Anda di halaman 1dari 9

MODUL PRAKTIKUM SISTEM DAN

JARINGAN KOMPUTER WEBSERVER


2
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengenal dan mempelajari Webserver
2. Mengkonfigurasikan webserver pada server.

B. DASAR TEORI 1. Pengertian Webserver


WEB server merupakan sebuah perangkat lunak server yang berfungsi
menerima permintaan HTTP/HTTPS dari client yang dikenal dengan “web browser”
dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman web yang umum yaitu
dokumen HTML. WEB server juga merupakan sebuah komputer yang menyediakan
layanan untuk internet.

Gambar 6.1 Analogi Webserver

Fungsi utama sebuah server web adalah untuk mentransfer berkas atas
permintaan pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan. Sebuah
halaman web dapat terdiri atas berkas teks, gambar, video, dan lainnya.
Pemanfaatan server web berfungsi pula untuk mentransfer seluruh aspek
pemberkasan dalam sebuah halaman web yang terkait; termasuk di dalamnya teks,
gambar, video, atau lainnya.
Saat ini umumnya server web telah dilengkapi dengan mesin penerjemah
bahasa skrip yang memungkinkan server web menyediakan layanan situs web
dinamis dengan memanfaatkan pustaka tambahan seperti PHP, ASP dan lainnya.

Web client dan Web server berkomunikasi menggunakan protokol HTTP


(HyperText Transfer Protocol). Web client adalah komputer yang tergabung dalam
jaringan atau internet yang meminta informasi. Untuk dapat mengakses web server,

3
web client menggunakan aplikasi yang disebut Web browser. Web server adalah
komputer yang tergabung dalam jaringan atau internet yang memberikan informasi.
HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk
mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol
ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe
dokumen.
Adapun perangkat lunak yang digunakan sebagai webserver yaitu :
1. Apache Webserver
2. Internet Information Services (IIS)
3. Lighttpd
4. NginX
5. Sun Java System Web Server
6. Xitami Web Server
7. Zeus Web Server

2. Cara Kerja Webserver


1. Saat kita membrowsing suatu alamat web memakai suatu web browser (client
http), Sebuah client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan
dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di server Http ( port 80).
2. Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client
mengirim kode permintaan (request), seperti “GET /HTTP/1.1″ (yang akan
meminta halaman yang sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIME yang
memiliki beberapa informasi kode head yang menjelaskan aspek dari
permintaan tersebut, diikut dengan body dari data tertentu.
3. Begitu menerima kode permintaan (dan pesan, bila ada), server mengirim
kembali kode jawaban, seperti “200 OK”, dan sebuah pesan yang diminta, atau
sebuah pesan error atau pesan lainnya,seperti 404 (Not Found), 500 (Internal
Server Error).

C. LANGKAH PRAKTIKUM 1) Instalasi dan Pengecekan Paket


a) Pastikan Anda login sebagai Super User (root).
b) Install program Apache2 dengan perintah pada konsole :

4
root@modul:~# apt-get install apache2

c) Install paket pendukung untuk web yang dinamis (database):


root@modul:~# apt-get install mysql-server

d) Install paket pendukung untuk kompiler bahasa php :


root@modul:~# apt-get install php5

Untuk mengetahui apakah paket yang sudah kita install benar-benar sudah
lengkap, cek dengan menggunakan perintah konsole yang di bold dibawah ini :
root@modul:~# dpkg -l|grep apache2
root@modul:~# dpkg -l|grep mysql-server
root@modul:~# dpkg -l|grep php5
Untuk mengecek apakah webserver sudah berjalan normal, buka web browser

ketikkan alamat web : http://localhost

Jika ditampilkan tulisan “Its work“, berarti apache sudah berjalan dengan
normal. Letak DocumentRoot secara default untuk webserver ini terletak pada :
/var/www/

2) Konfigurasi Apache a) Konfigurasi Nama Domain (DNS)


Lakukanlah langkah-langkah pada bab 5 tentang DNS Server.
b) Mengubah Letak DocumentRoot
1. Backup file utama konfigurasi.
root@modul:~# cp /etc/apache2/sites-available/default /etc/apache2/sites-
available/default.backup

2. Edit file /etc/apache2/site-available/default.


root@modul:~# vim /etc/apache2/sites-available/default

Lakukan perubahan pada yang dicetak tebal:


NameVirtualHost *
<VirtualHost *>
ServerAdmin webmaster@localhost

DocumentRoot /var/www
<Directory />
Options FollowSymLinks
AllowOverride None

5
</Directory>
<Directory /var/www/>
Options Indexes FollowSymLinks MultiViews
AllowOverride None
Order allow,deny
allow from all
</Directory>

ScriptAlias /cgi-bin/ /usr/lib/cgi-bin/


<Directory "/usr/lib/cgi-bin">
AllowOverride None
Options +ExecCGI -MultiViews
+SymLinksIfOwnerMatch
Order allow,deny
Allow from all
</Directory>

ErrorLog /var/log/apache2/error.log

# Possible values include: debug, info, notice, warn,


# error, crit, alert, emerg.
LogLevel warn

CustomLog /var/log/apache2/access.log combined

Alias /doc/ "/usr/share/doc/"


<Directory "/usr/share/doc/">
Options Indexes MultiViews FollowSymLinks
AllowOverride None
Order deny,allow
Deny from all
Allow from 127.0.0.0/255.0.0.0 ::1/128
</Directory>

</VirtualHost>
Ubah DocumentRoot dan <Directory> di atas yang tulisannya ditebalkan
dengan direktori yang dituju, misalnya:
DocumentRoot /home/username/www
<Directory /home/username/www/>
Jika kita juga ingin membuat web alias, ubah bagian Alias, misalnya :
Alias /mywebalias/ "/home/username/public_html/"
<Directory "/home/username/public_html/">

Alias di atas akan membuat aliases web dengan nama mywebalias, jadi
nantinya ketika saya mengakses www.namadomain.ac.id/mywebalias maka
akan muncul halaman index lain yang berbeda dengan halaman index utama
pada www.namadomain.ac.id.
3. Buat direktori tujuan apache.
root@modul:~# mkdir /home/username/www
root@modul:~# mkdir /home/username/public_html

6
4. Langkah selanjutnya adalah membuat file index.html yang akan kita letakkan
dalam directory /home/username/www untuk web utama dan index.html
untuk halaman aliases web dalam directory /home/username/public_html
tentunya 2 halaman ini saling berbeda agar kita lebih mudah memahaminya.
5. Restart Apache.
root@modul:~# /etc/init.d/apache2 restart

c) Menambah Virtual Webserver


Menambahkan virtual webserver disini, dimaksudkan jika kita ada beberapa
domain yang diarahkan ke webserver dengan direktori dan file berbeda, atau
dengan kata lain dalam satu server, terdapat berbagai macam web yang
berbeda.
1. Edit file /etc/apache2/site-available/default pada bagian akhir program
tambahkan baris program berikut ini:
NameVirtualHost *
<VirtualHost *>
ServerAdmin rizahilmi@gmail.com
ServerName sion.stikom-bali.ac.id
DocumentRoot /home/username/sion
<Directory />
Options FollowSymLinks
AllowOverride None
</Directory>
<Directory /home/username/sion/>
Options Indexes FollowSymLinks MultiViews
AllowOverride None
Order allow,deny
allow from all </Directory>

</VirtualHost>
2. Buat direktori tujuan virtual webserver.
root@modul:~# mkdir /home/username/sion

3. Buat file index.html pada direktori tersebut.


root@modul:~# vim /home/username/sion/index.html

4. Restart Apache.
root@modul:~# /etc/init.d/apache2 restart

7
d) Menjadikan Apache 2 sebagai Reverse Proxy
Yang dimaksudkan di sini, adalah sama seperti menambahkan virtual webserver,
tetapi file web berada pada mesin yang lain. Berikut ini adalah gambar yang bisa
menjelaskan penggunaan apache sebagai reverse proxy:

Gambar 6.2 Analogi Reverse Proxy


Langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Cek koneksi antara reverse proxy dengan server webserver. Misalnya alamat
ip web server yang terletak di komputer lain adalah 192.168.1.2.
root@modul:~# ping 192.168.1.2

2. Masuk ke dalam direktori /etc/apache2/sites-available


root@modul:~# cd /etc/apache2/sites-available

3. Buat file vhost


root@modul:~# vim vhost

Isikan dengan baris perintah berikut ini:


<VirtualHost *:80>
ServerName db.stikom-bali.ac.id
ErrorLog /var/log/apache2/db-error.log
CustomLog /var/log/apache2/db-access.log
combined
ServerSignature On
ProxyRequests Off
ProxyPreserveHost On
ProxyPass / http://192.168.1.2:80/
ProxyPassReverse / http://192.168.1.2:80/
<Proxy *>
Order deny,allow
Allow from all
</Proxy>
</VirtualHost>
4. Aktifkan vhost ke dalam apache.

8
root@modul:~# cd /etc/apache2/sites-enabled/
root@modul:~# ln –s /etc/apache2/sites-available/vhost vhost
5. Restart Apache.
root@modul:~# /etc/init.d/apache2 restart

Anda mungkin juga menyukai