Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fikri Imtiaz Akbar

NIM : 41121120061
Forum 9 – Rekayasa Hidrologi

1. Jelaskan tentang apa saja materi kuliah 9 ini?


Kuliah pada minggu ini membahas tentang gambaran umum tentang definisi dan pengertian
air tanah, parameter yang mempengaruhi air tanah, kecepatan rembes aliran air tanah, contoh dan
dasar-dasar perhitungan debit aliran air tanah, kecepatan rembes aliran air tanah, contoh dan
dasar-dasar perhitungan debit aliran air tanah, serta pemanfaatan hasil perhitungan.

2. Jelaskan dengan gambar tentang teori pengukutan debit


Debit aliran diperoleh dengan mengalikan luas tampang aliran dan kecepatan aliran.
Mengingat bahwa sungai mempunyai bentuk tampang lintang yang tidak teratur, dan kecepatan
aliran juga tidak seragam pada seluruh tampang, maka pengukuran debit sunfai dilakukan dengan
membagi tampang sungai menjadi sejumlah pias. Disetiap pias diukur luas tampang dan kecepatan
reratanya. Debit aliran diberikan dalam bentuk berikut :
Q = ƩA x v
Dengan :
A = luasan dari setiap pias,
V = kecepatan rerata di setiap pias,

Pengukuran debit sungai dilakukan dengan pemasangan alat di suatu lokasi sungai yang
ditetapkan, yang memungkinkan pengamatan secara kontinyu dan teratur elevasi muka air dan debit
serta data lainnya, seperti angkutan sedimen dan salinitas. Pengukuran debit dilakukan dengan
Langkah-langkah berikut :
1. Pemilihan lokasi stasiun pengukuran,
2. Pengukuran kedalaman sungai,
3. Pengukuran elevasi muka air secara kontinyu atau harian,
4. Pengukuran kecepatan aliran,
5. Hitungan debit,
6. Membuat rating curve yaitu hubungan antara elevasi muka air dan debit,
7. Dari rating curve yang telah dibuat pada Langkah ke 6, dicari debit aliran berdasarkan
pencatatan elevasi muka air
3. Jelaskan dengan gambar pengukuran debit
4. Jelaskan dengan gambar pengukuran kecepatan

Pengukuran kecepatan air dapat dilakukan secara :


1) Secara Langsung di sungai atau di saluran.
2) Secara menggunakan rumus.

a. Secara langsung di sungai atau di saluran.


Langsung dengan menggunakan pelampung atau
V = L/t

Tidak langsung menggunakan current meter.


Pengukuran kecepatan arus dengan current meter adalah yang paling banyak dilakukan,
Ada dua tipe alat ukur kecepatan arus menggunakan current meter yaitu, Tipe :
 Mangkok (Price-cup current meter)
 Baling-baling (propeller current meter).

Karena adanya partikel air yang melintasinya maka mangkok dan baling-baling akan berputar.
Jumlah sumbu per satuan waktu dapat dikonversi menjadi kecepatan arus.
 Pada Tipe Mangkok (Price-cup current meter), mangkok-mangkok berputar terhadap
sumbu vertical.
 Pada Tipe Baling-baling (propeller current meter), baling-baling berputar terhadap
sumbu horizontal.

Hubungan antara jumlah putaran per detik, n, dan kecepatan aliran v, mempunyai bentuk liner
berikut :

V = a + b.n
Dimana:
a dan b adalah konstanta yang diperoleh dari kalibrasi alat yang dilakukan oleh pabrik
pembuatannya.
Sebagai contoh current meter tipe baling-baling dengan diameter 0,125 mm mempunyai
bentuk :

Jika n < 0,222 Tentu V = 0,2543n + 0,018


Jika n > 0,222 Tentu V = 0,2615n + 0,020
Dimana :
V = Kecepatan arus (m/det).
N = Jumlah putaran per detik.

b. Secara menggunakan rumus


 Rumus Chezy.
 Rumus Strickler.
 Rumus Hermanek.
 Rumus Groger.

5. Jelaskan tentang contoh hitungan debit


Pengukuran debit sungai dilakukan dengan membagi lebar sungai menjadi sejumlah pias, dengan
lebar, dapat dibuat sama atau berbeda. Kecepatan aliran dan kedalaman air diukur di masing-masing
pias, yaitu pada vertical yang mewakili pias tersebut. Debit di setiap pias dihitung dengan mengalikan
kecepatan rerata dan luas tampang alirannya. Debit sungai adalah jumlah debit diseluruh pias.
 Tampang tengah.
 Tampang Rerata.
 Integrasi kedalaman-kecepatan, dan
 Kontur kecepatan.

Istilah-istilah :

1) Papan duga (Peil Scale).


2) Automatic Water Level Reading / Pencatatan tinggi muka air sungai otomatis (AWLR).
3) Koefisien kekasaran dinding.
4) Pengukuran hasil extrapolasi.
5) Current meter.
6) Garis kontur kecepatan aliran air.

6. Soal Latihan
a. Jelaskan kriteria pemilihan penempatan lokasi pemasangan alat ukut tinggi muka air sungai
dan sebutkan jenis alat ukur yang digunakan
Kriteria pemilihan penempatan lokasi pemasangan alat ukur tinggi muka air sungai adalah:
1. Bentuk penampang sungai yang stabil;
2. Pola aliran air sungai dipilih yang stabil / aliran laminar;
3. Bentuk alur sungai lurus;
4. Mudah dijangkau oleh petugas / pencatatan alat ukur debit.

Jenis alat ukur yang digunakan:


 Peil Scale

 Automatic Water Level Reading / Pencatatan tinggi muka air sungai otomatis (AWLR).

b. Jelaskan metode pengukuran luas penampang rata-rata suatu sunugai yang saudara ketahui
dan berikan contoh dan sketsa nya
Luas penampang sungai didapat dengan mengalikan lebar dengan kedalaman rata-rata.
Berikut sket nya:
c. Jelaskan metode pengukuran kecepatan rata-rata aliran pada suatu penampang sungai dan
berikan sketsa pola pembagian kecepatannya
Menghitung kecepatan aliran dengan membagi jarak lintasan dengan waktu rata-rata, berikut
sketnya :

d. Bila diketahui luas penampang sungai hasil pengukuran di lapangan adalah 70m2 dan
kecepatan rata-rata aliran sungai pada penampang yang sama adalah sebesar 1,2 m/det
Ditanya: Besar adebit aliran sungai yang terjadi

Dik: (Luas Penampang)A = 70 m2


(Kecepatan rata2 aliran)V = 1,2 m/det

Dit: Debit Aliran Sungai / Q = ? m3/det

Jawab: Q = AxV
Q = 84 m3/det
e. Apabila koefisien kekasaran dinding penampang basah dipertimbangkan sesuai dengan hasil
pengamatan strikeler sebesar 40, berapa besar debit aliran sungai yang terjadi

D
i
k m1/3/
: koefisien Strickler (k) = 40 det
Debit aliran yang terjadi
Dit : (Q) = ? m3/det

Jawab : Berdasarkan Tabel 3.1 nilai Q berada di range 1 < Q < 5

f. Tampang lintang sungai dibagi menjadi 20 pias. Luas masing-masing pias dan kecepatan
rerata disajikan dalam tab

g. Pengukuran debit di suatu stasiun oengukuran diberikan dalam tabel

Anda mungkin juga menyukai