Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul 9 )

MODUL ‘ARIYAH, JUAL BELI, KHIYAR DAN RIBA


KB.2. JUAL BELI

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH.


Dr. Widya Sari, MA

Oleh,
ASRUL WAHID, S.Pd.I
Mahasiswa PPG Daljab Mapel Fiqh Batch 3 UIN IB Padang

PPG DALJAB BATCH 3 MAPEL FIQH


LPTK UIN IMAM BONJOL PADANG
2022
PENDALAMAN MATERI

A. Nama Mahasiswa : ASRUL WAHID, S.Pd.I


B. Dosen Pembimbing : Dr. Widya Sari, MA
C. Judul Modul : ‘Ariyah, Jual Beli, Khiyat Dan Riba.
D. Kegiatan Belajar : Jual Beli
KB 2 (1,2,3,4)
Refleksi : Setelah membaca dan mempelajari materi kegiatan belajar KB 2
tentang Jual Beli dan Istilah- Istilah yang terkait dengan Jual Beli
sehingga banyak ilmu dan wawasan baru yang saya dapat dan juga
dapat memahami beberapa istilah dalam materi di atas dan
aplikasinya di dalam dunia Pendidikan.

NO KOMPONEN URAIAN-PENJELASAN
ANALISIS

A. PETA KONSEP JUAL BELI DALAM ISLAM.


Rukun Jual beli

Definisi Jual Beli Syarat-Syarat Jual Beli

Macam-Macam Jual Beli

Dasar hukum Salam


KO Definisi Salam
Rukun Akad Salam
NS
Peta Konsep EP
Syarat Akad Salam
(istilah dan JU
1.
definisi/deskrip AL
sinya) Rukun Isthisna’
BEL Definisi Istishna
I Syarat Isthisna’

Hakekat Akad Istihisna’

