Adoc - Pub - Bab II Profil PT PP London Sumatra Indonesia TBK A
Adoc - Pub - Bab II Profil PT PP London Sumatra Indonesia TBK A
A. Sejarah Ringkas
PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, yang berkantor di jalan Jenderal
2. Perkebunan
Crosfield mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1906 dan perkebunan ini
Untuk memperluas usahanya pada tahun 1962 sampai 1963 perusahaan ini
terkendala.
Utara.
Perjanjian berdasarkan:
Indonesia.
Jakarta.
Perusahaan ini mengelola hak tanah perkebunan yang disebut Hak Guna
Hak Guna Usaha berakhir tahun 1998. Pada tanggal 31 Desember 1997
B. Jenis Usaha
PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. (PT. Lonsum) merupakan salah
satu perkebunan yang masih membudidaya tanaman karet selain kelapa sawit,
kakao, teh, kopi dan sebagai produsen benih kelapa sawit dan kakao.
Operasional PT. PP. London Sumatra Indonesia, tbk. bergerak dalam bidang
Kebun Sei Bulan, Kebun Bah Bulian), 4. Daerah Asahan (Kebun Gunung
Daerah Sulawesi (Kebun Balambessie, Kebun Palang Isang). PT. PP. London
perkebunan dan pengolahan dari pabrik-pabrik yang akan dijual keluar negeri
maupun dalam negeri terdiri dari: minyak kelapa sawit, coklat, kopra dan teh.
C. Struktur Organisasi
perusahaan disusun teratur sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan baik.
berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Untuk menetapkan suatu struktur
tepat dapat mendukung pencapaian tujuan usaha. Tetapi jika sebaliknya maka
kegiatan kantor dan usaha sehingga akan sangat berpengaruh pada hasil usaha.
sebagai berikut:
perusahaan.
karyawan.
pada PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk dapat diketahui sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris
2. Presidn Direktur
3. Direktur Produksi
produksi.
4. Direktur Keuangan
Universitas Sumatera
5. Direktur Tanaman
menjalankan tugas.
6. Direktur Manajemen
7. Estate Departement
8. Training Sector
9. Enginering Departement
b. Pemeliharaan mesin-mesin.
Universitas Sumatera
10. Internal Audit
1. Produksi
turunan sawit, karet remah, biji kakao, kopi dan teh, enginering dan sistem
2. Pemasaran
menjadi awal upaya Lonsum mengalihkan basis penjualan CPO dari ex-
Universitas Sumatera
yang dipasarkan Lonsum merupakan hasil dari perkebunan yang
3. Penjualan
andal produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh, terutama melayani
b) Penjualan CPO
Universitas Sumatera
c) Penjualan Komoditas Lainnya
akan produk karet alam sedikit menurun akibat lesunya pasar otomotif
stabilitas harga karet alam, berbeda dengan harga karet sintetis yang
terbawa naik.
4. Penanganan Logistik
Pengelolaan logistik yang baik dan benar terutama dalam hal penanganan
ke tangan pelanggan.
lemak bebas (FFA), di mana kadar FFA akan meningkat apabila TBS tidak
tangan pelanggan.
Universitas Sumatera
5. Kinerja Saham LSIP & Perkebunan di BEJ
LSIP kembali terpilih menjadi salah satu saham pilihan yang membentuk
indeks harga saham LQ45 BEJ. Biro direksi Lonsum mengelola komunikasi
diterapkan serta dipantau oleh Biro Direksi di bawah kendali langsung Presiden
Direktur. Selain aspek tata kelola, Direktorat tersebut juga mengawasi empat
di sepanjang tahun 2004 dalam upaya untuk menyatukan visi dan nilai utama,
serta menjanjikan.
F. Rencana Perusahaan
menargetkan produksi Crude Palm Oil (CPO/minyak kelapa sawit) sebanyak satu
juta ton pertahun mulai tahun 2010 mendatang. Estimasi ini bersumber dari
rencana penambahan areal perkebunan dengan cara membeli lahan baru dan
Kabupaten Asahan,
Universitas Sumatera
Saat ini, kata pembukaan lahan baru maupun peremajaan tanaman
Lonsum mencapai 9.000 hektar pertahun. Dengan akumulasi lahan yang ada, serta
penambahan lahan baru, diperkirakan pada tahun 2010 itu, Lonsum akan memiliki
sekitar 200 ribu lahan sawit yang sudah tertanam. Selain itu, didukung pula
dengan penambangan dua pabrik dengan kapasitas produksi 40 ton tandan buah
segar perjam. Pabrik yang masing-masing bernilai US$ 9 juta itu, dibangun di
Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Saat ini, Lonsum mengelola sekitar 80
dan Sulawesi. Hasil produksi CPO pada tahun ini mencapai 371 ribu ton, dan jika
dihitung dengan penjualan benih, produksi karet, kakao dan beberapa komoditi
Sedangkan tahun 2007, estimasi produksi CPO PT Lonsum mencapai 400 ribu
ton. Sehingga diperkirakan target penjualan juga akan meningkat. Apalagi harga
CPO diperkirakan naik menjadi sekitar US$ 620 per ton pada tahun 2007.
Universitas Sumatera