Anda di halaman 1dari 26

BAB II

JARINGAN KOMPUTER

2.1 Pengertian Jaringan Komputer


Jaringan komputer adalah suatu jaringan yang terdiri dari dua atau lebih
komputer yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan
protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
(bertukar) informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras
seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa
diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di
berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan[1].

2.2 Jenis Jaringan Komputer


Berdasarkan jarak dan area kerjanya jaringan komputer dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu[2] :
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan berbasis milik pribadi di
dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN umumnya digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi
dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk
memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar
informasi.

Dengan memperhatikan kecepatan transmisi data, maka LAN dapat


digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu :
a. Low Speed PC Network
Kecepatan transmisi data pada Low Speed PC Network kurang dari 1 Mbps
dan biasanya diterapkan untuk personal computer. Contoh dari jenis ini adalah
Omninet oleh Corvus Systems (network bus), Constalation oleh Corvus Systems
(star network), Apple talk oleh Apple Corporation.

Universitas Sumatera Utara


b. Medium Speed Network
Kecepatan transmisi data pada Medium Speed Network berkisar antara 1-20
Mbps dan biasnya diterapkan untuk mini computer. Contoh dari jenis ini adalah
Ethernet oleh Xerox, ARC Net oleh Datapoint Corporation, Wangnet oleh Wang
Laboratories.
c. High Speed Network
Kecepatan transmisi data pada High Speed Network lebih dari 20 Mbps dan
biasanya diterapkan untuk mainframe computer. Contoh dari jenis ini adalah
Loosely Coupled Network oleh Control Data Corporation, Hyper Channel oleh
Network System Corporation.

2. Metropolitan Area Network (MAN)


Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya
berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi
(swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)


Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah
menggunakan media wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optik, karena
jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota
dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain.
WAN biasanya lebih rumit dan sangat kompleks dibandingkan LAN maupun
MAN. WAN menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN
dan WAN ke dalam komunikasi global seperti internet, meski demikian antara
LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup
areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.

Universitas Sumatera Utara


2.3 Topologi Jaringan Komputer
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Pola ini sangat erat kaitannya
dengan metode access dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada
sangatlah tergantung dengan letak geografis dari masing-masing terminal, kualitas
kontrol yang dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta
kecepatan dari pengiriman data. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua,
yaitu topologi fisik (physical topology) dan topologi logik (logical topology).

2.3.1 Topologi Fisik (physical topology)


Pada topologi fisik menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik.
Topologi fisik dibagi menjadi dua yaitu point to point dan multipoint.
a. Point to Point (Titik ke Titik)
Merupakan jaringan yang menggambarkan bentuk hubungan antara satu
komputer ke satu komputer lain (dari satu titik ke titik lain). Jaringan point to
point diperlihatkan pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Jaringan Point to Point

b. Multipoint (Banyak titik)


Merupakan suatu jaringan yang menggambarkan bentuk hubungan dari satu
titik ke banyak titik (point to multipoint) dan dari banyak titik ke satu titik
(multipoint to point). Jenis-jenis topologi multipoint diantaranya :
1. Topologi Bus
Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal (kabel linear atau kabel
pusat) dimana seluruh workstation dan server dihubungkan. Bentuk topologi bus
diperlihatkan pada Gambar 2.2

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.2 Topologi Bus

Keuntungan topologi bus adalah :


- Untuk pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat
dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
- Pemakaian kabel sedikit.
Kerugian topologi bus adalah :
- Saat terjadi gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan
mengalami gangguan.
- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.

2. Topologi Bintang (Star)


Pada topologi star, masing-masing workstation dihubungkan secara
langsung ke server atau hub. Bentuk topologi star diperlihatkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Topologi Star

Keuntungan topologi star adalah :


- Pengembangan jaringan dapat dilakukan dengan mudah dan tidak mengganggu
bagian jaringan lain.
- Sistem kontrol terpusat.

Universitas Sumatera Utara


- Jika terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi
antara workstation yang bersangkutan dengan server, keseluruhan jaringan
tidak akan mengalami gangguan.
- Mudah untuk mendeteksi kesalahan
Kerugian topologi star adalah :
- Kebutuhan pengkabelan besar.
- Jika Hub atau konsentrator bermasalah maka jaringan ikut bermasalah.

3. Topologi Cincin (Ring)


Pada topologi ring, semua workstation dan server dihubungkan sehingga
terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan
menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila
alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi
akan dilewatkan. Bentuk topologi ring diperlihatkan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Topologi Ring

Keuntungan topologi ring adalah :


- Tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data.
- Pengkabelan point-to-point untuk setiap bagian jaringan.
Kerugian topologi ring adalah :
- Setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang
dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node
maka seluruh jaringan akan terganggu.
- Sulit dalam konfigurasi dan pengkabelan.

