PENDAHULUAN
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
Suatu pendidikan akan tercapai apabila adanya kerja sama antara pihak
1
dapat menguasai dan mengamalkan ajaran secara utuh dan benar dalalam
kehidupan sehari-hari.
diantara bangsa -bangsa lain di dunia. Masa depan yang selalu berkembang
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
hubungan timbal balik antar guru dan siswa itu merupakan syarat utama
2
adalah menjadikan seseorang untuk belajar, berarti di sini ada dua belah pihak
yang terlibat dalam proses tersebut, yaitu pihak yang belajar dan pihak
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap dan kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
menuju proses pembelajaran yang efektif, maka tugas pokok guru adalah
berkelanjutan.7
6
Undan-Undang Repubik Indonesia Tahun 2013 No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
hlm. 5
7
Mujtahid, pengembangan profesi guru, (Malang, UIN Maik Press ,2011), hlm. 6
8
Nurul Hidayah, “Analisis Kesiapan Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Sebagai Calon Pendidik Profesional”. Terampil: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Dasar, Vol.5 No.1 (Juni 2018), hlm. 146-147
3
Salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai MI hingga tingkat
SKI saat ini hanya bersandar pada teori semata tanpa di sertai dengan
pencapaian target materi. sebagian besar siswa terlihat pasif, beberapa siswa
cenderung lebih bersifat acuh atau bermain, berbicara dengan siswa lain
dalam mengikuti mata pelajaran SKI terkesan berisi materi yang cukup
banyak.
baru diterapkan.
Ya, karna dorongan dari kepala sekolah untuk menerapkan metode yang
berbeda, sehingga saya sebagai guru SKI memilih metode role playing untuk
semester.9
9
Hasil wawancara dengan Ibu Marwatun Guru Mata Pelajaran Ski kelas V MI Mambaul Ulum
Kramat Sukoharjo Tanggul Kabupaten Jember, 05 Februari 2020.
4
maka peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “PENERAPAN
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
5
dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada
D. Manfaat Penelitian
bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi penulis, instansi
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan
praktis. Manfaat teoritis yaitu manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari
penelitian ini, sedangkan manfaat praktis adalah manfaat yang dapat diperoleh
secara praktik dari penelitian ini. Penjelasan mengenai manfaat teoritis dan
11
Solikin Nur, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), hlm. 37
12
Ibid.,hlm. 38
6
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
banyak pihak, yaitu orang tua siswa, guru, pihak sekolah, dan peneliti.
Selain itu dapat menjadi bahan acuan bagi guru dalam menyusun
7
mengembangkan diri menjadi guru yang profesional.
setelahnya.
E. Definisi Istilah
menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak
Role Playing adalah salah satu tipe dari model kooperatif learning
2. Motivasi Belajar
dalam diri siswa atau dorongan dari luar yang menimbulkan kegiatan belajar
yang ingin dicapai. Motivasi belajar siswa dapat berubah sesuai dengan
maka perlu adanya upaya guru untuk menjaga dan meningkatkan motivasi
13
Solikin Nur, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), hlm. 45
8
belajar siswa.
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
1. Penelitian Terdahulu
9
Sebelum adanya penelitian ini, sudah ada beberapa penelitian yang
telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan metode role play
diantaranyasebagai berikut:
SDN Karang Besuki 1 Malang”. Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut:
(1). Aktifitas belajar peserta didik selama penerapan metode Role Play
rata-rata yaitu pada siklus sebesar 51,25% dan pada siklus II sebesar
80%. (2). Prestasi belajar peserta didik menunjukkan kenaikan nilai yang
cukup signifikan antara pre test adalah 72,37%. Setelah diterapkan metode
Role Play nilai rata-rata post tes peserta didik menjadi meningkat sebesar
memberikan respon yang sangat positif dari hasil pengisian angket yang
telah diberikan.14
10
Blitar”. Dari Didik Iryanto, Penerapan metode Role Playing dalam
konsepIPS yang dilihat dari aspek kognitif mencapai rata-rata 81,83% dan
siklus IImencapai 100% dan aspek psikomotorik pada siklus I mencapai rata-
02, hal ini terbukti bahwa keseharian peserta didik selama di lingkungan
15
Angga Yuanita Ratna Sari, Penggunaan Role Play untuk Meningkatkan Pemahaman dan
Penerapan Konsep IPS Siswa Kelas V SDN Langon 02 Blitar dalam
http://library.um.ac.id/ptk/index.php/KSDP/article/view/4794 diakses tanggal 21 Februari
2020 pukul 22.00 WIB.
16
Nurma Indah Pengesti, Penerapan Metode Role Playing Pada Mata Pelajaran IPS Untuk
Meningkatkan Motivasi, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Kotaanyar 1 Kecamatan
Kotaanyar Kabupaten Probolinggo dalam
http://karyailmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/4449 diakses pada tanggal 21
Februari 2020 pukul 22.00 WIB.
11
Berdasarkan hasil Observasi motivasi peserta didik mengalami
penelitian ini adalah terletak pada tujuan penelitian, dan pada penerapan
metode role play untuk beberapa pelajaran, tahun penelitian subyek, dan
12
Tabel 1
Persamaan dan perbedaan penelitian
SDN Karang
Besuki 1 Malang
13
Kelas V SDN mata
didik Kelas IV
SDN Kutoanyar I
Kecan Kutoanyar
Kabupaten
Probolonggo
2. Kajian Teori
1) Pengertian Pembelajaran
14
yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran agar apa yang
siasat tertentu.19
mengokohkan kepribadian.20
yang biasa kita sebut dengan alam, tergantung pada kebutuhan atau
18
Asis Saefuddin & Ika Berdiati, Pembelajaran Efektif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016),hlm.
40-41
19
Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta:Rajagrafindo Persada, 2015), h.185-186.
20
Suyono & Haryanto, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 9
15
Bermain peran (role playing) adalah cara menyajikan suatu bahan
peristiwa yang dialami orang, cara atau tingkah laku dalam hubungan
sosial. Jadi dengan kata lain bermain peran (role playing) adalah metode
suatu problem atau masalah, agar peserta didik dapat memecahkan suatu
1996:104).21
Menurut Hamalik arti role secara hafiah peranan, dan play adalah
16
yang disertai gerakan tubuh agar dapat dimengerti dan dipahami
dalam berfikir, penuh energi, semangat, ingin tahu yang luas dan
percaya diri dalam sosial maupun kerjasama dengan siswa lain tidak
canggung lagi. Selain itu siswa juga dapat berlatih, memahami dan
didramakan dengan bahasa dan gaya belajar peserta didik, karena siswa
23
Esti Ismawati & Faraz Umaya, Belajar Bahasa Di Kelas Awal, (Yogyakarta: Ombak,2017), hlm.
167-168.
24
Ismawati Alida dkk, “Penerapan Strategi Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Materi Hubungan Mahluk Hidup dengan Lingkungannya”. Jurnal Pena Ilmiah,
Vol 1, No.1 (2016), hlm. 614.
17
dan sikap perjuangan tokoh dalam menegakkan agama islam,
diperhatikan pada strategi role playing yaitu; (1) topik apa yang
(3) apa harapan guru dari siswa setelah strategi ini dilaksanakan?;
18
dapat mengetahui karakter siswa yang dipilih akan disesuaikan
dengan perannya.
c) Latihan Pendahuluan
mereka mainkan.
disiapkan.
e) Mendiskusikan Kesimpulan
19
siswa menjiwai karakter tokoh yang ia mainkan, sedangkan
penilaian ini dapat dilihat selain dari pengamatan guru juga bisa
lain.26
dicontohkan;
26
Syafruddin & Adrianto, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016),
hlm. 297-298.
20
menyimpulkan secara umum;
j) Evaluasi;
k) Penutup.27
misalnya tentang makna bermain peran bagi meraka, cara – cara yang
27
Syafruddin & Adrianto, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016),
hlm. 296-297
28
Ari Yanto, “Metode Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Hasi Belajar Siswa Mata
Pelajaran IPS ”.Jurnal Cakrawala Pendas, Volume 1, No. 1, Januari (2015).Hlm. 55-56
21
kelebihan dan kekurangan.
lain.
playing.
b. Motivasi Belajar
29
Suryaningtiyas Arum, “Implementasi Metode Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Pada Standar Kompetensi Mengelola Sistem Kearsipan Siswa Kelas XI
Administrasi Perkantoran 2 Smk Negeri 2 Purworejo”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta,
(2014), Hlm. 31-32
22
kamus besar bahasa Indonesia kontemporer, pengertian motivasi
penggerak dari dalam diri siswa atau dorongan dari luar yang
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
capai.33
23
semangat yang ditimbulkan melalui tingginya dorongan untuk
usaha seseorang untuk mencapai perubahan yang lebih baik dari hasil
2) Fungsi Motivasi
reaksi untuk mencapai tujuan. tiga unsur yang berkaitan pada motivasi
yaitu:
24
ketertarikan pada masalah yang akan dibicarakan maka suaranya
tujuan.34
25
selanjutnya.35
3) Jenis-jenis Motivasi
individu.
suatu objek atau tujuan tertentu disekitar kita. Motif ini timbul karena
35
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jkarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 85
36
Kompri, Motivasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdalkarya, 2016), hlm. 5
26
a) Motif ekstrinstik yaitu motif-motif yang berfungsi karena adanya
perangsangan dari luar, misalnya orang belajar giat karena diberi tahu
ada dorongan itu. Misalnya, orang gemar membaca tidak usah ada
Lingkungan ini terbagi menjadi dua macam yaitu: pertama, bila kita
pengalaman. Kedua, bila kita memfokuskan diri kepada satu hal tertentu,
Dimana setiap motivasi belajar anak pada satu kelas memiliki perbedaan
37
ibid.,hlm. 6
38
Nur Asiah, “Paradigma Konteporer Sistem Pembelajaran Pendidikan Keguruan Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI)”. Terampil: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, Vol.3 No.2
(Desember 2016), hlm. 6.
27
motivasi dalam belajar, oleh karena itu, guru berperan banyak dalam
usia enam tahun, siswa masuk sekolah selama lima atau enam
ada siswa yang semula hanya ikut -ikutan, suka bermain dan ada
menyenangkan.
yang dialaminya.
28
terwujud tindak belajar.
tujuan belajar harus tercapai oleh karena itu seorang guru haus
akan berhasil.
dengan harapan karena tidak semua guru sama dan siswa menemui
tidak hanya satu mata pelajaran oleh sebab itu guru disetiap mata
akan diajarkan.
29
Semboyan ini cukup berpengaruh namun guru juga harus
bangsa Indonesia.39
39
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jkarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 102-107
40
Hamzah B Uno, Teori Motivasi Dan Pengukurannya, (Jakarta:Bumi Aksara, 2016), hlm. 23
30
BAB III
METODE PENELITIAN
41
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2013), hlm. 83
31
menghasilkan data yang berupa angka-angka. Dalam penyusunan skripsi
2. Lokasi Penelitian
playing pada mata peajaran SKI seperti yang ada di lembaga MI Mambaul
3. Subyek Penelitian
Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber data. Uraian tersebut
jadikan informan atau subyek peneitian, bagaimana ciri – ciri informan atau
subyek tersebut dan dengan cara bagaimana data dijaring sehingga data
42
Hadari Nabawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2010,
hlm.31.
32
validasinya dapat dijamin.43 Penentuan subjek penelitian yang di gunakan
Adapun subjek yang dijadikan informasi dalam penelitian ini antara lain
sebagai berikut:
dilakukan.
b. Iva Tias guru pengampuh mata pelajaran SKI. Informan tersebut dipilih
c. Siswa kelas V sebanyak 9 orang dengan inisial yaitu: AA, DA, KA, NH,
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpula data maka penelitii tidak akan mendapat data
43
Solikin Nur, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), hlm. 46
44
Sugiono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D (Bandung, Alfabeta,
2018), Hlm.207
45
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D ( Bandung,
Alfabeta, 2018), Hlm.455
33
tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Observasi
Ulum Desa Kramat Sukoharjo Jember, kegiatan peserta didik, dan proses
b. Wawancara
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
46
Hasan Sastra Negara, Konsep Dasar Matematika Untuk PGSD, (Bandung: Aura, 2016), hal. 74
47
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2015), hlm.
50
48
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D ( Bandung,
Alfabeta, 2018), hlm.220
34
Pediman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
2019/2020?
2019/2020?
2019/2020?
c. Dokumentasi
Dokumen bisa berupa gambar, tulisan atau karya -karya monumental dari
35
berupa gambar atau foto pelaksanaan penelitian, sejarah berdirinya
data guru, data siswa, tabel nilai siswa dan RPP mata pelajaran SKI,
5. Analisis Data
berlanjut, berulang dan sistematis. Analisis data dilakukan dalam dua tahap,
yaitu pada saat pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Artinya, sejak
awal data sudah mulai dianalisis, karena data akan terus bertambah dan
berkembang. Artinya, jika data yang diperoleh belum memadai atau masih
a. Kondensasi Data
36
Data yang di proleh dari lapangan jumlahnya sangat banyak, maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Setelah di kemukakan makin sering
peneliti ke lapangan maka jumlah data akan semakin banyak dan komlek.
Maka dari itu, segera dilakukan kondensasi data. kondensasi data berarti
selanjutnya.
hlm. 42.
53
Alfi Haris Wanto, “Strategi Pemerintah Kota Malang Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Publik Berbasis Konsep Smart City”. Journal of Public Sector Innovations, Vol. 2, No. 1, (2017),
hlm. 42
54
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm
249
37
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
data berlangsung.
diperoleh.
atau kejadian-kejadian.
6. Keabsahan Data
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm
252
38
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.
sama melalui sumber yang berbeda. Dalam hal ini, sumber datanya adalah
guru Ski dan siswa. Penerapannya yaitu dengan mengecek hasil wawancara
dari guru dan para peserta didik, yang berhubungan dengan penerapan role
playing apakah data yang telah diperoleh dari lapangan valid atau akurat sesuai
isi dokumentasi yang terkait dengan penelitian seperti RPP dan sebagainya.
39
Tahap-tahap penelitian adalah proses yang dilakukan oleh peneliti
untuk mencari data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini tahap yang
c. Tahap Akhir
2) Membuat kesimpulan dan saran dari hasil pengolah data yang telah
dilakukan.
40
pembimbing untuk mendapatkan perbaikan dan persetujuan sebelum
BAB IV
1. Profil Madrasah
di awali sholat dhuha dan mengaji juz Amma dan ditutup dengan
41
2. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah
didik dengan personal 2 orang guru. Akreditasi lembaga pada saat ini
berikut:
a. Visi
b. Misi
42
c. Tujuan
tinggi.
professional.
Sukoharjo
Untuk lebih lengkap nya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2
NO NAMA L/P
43
3. Ahmad Rovicky L
4. Alfin P
6. Muhammad Mahmudi L
8. Hasifah P
9. Nurisa Safitri P
didik
44
3. Dalam proses pembelajaran guru sering menggunakan metode
berbeda dengan Lembaga lainnya pada umumnya, yaitu masuk setiap hari
senin – sabtu dan pukul 07.00 – 12.40 sedangkan untuk hari jum’at dan
berbagai teknik maka diperoleh data – data yang ingin dianalisis secara
tajamdan keritis dengan harapan dapat memperoleh data yang akurat. Data
yang disajikan berurut dengan mengaju kepada fokus penelitian. Data yang
Sesuai dengan fokus penelitian awal maka yang diproleh dari lapangan
60
Observasi, Jember, 17 februari 2020
45
pembelajaran yang efektif dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan
Bersama tim KKG pada awal semester, serta penyusunan RPP bersama guru
kelas V.
dicapai, materi pembelajaran dan metode yang digunakan sudah tercatat dan
terencana sebelumnya.
Hal tersebut sama dengan yag di katakan oleh ibu Iva Tyas Ilmiyah
46
“Dalam proses belajar mengajar, seseorang guru terlebih dahulu
harus memiliki silabus, prota, promes dan meyusun RPP. Karna
dalam RPP tersebut tercakup hal – hal yang hendak dilaksanakan
dalam proses pembelajaran di kelas sehingga tujuan tercapai secara
maksimal.”62
47
Sebagaimana yang disampaikan Ibu Marwatun beliau
mengatakan:
65
Marwatun, Wawancara, jember, 6 Maret 2020
48
“Setiap materi pokok sudah ditetapkan secara nasional termasuk
materi pada pembelajaran SKI. Dalam pembelajaran Kooperatif
Tipe Role Playing ini materi yang saya gunakan adalah
Kepribadian Abu Bakar As-Siddiq r.a dalam kehidupan sehari
hari, karna dalam materi ini bisa dibuat drama, tapi sebelum itu
saya mendiskusikan dengan wali kelas agar dapat mengetahui
karakter siswa yang dipilih akan disesuaikan dengan
perannya.”66
materi Kepribadian Abu Bakar As-Siddiq r.a dalam kehidupan sehari hari
sangat cocok untuk anak usia 11 – 12 tahun, karna anak sudah mampu
satu siswa kelas V mengenai materi yang paling banyak teks bacaannya
66
Marwatun, Wawancara, jember, 6 Maret 2020
67
Akbar, wawancara, jember, 7 Maret 2020
49
secara efektif. Dalam menentukan metode pembelajaran, hendaknya
pembelajaran.
mengatakan:
Ini sama dengan apa yang disampaikan oleh Ibu Iva Tiyas
Sukoharjoyang mengatakan:
Yang mengatakan:
68
Marwatun, Wawancara, jember, 9 Maret 2020
69
Iva Tiyas Ilmiyah, Wawancara, jember. 9 Maret 2020
50
“Media yang saya gunakan untuk menyampaikan materi
pembelajaran pada materi Kepribadian Abu Bakar As-Siddiq r.a
dalam kehidupan sehari hari adalah naskah drama.”70
satu siswa kelas V mengenai media yang digunakan untuk di pelajari pada
playing ada buku LKS dan naskah drama. Tujuan dari penggunaan media
kooperatif tipe role playing pada mata pelajaran SKI dilakukan pada
materi Kepribadian Abu Bakar As-Siddiq r.a dalam kehidupan sehari hari.
Ini berdasarkan wawancara dengan Ibu Marwatun selaku guru SKI kelas
V:
70
Marwatun, Wawancara, jember, 9 Maret 2020
71
Faqih, Wawancara, Jember, 9 Maret 2020
51
“saya menerapkan pembelajaran kooperatif tipe role playing ini
pada materi Kepribadian Abu Bakar As-Siddiq r.a dalam
kehidupan sehari hari.”72
pembelajaran kooperatif tipe role playing tidak pada semua materi, tetapi
kegiatan, yaitu: kegiatan awal, inti dan ahir. Hal ini sesuai yang
hendak dicapai.
72
Marwatun, Wawancara, jember, 11 Maret 2020
73
Marwatun, Wawancara, jember, 11 Maret 2020
74
Iva Tiyas Ilmiyah, Wawancara, jember, 13 Maret 2020
52
Hal ini sama dengan yang disampaikan Muhammad Mahmudi
peserta didik.
dilakukan melalui tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan ahir.
a. Kegiatan Awal
peserta didik untuk berdoa bersama, ini sama dengan yang dilakukan
salam dan mengajak berdoa yang di pandu oleh ketua kelas. Langkah
75
Mahmudi, Wawancara, Jember, 13 Maret 2020
53
Marwatun mengejek kehadiran peserta didik dengan mengapsen satu
b. Kegiatan Inti
dibentuk menjadi satu tim yang terdiri dari 8-9 orang satu minggu
dimana salah satu contohnya yaitu yang akan diperankan oleh peserta
54
Marwatun meminta peserta duduk ketempat semula dan mengerjakan
c. Kegiatan Ahir
peserta didik dari kisah Kepribadian Abu Bakar As-Siddiq r.a dalam
kehidupan sehari hari, agar kita selalu semangat dan rela berkorban
kecintaan kita kepada Allah Saw, dan Rasul – nya. Dan yang terahir
proses pembelajaran.
Sukoharjo ada dua, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi
55
formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan,
akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok
Hal ini sesuai yang disampaikan Ibu Iva Tiyas Ilmiyah selaku
Bentuk evaluasi yang dilakukan di lembaga ini ada dua jenis, yaitu
tes lisan dan tes tulis. Tes lisan dilakukan dengan tujuan untuk mengukur
76
Iva Tiyas Ilmiyah, Wawancara, jember, 14 Maret 2020
77
Marwatun, Wawancara, Jember, 14 Maret 2020
56
“Di lembaga ini evaluasi dilakukan pada setiap bab yang telah
selesai dipelajari dan pada ahir semester. Hal ini bertujuan untuk
mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukan sampai
dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran.”78
Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Nurisa Safitri salah
selesai atau biasa disebut ujian ahir semester tujuannya untuk mengetahui
keberhasilan peserta didik dalam belajar selama satu semester. Hal tersebut
78
Iva Tiyas Ilmiyah, Wawancara, jember, 14 Maret 2020
79
Nurisa, Wawancara, Jember, 14 Maret 2020
57
sebagai guru bisa melihat keberhasilan siswa selama satu
semester.”80
Hal ini sama dengan apa yang disampaikan oleh ibu Ivs Tiyas
dipelajari selama satu semester. Dengan evaluasi ini guru bisa mengambil
tindakan apakah peserta didiknya dapat naik kelas atau tetap dikelas
sebelumnya.
yang dianggap perlu sebagai tindak lanjut kegiatan itu sendiri. Senantiasan
harus di ingat bahwa setiap kegiatan evaluasi dituntut adanya tindak lanjut.
58
“Hasil dari evaluasi pada penerapkan pembelajaran kooperatif tipe
role playing pada pembelajaran SKI kelas V motivasi belajar siswa
lebih baik dari pada sebelumnya, hal ini dibuktikan dengan nilai
siswa kelas V sebagian besar sudah di atas KKM.”83
C. PEMBAHASAN
landasan dari penelitian. Data ini disajikan dan dianalisis berdasarkan hasil dari
teknik-teknik yang sudah ditentukan sebelumnya, maka pada bagian ini peneliti
sebagai berikut :
83
Marwatun, Wawancara, Jember, 16 Maret 2020
59
1. Perencanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Role Playing dalam
Program tahunan, program semester, silabus bersama tim KKG pada setiap
awal semester, dan menyusun RPP yang isinya mengacu pada silabus dan
berkaitan dengan keadaan siswa sehingg isi dari RPP tersebut sesuai dengan
Kurikulum 2013.
60
berupa RPP, Silabus, Media berupa naskah drama dan perangkat
SKI berjalan dengan rencana dan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat sebelumnya.
Sukoharjo Tanggul Jember terdapat tiga tahap, yaitu kegiatan awal, kegiatan
inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal, seperti biasa Ibu Marwatun
materi, Ibu Marwatun Membuat satu tim yang terdiri dari 8-9 orang, Ibu
61
Marwatun membagikan naskah drama kepada peserta didik seminggu
Siddiq r.a dalam kehidupan sehari hari, setelah pertunjukan drama telah
kepada peserta didik dari kis ah Kepribadian Abu Bakar As-Siddiq r.a
dalam kehidupan sehari hari, Dan yang terahir Ibu Marwatun menutup
playing yaitu:
62
e. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario
j. Evaluasi.
k. Penutup.86
bahkan bisa dikatakan berhasil. Hal ini terlihat pada penerapannya yang
saling bekerjasama, berkomunikasi yang baik antar satu tim. Pada saat
role playing ini membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa
86
Zainal Aqib, Model-Model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual, (Bandung: Yrama
Widya, 2013), 25-26
63
dengan adanya kegiatan pembelajaran yang seperti ini, proses pembelajaran
siswa.
teori yang dikemukakan oleh para ahli dan sesuai dengan yang diharapkan.
sejauh mana pembelajaran itu tersampaikan, dan hambatan apa saja yang
secara keseluruhan.87
64
Kramat Sukoharjo Tanggul Jember evaluasi yang digunakan ada dua, yaitu
bab pembelajaran telah selesai, atau yang bisa dikenal dengan ulangan
harian.88 Soal bentuk uraian yang berjumlah 10 butir yang dikerjakan selama
30 menit. Dari hasil evaluasi yang sudah dilakukan menunjukkan 90% siswa
KKM.
Materi yang diujikan adalah materi yang telah dipelajari selama satu
semester. Evaluasi jenis sumatif ini bersifat menyeluruh satu sekolah mulai
dari kelas I – VI, sedangkan bentuk soalnya mencakup semua materi dan
akan diberi evaluasi baru yaitu berupa remidi. Hasil evaluasi pembelajaran
pelajaran SKI sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh para ahli.
88
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),68
89
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),68
90
Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran, (Jember: STAIN Jember Press 2013), 9
65
BAB V
A. Kesimpulan
66
pembahasan temuan peneliti dari penerapan Pembelajaran Kooperatif
a. Guru membentuk peserta didik menjadi satu tim yang terdiri dari
8-9 orang.
perankan
67
sumatif. Pada evaluasi jenis formatif siswa 90% mendapatkan nilai
B. Saran
1. Guru
2. Sekolah
Islam.
3. Peserta didik
68