OLEH :
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
3.1 Pembahasan
3.2 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2. Kandungan Kimia
Daun kemangi sangat kaya dengan kandungan zat berkhasiat.
Diantaranya betakaroten, vitamin c, mineral makro (kalsium, fosfor,
magnesium). Daun kemangi juga mengandung komponen non-gizi
antara lain senyawa eugenol, arginin, enetol, boron, flavonoid dan
minyak atsiri (Putra, 2012).
Pada umumnya, kumis kucing memiliki kandungan kimia berupa
alkaloid, saponin, flavonoid dan polifenol, zat samak, orthosiphon
glikosida, minyak lemak, sapofonin, garam kalium (0,6-3,5%) dan
myoinositol (Hariana, 2007), serta minyak atsiri sebanyak 0,02-0,06
% yang terdiri dari 6 macam sesquiterpenes dan senyawa fenolik,
glikosida flavonol, turunan asam kaffeat (Yulaikhah, 2009). Zat yang
berperan dalam penurunan kadar glukosa darah yaitu flavonoid
(Hossain et al., 2016).
BAB II
METODE KERJA
3.1. PEMBAHASAN
a) Ekstraksi sampel
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kandungan senyawa
fitokimia yang terdapat dalam ekstrak metanol daun kemangi dan daun
kumis kucing. Sebelum skrining fitokimia, dilakukan proses ekstraksi
dengan maserasi, yaitu proses merendam 20 gram sampel daun kemang
ke dalam toples kaca yang telah berisi pelarut metanol 600 mL.
Proses maserasi dilakukan selama 3 hari. Proses maserasi
digunakan sebagai metode ekstraksi pada penelitian ini, agar zat-zat yang
tidak tahan panas tidak akan rusak. Selain itu, pada maserasi akan terjadi
proses plasmolisis yaitu pecahnya dinding sel tanaman akibat tekanan
dalam dan luar sel sehingga senyawa-senyawa kimia pada tanaman akan
lebih mudah ditarik oleh pelarut.
Metanol dipilih sebagai pelarut dalam penelitian ini karena
metanol merupakan pelarut yang mampu melarutkan senyawa yang
bersifat polar maupun non polar, seperti alkaloid, steroid, flavonoid dan
saponin sehingga diharapkan dapat menarik lebih banyak senyawa kimia
dalam tanaman.
Skrining Fitokimia Hasil Pengamatan
Ekstrak Metanol Ekstrak Metanol
Kemangi Kumis
Kucing
Minyak Atsiri + +
3.2. KESIMPULAN
Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak kemangi dan kumis
kucing mengandung alkolid. Hasil analisis skrining fitokimia menunjukan
hasil positif mengandung minyak atsiri.
DAFTAR PUSTAKA