Penulis
Vistra Veftisia, S.SiT., MPH
Isfaizah, S.SiT., MPH
1
VISI :
Menghasilkan lulusan Sarjana dan Profesi Bidan yang berbudaya sehat, bereputasi
internasional dan unggul dalam kebidanan komplementer
MISI :
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berbudaya sehat, bereputasi
internasional dan unggul dalam kebidanan komplementer
2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan
penelitian yang berbudaya sehat,serta bereputasi internasional dan unggul dalam
pelayanan kebidanan komplementer
3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dan pemberdayaan masyarakat yang
berbudaya sehat, bereputasi internasional dan unggul dalam pelayanan kebidanan
komplementer
4) Membentuk jaringan kerjasama dengan para pemangaku kepentingan di dalam dan luar
negeri
5) Menyelenggarakan tata kelola program studi yang berbudaya sehat
KATA PENGANTAR
2
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahamat dan hidayah-Nya,
sehingga Modul Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia Program Studi Kebidanan Program
Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo selesai disusun.
Modul ini digunakan sebagai penuntun dalam belajar untuk melaksanakan praktikum di
Laboratorium. Buku ini berisi mengenai pencapaian target yang harus dipenuhi mahasiswa
selama praktikum dan format penilaian yang dapat dijadikan alat untuk menilai/mengukur
tingkat kemampuan mahasiswa selama praktikum di laboratorium.
Dengan adanya buku panduan ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan mahasiswa Program Studi Kebidanan Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Ngudi Waluyo pada khususnya. Modul ini disusun dengan masih banyak
keterbatasan dan kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik untuk perbaikan dan
kesempurnaan buku ini di masa mendatang sangat kami harapkan.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
3
Halaman Sampul .................................................................................................... 1
Visi Misi Pogram Studi .......................................................................................... 2
Kata pengantar ........................................................................................................ 3
Daftar isi ................................................................................................................. 4
Pendahuluan ............................................................................................................ 5
Modul Minggu I........................................................................................................ 7
Modul Minggu II ..................................................................................................... 16
Modul Minggu III .................................................................................................... 25
Modul Minggu IV...................................................................................................... 33
Modul Minggu V ...................................................................................................... 40
Modul Minggu VI ...................................................................................................... 45
Modul Minggu VII .................................................................................................... 51
Modul Minggu VIII ................................................................................................... 57
Modul Minggu IX ....................................................................................................... 60
Modul Minggu X ........................................................................................................ 69
Modul Minggu XI .......................................................................................................78
Modul Minggu XII ...................................................................................................... 84
Modul Minggu XIII ..................................................................................................... 90
Modul Minggu XIV ..................................................................................................... 95
4
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Mata kuliah ini memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi
dan fisiologis sistem-sistem tubuh dan hubungannya yang berkaitan dengan proses
reproduksi wanita yang meliputi ilmu konsep dasar anatomi dan fisiologi tubuh manuisa,
anfis sistem muskulosskletal, anfis sistem kardiovaskuler, anfis sistem pernafasan, anfis
sistem pencernaan, anfis sistem saraf, anfis sistem integument, anfis sistem perkemihan,
anfis sistem produksi pria dan wanita, anfis sistem panca indra, anfis kelenjar endokrin
anfis sistem imunitas / limfatik, proses metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh Yang sangat berguna bagi mahasiswa sarjana kebidaanan dalam
memberikan asuhan kebidanan serta dalam melakukan pemeriksaan fisik.
B. Tujuan Belajar
1. Mampu mempraktikan Dasar-dasar anatomi
2. Mampu mempraktikan anatomi fisiologi system musculoskeletal,
3. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler
4. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi sistem pernafasan
5. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi system pencernaan
6. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi system saraf
7. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi system integumen
8. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi system perkemihan
9. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi system reproduksi pria dan wanita
10. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi system pancaindra
11. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi system kelenjar endokrin
12. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi system limfati
13. Mampu mempraktikan Anatomi fisiologi proses metabolisme
14. Mampu mempraktikan Keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
C. Tata Terib
1. Sebelum melaksanakan praktikum, mahasiswa berkewajiban untuk :
a. Mempersiapakan diri berkaitan dengan materi praktikum yang akan dikerjakan
b. Datang paling lambat 15 menit sebelum acara dimulai
5
c. Mengenakan seragam/ berpakaian sopan dan rapi serta tidak memakai sandal/sepatu
sandal selama berada di dalam laboratorium
d. Menandatangani/paraf daftar hadir
e. Memberitahukan secara tertulis disertai surat keterangan yang syah apabila
berhalangan hadir. Apabila 2 kali berturut-turut berhalangan hadir tanpa alasan yang
sah, tidak diperkenankan melanjutkan praktikum
f. Menjaga kebersihan dan keutuhan alat
g. Mengikuti praktikum selama jam praktikum dan tidak diperkenankan meninggalkan
laboratorium kecuali ada ijin dari pembimbing
2. Sebelum bekerja periksalah dengan seksama alat-alat yang sudah disediakan setiap
kelompok, cocokkan jenis dan jumlah dengan daftar yang ada di almari/ di meja kerja.
Segera beritahukan bila tidak sesuai atau ada kerusakan/cacat kepada petugas lab, bila
praktikan dapat minta ganti.
3. Praktikan diperbolehkan meminjam alat tambahan bila diperlukan dan memungkinkan
dengan menuliskan nama peminjam, kelompok, jenis, ukuran dan jumlah alat yang
dipinjam pada buku yang telah disediakan.
4. Bila terjadi kerusakan /pecah/cacat/hilang alat yang digunakan menjadi tanggung jawab
praktikan/kelompok dan wajib mengganti sebelum materi praktikum berikutnya.
5. Setelah melaksanakan praktikum, segera kembalikan ke tempat semula dalam keadaan
bersih dan utuh sesuai dengan daftar alat pinjaman dan meja dalam keadaan bersih.
6. Buanglah sampah di tempat yang telah disedikan.
7. Hati-hatilah dengan bahan kimia karena bahan-bahan ini berbahaya, ikuti petunjuk
praktikum dengan seksama.
6
MODUL MINGGU I
PRAKTIK DASAR-DASAR ANATOMI FISIOLOGI
OLEH TIM
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang dasar-dasar anatomi fisiologi memberikan kesempatan pada
mahasiswa untuk mempraktikan Konsep dasar anatomi dan fisiologi tubuh manusia
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
7
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK DASAR-DASAR ANATOMI FISIOLOGI
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu
1. Menjelaskan anatomi struktur tubuh manusia
2. Menjelaskan anatomi jaringan tubuh
3. Menjelaskan macam macam jaringan otot
4. Menjelaskan fisiologi jaringan tubuh
5. Menjelaskan penampang anatomis
6. Menjelaskan anatomis arah tubuh
7. Menjelaskan anatomis untuk bagian tubuh yang menonjol
8. Menjelaskan pembagian anatomis region tubuh manusia
9. Menjelaskan rongga tubuh manusia
10. Menjelaskan dan menunjukan anatomi lapisan pulmo
11. Menjelaskan dan menunjukan lapisan yang melapisi jantung
12. Menjelaskan yang melapisi rongga abdomen pelvik
13. Menjelaskan dan menunjukan kuadran tubuh manusia
14. Menjelaskan dan menunjukan region tubuh manusia
B. POKOK – POKOK MATERI
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Petunjuk:
Nilai 0 : jika tidak bias menyebutkan sama sekali
Nilai 1 : jika menyebutkan dan tidak sempurna
Nilai 2 : jika mampu menyebutkan dengan sempurna
3 Macam macam jaringan otot a. otot polos yang dapat ditemukan di organ
tubuh bagian dalam
b. otot lurik yang terdapat di rangka tubuh
c. otot jantung yang berada di jantung
10
6 Anatomis arah tubuh a. Relatif terhadap sisi depan (perut) atau
belakang (punggung) sebagai berikut:
Anterior: disebelah depan dari
menuju arah permukaan depan
Posterior: disebelah belakag dari,
menuju arah permukaan belakang
Dorsal: pasa sisi punggung tubuh
Ventral: pada sisi perut tubuh
b. Relatif terhadap kepala atau ekor tubuh
Superior: kea rah kepala atau atas
Inferior : kea rah kaki, bukan kepala
Caudal: pada ujung ekor
Cranial: pada ujung kepala
c. Relatif terhadap garis tengah atau pusat
tubuh
Medial: kea rat garis tengah tubuh
Lateral : menjauhi garis tegah tubuh
Deep : pada bagian dalam atau sisi
dalam struktur lain
Superficial : pada bagian
permukaan.
d. Relatif terhadap perlekatan dengan
struktur lain
Proksimal : terdekat dengan arah
perlekatan dengan batang tubuh
Distal : terjauh dengan arah
perlekatan dengan batang tubuh.
11
7 Anatomis untuk bagian tubuh yang a. Processus: Nama umum untuk taju
menonjol (tonjolan).
b. Spina: Taju yang tajam (seperti duri).
c. Tuber: Benjolan bulat.
d. Tuberculum: Benjolan bulat yang kecil.
e. Crista: Gerigi, tepi.
f. Pecten: Bagian pinggir yang menonjol.
g. Condylus: Tonjolan bulat diujung tulang.
h. Epicondylus: Benjolan pada condylus.
i. Cornu: Tanduk.
j. Linea: Garis.
11 Jelaskan dan tunjukan lapisan yang a. Pericardium parietalis, lapisan luar yang
melapisi jantung membungkus bagian luar setelah
pericardium visceralis.
b. Pericardium visceralis, lapisan dalam
yang membungkus bagian luar jantung
c. Diantara pericardium parietalis dan
visceralis terdapat rongga yang disebut
rongga pericardium yang berisi suatu
cairan serosa
13
b. Lapisan visceral, menutupi permukaan
luar organ dalam dengan rongga tubuh
13 Jelaskan dan tunjukan kuadran a. Kuadran kanan atas
tubuh manusia Terdiri dari esophagus, hati, kantung
empedu dan paru-paru
b. Kuadran kiri atas
Terdiri dari hari, jantung, esophagus,
limfa, lambung, paru-paru dan pankreas
c. Kuadran kanan bawah
Terdiri dari usus duabelas jari
(duodenum), usus kecil, usus besar,
ginjal, kandung kemih, testis, rectum dan
anus..
d. Kuadran kiri bawah
Terdiri dari anus, rectum, testis, ginjal,
usus kecil dan usus besar.
Total Score = 28
Nilai = total score /28 x 100
E. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari konsep dasar anatomi dan yang
kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari anatomi fisiologi ssitem tubuh
yang lain.
F. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
15
MODUL MINGGU II
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM MUSCULOSKELETAL
OLEH TIM
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistwm muskulo skleteal memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi system
musculoskeletal
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
16
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM MUSKULO SKELETAL
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu
1. Menjelaskan dan menunjukan anatomi skeletal tubuh manusia
2. Menjelaskan dan menunjukan anatomi tulang appendicular
3. Menjelaskan dan menunjukan anatomi tulang tengkorak
4. Menjelaskan dan menunjukan anatomi tulang anatomi muskulus di cranial dan
cervical, lengan, kaki
5. Menjelaskan dan menunjukan anatomi muskulus yang ada di region trorakalis dan
abdominopelvicum
6. Menjelaskan dan menunjukan anatomi muskulus yang ada di pelvik belakang
7. Menjelaskan dan menunjukan anatomi muskulus yang ada di panggul belakang
8. Menjelaskan ciri-ciri otot
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh, yang terdiri dari tulang dan sendi.
Muskulus (muscle) otot merupakan organ tubuh yang mempunyai kemampuan
mengubah energi kimia menjadi energi mekanik atau gerak sehingga dapat
berkontraksi untuk menggerakkan rangka, sebagai respons tubuh terhadap
perubahan lingkungan.
2. Fascia, adalah jaringan yang membungkus dan mengikat jaringan lunak. Fungsi fascia
yaitu mengelilingi otot, menyedikan tempat tambahan otot, memungkinkan struktur
bergerak satu sama lain dan menyediakan tempat peredaran darah dan saraf.
3. Tendon (urat otot), yaitu kedua ujung yang mengecil, tersusun dari jaringan ikat dan
bersifat liat
4. Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan jaringan elastis
penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen membungkus tulang dengan
tulang yang diikat oleh sendi.
5. Pada kehamilan terjadi perubahan pada system musculoskeletal berupa sakit
punggung, nyeri persendian dan gingivitis yang disebabkan karena ambilan kalsium
oleh janin untuk proses pembentukan tulang janin. Konsumsi kalsium dalam proses
perencanaan kehamilan dan selama kehamilan sangatlah penting untuk mencegah
keadaan tersebut.
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
19
5 Jelaskan anatomi tulang dada - OS sternum terdiri dari hulu, 2
badan dan proxesus xypoideus
- Tulang rusuk sejati : 7 pasang
- Tulang rusuk palsu : 3 pasang
- Tulang rusuk melayang : 2
pasang
20
- Perlindungan.
- Membentuk sel darah.
- Tempat penyimpanan
mineral.
8 Jelaskan macam-macam tulang • Tulang panjang: manopang 4
kerangka tubuh.Co: humerus,
radius, ulna, femur, tibia, fibula,
metacarpal, metatarsal, phalanges
• Tulang pendek:memungkinkan
untuk bergerak. Co:tarsal, carpal
• Tulang pipih:melindungi otot
yang ada dipermukaan tulang.
Co: rib, cranial, sternum,
clavicula.
• Tulang ireguler. Co: vertebra,
sacrum, coccigeus, spenoidal,
zygomaticum, ethmoid.
• Tulang sesamoid: tulang yang
tertanam di tendom (jaringan ikat
yang menghubungkan jaringan
otot dengan tulang). Co:patella.
16
Sebutkan muskulus yang ada di panggul Mampu menyebutkan dan 2
belakang menjelaskan:
22
- M. gluteus maxsimus
- M. gluteus medius
- M. gluteus minimus
E. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari konsep anatomi fisiologi sistem muskulo
skeletal dan yang kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari anatomi
fisiologi ssitem tubuh yang lain.
F. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
24
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
25
MODUL MINGGU III
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
OLEH TIM
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi system
kardiovaskuler Materi ini berguna agar mahasiswa dapat mengenal bagaimana
sistem ini bekerja dalam tubuh manusia sehingga dapat mengetahui kondisi normal
dan tidak normal terutama dalam kasus kebidanan sehingga dapat memberikan
intervensi yang tepat.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
KEGIATAN PRAKTIKUM
26
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu
1. Menjelaskan dan menunjukan bagian dalam janrtung
2. Menjelaskan fisiologi bagain-bagian jantung
3. Menjelaskan dan menunjukan lapisan jantung
4. Menjelaskan dan menunjukan katup pada jantung
5. Menjelaskan dan menunjukan peredaran darah pada manusia dewasa
6. Menjelaskan fisiologi struktur tambahan pada jantung
7. Menjelaskan peredaran darah janin
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Sistem kardiovaskular merupakan suatu sistem organ untuk memindahkan zat
(nutrien seperti asam amino dan elektrolit, hormon, sel darah dll) dari dan menuju
sel- sel tubuh manusia. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh
(bagian dari homeostasis / keseimbangan).Ada tiga jenis sistem peredaran darah
yaitu tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah juga merupakan bagian dari
kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler).
2. Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan saluran
limfe.Jantung adalah pompa berotot didalam dada yang bekerja terus menerus
tanpa henti memompa darah keseluruh tubuh.Jantung dibagi menjadi separuh
kanan dan kiri dan memiliki empat bilik (ruang), bilik bagian atas dan bawah di
kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atria (atrium, tunggal) menerima darah yang
kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik bawah, sedangkan
ventrikelyang memompa darah dari jantung. Kedua belahan jantung dipisahkan
oleh septumyang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan
ini sangat penting, karena separuh kanan jantung menerima dan memompa darah
beroksigen rendah sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah
beroksigen tinggi.
3. Darah adalah cairan jaringan tubuh yang fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen
yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat- zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai
bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai
27
penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua
apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen .
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
28
No Item yang di nilai Bob Nila
ot i
29
superior) dan ekstremitas bawah
(melalui vena cava inferior)
Ventrikel dextra berfungsi
menampung darah kotor(minim 02)
yang berasal dari atrium dextra.
Atrium sinistra berfungsi untuk
menampung darah bersih (kaya 02)
dari paru paru kanan dan kiri.
Ventrikel sinistra berfungsi
menampung darah bersih (kaya 02)
dari atrium sinistra.
30
7 Sebutkan dan jelaskan lapisan Mampu menyebutkan dan 2
jantung! menunjukkan
Perikardium
Miokardium
Endokardium
31
kotor)
Di pulmo (dextra dan sinistra) darah
berikatan dengan O2 dan darah bersih
(kaya akan O2) dialirkan ke atrium
sinistra melewati vena pulmonalis
(satu-satunya vena yang berisi darah
bersih).
Saat ventrikel relaksasi darah dari
atrium sinistra darah bersih (kaya O2)
akan dialirkan ke ventrikel sinistra
melewati katub bicuspidalis.
Ketika ventrikel berkontraksi darah
dari ventrikel sinistra akan dipompa
ke seluruh tubuh melewati Aorta,
untuk diedarkan ke seluruh tubuh
(ekstremitas bawah dan atas)
Darah dari seluruh tubuh yang miskin
O2 (darah kotor) akan masuk ke vena
cava superior dan inferior kembali ke
jantung (atrium dextra)
Begitu seterusnya
32
11 Sebutkan struktur tambahan Terdiri dari 5
peredaran darah janin 1 buah vena umbilikalis
2buah arteri umbilikalis / arteri
hypogastrika
Duktus venosus arantii
Foramen ovale
Ductus arteriosus botalli
33
keseluruh tubuh janin
Cabang aorta dibagian bawah
menjadi dua arteri hipogastrika
interna, yang mempunyai cabang
arteri umbilikalis
Darah dari ventrikel kanan dipompa
menuju paru-paru, tetapi karena paru-
paru belum berkembang maka darah
yang terdapat pada arteri pulmonalis
dialirkan menuju aorta melalui duktus
arteriosus bothali
Darah yang dialirkan menuju paru-
paru akan dialirkan kembali menuju
jantung melalui vena pulmonalis
Darah yang menuju plasenta melalui
arteri umbilikalis terpecah menjadi
kapiler untuk mendapatkan nutrisi
dan O2 untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin
Sisa metabolisme dan CO2
dilepaskan ke dalam sirkulasi
retroplasenter untuk selanjutnya
dibuang melalui alat pembuangan
yang terdapat ditubuh ibu.
Total Score 70
Nilai = Total nilai /70 x 10
D. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari anatomi fisiologi ssitem kardiovaskuler
dan yang kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari mekanisme
peredaran darah di jantung dan seluruh tubuh.
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
34
MODUL MINGGU IV
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
OLEH TIM
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistem pernafasan memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi sistem
pernafasan Materi ini berguna agar mahasiswa dapat mendeteksi sistem
pernapasan yang normal dan tidak normal dan memberikan intervensi yang pada
permasalahan tepat pada sistem pernafasan terutama dalam kasus kebidanan.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
35
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu
1. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi organ pernafasan
2. Menjelaskan proses inspirasi
3. Menjelaskan proses ekspirasi
4. Menjelaskan Transport gas pernafasan
5. Menjelaskan dan menunjukan peredaran darah pada manusia dewasa
6. Menjelaskan Pengaturan pernafasan
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Respirasi atau pernapasan merupakan suatu mekanisme pertukaran gas oksigen
(O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dengan karbondioksida (CO²)
yang dihasilkan dari metabolisme. Sistem respirasi terdiri dari dua bagian yaitu a)
saluran nafas bagian atas, udara yang masuk pada bagian ini dihangatkan, disaring
dan dilembabkan, dan b) saluran nafas bagian bawah (paru), merupakan tempat
pertukaran gas. Pertukaran gas terjadi di paru. Alveoli merupakan tempat terjadinya
pertukaran gas antara O2 dan CO2 di paru. Pompa muskuloskeletal yang
mengatur pertukaran gas dalam proses respirasi terdapat pada rongga pleura dan
dinding dada. Rongga pleura terbentuk dari dua selaput serosa, yang meliputi
dinding dalam rongga dada yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi
paru atau pleura veseralis.
2. Organ pernapasan pertama yang kita pelajari adalah organ pernapasan atas. Organ
pernapasan atas ini terdiri atas hidung, nasofaring (terdapat pharyngeal tonsil
dan tuba eustachius), orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan
faring,terdapat pangkal lidah), dan laringofaring(tempat persilangan antara aliran
udara dan aliran makanan)
3. Pernapasan paru adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida yang terjadi pada
paru- paru. Oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu bernapas, masuk
melalui trakea sampai ke alveoli berhubungan dengan darah dalam kapiler
pulmonar. Alveoli memisahkan okigen dari darah, oksigen kemudian menembus
membran, diambil oleh sel darah merah dibawa ke jantung dan dari jantung
dipompakan ke seluruh tubuh. Karbondioksida merupakan hasil buangan di dalam
paru yang menembus membran alveoli, dari kapiler darah dikeluarkan melalui pipa
bronkus berakhir sampai pada mulut dan hidung, Proses pertukaran oksigen dan
36
karbondioksida terjadi ketika konsentrasinya dalam darah merangsang pusat
pernapasan pada otak, untuk memperbesar kecepatan dalam pernapasan, sehingga
terjadi pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 lebih banyak. Darah merah
(hemoglobin) yang banyak mengandunng oksigen dari seluruh tubuh masuk ke dalam
jaringan, mengambil karbondioksida untuk dibawa ke paru-paru dan di paru-paru
terjadi pernapasan eksterna.
4. Pernafasan sel : Transpor gas paru-paru dan jaringan. Pergerakan gas O2 mengalir dari
alveoli masuk ke dalam jaringan melalui darah, sedangkan CO2 mengalir dari jaringan
ke alveoli. Jumlah kedua gas yang ditranspor ke jaringan dan dari jaringan secara
keseluruhan tidak cukup bila O2 tidak larut dalam darah dan bergabung dengan
protein membawa O2 (hemoglobin). Demikian juga CO2 yang larut masuk ke
dalam serangkaian reaksi kimia reversibel (rangkaian perubahan udara) yang
mengubah menjadi senyawa lain. Adanya hemoglobin menaikkan kapasitas
pengangkutan O2 dalam darah sampai 70 kali dan reaksi CO2 menaikkan kadar
CO2 dalam darah mnjadi 17 kali. Pengangkutan oksigen ke jaringan. Sistem
pengangkutan O2 dalam tubuh terdiri dari paru-paru dan sistem kardiovaskuler.
Oksigen masuk ke jaringan bergantung pada jumlahnya yang masuk ke dalam paru-
paru, pertukaran gas yang cukup pada paru-paru, aliran darah ke jaringan dan
kapasitas pengangkutan O2 dalam darah. Aliran darah bergantung pada derajat
konsentrasi dalam jaringan dan curah jantung. Jumlah O2 dalam darah ditentukan
oleh jumlah O2 yang larut, hemoglobin, dan afinitas (daya tarik) hemoglobin.
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Penilaian
0 = Salah
1 = Kurang Lengkap
2 = Lengkap
39
Jelaskan anatomi Larynx
Pria: 5 cm, wanita lebih kecil, bayi
letaknya tinggi, ada 3 kartilago :
Kartilago tiroid : kartilago terbesar pd
trakea, sbgn membentuk jakun (adam”s
apple), Kartilago krikoid : satu2 cincin
6 kartilago yg komplit dlm laring
Kartilago aritenoid : gerakan pita suara,
9
Cabang dr trachea (bronchus dextra &
sinistra), Bronchus dextra > pendek
drpd sinistra
40
Jelaskan anatomi dan fisiologi alveoli
Terdapat arteri pulmonar membawa O2
dari jantung ke paru-paru
Terdapat 3 tipe sel alveoli
1. Sel alveolar tipe 1 sel epitel
membentuk dinding
2. Sel alveolar tipe 2 mensekresi
11
surfaktan
3. Sel alveolar tipe 3 makrofag
yang merupakan sel-sel
iagotosis dan bekerja sebagai
mekanisme pertahanan
41
NA (TOTAL NILAI/32) X 100
D. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari anatomi fisiologi sitem penafasan dan
yang kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari mekanisme pernafasan
pada wanita hamil, bersalin, nifas dan pada bayi dan anak-anak.
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
42
MODUL MINGGU V
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistem pencernaan memberikan kesempatan
pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi sistem pencernaan, Materi
ini berguna agar mahasiswa dapat mendeteksi sistem perncernaan yang normal dan
tidak normal dan memberikan intervensi yang pada permasalahan tepat pada sistem
perncernaan terutama dalam kasus kebidanan.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
43
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu
1. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi organ perncernaan
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta
membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan
juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati
dan kandung empedu.Berikut urutan sistem pencernaan manusia yang dijelaskan
mulai dari sistem pencernaan dan fungsinya, penjelasannya serta sistem pencernaan
manusia beserta gambarnya secara berurutan mulai dari mulut hingga anus.
2. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Pencernaan makanan di
dalam saluran pencernaan dibantu dengan enzim. Enzim pencernaan dihasilkan oleh
kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan pada manusia antara lain : Kelenjar ludah
(Parotis), Kelenjar submandibula,kelenjar sublingua, kelenjar liur minor, kelenjar
lambung, kelenjar pankreas, hati.
3. Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang
salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan
ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus
buntu (apendisitis).
44
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN (JOB SHEET)
FORMAT PENILAIAN SISTEM SYARAF
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Penilaian
0 = Salah
1 = Kurang Lengkap
2 = Lengkap
No Item Penilaian Keterangan Score
1 Sebutkan dan tunjukkan Mahasiswa mampu
Anatomi Rongga Mulut menunjukkan dan
menyebutkan :
Gigi
Lidah
Gusi bawah
Epiglottis
Langit-langit
Arteri dan syaraf
langitan
45
3 Jelaskan anatomi dan Mahasiswa mampu
Lambung menunjukkan dan menjelaskan:
Sphinchter esophageal
Sphincter pyloric
Struktur lambung
• Lapisan peritoneal yang
merupakan lapisan serosa
• Lapisan otot
– Lapisan
longitudinal yg
bersambung dgn
esofagus
– Lapisan sirkuler
yg paling tebal dan
terletak di pilorik
membentuk spinkter.
– Lapisan obliq yg
terdapat pada bagian
fundus dan berjalan
mulai dari orifisium
kardiak, membelok ke
bawah melalui kurvatura
minor.
• Lapisan sub mukosa
terdiri dari jaringan areolar
yg banyak mengandung
pembuluh darah dan limfe.
• Lapisan mukosa
berbentuk rugae (kerutan),
dilapisi epitelium silindris
yg mensekresi mukus.
4 Jelaskan anatomi Usus Halus Mahasiswa mampu
menunjukkan dan menjelaskan
tentang:
Duodenum
Jejunum
Ileum
Usus halus berdiameter ± 4
cm, yang terbentang dari
lambung sampai usus besar,
sepanjang 275 cm dan
mempunyai banyak
lipatan/villi
5 Jelaskan anatomi dari Usus Mahasiswa mampu
besar menunjukkan dan
menyebutkan:
Colon assendens
Colon transversum
Colon desendens
Colon sigmoid
Rectum
anus
46
6 Jelakan anatomi Rektum dan Mahasiswa mampu
Anus menunjukkan dan
menyebutkan:
rectal mucosa
colums of mongagni
musculus levator ani
dentate
musculus spinter ani
internal
musculus spinter ani
eksternal
7 Jelaskan tentang fungsi Kelenjar saliva berfungsi
kelenjar saliva mensekresi mukus ke dalam
mulut untuk membasahi &
melumas partikel makanan
sebelum di telan
48
MODUL MINGGU VI
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI SISTEM SYARAF
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistem syaraf memberikan kesempatan
pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi sistem syaraf, Materi ini
berguna agar mahasiswa dapat mahasiswa dapat mengenal bagaimana sistem
syaraf bekerja dalam tubuh manusia sehingga dapat mengetahui kondisi normal dan
tidak normal terutama dalam kasus kebidanan sehingga dapat memberikan
intervensi yang tepat.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
49
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SYARAF
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu
1. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi sistem saraf pusat : cerebrum,
cerebellum, pons, medulla oblongata
2. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi sistem saraf tepi : sistem saraf simpatis,
sistem saraf parasimpatis, reflek-reflek sederhana dan komplek
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Sistem syaraf manusia merupakan jalinan jaringan syaraf yang saling
berhubungan, sangat khusus, dan kompleks. Sistem syaraf ini mengoordinasikan,
mengatur, dan mengendalikan interaksi antara seorang individu dengan lingkungan
sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur aktivitas sebagin besar
sistem tubuh lainnya. Tubuh mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang
harmonis karena pengaturan hubungan syaraf diantara berbagai sistem.
2. Sistem syaraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan
rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem
syaraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. Sistem syaraf terdiri dari
jutaan sel syaraf (neuron). Fungsi sel syaraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang
berupa rangsang atau tanggapan. Ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem
syaraf untuk menanggapi rangsangan, yaitu: 1) Reseptor, adalah alat penerima
rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah
organ indra. 2) Penghantar impuls, dilakukan oleh syaraf itu sendiri. Syaraf
tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung
terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel syaraf disebut neuron. 3)
Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan
50
o l e h penghantar impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah
otot dan kelenjar.
3. Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel syaraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu
sel syaraf sensori, sel syaraf motor, dan sel syaraf intermediet (asosiasi). Sel
syaraf sensori berfungsi menghantar impuls dari reseptor ke sistem syaraf pusat,
yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari
syaraf sensori berhubungan dengan syaraf asosiasi (intermediet). Sel syaraf motor
berfungsi mengirim impuls dari sistem syaraf pusat ke otot atau kelenjar yang
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel syaraf motor
berada di sistem syaraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson
syaraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang. Sel syaraf intermediet
disebut juga sel syaraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem syaraf pusat
dan berfungsi menghubungkan sel syaraf motor dengan sel syaraf sensori atau
berhubungan dengan sel syaraf lainnya yang ada di dalam sistem syaraf pusat. Sel
syaraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel syaraf asosiasi
lainnya. Kelompok kelompok serabut syaraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu
selubung dan membentuk urat syaraf. Sedangkan badan sel syaraf berkumpul
membentuk ganglion atau simpul syaraf.
4. Sistem syaraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang
kranium dan kanal vertebral. Dan Sistem syaraf perifer (sistem syaraf tepi) meliputi
seluruh jaringan syaraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari syaraf cranial dan
syaraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan
efektor. Sistem syaraf tepi terdiri dari jaringan syaraf yang berada di bagian luar
otak dan medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup syaraf kranial yang berasal dari
otak; syaraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor
sensorik yang berhubungan.
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN (JOB SHEET)
FORMAT PENILAIAN SISTEM SYARAF
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
51
PERALATAN/PERLENGKAPAN DAN BAHAN
PROSEDUR KERJA
Penilaian
0 = Salah
1 = Kurang Lengkap
2 = Lengkap
D. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari anatomi fisiologi sitem syaraf dan yang
kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari sitem syaraf kaitannya dengan
kehamilan dan persalinan.
