Sukadiyanto (2010: 14) mengemukakan bahwa sasaran

dan tujuan latihan secara bertahap, dilakukan dengan (a) meningkatkan

kualitas fisik dasar secara umum dan menyeluruh, (b) mengembangkan

dan meningkatkan potensi fisik yang khusus, (c) menambah dan

menyempurnakan keterampilan teknik, (d) mengembangkan dan

menyempurnakan strategi, taktik, dan pola bermain, dan (e)

meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam

bertanding.

Dalam permainan bola basket, teknik menembak yang baik

sangat diperlukan pada saat bertanding. Pada saat bertanding, musuh

pasti akan menghalangi pemain melakukan tembakan ke arah ring,

sehingga selain dibutuhkan kemampuan menembak yang baik, pemain

juga membutuhkan power tungkai yang baik pada saat melakukan

shooting, agar pada saat pemain melakukan tembakan, musuh kesulitan

untuk menghalangi pemain tersebut melakukan tembakan ke arah ring.

12
Semakin baik power yang dimiliki tungkai seorang pemain dalam

melakukan shooting, keuntungan yang didapat pemain pada saat

menembak semakin banyak. Selain itu tungkai berfungsi untuk menahan

beban tubuhnya dan juga pengaruh gravitasi bumi sehingga menjadi

beban ganda yang harus diterima tungkai tersebut. Untuk itu otot tungkai

dituntut memliki power. Tidak dapat dipungkiri kenyataannya bahwa

power tungkai mempunyai keterkaitan dengan prestasi permainan

bolabasket, oleh sebab itu sebelum atlet diterjunkan dalam pertandingan,

atlet tersebut harus sudah memiliki tingkat kondisi fisik yang baik,

dalam hal ini kemampuan daya ledak otot tungkai (power).

Selain power tungkai, power lengan juga sangat diperlukan

dalam permainan bola basket agar dalam memasukkan bola, pemain

memiliki kekuatan untuk melemparkan bola sehingga dapat masuk ke

dalam ring dengan cepat dan tepat. Dengan kata lain, power tungkai dan

power lengan sangat berpengaruh dalam melakukan tembakan ke arah

ring agar dalam melakukan gerakan tembakan dapat dilakukan dengan

seefektif mungkin dan menghasilkan angka.

Setiap teknik dalam berbagai cabang olahraga membutuhkan

sumber energi yang berbeda-beda, termasuk pada saat melakukan

shooting. Perbedaan kebutuhan predominan sumber energi tersebut jelas

akan berpengaruh terhadap penyusunan program, penentuan sasaran, dan

pemilihan metode latihan. Sumber energi predominan pada cabang

olahraga bola basket, menurut Bowers dan Fox (dalam Sukadiyanto,

13
2010: 64) adalah, 85 % ATP-PC-LA dan 15 % LA-O2. Artinya,

komponen anaerobik memiliki peranan yang sangat penting bagi seorang

atlet bola basket, dan daya ledak otot merupakan representasi dari

kapasitas anaerobik seseorang.

14
2.4 Hubungan Kecepatan terhadap permainan bola basket

Wissel, (2000: 96) mengatakan bahwa untuk menjadi pemain basket yang

baik, harus ahli dalam mendribble dengan tangan manapun. Mendribble adalah

teknik yang harus di latih sendiri, yang dibutuhkan hanyalah bola dan keinginan

untuk maju. Teknik menggiring bola atau dribbling sangat penting untuk

melewati lawan, maka teknik menggiring bola atau dribbling harus dilakukan

dengan baik dan juga harus memiliki kelincahan yang baik juga (Kosasih, 2008:

38). Suryadi Yusuf (2017 : 31) mengatakan bahwa kelincahan pemain

berpengaruh pada kemampuan tim. Kelincahan tersebut bisa digunakan pada

teknik dribble untuk melewati lawan dengan cepat, jarang seorang atlet bisa

melakukan kelincahan dengan melakukan dribble karena ketika mendribble bola

atlet tersebut tidak bisa mengontrol bola ketika dipantulkan ke lantai.

15
Menurut Roesdiyanto dan Budiwanto (2008: 58) Macam-macam latihan

untuk meningkatkan kelincahan adalah shuttle run kearah samping, maju, dan

mundur. Salah satu bentuk latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kelincahan dalam permainan bola basket adalah latihan shuttle run (Abidin, 1999:

77). Kelebihan dari latihan shuttle run menurut Nafi’ah (Giriwijoyo dan Dikdik

2015: 4) pada saat melakukan shuttle run terjadi pergerakan persendian lengan

terutama tungkai sehingga akan meningkatkan fleksibilitas. Kemudian, adanya

kontraksi otot berulang akan menghasilkan kekuatan otot yang berguna untuk

meningkatkan kekuatan otot dan kelincahan gerak. Saat latihan berlangsung akan

terjadi koordinasi fungsi otot yang berfungsi untuk meningkatkan kecepatan gerak

dan memelihara keseimbangan.

Sedangkan menurut Abidin (1999 : 71) kelincahan memiliki peranan yang

sangat penting dalam permainan bola basket terutama dalam menghindari

sergapan lawan pada saat melakukan dribbling. Kelincahan dalam cabang

olahraga bola basket sangatlah berpengaruh karena karakteristik bola basket yang

mempunyai unsur menggiring bola (dribble), mengoper (passing), menangkap

bola (catching), dan menembak (shooting). Suryadi Yusuf, (2017 : 31)

Berdasarkan pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa kelincahan

merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang pamain basket,

karena dengan memiliki kelincahan yang bagus pemain dapat meliuk-liukkan

tubuhnya untuk melewati hadangan lawan dan dapat memasukkan bola ke dalam

ring lawan sehingga mendapatkan point. Kelincahan dalam permainan bola basket

diperlukan untuk melakukan gerak tipu pada saat menggiring bola basket.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa Olahraga permainan bola basket adalah sebuah

permainan yang sederhana. Rahasia permainan bola basket yang baik adalah

melakukan hal-hal sederhana dengan sebaik-baiknya. Bola basket merupakan

jenis olahraga yang akhir-akhir ini begitu cepat perkembangannya dan banyak

menarik perhatian dalam kehidupan manusia (Ahmadi, 2007: 2 ).Olahraga basket

memiliki hubungan hubungan dengan kekuatan otot, daya tungkai dan juga

kelincahan
Daftar Pustaka

1. http://www.olahraga.com/2015/08/teknik-dasar-set-shoot-

basket.html)

2. http://parkour.wikia.com/wiki/Push_Up)

3. https://www.antiagingcostarica.com/best-single-exercise-perform/)

18

Anda mungkin juga menyukai