Definisi Bai’ bi Tsaman ajil

Kebutuhan Bai’ bi Tsaman ajil


Bai’ bi Tsaman ajil
Bai’ bi Tsaman ajil dan
Sistem Bank Syariah
Kelemahan Bai’ bi Tsaman
Dan Sistem
‘AjilPerbankan
2. Identifikasi
Konsep Materi Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul,
yang Sulit yaitu:
Dipahami 1. Bai’ bi Tsaman ‘Ajil yang dikaitkan dengan perbankan
(Modul dan/
Syari’ah dewasa ini.
atau Mata
Pelajaran).
3 Identifikasi Materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam
Miskonsepsi pembelajaran yaitu: Di era modern, kebutuhan orang mulai
Materi (Modul beragam dan bervariasi. Maka, akad jual beli istishna’ seolah
dan/ atau Matamenemukan bentuk pengaplikasiannya. Artinya, ketika orang
Pelajaran). membutuhkan seuatu barang dengan spesifikasi dan kriteria
tertentu yang diinginkan, tetapi kesulitan di dapatkan di pasar,
maka solusinya tentu dengan memesan pada produsen.
Dengan demikian, apabila pemesanan semacam itu
diharamkan, maka bagaimana masyarakat akan memecahkan
persoalan kebutuhan hidupnya. Tentu, hal semacam ini perlu
dipecahkan dan disikapi secara serius demi kelangsungan
hidup masyarakat.
3. Isi Resume A. DEFINISI DAN HUKUM JUAL BELI
Materi Setiap 1. Definisi Jual Beli
KB Jual beli dalam bahasa Arab sering disebut dengan
kata al-bai', al-tijarah, atau al-mubadalah. Yang
berarti muqabalatu syai'inbi syai'in Artinya adalah
menukar sesuatu dengan sesuatu. Sedangkan
menurut istilah tukar menukar harta dengan harta
secara kepemilikan atau pertukaran harta dengan
harta dengan kepemilikan dan penguasaan. Dari
pengertian di atas, jual beli adalah“ Menukar barang
dengan barang atau menukar barang dengan uang,
yaitu dengan jalan melepaskan hak kepemilikan dari
yang satu kepada yang lain atas dasar saling
merelakan"
2. Rukun Jual Beli
a. Adanya Penjual dan Pembeli;
b. Adanya Akad;
c. Adanya Barang/Jasa Yang Diperjual belikan;
3. Syarat Jual Beli
A. Syarat bagi orang yang melakukan akad (‫)عاقد‬
a. Baligh(Berakal)
b. Beragama Islam
c. Tidak Dipaksa
B. Syarat ma’qud ‘alaih,barang yang diperjual
belikan
a. Suci atau mungkin disucikan
b. Bermanfaat
c. Dapat diserahkan secara cepat atau lambat
d. Milik sendiri
e. Diketahui (dilihat)
C. Syarat Sah Ijab Qabul
a. Tidak ada yang membatasi (memisahkan). Si
pembeli tidak boleh diam sajas etelah si
penjual menyatakan ijab, atau sebaliknya;
b. Tidak diselingi kata-kata lain;
c. Tidak ditaklikkan (digantungkan) dengan hal
lain. Misalnya jika bapakku mati, maka barang
ini aku jual padamu;
d. Tidak dibatasi waktu. Misal, barang ini aku jual
padamu satu bulan saja.
4. Macam-macam Jual Beli
Jual beli ada tiga macam yaitu:
a. Menjual barang yang bisa dilihat;
b. Menjual barang yang disifati (memesan barang);
c. Menjual barang yang tidak kelihatan.
B. JUAL BELI SALAM
1. Pengertian Jual Beli Salam
Salam didefinisikan sebagai, jual-beli barang yang
disebutkan sifatnya dalam tanggungan dengan
imbalan (pembayaran) yang dilakukan saat itu juga.
Secara sederhana, salam dapat dikatakan sebagai jual
beli dengan hutang. Jual beli ini biasanya
menghutangkan barang dengan pembayaran uang
tunai. Hal ini berkebalikan dengan kredit, di mana,
kredit barang diserahkan terlebih dahulu, sedangkan
uang pembayaran menjadi hutang.
2. Rukun Akad Salam
a. Ada Ijab Qabul;
b. Penjual dan Pembeli berada disatu tempat;
c. Ada Uang dan Barang;
3. Syarat Akad Salam
Syarat sah dari Akad salam adalah harus ada uang
dan barang dengan kriteria:
a. Jelas Jenis Nilainya;
b. HarusTunai;
c. Tetap Spesifikasi Barangnya;
d. Barang Tidak Diserahkan Saat Akad;
e. Harus jelas Batas Penyerahan Barang;
f. HarusJelas Waktu Penyerahan;
g. Barang Memungkinkan untuk Diserahkan pada
Waktunya;
h. Tempat Penyerahan Barang Harus Jelas.
C. ISTHISNA’
1. pengertian Istishna’
istishna’ dapat diartikan sebagai sebuah akad untuk sesuatu
yang tertanggung dengan syarat pengerjaannya dalam arti lain
Isthisna’ adalah jual beli barang yang belum dimilikinya yang
tidak termasuk dalam akad salam.
2. Rukun Istishna’
a. Adanya pemesan dan produsen.
b. Barang yang diakadkan/ diperjual belikan.
c. Adanya ijab qabul.
3. Syarat Isthisna’
Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi dalam akad istishna’:
a. Adanya penyebutan dan kesepakatan kriteria barang dan
jasa yang akan dilang-sungkan, agar tidak ada
kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
b. Tidak ada batasan waktu penyerahan barang.
c. Barang yang dipesan adalah barang yang telah biasa
dipesan dengan akad istishna'.
4. Hakekat Akad Isthisna’
hakekat akad istishna' ini. Sebagian menganggapnya
sebagai akad jual beli barang yang disertai dengan
syarat pengolahan barang yang dibeli, atau gabungan
dari akad salam dan jual-beli jasa(ijarah), namun
sebagian lainnya menganggap sebagai 2 akad, yaitu
akad ijarah dan akad jual beli. Pada awal akad
istishna', akadnya adalah akad ijarah (jual jasa).
Setelah barang jadi dan pihak kedua selesai dari
pekerjaan memproduksi barang yang dipesan,
akadnya berubah menjadi akad jual beli.

4 Manfaat Materi Adapun hikmah jual beli dalam garis besarnya sebagai
Modul berikut: Allah swt. Mensyariatkan jual beli sebagai pemberian
(Pembelajaran keluangan dan keleluasaan kepada hamba-hambaNya karena
-Kehidupan semua manusia secara pribadi mempunyai kebutuhan berupa
Nyata) sandang, pangan, dan papan.
5 Simpulan Jual beli adalah suatu perjanjian tukar menukar benda
atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela diantara
kedua belah pihak, dimana pihak yang satu menerima benda-
benda dan pihak lain menerima sesuai dengan perjanjian atau
ketentuan yang telah dibenarkan secara syara’ dan disepakati.
Sesuai dengan ketetapan hukum maksudnya ialah memenuhi
persyaratan, rukun-rukun dan hal-hallain yang ada kaitanya
dengan jual beli, sehingga bila syarat-syarat dan rukunnya
tidak terpenuhi berarti tidak sesuai dengan kehendak syara’
pemilihan metode akan menentukan pula media apa yang
dibutuhkan;

Batusangkar , 31 Oktober 2022

ASRUL WAHID, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai