Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ADRIAN MARTIN OCTAVIAN BAUN

NIM : 042017782
1.Jelaskan macam-macam hak-hak atas tanah?

Seperti telah di ketahui dalam bahasan terdahulu bahwa tidak terdapat satu pasal pun dalam undang-
undang pokok agraria yang memberikan pengertian tentang hak-hak atas tanah meskipun demikian,
dalam UUPA terdapat tiga pasal yang mengatur hak-hak atas tanah, yaitu Pasal 4 Ayat (1) dan ayat
(2), Pasal 16 Ayat (1)dan pasal 53, dapat di uraikan bahwa hak-hak atas tanah yang di atuur dalam
UUPA meliputi berikut.

1. Hak-hak atas tanah yang bersifat tetap, yaitu


a. Hak milik
b. Hak guna usaha
c. Hak guna bangunan
d. Hak guna pakai
e. Hak sewa
f. Hak membuka tanah
g. Hak memungut hasil hutan
h. Hak yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut akan di tetapkan dengan undang-undang

2. Hak-hak tanah yang bersiat sementara, yaitu


a. Hak gadai
b. Hak usaha bagi hasi
c. Hak menumpang dan sewa tanah pertanian .
menurut pasal 53 hak-hak ini di atur untuk membatasi sifat-sifatnya yyang bertentangan dengan
undang-undang ini dan hak-hak tersebut di usahakan hapusnya di dalam waktu yang singkat

3. Hak-hak lainnnya yang berhubungan dengan tanah, misalnya hak membuka tanah dan memungut
hasil hutan, hak guna air, hak pemeliharaan dan penangkapan ikan, hak guna ruang angkasa, serta
hak-hak tanah untuk keperluan tampat suci dan sosial

a. Hak milik
pengertian hak milik dapat di lihat dalam pasal 20 ayat (1) yang selengkapnya berbunyi “hak milik
adalah hak turun-temurun, terkuat, dan terpenuh yang dapat di punyai orang atas tanah dengan
mengingat ketentuan dalam pasal 6” . kata-kata “terkuat dan terpenuh”itu i maksudkan untuk
membedakan dengan hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai dan lain-lainnya yaitu untuk
menunjukkan bahwa antara hak- hak atas tanah yang dapat di punyai orang hak miliknya yang “ter”
artinya paling kuat dan terpenuh

b. Hak guna usaha


yang di maksud dengan hak guna usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai
langsung oleh negara dalam jangka waktu sebagaimana tersebut alam pasal 29, guna perusahaan
pertanian, perikanan, dan perternakan (pasal 28 ayat 1)

c. Hak guna bangnan


yang di maksud dengan hak guna bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempuyai bagunan-
bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri denngan jangka waktu paling lama 30 tahun (pasal
35 ayat 1)

d. Hak pakai
menurut ketentuan pasal 41, hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan memunggut hasil dari
tanah yang di kuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain yang memberi wewenang atau
kewajiban yang di tentukan dalam keputusan pemberinya oleh pejabat yang berwenang
memberikannya atau dalam dalam perjanjiannya dengan pemilik tanahnya yang bukan perjanjian
sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah serta segala sesuatu asal tidak bertentangan
dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan undang-undang ini
NAMA : ADRIAN MARTIN OCTAVIAN BAUN
NIM : 042017782
e. Hak sewa untuk bangunan
hak sewa untuk bangunan adalah hak sewa atas tanah orang lain yang di gunakan untuk keperluan
bangunan denga membayar kepada pemiliknya sejumlah uang sewa (pasal 44 ayat 1)
pembayaran uang sewa dapat di lakukan dengan berikut:
- Satu kali atau pada tap-tiap waktu tertentu
- Sebelum atau sesudah tanahnya di pergunakan

f. Hak membuka tanah dan memungut hasil hutan


pasal 46 hanya menyebutkan bahwa hak membuka tanah dan memungut hasil hutan di atur oleh
pemerintah. Sementara itu, dalam penjelasannya, di sebutkan bahwa hak ini adalah hak-hak dalam
hukum adat yang menyangkut tanah. Hak-hak ini perlu di atur dengan peraturan pemerintah demi
kepentingan umum yang lebih luas daripada kepentingan orang atau masyarakat hukum yang
bersangkutan.

g. Hak guna air, pemeliharaan, dan penangkapan ikan


dalam pasal 47 ayat (1), disebutkan bahwa hak guna air ialah hak memperoleh air untuk kepentingan
tertentu dan mengalirkan air itu di atas tanah orang lain. Dalam penjelasannya, di sebutkan bahwa
hak guna air hak pemeliharan dan penangkapan ikan itu mengenai air yang tidak berada ddi atas
tanah miiknya sendiri. Jika mengenai air yang berada di atas tanah miliknya itu sudah termasuk isi
dari hak milik atas tanah. Sementara itu hak guna air adalah hak untuk memeperooleh air sunga,
saluran atau mata air yang beraa di luar tanah miliknya , misalnya untuk keperluan mengairi tanah,
rumah tangga, dan sebagainya

h. Hak guna ruang angkasa


pasal 48 ayat (1) menyebutkann hak guna ruang angkasa memberi wewenang untuk memergunakan
tenaga dan unsur-unsur dalam ruang angkasa guna usaha-usaha memelihara dan
memperkembangkan kesuburan tanah, air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dan
hal-hal lainya yang bersangkutan dengan itu

i. Hak-hak tanah untuk keperluan tempat suci dan sosial


hak milik tannah badan-badan keagamaan dan sosial sepanjang di pergunakan untuk usaha dalam
bidang keagamaan dan sosial di akui an di lindungi (pasal 49)

2. Apakah ada kaitan antara hak atas tanah dengan Hak penguasaan atas tanah? Bila ada jelaskan
berdasar ketentuan yang berlaku!

A. HAK PENGUASAAN ATAS TANAH MENURUT UUPA

Menurut Boedie Harsono berdasarkan uupa dalam hukum tanah nasional dikenal bermacam-macam hak
penguaaan atas tanah yang meliputi
1. Hak bangsa indonesia (pasal 1)
2. Hak menguasai dari negara (pasal 2)
3. Hak ulayat masyarakat-masyarakat hukum adata, sepanjang manurut kenyataannya masih ada (pasal 3)
4. Hak-hak individual

1. Hak-hak atas tanah

a. premier : hak milik hak guna usaha, hak guna bangunan yang di berikan oleh negara , dan hak pakai yang di
beikan oleh negara (pasal 16)
b. sekunder : hak guna bangunan an hak pakai yang di berikan oleh pemilik tanah, hak gadai, hak usaha bagi
hasil, hak menumpang, hak sewa dan lain-lainnnya

2. Wakaf (pasal 49)

3. Hak jaminan atas tanah; Hak tanggungan (pasal 23, 33, 39, 51, dan undang-undang Nomer 4 tahun 1996)
NAMA : ADRIAN MARTIN OCTAVIAN BAUN
NIM : 042017782
Berikut ini di uraikan macam-macam hak penguasaan atas tanah,

1. Hak bangsa indonesia


Hak bangsa indonesia sebagai hak penguasaan atas tanah yang tertinggi di atur dalam pasal 1 ayat (1) sampai
(3) yang berbunyi sebagai berikut.

a. seluruh wilayah indonesia adaah kesatuan tanah air dari seluruh rakyat indonesia yang bersatu sebagai
bangsa indoenesia
b. seluruh bumi, air, ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalam wilayah Republik
Indonesa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah bumi air dan ruang angkasa bangsa indonesia dan
merupakan kekayaan nasional
c. hubungan hukum antara bangsa Indonesia dengan bumi air dan ruang angkasa termasuk dalam ayat 2 pasal
ini adalah hubungan yang bersifat abadi

hak bangsa aadalah sebutan yang di berikan oleh para ilmuwan hukum tanah pada lembaga hukum dan
hubungan hukum kongkret dengan bumi, air, dan ruang angkasa Indonesia, termasuk kekayaan alam yang
terkandung sebagaimana di maksudkan dalam pasal 1 ayat (2) dan (3) di atas

2. Hak menguasai dari negara


Hak menguasai dari negara di atur dalam pasal 2 yang berbunyi sebagaii berikut
a. atas dasar ketentuan dalam pasal 33 ayat (3) undang-udang dasar dan hal-hal sebagaimana yang di maksud
dalam pasal 1: bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di daamnya itu

3. Hak ulayat
Hak ulayat di atur dalam pasal 3 UUPA yang berbunyi, “dengan mengingat ketentuan-ketentuan dalam pasal 1
dan 2, pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak serupa dari masyarakat hukum adat, sepanjang menurut
kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan negara
yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan undang-undang dan eraturan-
peraturan lain yang lebih tinggi”
Hak ulayat adalah nama yang di berikan pada lembaga hukum dan hubungan hukum konkret antara masyarakat-
masyarakat hukum adat dan tanah dalam wilayahnya yang di sebut tanah ulayat

4. Hak-hak individual
Hak-hak individual meliputi hak-hak atas tanah (premier dan sekunder), wakaf, dan hak jaminan atas tanah yaitu
hak tanggungan
Macam-macam hak atas tanah
A)Menurut pasal 16 macam-macam hak atas tanah meliputi berikut ini,
1. Hak milik
2.Hak guna usaha
3. Hak guna bangunan
4. Hak guna pakai
5. Hak sewa
6. Hak membuka tanah
7. Hak memunggut hasil hutan
8. Hak-hak lainnn yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut yang akan di tetapkan dengan undang-undang

Hak atas tanah meliputi hal berikut,


A) hak atas tanah yang bersifat tetap, yaitu hak milik, hak guna bangunan, hak guna usaha, hak guna pakai, hak
sewa, hak membuka tanah, hak memunggut hasil hutan, dan hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak
tersebut yang akan di tetapkan dengan undang-undang

B) hak atas tanah yang bersifat sementara, di atur dalam pasal 53 yang berbunyi “Hak-hak yang bersifat
sementara sebagaimana di maksud dalam pasal 16 ayat 1 huruf h ialah hak gadai, hak usaha bagi hasil, serta
hak menumpang dan sewa tanah pertanian di atur untuk membatasi siffat-sifatnya yang bertentangan dengan
undang-undang ini dan hak-hak tersebut di usahakan hapusnya dallam waktu yang singkat

Anda mungkin juga menyukai