Universitas Sumatera Utara


4. Topologi Jala (Mesh)
Pada topologi mesh setiap node saling terhubung dengan node yang lainnya.
Bentuk topologi mesh diperlihatkan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Topologi Mesh

Keuntungan topologi mesh adalah:


- Memiliki keamanan jaringan yang terjamin.
- Saat terjadi gangguan jaringan tidak akan menggangu jaringan lain, dan dapat
melewati jalur lain.
Kerugian topologi mesh adalah :
- Kebutuhan pengkabelan yang paling besar karena setiap node saling terhubung
dengan node lain.
- Sangat sulit dalam pengkonfigurasian dan pengembangan jaringan.

5. Topologi Pohon (Tree)


Topologi tree dapat berupa gabungan dari topologi star dengan topologi
bus. Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau
simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih
rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih
dahulu. Bentuk topologi tree diperlihatkan pada Gambar 2.6

Gambar 2.6 Topologi Tree

Universitas Sumatera Utara


Kelebihan Topologi Tree
- Scalable artinya level-level dibawah level utama dapat menambahkan node
baru dengan mudah.
- Koneksi terjadi secara point to point.
- Mudah dalam melakukan identifikasi dan isolasi kesalahan dalam jaringan.
- Mudah dikembangkan.
Kekurangan Topologi Tree
- Pada area yang luas sulit untuk melakukan perawatan jaringan.
- Dapat terjadi tabrakan file data (collision).
- Lebih sulit untuk mengkonfigurasi dan memasang kabel dari pada topologi
lain.
- Jika salah satu node rusak, maka node yang berada di jenjang bagian bawahnya
akan rusak.

2.3.2 Topologi Logika (logical topology)


Pada topologi logika menunjukan aliran message/data dari satu user ke user
lainnya dalam jaringan. Topologi logika dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
a. Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan data
kepada seluruh host lain pada media jaringan.
b. Topologi Token Passing
Mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan
token yang secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat
mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token ini,
collision dapat dicegah.

2.4 Arsitektur Jaringan Komputer


2.4.1 Model Referensi OSI
Model OSI dibuat oleh International for Standarization Organization (ISO)
untuk memecahkan masalah kompatibilitas device antarvendor dengan
menyediakan standarisasi yang dapat digunakan oleh para vendor dalam membuat

Universitas Sumatera Utara


device sehingga berbagai device yang berasal dari manufaktur yang berbeda tetap
dapat saling mendukung (compa-tible).
Model referensi OSI merupakan salah satu model referensi atau arsitektur
jaringan utama. Dalam OSI dijelaskan bagaimana data dan informasi jaringan
berkomunikasi dari sebuah aplikasi pada sebuah komputer melewati media
jaringan ke aplikasi yang berada di komputer lain.
Tujuan utama referensi OSI adalah untuk mengijinkan berbagai macam
device dapat saling beroperasi.
Keuntungan refensi OSI yaitu :
- Membagi kompleksitas yang terdapat dalam jaringan.
- Perubahan yang terjadi pada satu layer tidak mempengaruhi semua layer. Hal
ini dapat mengijinkan developer mengambil spesialisasi dalam mebangun
sebuah aplikasi. Akibatnya akan mempercepat proses perkembangan suatu
sistem.
- Mendefenisikan standarisasi interface agar antar manufaktur dapat saling ber-
integrasi.

OSI terdiri dari tujuh layer yang secara umum terbagi dalam dua kelompok yaitu
Upper Layer (Application layer) dan Lower Layer (Data Transport Layer) seperti
diperlihatkan pada Gambar 2.7. Layer yang tergolong dalam Upper didefenisikan
bagaimana aplikasi pada sebuah host akan berkomunikasi dengan user dan host
lainnya. Sedangkan Lower layer didefenisikan bagaimana data dikirim dari satu
host ke host lainnya.

Model refensi OSI terdiri dari tujuh layer diantaranya[3] :


 Layer Application
 Layer Presentation
 Layer Session
 Layer Tansport
 Layer Network
 Layer Data Link
 Layer Physical

Universitas Sumatera Utara


Application
Application Presentation
Session
Transport
Network
Data Transport
Data Link
Physical