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
54
MODUL MINGGU VII
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistem integumen memberikan kesempatan
pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi sistem integumen, Materi ini
berguna agar mahasiswa dapat mahasiswa dapat mengenal bagaimana sistem
integumen bekerja dalam tubuh manusia sehingga dapat mengetahui kondisi normal
dan tidak normal terutama dalam kasus kebidanan sehingga dapat memberikan
intervensi yang tepat.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
55
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi struktur integumen
2. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi asesoris sistem integument
3. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi Kelenjar sistem integument
4. Menjelaskan Perubahan Sistem integument
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh yaitu kulit, yang melindungi
struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, penyimpanan lemak dan
menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan
homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan
keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh
terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk
memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ
sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin,
sentuhan, tekanan dan nyeri.
2. Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan sub kutan/hypodermis
3. Fungsi kulit adalah sebagai pelindung atau proteksi, penerima rangsang,pengatur
panas atau termoregulasi,pengeluaran (ekskresi), penyimpanan, penyerapan terbatas,
penunjang penampilan
4. Jaringan penunjang terdiri dari rambut dan kuku
5. Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi
epitel epidermis. Fungsi rambut adalah melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti
56
alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung
(vibrissae) untuk menyaring udara, pengatur suhu, pendorong penguapan keringat dan
indera peraba yang sensitive
6. Kuku tersusun atas protein yang mengeras disebut keratin. Fungsinya sebagai
pelindung ujung jari tangan dan jari kaki
7. Pada kehamilan terjadi perubahan sistem integument seperti cloasma gravidarum pada
ibu hamil, pemisahan jaringan ikat dibawah kulit biasanya terjadi di paha, perut dan
payudara. Perubahan yang terjadi lainnya adalah peningkatan keringat.
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN (JOB SHEET)
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Penilaian
0 = Salah
1 = Kurang Lengkap
2 = Lengkap
57
2 Anatomi Lapisan Mahasiswa mampu menjelaskan dan
Dermis menunjukkan:
a
Lapisan papiler: terdapat di bagian
atas dermis, mengandung papila
dermis, terdapat pembuluh darah
kapiler dan korpus meissner (reseptor
raba), dengan anyaman kapiler yang
berfungsi untuk maintenance
(pemeliharaan )
b Lapisan retikuler: terdapat di bagian
bawah dermis, mengandung folikel
rambut, kelenjar sebacea (lemak),
kelenjar keringan dan korpus paccini
(reseptor tekanan ), dengan anastomose
arteriovenosus, yang berfungsi untuk
Strength, extensibility, elasticity.
3 Jelaskan Anatomi Mahasiswa mampu menunjukkan dan
Lapisan menyebutkan :
Hipodermal 1 Folikel lembut
2 Jaringan lemak
3 Kelenjar keringat dan jaringan
penghubung
D. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari anatomi fisiologi sitem integumen dan
yang kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari sitem integume kaitannya
dengan kehamilan dan persalinan.
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
59
MODUL MINGGU VIII
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistem perkemihan memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi sistem
perkemihan, Materi ini berguna agar mahasiswa dapat mahasiswa dapat mengenal
bagaimana sistem perkemihan bekerja dalam tubuh manusia akan sangat berguna
dalam mempelajari mekanisme proses pembentukan urin yang berkaitan dengan
mekanisme terjadinya protein urin pada ibu hamil dan keluhan sering kencing pada
trimester 1 dan trimester 3 sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
60
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi perkemihan
2. Menjelaskan dan menunjukan vaskularisasi ginjal
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary Sistem adalah suatu
sistem kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan
keseimbangan internal atau homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang
produk- produk yang tidak dibutuhkan oleh tubuh dan banyak fungsi lainnya
yang akan dijelaskan kemudian Setelah Anda memahami tentang pengertian sistem
perkemihan, selanjutnya mari kita pelajari susunan sistem perkemihan untuk
memperjelas kedudukan anatominya serta mempelajari fungsinya.
2. Sistem perkemihan melibatkan organ ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra, beserta
komponen-komponen pendukungnya yaitu sistem peredaran darah dan sistem
persarafan
3. Sistem perkemihan (urinary tract) adalah sistem saluran dalam tubuh manusia,
meliputi ginjal dan saluran keluarnya yang berfungsi untuk membersihkan tubuh dari
zat-zat yang tidak diperlukan. Zat yang diolah oleh sistem ini selalu berupa sesuatu
yang larut dalam air. Sistem ini terdiri dari sepasang ginjal (ren,kidney) dengan
saluran keluar urine berupa ureter dari setiap ginjal. Ureter itu bermuara pada
sebuah kandung kemih (urinary bladder, vesica urinaria) di perut bagian bawah, di
belakang tulang kemaluan (pubic bone). Urine selanjutnya dialihkan keluar melalui
sebuah urethra. Urin yang keluar dari kandungan kemih mempunyai komposisi
utama yang sama dengan cairan yang keluar dari duktus koligentes; tidak ada
61
perubahan yang berarti pada komposisi urin sejak mengalir melalui kaliks renalis
dan ureter sampai kandung kemih. Urin mengalir dari duktus koligentes masuk ke
kaliks renalis, meregangkan kaliks renalis dan meningkatkan aktivitas
pacemakernya, yang kemudian mencetuskan kontraksi peristaltik yang
menyebar ke pelvis renalis dan kemudian turun sepanjang ureter sehingga mendorong
urin dari pelvis renalis ke arah kandung kemih. Tahap pembentukan urin meliputi tiga
bagian pokok, yaitu proses filtrasi, proses reabsorbsi, dan augmentasi.
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Penilaian
0 = Salah
1 = Kurang Lengkap
2 = Lengkap
SKOR
No Item Penilaian Keterangan
1 Jelaskan Anatomi dan Mahasiswa mampu menyebutkan dan
fisiologi sistem perkemihan menunjukkan:
• dua ginjal (ren), berfungsi
menghasilkan urin,
• dua ureter berfungsi membawa
urin dari ginjal ke vesika urinaria
(kandung kemih),
• satu vesika urinaria (VU)
62
berfungsi tempat urin dikumpulkan,
dan
• satu urethra berfungsi urin
dikeluarkan dari vesika
Terletak di rongga peritoneal, sebelah
kanan dan kiri kolumna vertebralis di
kelilingi lemak dan jaringan ikat. Batas
atas ginjal kiri setinggi iga ke-11 dan
ginjal kanan setinggi iga ke-12 dan
batas bawah ginjal kiri setinggi
2 Jelaskan Anatomi Ginjal vertebrae lumbalis ke-3
Mengatur volume air (cairan) dalam
tubuh.
Mengatur keseimbangan osmotik
dan mempertahankan
keseimbangan ion yang optimal
dalam plasma (keseimbangan
elektrolit).
Mengatur keseimbangan asam basa
cairan tubuh
Eksresi sisa hasil metabolisme
(ureum, asam urat, kreatinin) zat-zat
toksik, obat-obatan, hasil
metabolisme hemoglobin dan bahan
kimia asing (pestisida).
3 Jelaskan Fisiologi Ginjal Fungsi hormonal dan metabolisme
Hilus renalis, tingkat kecekungan
tepi medial ginjal sbg tempat
struktur2 pembuluh darah, sistem
limfatik, saraf, ureter menuju &
meninggalkan ginjal.
Sinus renalis, rongga berisi lemak
yg membuka pd hilus, sbg jln
masuk & keluar ureter, vena, dan
arteri renalis, saraf & limfatik.
Pelvis renalis, perluasan ujung
proksimal urete
Parenkim renalis, jaringan ginjal yg
menyelubungi struktur ginjal.
Terbagi atas medula & korteks.
Jelaskan struktur internal ginjal Lobus renalis, tiap lobus terdiri atas
4 1 piramida.
5 Jelaskan struktur mikroskopis Satuan fungsional ginjal disebut
ginjal nefron
Jumlah nefron 1,3 juta tiap ginjal,
Tiap nefron memiliki 1 komponen
vaskuler (kapilar) dan 1 komponen
tubular.
Nefron terdiri dari :
63
a. Glomerulus, t4 pertama filtrasi
b. Tubulus panjang, terdiri dari:
tubulus proksimalis,
loop of henle,
tubulus distalis,
tubulus koligentes
Arteri renalis, percabangan aorta
abdomen yg mensuplai masing2
ginjal dan masuk ke hilus mll
cabang anterior & posterior.
Keduanya menyebar sampai ke
medula ginjal terletak antara
piramid disebut arteri interlobaris.
Dari arteri interlobaris, pada bagian
medula ada arteri yang melewati
basis piramid disebut arteri arquata
Arteri arquata bercabang menjadi
arteri interlobularis yang berjalan
tegak ke dalam korteks.
Arteriol aferen berasal dari arteri
interlobularis. 1 arteriol aferen
membentuk 50 kapiler yg
membentuk Glomerulus.
Arteriol eferen meninggalkan setiap
glomerulus dan membentuk
jaringan kapiler peritubular yang
mengelilingi tubulus proksimal &
distal u/ memberi nutrien serta
mengeluarkan zat2 yg direabsorbsi
Kapiler peritubular mengalir ke
dalam vena korteks yg kemudian
menyatu membentuk vena
interlobularis.
Vena arquata menerima darah dari
vena interlobaris yang bergabung
dan bermuara ke dalam vena
renalis.
Jelaskan vaskularisasi dalam Vena renalis meninggalkan ginjal
6 ginjal untuk bersatu dg vena kava inferior.
7 Jelaskan fungsi tubulus dalam Tubulus proksimal (Tubulus ginjal
nefron yang langsung berhubungan dengan
kapsula bowman, Panjang 15 mm,
diameter 55µm, Berkelok-kelok dari
kortek ke medula dan kembali ke
kortek
Ansa Henle (Bentuk : lurus dan
tebal, diteruskan ke segmen tipis
dilanjutkan ke segmen tebal
panjangnya 12 mm. total panjang
ansa henle 2-14 mm)
Tubulus distal (Bagian ginjal yang
berbelok-belok dan letaknya jauh
64
dari kapsula bowman, panjangnya 5
mm,Tubulus distal dari masing-
masing nefron bermuara pada
duktus koligentes)
Tubulus/duktus koligentes (Masing-
masing duktus koligentes berjalan
melalui kortek dan medula ginjal ke
duktus bellini ke kalik minor ke
kalik mayor ke pelvis renalis pada
apeks piramid ke ureter)
Organ berbentuk tabung kecil untuk
mengalirkan urine dari ginjal ke
dalam vesika urinaria
Tiap ureter panjangnya ± 25-30 cm,
diameter 4-6 mm
Terdiri atas 3 lapisan jaringan.
Lapisan fibrosa (luar), muskularis
longitudinal dan otot polos sirkuler
Jelaskan anatomi dan fisiologi (bagian tengah), epitelium mukosa
8 ureter (bag dalam).
Kontainer penyimpan/Menampung
urine sementara dan mendorong
urine keluar dari tubuh
pd laki2 terletak tepat di belakang
simphisis pubis dan di depan rektal.
Jelaskan anatomi dan fisiologi Pada perempuan, terletak agak di
9 vesika urinaria bawah uterus di depan vagina
Pada pria, uretra membawa cairan
semen dan urine. Panjang sekitar 20
cm, melalui kelenjar prostat dan
penis
Pada wanita, ukuran pendek (3,75
cm), membuka keluar tubuh mll
orifisium uretra eksterna yg terletak
antara klitoris dan mulut vagina.
Jelaskan anatomi dan fisiologi Fungsi :menyalurkan air kemih
10 uretra keluar
Total nilai 20
D. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari anatomi fisiologi sitem perkemihan dan
yang kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari sitem perkemihan
kaitannya dengan kehamilan dan persalinan dan nifas.
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
65
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
66
MODUL MINGGU IX
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI SISTEM SISTEM REPRODUKSI
PRIA DAN WANITA
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi
sistem reproduksi pria dan wanita. Materi ini berguna agar mahasiswa dapat
mahasiswa dapat mengenal reproduksi bekerja dalam tubuh manusia akan sangat
berguna dalam mempelajari proses kehamilan dan perubahan pada organ reproduksi
saat remaja sampai masa reproduksi.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
67
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi ssitem reproduksi wanita
2. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi ssitem reproduksi pria
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Organ reproduksi wanita terdiri dari organ genetalia interna (dalam) yang
terletak didalam rongga panggul dan organ genetalia eksterna (luar). Organ
genetalia eksterna ini terdiri atas vulva yang terdiri atas mons pubis/mons veneris,
labia mayora (bibir-bibir besar), labia minora (bibir-bibir kecil), klitoris/kelentit,
vestibulum/serambi, himen (selaput dara) dan perineum. Organ genetalia dalam terdiri
atas vagina/liang sanggama, uterus, tuba uterina dan ovarium.
2. Selain organ reproduksi, wanita juga mempunayi organ pendukung reproduksi yaitu
payudara. Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di
atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi.
Suplai darah ke payudara berasal dari arteri mammaria internal, yang merupakan
cabang arteri subklavia. Konstribusi tambahan berasal dari cabang arteri aksilari
toraks. Darah dialirkan dari payudara melalui vena dalam dan vena supervisial yang
menuju vena kava superior. Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae,
kulit, puting, dan aerola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Limfe dari
payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar.
3. Organ reproduksi dapat mengalami kelainan atau gangguan yang sangat
mempengaruhi kehidupan wanita dan dapat menyebabkan tingginya morbiditas dan
mortalitas. Macam gangguan pada organ reproduksi wanita antara lain gangguan
menstruasi, endometriosis, kanker, kelainan bentuk dan ukuran, infeksi dan
sebagainya.
4. Organ genetalia eksterna ini terdiri atas vulva yang terdiri atas mons pubis/mons
veneris, labia mayora (bibir-bibir besar), labia minora (bibir-bibir
kecil), klitoris/kelentit, vestibulum/serambi, himen (selaput dara) dan perineum.
68
Organ genetalia dalam terdiri atas vagina/liang sanggama, uterus, tuba uterina dan
ovarium
5. wanita juga mempunayi organ pendukung reproduksi yaitu payudara. Payudara
(mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Suplai darah ke
payudara berasal dari arteri mammaria internal, yang merupakan cabang arteri
subklavia. Konstribusi tambahan berasal dari cabang arteri aksilari toraks. Darah
dialirkan dari payudara melalui vena dalam dan vena supervisial yang menuju vena
kava superior. Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan
aerola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Limfe dari payudara mengalir melalui
nodus limfe aksilar
6. Organ reproduksi dapat mengalami kelainan atau gangguan yang sangat
mempengaruhi kehidupan wanita dan dapat menyebabkan tingginya morbiditas dan
mortalitas. Macam gangguan pada organ reproduksi wanita antara lain gangguan
menstruasi, endometriosis, kanker, kelainan bentuk dan ukuran, infeksi dan
sebagainya.
7. Organ reproduksi pria terdiri atas organ genetalia dalam (interna) dan organ
genetalialuar (eksterna). Organ genetalia eksterna ini terdiri atas penis dan skrotum
(kantung zakar). Penis yaitu alat kelamin luar yang berfungsi sebagai alat
persetubuhan serta alat senggama dan juga sebagai saluran untuk pembuangan
sperma dan air seni. Penis terdiri dari akar (menempel pada dinding perut), badan
(merupakan bagian tengah dari penis) dan glans penis (ujung penis yang berbentuk
seperti kerucut). Skrotum adalah kantung kulit yang menggantung di bawah
penis, tersusun dari kulit, fasia, dan otot polos yang membungkus dan menopang testis
diluar tubuh, pada suhu optimum berfungsi untuk produksi spermatozoa.
8. Organ genetalia interna pria terdiri atas testis, saluran reproduksi dan kelenjar
kelamin. Testis atau b u a h zakar merupakan organ dengan fungsi ganda, selain
sebagai penghasil spermatozoa juga merupakan organ hormon endokrin. Hormon
yang dihasilkan testis adalah hormon testosteron, yaitu hormon kelamin jantan yang
utama. Disebut demikian, karena hormon inilah yang bertanggung jawab
memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria. Ciri-ciri kelamin sekunder,
tersebut antara lain adanya janggut, suara membesar, dan bentuk badan yang akan
69
tampak pada saat seorang pria yang mencapai masa pubertas (masa kematangan
seksual).
9. Saluran reproduksi pada pria terdiri atas duktus epididimis, duktus deferens (saluran
sperma), vesikula seminalis (kantung sperma), dan duktus ejakulatorius
(saluran pemancaran). Kelenjar-kelenjar yang melengkapi saluran kelamin itu
terdiri atas vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar boulbouretral yang
lebih dikenal sebagai kelenjar cowper. Kelenjar ini sebagai penghasil semen yang
terbesar, yaitu sekitar 60% dari volume total semen. Cairan yang dihasilkan kelenjar
ini berwarna jernih, kental karena mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa.
Gangguan pada sistem reproduksi pria dapat berupa gangguan pada testis,
epididimis, skrotum, dan lain-lain. Beberapa gangguan atau kelainan organ
reproduksi pria di antaranyakanker testis, epididimistis, ambiguous genitalia
(alat kelamin ganda), mikropenis, sterilitas/infertilitas, hipospadia, undesensus
testikularis dan lain sebagainya
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN (JOB SHEET)
FORMAT PENILAIAN ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI WANITA
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Penilaian
0 = Salah
1 = Kurang Lengkap
2 = Lengkap
70
1 Sebutkan dan tunjukkan anatomi Mahasiswa mampu menyebutkan dan 5
genetalia eksterna wanita? menunjukkan anatomi genetalia eksterna
wanita yang terdiri dari:
a. VULVA
Mons Pubis/Mons veneris
Labiya Mayora
Labia Minora
Klitoris
Vestibulum
Himen
b. PERINEUM
2 Sebutkan dan tunjukkan anatomi Mahasiswa mampu menyebutkan dan 5
genetalia interna wanita menunjukan antatomi genetalia internal
wanita yang terdiri dari:
• Vagina
• Cervik uteri
• Uterus
• Tuba uterina
• Ovarium
3 Sebutkan dan tunjukkan anatomi Mahasiswa mampu menyebutkan dan 3
Panggul menunjukkan anatomi tulang panggul yang
terdiri dari:
• Os sacrum
• Os coxae (2) yang
terdiri dari os illium, os ichium
dan os pubis
• Os coccygis
71
6 Jelaskan anatomi Os Coxae Mahasiswa mampu menjelaskan dan 5
menunjukkan dengan tepat :
• Terdapat linea innominata
• Ada 2 os coxae di sebelah kanan dan
kiri sakrum
• Terbentuk dari tulang-tulang:
• Os Ilium
• Os Ischium
• Os pubis
• Ketiga tulang bertemu pada cekungan
berbentuk mangkok: acetabulum
10 Jelaskan apa yang dimaksud Fase • Fase sekresi dipengaruhi oleh hormon 3
Sekresi progesteron.
• Progesteron menyebabkan keadaan
endometrium menebal dengan
kelenjar berubah menjadi panjang dan
berliku, membesar, melebar, berkelok-
kelok dan banyak mengeluarkan
getah.
• Berlangsung dari hari ke-14 sampai
hari ke-28.
• Bila tidak terjadi kehamilan maka
endometrium akan mengalami
deskuamasi dan dilepaskan dengan
perdarahan
72
11 Jelaskan apa yang dimaksud Fase Fase peluruhan dimana ovum tidak dibuahi 2
Premenstruasi oleh sperma.
Berlangsung kurang lebih 2-3 hari sebelum
menstruasi.
Corpus luteum menjadi corpus albicans
dan menyebabkan menurunnya hormon
estrogen dan progesteron sehingga lapisan
endometrium mengkerut karena
perubahan-perubahan pada vascular
12 Jelaskan siklus menstruasi • Hipotamus akan mengeluarkan 12
GnRH(Gonadotropin Realizing Hormon)
yang memerintahkan hipofisis anterior
untuk memproduksi FSH (follicel
Stimulating Hormon). FSH naik dengan
organ sasaran ovarium , yang berfungsi
mematangkan follicel primodial menjadi
Follicel de graff.
• Didalam Follicel de graff terdapat liquor
folliculi yang mengandung estrogen
• Estrogen ini akan menyebabkan
endometrium mengalami fase proliferasi.
• Setelah Follicel de graff matur makan FSH
akan menurun, dan hipofise anterior akan
mengeluarkan LH (Luteizing hormon).
• LH akan naik yang menyebabkan Follicel de
graff pecah dan terjadi ovulasi.
• Setelah ini LH akan menurun.
• Sisa follicel de graf yang pecah akan
menjadi corpus luteum yang memproduksi
hormon progesteron.
• Progesteron akan menyebabkan fase
sekresi.
• Jika tidak terjadi pembuahan corpus
luteum akan menjadi corpus albican
• Jika terjadi pembuahan corpus luteum
akan menjadi corpus luteum
gravidarumdan dipertahankan sampai
terbentuknya plasenta.
• Ketika tidak dibuahi makan estrogen dan
progesteron akan menurun dan terjadilah
menstruasi.
13 Tunjukkan Anatomi Payudara Mahasiswa mampu menyebutkan dan 4
menunjukkan dengan benar:
• Papila mamae
• Areola
• Ductus lactiferus
• Sinus lactiferus
• Lobus/kelenjar air susu
• Jaringan lunak
73
14 Jelaskan Fisiologi Payudara a. Perubahan pada masa pubertas 5
Estrogen dan progesterone
menyebabkan perkembangan duktus dan
sinus
b. Perubahan sesuai daur hidup
Beberapa hari sebelum haid payudara
akan mengalami pembesaran maksimal
dan mengalami nyeri
c. Perubahan masa hamil dan menyusui
Saat Hamil :Pembesaran akibat
proliferasi dari epitel duktus
lobus dan duktus, alveolus
shg tumbuh duktus baru
Saat Menyusui : Sekresi hormone
prolactin memicu laktasi,
alveolus menghasilkan
ASI disaluran ke sinus
dikeluarkan melalui duktus
ke putting susu
TOTAl NILAI 50 50
NILAI TOTAL NILAI
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Penilaian
0 = Salah
1 = Kurang Lengkap
2 = Lengkap
74
NO ITEM PENILAIAN JAWABAN Bobot
1 Sebutkan anatomi organ Mahasiswa mampu menunjukkan dan 5
genetalia pria menyebutkan :
Testis
Tubulus seminiferus
Epididymis
Vas deferens
Vesika seminalis
Kelenjar prostat
Kelenjar cowper
Uretra
Penis
75
mengandung 46 kromosom yang identik
dengan sel induk
2. Salah satu sel anak (spermatogonia)
tetap berada di tepi luar tubulus (tidak
berdiferensiasi) untuk mempertahankan
sel geminativum, sementara sel anak
(spermatogonia) yang lain bergerak
kerarah lumen mengalami tahapan
membentuk sperma dan akan
dikeluarkan dari lumen
3. 1 spermatogonia akan membelah secara
mitosis 2 kali dan menghasilkan 4
Spermatid Primer (mengandung 46
kromosom ganda)
4. Terjadi pembelahan secara Meosis I,
dimana Setiap spermotosit primer (46
kromosom ganda) membentuk 2
spermatosit sekunder (masing-masing
23 kromosom ganda)
5. Kemudian terjadi pembelahan secara
Meosis II dimana Spermatosit sekunder
membelah menjadi spermatid (masing-
masing 23 kromosom tunggal
6. Setiap spermatid mengalami modifikasi
menjadi sebuah spermatozoa
Jumlah score 25
D. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari anatomi fisiologi reproduksi pria dan
wanita dan yang kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari sitem
reproduksi wanita kaitannya dengan kehamilan dan persalinan dan nifas.
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
76
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
77
MODUL MINGGU X
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI SISTEM PANCA INDERA
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistem panca indrera memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi sistem panca
indrera. Materi ini berguna agar mahasiswa dapat mahasiswa dapat mengenal
bagaimana sistem panca indrera bekerja dalam tubuh manusia.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
78
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi perkemihan
2. Menjelaskan dan menunjukan vaskularisasi ginjal
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Mata merupakan organ yang disusun dari bercak sensitif cahaya primitif. Dalam
selubung perlindungannya mata mempunyai lapisan reseptor, sistem lensa
pemfokusan cahaya atas reseptor, dan merupakan suatu sistem saraf. Secara struktural
bola mata seperti sebuah kamera, tetapi mekanisme persarafan yang ada tidak dapat
dibandingkan dengan apapun. Susunan saraf pusat dihubungkan melalui suatu berkas
serat saraf yang disebut saraf optik (nervosa optikus). Mata mempunyai reseptor
khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata
bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak
mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. Mata adalah organ
yang mendeteksi cahaya yang paling sederhana, tidak hanya mengetahui apakah
lingkungan sekitarnya terang atau gelap.
2. Telinga adalah suatu organ kompleks dengan komponen-komponen fungsional
penting, aparatus pendengaran dan mekanisme keseimbangannya, terletak di dalam
tulang temporalis tengkorak. Sebagian besar telinga tidak dapat diperiksa secara
langsung dan hanya dapat diperiksa dengan tes-tes khusus. Telinga terdiri dari telinga
luar, telinga tengah, dan telinga dalam
3. Rasa penciuman dirangsang oleh gas yang terhirup ataupun oleh unsur-unsur halus.
Jika kita bernafas lewat hidung dan kita mencium bau suatu udara, udara yang kita
hisap melewati bagian atas dari rongga hidung melalui konka nasalis. Di dalam
konka nasalis terdapat tiga pasang karang hidung yaitu konka nasalis superior,
konka nasalis media, dan konka nasalis inferior. Sub bahasan terkait hidung ini
meliputi bahasan tentang bagian-bagian hidung, mekanisme penciuman, struktur indra
pembau, dan kelainan indra penciuman
4. Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indra
pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Melalui penggunaan lidah,
79
5. kita dapat membedakan bermacam-macam rasa. Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara. Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu
dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk
dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada
parit-parit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan
di permukaan papila berbentuk benang.
6. Indra peraba (kulit), indra ini berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan seperti
panas, dingin, dan lain sebagainya.
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN (JOB SHEET)
FORMAT PENILAIAN SISTEM PANCA INDERA
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
Penilaian
0 = Salah
1 = Kurang Lengkap
2 = Lengkap
80
Limbus
Sclera
Lateral canthus
Medial canthus
Palpebra
Karunkula lakrimali
81
6 Jelaskan antomi telinga tengah Mahasiswa mampu menunjukkan dan
menyebutkaN:
membrane thympani
malleus
incus
stapes
antrum mastoideus
tuba eusthacius
82
menyebutkan bagian lidah dan rasa yag
dikenalinya
Manis di ujung lidah
Asin pada tepi lidah bagian depan
Asam pada tepi lidah bagian
belakang
Pahit pada pangkal lidah
12 Sebutkan anatomi struktur hidung bagian dalam Mahasiswa mampu menunjukkan dan
menyebutkan:
Sinus frontalis
Os nasalis
Cartilage
Nasal cavity
Bulbus olfactory
Sinus sphenoidal
Nasopharink
Tonsil pharyngeal
13 Jelaskan fisiologi dari hidung Rongga hidung berfungsi
mengalirkan udara dari luar ke
tenggorokan menuju paru-paru. Terdapat
reseptor syaraf pembau
Mucous membrane berfungsi
menghangatkan udara dan melembabkan.
Mengahsilkan mucus/ingus yang berfungsi
menangkap debu, bakteri dll yang merusak
paru-paru.
14 Jelaskan bagian bagian Anatomi kulit Mahasiswa mampu menunjukkan dan
menyebutkan:
Epidermis
Dermis
Hypodermis
Kelenjar sebaceae
Kelenjar keringat (sweat glandS)
15 Jelaskan macam macam reseptor pada kulit Mampu menunjukkan dan menyebutkan :
Ujung syaraf bebas : Reseptor nyeri
Corpus paccini: reseptor tekan
Corpus meissner : reseptor raba
Corpus ruffini : reseptor tekan
Ujung syaraf bebas : reseptor suhu
Discus merkel : reseptor raba
83
JUMLAH
NILAI
D. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari anatomi fisiologi sitem panca indera dan
yang kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari sitem panca indera
kaitannya dengan daur kehidupan manusia
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
84
MODUL MINGGU XI
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI SISTEM KELENJAR ENDOKRIN
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistem kelenjar endokrin memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi sistem kelenjar
endokrin, Materi ini berguna agar mahasiswa dapat mahasiswa dapat mengenal
bagaimana kelenjar endokrin bekerja dalam tubuh manusia akan sangat berguna
dalam mempelajari sistem endokrin mempengaruhi proses kehamilan, persalinan
dan pertumbuhan.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
85
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi kelenjar endokrin
2. Menjelaskan Hormon yang berhubungan dengan sistem reproduksi
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh
kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ
tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah
manusia tanpa harus melalui saluran (duktus). Sistem endokrin terbagi menjadi
beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu kesatuan disebut dengan sistem
endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari beberapa kelenjar endokrin.
Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang menghasilkan satu macam hormon/tunggal,
danada juga yang menghasilkan beberapa hormon/ganda. Kelenjar terdiri dari
dua tipe yaitu endokrin dan eksokrina.
2. Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar
endokrin terdapat pada pulau Langerhans, kelenjar gonad (ovarium dan testis),
kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid. Sedangkan kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh seperti kulit dan
organ internal (lapisan traktus intestinal-sel APUD).
3. Beberapa fungsi dari kelenjar endokrin, adalah mengontrol dan merangsang aktifitas
kelenjar tubuh, merangsang pertumbuhan jaringan, menghasilkan hormon-hormon
yang dibutuhkan oleh organ-organ tertentu, mengatur oksidasi, metabolisme, dan
meningkatkan penyerapan (absorpsi) glukosa pada usus halus, mempengaruhi
metabolisme lemak, hidrat arang, protein, vitamin, dan mineral. Sedangkan fungsi
dari hormon adalah mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti
proses metabolisme, proses oksidatif, perkembangan seksual, dan lain-lain
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN (JOB SHEET)
FORMAT PENILAIAN SISTEM KELENJAR ENDOKRIN
PETUNJUK KERJA
86
1. Baca dan pelajari terlebih dahulu pelaksanaan prosedur
2. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3. Bekerja secara hati – hati dan teliti
4. Tanyakan pada dosen pembimbing bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Penilaian
Nilai 0 : jika tidak bias menyebutkan sama sekali
Nilai 1 : jika menyebutkan dan tidak sempurna
Nilai 2 : jika mampu menyebutkan dengan sempurna
87
2. Okxitosin
88
kelenjar tymus
- Laring
- Kelenjar tiroid
- Trakea
- Thymus
- Paru-paru
- Jantung
13 Jelaskan zat yang disekresi pancreas dan Sel alfa: menhasilkan glukagon yang
fisiologinya berfungsi meningkatkan kadar glukosa
dalam darah dengan cara memobilisasi
glukosa, asam lemak dan asam amino dari
tempat cadangannya ke dalam darah
Sel beta: mensekresi insulin yang berfungsi
menurunkan kadarg gula dalam darah
dengan cara meningkatkan simpanan
glukosa hati
Sel gama: mensekresi somatotastin yang
berpengaruh menekan GH, pengosongan
lambung, sekresi asam lambung dan
kontraksi bleder
Total Score = 30
Nilai = total score/30 x 10
89
D. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari anatomi fisiologi kelenjar endokrin dan
yang kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari sitem kelenjar endokrin
kaitannya dengan kehamilan dan persalinan dan nifas.
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
90
MODUL MINGGU XII
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI SISTEM LIMFATIK
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi sistem limfatik memberikan kesempatan
pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi sistem limfatik, Materi ini
berguna agar mahasiswa dapat mahasiswa dapat mengenal bagaimana sistem
limfatik bekerja dalam tubuh manusia akan sangat berguna saat melakukan
pemeriksaan fisik pada bayi dan balita dengan tanda benjolan pada nodus limfatik.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
91
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI SISTEM LIMFATIK
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan Fungsi sitem limfatik / imun
2. Menjelaskan dan menunjukan anatomi fisiologi sistem limfatik
3. Menjelaskan komponen system limfatik
4. Menjelaskan organ penghasil kekebalan tubuh
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Sistem limfatik (lymphatic system) atau sistem getah bening membawa cairan dan
protein yang hilang kembali ke darah .Cairan memasuki sistem ini dengan cara
berdifusi ke dalam kapiler limfa kecil yang terjalin di antara kapiler-kapiler
sistem kardiovaskuler. Apabila suda berada dalam sistem limfatik, cairan itu
disebut limfa (lymph) atau getah bening, komposisinya kira-kira sama dengan
komposisi cairan interstisial. Sistem limfatik mengalirkan isinya ke dalam sistem
sirkulasi di dekat persambungan vena cava dengan atrium kanan. Pembuluh limfa,
seperti vena , mempunyai katup yang mencegah aliran balik cairan menuju kapiler.
Kontraksi ritmik (berirama) dinding pembuluh tersebut membantu mengalirkan cairan
ke dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluh limfa juga sangat bergantung pada
pergerakan otot rangka untuk memeras cairan ke arah jantung.
2. Di sepanjang pembuluh limfa terdapat organ yang disebut nodus (simpul) limfa
(lymph node) atau nodus getah bening yang menyaring limfa. Di dalam nodus limfa
terdapat jaringan ikat yang berbentuk seperti sarang lebah denagn ruang-ruang yang
penuh dengan sel darah putih. Sel-sel darah putih tersebut berfungsi untuk menyerang
virus dan bakteri. Organ-organ limfa diantanya kelenjar getah bening (limfonodus),
tonsil, tymus, limpa ( spleen atau lien) , limfonodulus. System limfe terdiri dari
pembuluh limfe, nodus limfatik, organ limfatik, nodul limfatik, sel limfatik. Pembuluh
limfe merupakan muara kapiler limfe, menyerupai vena kecil yang terdiri atas 3 lapis
dan mempunyai katup pada lumen yang mencegah cairan limfe kembali ke jaringan.
Kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah limfe keluar dari pembuluh. Tonsil
merupakan kelompok sel limfatik dan matrix extra seluler yang dibungkus oleh capsul
jaringan pemyambung, tapi tidak lengkap
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN (JOB SHEET)
92
FORMAT PENILAIAN ANATOMI FISIOLOGI SISTEM LIMFATIK
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Penilaian
Nilai 0 : jika tidak bias menyebutkan sama sekali
Nilai 1 : jika menyebutkan dan tidak sempurna
Nilai 2 : jika mampu menyebutkan dengan sempurna
3 Jelaskan tentang kapiler Limfe - Terdiri atas selapis endotelium, tetapi membran
basalis lebih tipis dan diameter lebih besar
- Filamen yang berbentuk jangkar mengikat sel
endotelia ke struktur yang berdekatan
- Sel endotelial yang overlap berperan sebagai
katup
- Bila tekanan cairan intertitialis meningkat,
cairan masuk ke kapiler limfe dan sel endotelial
menutup
93
- Cairan yang sudah masuk, tidak bisa kembali
lagi kejaringan
3 Jelaskan tentang Trunkus Limfatikus - Terdiri atas : bagian kiri dan kanan
- Merupakan muara dari pembuluh limfe
- Terdiri atas :
o Trunkus yugularis : menerima limfe dari
kepala dan leher
o Trunkus subclavia : menerima limfe dari
exterminitas superior, glandula mama,
dinding thorax superficialis
o Trunkus Bronchomediastinalis: menerima
limfe dari struktur thorax bagian dalam
o Trunkus Intestinalis : menerima limfe dari
222struktur abdomen
o Trunkus Lumbalis : menerima limfe dari
extremitas inferior, dinding abdomino perlvic
dan organ perlvis
4 Jelaskan tentang Duktus Limfatikus Merupakan muara trunkus limfatikus
Mengembalikan limfe ke sirkulasi vena
Terdiri atas :
a. Duktus Limfatikus Destra
o lokasi : dekat clavicula
o bermuara ke pertemuan V. Subclavia
dextra dan V. Yugularis interna dextra
o menerima limfe dari truncus
lymphaticus leher dan kepala kanan, ext
superior kanan dan bagian kanan thorax
b. Ductus Thoracicus
o Panjang 37,5 – 45 cm
o Basis terletak pada bagian anterior vert.
lumbalis 2 yang dinamakan cysterna
chyli yang memerima limfe
dari :truncus lumbalis,usus halus
5 Jelaskan tentang Nodus Lymphaticus Terdisri dari cortex, medula, vasa eferen
Terdapat sepanjang jalur pembuluh limfe
berupa benda oval atau bulat yang kecil
Ditemukan berkelompok yang menerima limfe
dari bagian tubuh
Fungsi utama menyaring antigen dari limfe dan
94
menginisiasi respon imun
95
Meningkatkan respon imun
TOTAl NILAI 20
NILAI (TOTAL NILAI/20x 100 )
D. RINGKASAN
Kegiatan praktikum ini dimulai dari mempelajari anatomi fisiologi sistem limfatik dan
yang kemudian akan digunakan sebagai dasar dalam mempelajari sitem limfatik kaitannya
dengan kehamilan dan persalinan dan nifas.
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
96
MODUL MINGGU XIII
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI FISIOLOGI PROSES METABOLISME
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi proses metabolisme memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi proses
metabolisme, Materi ini berguna agar mahasiswa dapat mahasiswa dapat mengenal
bagaimana proses metabolism terjadi dalam tubuh manusia akan sangat berguna
saat mempelajari metabolism tubuh pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
97
KEGIATAN PRAKTIKUM
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI PROSES METABOLISME
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan Metabolisme karohidrat
2. Menjelaskan Metabolism protein
3. Menjelaskan Metabolism Lemak
B. POKOK – POKOK MATERI
1. metabolisme adalah seluruh perubahan kimiawi yang terjadi didalam tubuh.
Makanan masuk kedalam tubuh. Selanjutnya, dalam tubuh terjadi proses metabolisme
untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk kerja( kontraksi otot), juga
dihasilkan cadangan energy yang disimpan dalam tubih berupa ATP,PC, glikogen dan
lemak. Selain itu, proses metabolisme juga menghasilkan limbah berupa air, karbon
dioksida, urea dan asam laktat yang selanjutnya di buang melalui urine, keringat dan
pernafasan.
2. Metabolisme mengandung dua pengertian, yakni anabolisme (sintesa/proses
pembentukan) dan katabolisme. Anabolisme dan katabolisme berlangsung secara
serentak. Aktivitas Katabolisme meningkat pada saat orang bekerja karena diperlukan
sejumlah energi ,sedangkan aktivitas anabolisme meningkat pada saat istirahat untuk
mengadakan repasi dan penyimpanan cadangan energi. Contoh anabolisme misalnya
adalah pembentukan senyawa cadangan energi berupa glikogen dan lemak dan
katabolisme ( degrasi atau proses pemecahan misalnya adalah pemecahan glukosa
atau glikogen menjadi energy dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Posphat)
3. Karbohidrat tersusun atas untaian molekul glukosa. Karbohidrat merupakan
sumber utama energi dan panas tubuh. Glukosa dalam darah masuk dalam darah
masukl ewat vena porta hepatica kemudian masuk ke sel hati. Selanjutnya
glukosa diubah menjadi glikogen ( glikogenesis). Sebaliknya jiga tubuh kekurangan
glukosa,maka glikogen akan diubah lagi menjadi glukosa (glikogenelisi)
4. Didalam sel , pratein terdapat sebagai protein struktur maupun sebagai protein
metabolik. Protein struktural merupakan bagian integral dari struktur sel dan tidak
dapat diekstraksi tanpa menyebabkan disintegrasi sel tersebut. Protein metabolik ikut
serta dalam reaksi-reaksi biokimiawi dan mengalami perubahan bahkan mungkin
98
destruksi atau sintesa protein baru. Protein metabolik dapat diekstraksi tanpa merusak
integritas struktur sel itu sendiri
5. Pencernaan lemak rumit karena lemak idaklarut dalamair. Agar lemak dapat di
absorpsi, garam empedu mengubah lemak menjadi droplet keci,lipase (enzim
dalamgetah pancreas)membantu kerja garam empedu dan mengubah beberapa asam
lemak menjadi monoglisarida, digliserida, dan asam lemak asam bebas.
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN (JOB SHEET)
FORMAT PENILAIAN ANATOMI FISIOLOGI PROSES METABOLISME
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Penilaian
Nilai 0 : jika tidak bias menyebutkan sama sekali
Nilai 1 : jika menyebutkan dan tidak sempurna
Nilai 2 : jika mampu menyebutkan dengan sempurna
99
proses pembentukan glukose dari asam
amino atau asam lemak
• katabolisme : proses memecah zat gizi
menjadi lebih kecil agar bisa disimpan oleh
tubuh atau proses penguraian makanan
menjadi energi, yang terjadi pada proses
respirasi sel, Contoh Glikogenolisis : proses
pemecahan glikogen menjadi glucose dan
Glikolisis : proses pemecahan glukose
menjadi asam piruvat
3 Jelaskan metabolisme karbohidrat • karbohidrat terdiri dari 80% glukosa +
sisanya fruktosa dan galaktosa
• Fruktosa dan galaktosa setelah diserap
akan segera berubah menjadi glukosa
• Glukosa dalam darah masuk lewat vena
porta hepatica kemudian masuk ke sel hati.
• Glukosa diubah menjadi glukogen
(glikogenesis), Bila tubuh kekurangan
glukosa, maka glikogen akan dirubah
menjadi glukosa (glikogenolisis).proses ini
terjadi d hati
• Insulin berfungsi untuk mempermudah
dan mempercepat masuknya glukosa
kedalam sel dengan meingkatkan afinitas
molekul karier glukosa.
4 Jelaskan katabolisme protein • Protein diuraikan menjadi asam amino.
• Asam amino diubah menjadi asam
piruvat dan asetil KoA.
• Gugus amino yang dilepas dari asam
amino dibawa ke hati untuk diubah menjadi
amonia (NH3) dan dibuang lewat urin.
5 Jelaskan anabolisme lemak • Disebut juga lipogenesis, yang terjadi
di dalam sitoplasma yang memiliki enzim
kompleks
• Lemak dapat disintesis dari protein dan
karbohidrat.
• Lemak tersusun dari asam lemak dan
gliserol.
• Asam lemak terbentuk dari Asetil KoA.
• Sintesis lemak berlangsung di
retikulum endoplasma.
6 Jelaskan anabolisme protein • Protein tersusun atas senyawa asam `
amino.
• Penyusunan gugus amino (-NH2) pada
suatu substrat disebut aminasi
NA = (NILAI TOTAL/12) X 100
D. RINGKASAN
100
dioksida, urea dan asam laktat yang selanjutnya di buang melalui urine, keringat dan
pernafasan.
2. Metabolisme mengandung dua pengertian, yakni anabolisme (sintesa/proses
pembentukan) dan katabolisme. Anabolisme dan katabolisme berlangsung secara
serentak. Aktivitas Katabolisme meningkat pada saat orang bekerja karena diperlukan
sejumlah energi ,sedangkan aktivitas anabolisme meningkat pada saat istirahat untuk
mengadakan repasi dan penyimpanan cadangan energi. Contoh anabolisme misalnya
adalah pembentukan senyawa cadangan energi berupa glikogen dan lemak dan
katabolisme ( degrasi atau proses pemecahan misalnya adalah pemecahan glukosa
atau glikogen menjadi energy dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Posphat)
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
6. J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open Stax
101
MODUL MINGGU XIV
PRAKTIK ANATOMI FISIOLOGI KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
OLEH TIM
A. PENDAHULUAN
1. Dekripsi Materi
Pokok bahasan tentang anatomi fisiologi keseimbangan cairan dan elektrolit
memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mempraktikan anatomi fisiologi
keseimbangan cairan dan elektrolit, Materi ini berguna agar mahasiswa dapat
mahasiswa dapat mengenal bagaimana keseimbangan cairan dan elektrolit terjadi
dalam tubuh manusia akan sangat berguna saat mempelajari kebutuhan cairan dan
elektrolit tubuh pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
2. Petunjuk Belajar
a. Bacalah deskripsi materi
b. Bacalah petunjuk belajar
c. Bacalah teknis bimbingan
d. Masuklah dalam kegiatan praktikum
e. Bacalah tujuan dan pokok materi dalam kegiatan praktikum
f. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum
g. Lakukan kegiatan praktikum sesuai dengan rubrik penilaian
h. Bacalah ringkasan
i. Kerjakan tugas mandiri
B. TEKNIS BIMBINGAN
1. Untuk kegiatan praktikum 1 dosen pengampu akan memberikan penjelasaan tentang
kegiatan praktikum meliputi deskripsi materi, tujuan belajar dan rubrik praktikum yang
digunakan serta teknik dalam melakukan praktikum. Setelah itu dosen pembimbing akan
membagi dan mendampingi kelompok untuk melakukan latihan praktikum
2. Untuk kegiatan praktikum 2 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa
102
3. Untuk kegiatan praktikum 3 dosen pembimbing akan mendampingi setiap mahasiswa
untuk melakukan praktikum dan memberikan penilaian pada setiap mahasiswa serta
memberikan kesempatan pada mahassiwa untuk melakukan praktikum ulang pada
mahasiswa yang nilainya belum mencukupi.
KEGIATAN PRAKTIKUM
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan cairan intraseluler
2. Menjelaskan cairan ekstraseluler
3. Menjelaskan bahan dalam cairan tubuh
4. Menjelaskan pergerakan cairan tubuh
B. POKOK – POKOK MATERI
1. Cairan intraseluler adalah :Membentuk 40 % berat tubuh, Cairan dalam membrane sel
yang berisi substansi terlarut (solut) yang penting untuk keseimbangan cairan dan
elektrolit dan metabolism, Pada orang dewasa, sekitar 2/3 dari cairan dalam tubuhnya
terdapat di intraselular. Sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya
merupakan cairan intraselular
2. cairan ekstraseluler : Cairan insterstitial mengisi ruangan yg berada di sebagian besar
sel tubuh, termasuk cairan yang terkandung diantara rongga tubuh(transseluler)seperti
serebrospinal, perikardial, pleura, sendi sinovial, intraokular dan sekresi saluran
pencernaan. sekitar 15 % berat tubuh, Cairan Intravaskuler Cairan yang terkandung
dalam pembuluh darah, dalam hal ini plasma darah
3. bahan dalam cairan tubuh : Elektrolit :Adalah zat yang terdisosiasi dalam cairan,
dibedakan menjadi ion positif (kation) dan ion negative anion). Kation utama dalam
cairan ekstraselular adalah sodium (Na+ ), sedangkan kation utama dalam cairan
intraselular adalah potasium (K+ ). Anion utama dalam cairan ekstraselular adalah
klorida (Cl-) dan bikarbonat (HCO3- ), sedangkan anion utama dalam cairan
intraselular adalah ion fosfat (PO43- ), Kandungan elektrolit dalam plasma dan cairan
interstitial kurang l, non elektrolit Zat-zat yang termasuk ke dalam nonelektrolit adalah
glukosa, urea, kreatinin, dan bilirubin yang tidak terdisosiasi dalam cairan
103
4. pergerakan cairan tubuh : Difusi ialah proses bergeraknya molekul lewat pori-pori.
Larutan akan bergerak dari konsentrasi tinggi nergy larutan berkonsentrasi rendah ,
Osmosis: bergeraknya molekulmelalui nergye semipermeabeldari larutan berkadar
lebih rendah menuju larutan berkadar lebih tinggi hingga kadarnya sama. Filtrasi :
perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai respon danya
tekanan, Transpor aktif : aktivitas metabolic dan pengeluaran nergy untuk
menggerakkan berbagai materi guna menembus membrane sel
C. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN (JOB SHEET)
FORMAT PENILAIAN ANATOMI FISIOLOGI KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
PETUNJUK KERJA
KESELAMATAN KERJA
Sebelum melakukan tindakan, pastikan semua alat dan bahan yang digunakan dalam
keadaan siap pakai
PROSEDUR KERJA
Penilaian
Nilai 0 : jika tidak bias menyebutkan sama sekali
Nilai 1 : jika menyebutkan dan tidak sempurna
Nilai 2 : jika mampu menyebutkan dengan sempurna
NO ITEM YANG DINILAI KETERANGAN MAHASISWA
1 2 3 4 5
1 Jelaskan distribusi
cairan tubuh
104
keseimbangan cairan dan
elektrolit dan metabolism
• Pada orang dewasa, sekitar 2/3
dari cairan dalam tubuhnya
terdapat di intraselular.
• Sebaliknya pada bayi hanya
setengah dari berat badannya
merupakan cairan intraselular
105
cairan tubuh molekul lewat pori-pori. Larutan
akan bergerak dari konsentrasi
tinggi nergy larutan
berkonsentrasi rendah
• Osmosis: bergeraknya
molekulmelalui nergye
semipermeabeldari larutan
berkadar lebih rendah menuju
larutan berkadar lebih tinggi
hingga kadarnya sama.
• Filtrasi : perpindahan air dan
substansi yang dapat larut secara
bersamaan sebagai respon danya
tekanan
• Transpor aktif : aktivitas
metabolic dan pengeluaran
nergy untuk menggerakkan
berbagai materi guna menembus
membrane sel
106
cairan tubuh pada meningkatkan osmolalitas darah
sistem hormonal lalu direspon oleh kelenjar
hipofise yang merangsang ADH
menurunkan produksi urin
• Aldosteron : merupakan mineral
kortikoid yang diproduksi kortek
adrenal yang berfungsi mengatur
keseimbangan natrium dan
kalium
• Dehirasi
Kondisi defisit air dalam tubuh
akibat masukan yang kurang
atau keluaran yang berlebihan
Kondisi defisit air dalam tubuh
akibat masukan yang kurang
atau keluaran yang berlebihan
isotonic, hipotonik dan
hipertonik
10 Contoh gangguan • Hiponatremia: apabila kadar
keseimbangan elektrolit natrium plasma di bawah
130mEq/L. Jika kadar
118 mg/L maka akan timbul
gejala kejang, koma.
• Hipernatremi : kadar natrium >
150 mg/L maka akan timbul
gejala berupa perubahan
mental,letargi, kejang, koma,
lemah.
• Hipokalemia : Nilai normal
Kalium plasma adalah 3,5-4,5
mEq/L. Disebut hipokalemia
107
apabila kadar kalium
<3,5mEq/L.
• Hiperkalemia adalah jika kadar
kalium > 5 mEq/L
• Hipokalsemi : 90% kalsium
terikat dalam albumin, sehingga
kondisi hipokalsemia biasanya
terjadi pada
pasien dengan hipoalbuminemia
JUMLAH : 20
NILAI : (total
nilai/20)x 100
D. RINGKASAN
1. Cairan intraseluler adalah :Membentuk 40 % berat tubuh, Cairan dalam membrane sel
yang berisi substansi terlarut (solut) yang penting untuk keseimbangan cairan dan
elektrolit dan metabolism, Pada orang dewasa, sekitar 2/3 dari cairan dalam tubuhnya
terdapat di intraselular. Sebaliknya pada bayi hanya setengah dari berat badannya
merupakan cairan intraselular
2. cairan ekstraseluler : Cairan insterstitial mengisi ruangan yg berada di sebagian besar
sel tubuh, termasuk cairan yang terkandung diantara rongga tubuh(transseluler)seperti
serebrospinal, perikardial, pleura, sendi sinovial, intraokular dan sekresi saluran
pencernaan. sekitar 15 % berat tubuh, Cairan Intravaskuler Cairan yang terkandung
dalam pembuluh darah, dalam hal ini plasma darah
E. TUGAS MANDIRI
Mahasiswa melakukan kegiatan praktikum mandiri dengan meminjam alat dilaboraturium
atau menggunakan gambar yang dimiliki untuk menilai kemapuan mahasiswa.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Ian Peate dan Muralitharan Nair. 2018. At a Glance Anatomi Fisiologi. Jakarta: PT
Gelora Aksara Pratama
2. Wahyuningsih HP dan Kusmiyati Y. 2017. Anatomi Fisiologi. Jakarta: PPDSDM
Kementrian Kesehatan RI
3. Moore, Keith L. 2013 Anatomi Berorientasi Klinis. Jakarta: Erlangga.
4. Syaifuddin. 2010. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
5. Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
J. Gordon Betts, Peter Desaix, Eddie Johnson, Jody E. Johnson, Oksana Korol, Dean
Kruse, Brandon Poe, James A. Wise, Mark Womble, Kelly A. Young. 2017. Houston
Texas. Open S
108
109