Gambar 2.7 Dua Kelompok di dalam OSI Layer

a. Layer Aplication
Layer aplikasi berfungsi sebagai interface antara user dengan komputer.
Layer ini bertanggungjawab untuk mengidentifikasi ketersediaan partner
komunikasi, menentukan ketersediaan resources dan melakukan proses
sinkronisasi komunikasi. Ketika mengidentifikasi partner komunikasi, layer
aplikasi menentukan identitas dan ketersediaan dari partner komunikasi untuk
sebuah aplikasi dengan data yang dikirim. Ketika menentukan ketersediaan
resource, layer aplikasi harus memutuskan apakah resource jaringan dapat
memenuhi kebutuhan komunikasi yang terjadi. Contoh aplikasi yang bekerja di
layer aplikasi yaitu : World Wide Web (WWW), E-mail Gateway.

b. Layer Presentation
Layer presentasi berfungsi untuk menyediakan sistem penyajian data ke
layer aplikasi. Layer ini berfungsi menyediakan sistem pembentuk kode (format
coding) dan menyediakan proses konversi antar format coding yang berbeda.
Dengan menyediakan layanan translation, layer presentasi menjamin data yang
dikirimkan dari layer aplikasi suatu sistem dapat dibaca oleh layer aplikasi dari
sistem yang lain. Selain menyediakan format coding, layer ini pun menyediakan
sarana untuk melakukan compression, decompression, encryption dan decryption.
Contoh aplikasi yang bekerja di layer presentasi antara lain : PICT, TIFF, JPEG
(untuk gambar) dan MIDI, MPEG, Quicktime (untuk suara dan film)

Universitas Sumatera Utara


c. Session Layer
Session layer bertanggungjawab pada proses pembentukan, pengelolaan dan
pemutusan session antar sistem aplikasi. Session layer bertugas mengendalikan
dialog antar device dan nodes. Session layer mengkoordinasikan jalannya
komunikasi antar sistem dengan tiga mode, yaitu : simplex, half-duplex, dan full-
duplex.

d. Layer Transport
Layer transport bertanggungjawab dalam proses :
- Pengemasan data Upper layer ke dalam segment dan menyediakan mekanisme
multiplexing aplikasi dari Upper layer.
- Pengiriman segment antar host (end to end connection).
- Penetapan hubungan secara logik antar host pengirim dan host penerima
dengan membentuk virtual circuit.
- Secara optional, menjamin proses pengiriman data yang dapat diandalkan.

e. Network Layer
Network Layer bertanggungjawab untuk mengarahkan perjalanan (routing)
melalui internetwork dan bertanggungjawab mengelola sistem pengalamatan
network. Router merupakan device yang bekerja di layer network dan
bertanggungjawab untuk membawa trafik antar device yang terletak dalam
network yang berbeda.
Ketika paket diterima oleh interface sebuah router, maka alamat tujuan
akan diperiksa. Jika alamat tujuan tidak ditemukan maka paket tersebut akan
dibuang. Tetapi jika alamat tujuan ditemukan dalam routing table maka paket
akan dikeluarkan melalui outbound interface menuju ke alamat tujuan.

Pada network layer terdapat dua jenis paket, yaitu :


 Packet Data, digunakan untuk membawa data milik user yang dikirimkan
melalui jaringan. Protokol yang digunakan untuk mengelola paket data disebut
Routed Protocol. Contoh protokol routed protocol antara lain : IP dan IPX.

Universitas Sumatera Utara


 Route Update Packet, digunakan untuk meng-update informasi yang terdapat
routing table milik router yang terhubung dengan router lainnya. Protokol
yang mengelola routing table disebut dengan Routing Protocol. Contoh
protokol yang tergolong dalam routing protocol antara lain : RIP, IGRP, OSPF,
dan sebagainya.

Routing tabel yang terdapat di router berisi informasi tentang :


 Alamat network, alamat yang dicatat dalam routing table merupakan alamat
network tujuan.
 Interface, sebagai jalan keluar paket dari router untuk menjangkau tujuan.
 Metric, jarak yang perlu ditempuh untuk menjangkau network tujuan. Tiap
routing protokol memiliki cara yang berbeda dalam menentukan nilai metric.

Router bersifat memecahkan atau memisahkan broadcast domain artinya


broadcast tidak dapat dilewatkan oleh router (router akan menahan broadcast).
Router juga bersifat memisahkan collision domain. Setiap interface router
terhubung dengan network yang berbeda. Beberapa hal yang berkaitan dengan
device router antara lain :
 Router tidak akan melewatkan packet broadcast.
 Router menggunakan sistem pengalamatan logical bagi interface-nya.
 Router dapat menggunakan access-list yang dipasang oleh administrator
dengan tujuan membatasi traffic ataupun untuk kepentingan keamanan.
 Router dapat menyediakan fungsi bridging jika diperlukan.
 Router menyediakan kemampuan untuk menghubungkan antar Virtual LAN
(VLAN).

f. Data Link Layer


Data link layer menjamin bahawa pesan yang dikirimkan ke media yang
tepat dan menerjemahkan pesan dari Network layer ke dalam bentuk bit di
Physical layer untuk dikirim ke host lain. Data link layer akan membentuk paket
ke dalam bentuk frame dan menambahkan sebuah header yang berisi alamat
hardware (physical / hardware addressing).

Universitas Sumatera Utara


g. Physical Layer
Tanggungjawab dari layer ini adalah melakukan pengiriman dan
penerimaan bit. Physical layer secara langsung menghubungkan media
komunikasi yang berbeda-beda. Physical layer menetapkan kebutuhan-
kebutuhannya secara electrical, mechanical, prosedural untuk mengaktifkan,
memelihara dan memutuskan jalur antar sistem secara fisik.

2.5 Internet Protokol


2.5.1 TCP / IP dan Model Referensi DoD
Model referensi DoD merupakan salah satu arsitektur jaringan yang terdiri
dari empat lapisan (layer), yaitu[3] :
 Layer Process / Application
 Layer Host to Host / Transport
 Layer Internet
 Layer Network Access

Secara konsep model referensi DoD dan Model referensi OSI hampir sama.
Perbandingan model referensi DoD dan OSI diperlihatkan pada Gambar 2.8.

DoD Model OSI Model

Aplication
Process/
Presentation
Application
Session

Host to Host Transport

Internet Network

Network Data Link


Access Physical

Gambar 2.8 Model Referensi DoD dan OSI

Universitas Sumatera Utara


a. Layer Process / Aplication
Pada model DoD, layer process / application menggabungkan kegiatan atau
fungsi yang disediakan oleh layer application, presentation dan session pada
referensi model OSI.

Beberapa protokol yang berfungsi di layer process adalah :


 Telnet (Telecommunication Network)
Telnet merupakan protokol yang menyediakan kemampuan bagi user untuk
dapat mengakses resource di sebuah mesin (Telnet server) dari mesin lain
(Telnet client) secara remote, seolah-olah user berada dekat dengan mesin
dimana resource tersimpan.
 FTP (File Transfer Protocol)
FTP merupakan sebuah program / protokol yang berfungsi mengirimkan file
dari satu host ke host lain melalui jaringan. FTP menggunakan protokol TCP
yang menggunakan hubungan connection-oriented sehingga pengiriman file
dapat lebih handal.
 TFTP (Trivial File Transfer Protocol)
TFTP merupakan protokol FTP yang disederhanakan. Hubungan yang
terbentuk bersifat connection-less dan TFTP bekerja dengan menggunakan
protokol UDP. Karena hubungannya bersifat connection-less TFTP tidak
efektif untuk mengirimkan file berukuran besar.
 LPD (Line Printer Daemon)
LPD merupakan protokol yang mengatur mekanisme printer sharing, yakni
penggunaan printer secara bersama dalam suatu jaringan komputer.
 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
SMTP berfungsi mengatur pengiriman e-mail.
 SNMP (Simple Network Management Protocol)
SNMP merupakan salah satu jenis protokol yang memberikan kemampuan
untuk mengawasi dan mengatur peralatan-peralatan dalam jaringan komputer.
 NFS (Network File System) dan X Window
Merupakan protokol yang mengatur mekanisme client-server pada mesin-
mesin UNIX.

Universitas Sumatera Utara


 DNS (Domain Name System)
Mekanisme pemetaan antara FQDN (Fully Qualified Domain Name) dengan
alamat IP. FQDN merupakan sebuah hirarki yang secara logika menempatkan
sistem berbasis pada domain pengenal.

b. Layer Host to Host / Transport


Layer host to host memiliki fungsi yang sama dengan layer Transport dari
referensi OSI, mendefenisikan protokol untuk membentuk koneksi end to end
yang reliable dan menjamin integritas data. Protokol yang berfungsi di layer
transport atau host to host adalah :
 TCP (Transmission Control Protocol)
TCP merupakan protokol yang bersifat connection-oriented. TCP mengubah
serangkaian blok data menjadi segment yang dinomori dan disusun secara
berurutan agar penerima dapat menyusun segment-segment tersebut kembali
seperti semula.
 UDP (User Datagram Protocol)
UDP merupakan jenis protokol connection-less. Keutuhan data dijamin atau
dikontrol oleh layer yang lebih atas. UDP banyak digunakan pada jenis aplikasi
yang tidak peka terhadap gangguan atau aplikasi yang bersifat real time dan
biasanya bentuk pengirimannya dilakukan secara broadcast.

c. Layer Internet
Layer internet berhubungan dengan layer Network dari referensi OSI,
terdiri dari beberapa protokol yang berkaitan dengan pengiriman paket ke seluruh
jaringan. Selain menangani masalah pengiriman paket, layer internet juga
bertugas menangani sistem pengalamatan logika (khusus sistem pengalamatan
berbasis IP). Protokol-protokol yang berfungsi pada lapisan ini antara lain :
 IP (Internet Protocol)
IP merupakan protokol yang mengelola sistem pengalamatan logika. Sistem
pengalamatan IP terbentuk dari 32 bit yang terbagi ke dalam empat kelompok
untuk mewakili sebuah alamat. IP menerima segment dari host to host dan
membungkus ke dalam bentuk paket atau datagram.

Universitas Sumatera Utara


 ARP (Address Resolution Protocol)
ARP merupakan protokol yang melakukan translasi dari IP address ke MAC
address. Ketika IP memiliki datagram yang akan dikirim, IP harus mengetahui
hardware address tujuan. Jika IP tidak menemukan hardware address dari host
tujuan di dalam ARP cache, IP akan menggunakan ARP untuk mencari
informasi tersebut. ARP akan melakukan broadcast dengan cara bertanya pada
tiap mesin tentang hardware address yang dituju dan jika terdapat hardware
address yang dimaksud host akan merespon dengan memberikan MAC
address ke mesin pengirim, kemudian mesin pengirim akan mencatat informasi
tersebut ke dalam tabel ARP. Penulisan informasi MAC address ke dalam tabel
ARP dimaksudkan agar proses pengiriman data berikutnya dapat lebih cepat
dibanding dengan yang pertama.
 RARP (Reverse ARP)
RARP merupakan kebalikan dari protokol ARP, RARP melakukan translasi
dari MAC address ke IP address, biasa digunakan pada komputer yang bersifat
diskless (komputer client yang tidak memiliki diskdrive atau harddisk). Ketika
sebuah komputer diskless, komputer tidak mengetahui IP address, tetapi
mengetahui MAC address. RARP mengirimkan paket yang berisi MAC
address dan meminta alamat IP untuk dipasangkan dengan MAC address.
Mesin yang menyediakan IP disebut RARP server, akan merespon permintaan
tersebut.
 ICMP (Internet Control Message Protocol)
ICMP merupakan sebuah protokol manajemen dan penyedia layanan
messaging untuk IP. ICMP berfungsi untuk melaporkan jika terjadi suatu
masalah dalam pengiriman data. Berbagai hal yang dilaporkan adalah :
- Destination Unreachable, merupakan laporan yang mengindikasikan bahwa
tujuan tidak dapat dijangkau.
- Buffer Full, memberitahukan kepada pengirim jika memori penuh.
- Hops, memberitahu pengirim bahwa paket telah melalui jumlah hop
maksimum dan akan diabaikan.
- Ping, menggunakan ICMP echo untuk memeriksa hubungan.

Universitas Sumatera Utara


 BootP (Bootsrap Protocol)
BootP merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk proses boot dari
komputer diskless (tidak memiliki diskdrive atau harddisk).

d Layer Network Access


Memiliki kesamaan dengan layer Data Link dan Physical pada referensi
OSI, mengelola sistem pengalamatan hardware dan mendefinisikan protokol-
protokol untuk pengiriman data secara fisik.

Beberapa protokol yang menggunakan referensi model DoD diperlihatkan pada


Gambar 2.9.
DoD Model

Process / Telnet FTP LPD SNMP


Application TFTP SMTP NFS X Window

Host to Host TCP UDP

ICMP BootP ARP RARP


Internet
IP

Network Fast Token


Ethernet FDDI
Access Ethernet Ring

Gambar 2.9 Protokol - protokol TCP / IP

2.5.2 Pengalamatan IP
IP address merupakan bilangan yang digunakan sebagai pengenal bagi tiap-
tiap mesin yang berada pada jaringan IP. IP address ditujukan untuk mengetahui
lokasi dari device dalam sebuah jaringan. IP address merupakan logical
addressing bukan hardware addressing. IP address didesain agar dapat
mengijinkan sebuah host berkomunikasi dengan host lain tanpa mempedulikan
jenis teknologi LAN yang dipergunakan.

Universitas Sumatera Utara


Terminologi dari IP address terdiri dari :
 Bit, terdiri dari bilangan 0 atau 1
 Byte, terdiri dari 7 atau 8 bit tergantung apakah menggunakan bit parity atau
tidak.
 Alamat network (Network address), alamat yang menandai satu kelompok
jaringan. Network address digunakan dalam proses routing guna mengirimkan
paket ke jaringan lain.
 Broadcast address, alamat yang digunakan untuk mengirimkan data ke semua
host dalam sebuah jaringan.

Sebuah alamat IP address terdiri dari 32 bit. Dari 32 bit tersebut dibagi
menjadi empat bagian, masing-masing terdiri dari satu byte (8 bit). Banyaknya bit
yang digunakan oleh network dan host address diatur oleh nilai subnet mask.
Subnet masuk terbentuk dari bilangan 0 dan 1
 Bit 1 mewakili bagian dari network address
 Bit 0 mewakili bagian dari host address
Secara administratif IP address terbagi dalam lima kelas. Kelas A, B dan C
memiliki nilai Subnet mask default, yakni :
 Default Subnet mask kelas A : 255.0.0.0
 Default Subnet mask kelas B : 255.255.0.0
 Default Subnet mask kelas C : 255.255.255.0
 Kelas D dan E tidak memiliki subnet miask.

Untuk menentukan sebuah IP address termasuk ke dalam kelas tertentu dilihat


nilai pada kelompok pertama, pengelompokan kelas IP address diperlihatkan pada
Gambar 2.10
1 2 3 4
Kelas A 1-126 1-255 1-255 1-255

Kelas B 128-191 1-255 1-255 1-255

Kelas C 192-223 1-255 1-255 1-255

Gambar 2.10 Pengelompokan Kelas

Universitas Sumatera Utara


2.5.3 Subnetting
Subnetting merupakan sebuah teknik peminjaman bagian host untuk
dijadikan bagian network, yang berakibat memperbanyak jumlah subnet dan
memperkecil jumlah host. Tujuan dilakukan subnetting, antara lain :
 Mengurangi trafik jaringan
Jika tidak menggunakan router, sebuah host tidak dapat berkomunikasi dengan
host yang memiliki alamat network berbeda. Dengan melakukan subnetting ,
memperbanyak jumlah broadcast domain dan memperkecil ukuran broadcast
domain, dan mengurangi lalu lintas data dalam sebuah jaringan.
 Meningkatkan performance jaringan
Dengan berkurangnya trafik yang terjadi, maka kinerja jaringan akan
meningkat.
 Menyederhanakan manajemen
Jika terjadi masalah dalam jaringan, untuk mengidentifikasi dan mengisolasi
masalah dapat dilakukan dengan lebih mudah.

2.6 Protokol IP Routing


Protokol IP routing hanya digunakan oleh router. Salah satu fungsi router
adalah menentukan jalur yang akan digunakan untuk melewatkan paket dari satu
jaringan ke jaringan lain. Mekanisme pangambilan keputusan tentang jalur yang
akan digunakan untuk mengirimkan paket dikelola oleh protokol routing. Routing
merupakan sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengarahkan dan
menentukan jalur yang akan dilewati paket dari satu device ke device yang berada
di jaringan lain. Sedangkan proses perpindahan paket dari satu interface ke
interface lain dinamakan switching.
Router merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk melewatkan
paket berdasarkan informasi yang terdapat dalam tabel routing. Informasi yang
terdapat dalam tabel routing dapat diperoleh melalui administrator (dilakukan
secara manual) atau melalui router tetangga yang saling bertukar informasi.

Universitas Sumatera Utara


Tabel routing umumnya berisi informasi tentang :
 Alamat network tujuan
 Interface router lokal yang terdekat dengan network tujuan.
 Metric, merupakan sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai
network tujuan.

Proses pengisian dan pemeliharaan tabel routing dapat dilakukan dengan cara :
 Static Routing
 Default Routing
 Dinamic Routing

2.6.1 Static Routing


Static routing merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yang
dilakukan oleh administrator secara manual pada tiap-tiap router. Static routing
memiliki beberapa keuntungan, yaitu :
- Meringankan kerja processor yang terdapat di router
- Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi antar router.
- Tingkat keamanan lebih tinggi dibanding dengan mekanisme lainnya.

Sedangkan kekurangan static routing yaitu :


- Administrator harus mengetahui informasi tiap-tiap router yang terhubung
dengan jaringan.
- Jika terdapat penambahan atau perubahan topologi jaringan, administrator
harus mengubah isi tabel routing.
- Tidak cocok untuk jaringan router yang besar.

2.6.2 Default Routing


Default routing digunakan agar ketika router menerima paket yang alamat
tujuannya tidak dikenal, paket tersebut akan disalurkan ke interface yang dipilih
berdasarkan informasi default routing. Default routing juga digunakan jika alamat
network tujuan tidak diketahui secara langsung.

Universitas Sumatera Utara


2.6.3 Dynamic Routing
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual
oleh administrator. Router akan bertukar informasi routing agar dapat mengetahui
alamat tujuan dan memelihara tabel routing. Pemilihan jalur dilakukan
berdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dengan device tujuan.
Untuk mereprentasikan jarak, dynamic routing menggunakan nilai metric.
Parameter yang digunakan untuk menghasilkan nilai metric, yaitu :
 Hop count, berdasarkan pada banyaknya router yang dilewati.
 Ticks, berdasarkan waktu yang diperlukan dengan satuan waktu ticks.
 Cost, berdasarkan pada perbandingan nilai standard dengan bandwidth yang
tersedia.
 Composite metric, berdasarkan nilai perhitungan dari parameter bandwidth,
delay, load, reliability, MTU (Maximum Transmit Unit)

Dari lima parameter tersebut hanya dua parameter yang umum digunakan yaitu
bandwidth dan delay. Penggunaan dari parameter tersebut tergantung pada jenis
routing protocol yang digunakan oleh router dalam memelihara dan membentuk
tabel routing. Ada tiga konsep yang digunakan dalam protocol routing,
diantaranya Distance Vector, Link State, Hybrid, dan Path Vector.

a. Konsep Distance Vector


Routing Distance Vector menggunakan algoritma Bellman-Ford, dimana
tiap router pada jaringan memiliki informasi jalur yang terpendek untuk
menghubungi segmen berikutnya. Kemudian antar router akan saling
mengirimkan informasi tersebut, dan akhirnya jalur yang lebih pendek akan lebih
sering dipilih untuk menjadi jalur menuju ke host tujuan.
Berikut proses pembentukan tabel pada protokol routing yang menggunakan
konsep distance vector :
1. Pertama tabel routing yang dimiliki oleh masing-masing router akan berisi
informasi alamat jaringan yang terhubung langsung dengan router tersebut.
2. Secara periodik masing-masing router akan saling bertukar informasi sehingga
isi tabel routing dari semua router yang ada akan terisi lengkap (converged).

Universitas Sumatera Utara


Jika terjadi perubahan topologi pada jaringan router, router akan segera meng-
update informasi routing. Proses update informasi routing di setiap router
dilakukan secara bertahap, sehingga router yang lokasinya jauh akan lebih lama
menerima informasi perubahan jaringan. Hal ini mengakibatkan terjadinya
masalah routing loop, yang dapat menghabiskan bandwidth dan menambah beban
router. Protokol yang menggunakan konsep distance vector yaitu : RIP (Routing
Information Protocol) dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol).

b. Konsep Link State


Protokol routing yang menggunakan konsep link state akan membentuk
tabel routing menurut pandangan atau perhitungan routing masing-masing, tidak
bergantung pada router tetangga. Tabel routing yang dibentuk dengan
menggunakan konsep link state melalui tahapan sebagai berikut :
1. Pada awalnya setiap router akan saling mengirimkan dan melewatkan paket
link state.
2. Paket link state yang diterima dari router lain dikumpulkan dalam sebuah
database topologi.
3. Berdasarkan informasi yang terkumpul di dalam database, router melakukan
perhitungan dengan menggunakan algoritma short path first (SPF).
4. Algoritma SPF menghasilkan short path first tree.
5. Akhirnya SPF Tree membentuk daftar isi tabel routing.
Protokol yang menggunakan konsep link state yaitu OSPF (Open Short Path
First)

c. Konsep Hybrid
Konsep hybrid merupakan gabungan antara konsep distance vector dengan
konsep link state. Konsep ini mengambil keuntungan dari kedua konsep
sebelumnya. Proses pemilihan jalurnya menggunakan mekanisme distance vector
sedangkan proses update data menggunakan mekanisme link state karena
memiliki kemampuan convergenced dengan cepat. Protokol yang menggunakan
konsep hybrid yaitu EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol).

Universitas Sumatera Utara


d. Konsep Path Vector
Path Vector hampir mirip dengan distance vector. Pada Path Vector
diasumsikan tidak ada node di setiap autonomous system. Sebagai gantinya ada
node khusus yang disebut speaker node. Speaker node menghasilkan sebuah tabel
routing dan menyebarkannya kepada speaker node tetangga yang ada di
autonomous system tetangga. Idenya mirip dengan distance vector, dimana
speaker node menyebarkan path bukan metric.
Algoritma path vector mirip dengan distance vector. Namun informasi yang
disebarkan bukanlah tujuan (vector) dan jarak (distance). Yang disebarkan adalah
alamat tujuan dan deskripsi path untuk mencapai tujuannya. Algoritma yang
digunakan Bellman – Ford untuk menghitung dan mencegah masalah “Count to
Infinity” (perhitungan tanpa henti). Contoh protokol yang menggunakan konsep
ini adalah EGP dan BGP (Border Gateway Protocol).

2.7 Cisco Packet Tracer


2.7.1 Definisi Cisco Packet Tracer
Cisco Packet Tracer adalah sebuah simulator alat-alat jaringan Cisco yang
sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam
bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco
Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah
berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah
untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip
jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.
Dalam simulasi ini jenis cisco packet tracer yang digunakan adalah CISCO Packet
Tracer Student Versi 6.1.

2.7.2 Pengenalan Jendela Cisco Packet Tracer


Dalam packet tracer disediakan beberapa komponen yang sering digunakan
dalam membuat suatu jaringan yang diproduksi oleh cisco. Tampilan jendela
cisco packet tracer akan diperlihatkan pada Gambar 2.11.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.11 Tampilan Jendela Cisco Packet Tracer

Adapun fitur yang umum dipakai dalam cisco packet tracer yaitu :
1. Lembaran Kerja
Pada lembaran kerja merupakan tempat untuk menampilkan layout / gambar
yang akan disimulasikan.

2. Tools tambahan
Pada bagian tools tambahan terdapat beberapa bagian, select (dapat
memindahkan object yang dipilih), move layout (dapat memindahkan tata
ruang), place note (dapat memberikan catatan yang diperlukan di dalam
lembaran kerja), delete (dapat menghapus object yang telah dibuat), inspect
(dapat melihat / memeriksa informasi dari object yang di-klik), add simple
PDU dan add complex PDU (sebagai paket sederhana dan paket kompleks).

3. Komponen Jaringan (Device)


Pada bagian komponen jaringan terdapat beberapa komponen yang umum
digunakan seperti router, switch, end device (PC dan Server), dan connection
(Copper Straight – Through dan Copper Cross – Over). Dalam pengkabelan
ada beberapa aturan yang ditentukan :
a. Untuk mengkoneksikan device yang berbeda digunakan kabel Straight –
Through, misalnya Router – Switch, Router – Hub, PC – Switch, PC – Hub.
b. Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama digunakan kabel Copper Cross
– Over, misalnya Router – Router, Router – PC, Switch – Switch.

Universitas Sumatera Utara


Berikut bentuk komponen jaringan (device) diperlihatkan pada Gambar 2.12

Gambar 2.12 Komponen Jaringan (Device) Cisco Packet Tracer

4. Skenario
Pada bagian skenario merupakan tempat untuk membuat sample simulasi yang
akan dilakukan.

5. Real Time dan Simulation


Pada bagian ini dapat diketahui apakah paket berhasil dikirimkan atau tidak.
Jika berhasil maka akan terdapat status succesfull dan jika gagal akan muncul
status failed. Sedankan pada bagian simulation itu untuk melihat proses yang
akan dilakukan.

6. Hasil simulasi
Pada kolom hasil simulasi akan berisi tampilan succesfull (berhasil) atau failed
(gagal).

2.8 Parameter Kinerja Jaringan


Pada simulasi ini, ada tiga parameter kinerja jaringan yang akan digunakan
yaitu :
1. Delay
Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk transmisi data dari daerah asal
(source) menuju daerah tujuan (destination). Delay juga dapat didefinisikan

Universitas Sumatera Utara


sebagai selisih antara waktu paket sampai ke daerah tujuan dengan waktu
pengiriman. Delay dapat dihitung dengan Persamaan (2-1) :

Delay  waktu penerimaan - waktu pengiriman (2-1)

Berdasarkan standard yang dikeluarkan oleh Telecommunications and Internet


Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON); General aspects of
Quality of Service (QoS) TR 101 329 V2.1.1 (1999-06)[7]. Standar delay yang
dipakai dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Standar Delay

Kategori Standar Delay


Sangat Baik 0 s/d 149 ms
Baik 150 s/d 249 ms
Sedang 250 s/d 349ms
Buruk 350 s/d 449 ms

2. Packet Loss
Packet loss merupakan parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang
menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Packet loss dapat dihitung
dengan menggunakan Persamaan (2-2).

Paket Dikirim - Paket Diterima


Packet Loss  (2-2)
Paket Dikirim

Berdasarkan standard yang dikeluarkan oleh Telecommunications and Internet


Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON); General aspects of
Quality of Service (QoS) TR 101 329 V2.1.1 (1999-06)[7]. Standar packet loss
yang dipakai dapat dilihat pada Tabel 2.2

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.2 Standar Packet Loss

Kategori Standar Packet Loss


Sangat Baik 0
Baik 3%
Sedang 15%
Buruk 25%

3. Throughput
Throughput merupakan kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur
dalam bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses
yang diamati pada daerah tujuan (destination) selama interval waktu tertentu
dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Persamaan throughput dapat dilihat
pada Persamaan (2-3).

Besar data yang dikirim x Jumlah paket yang sukses terkirim


Throughput  (2-3)
Waktu pengiriman data (s)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai