Askep Lansia CK
Askep Lansia CK
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Lanjut usia (lansia) adalah istilah tahap akhir dari proses penuaan.
memasuki usia tua terjadi berbagai perubahan baik itu perubahan fisik dan
Lanjut usia bukanlah suatu penyakit. Lanjut usia adalah tahap akhir
dari suatu siklus hidup manusia, merupakan proses dari kehidupan yang
tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap individu. Pada tahap ini
perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih, baik secara fisik masih
7
8
yang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu
beberapa dekade.
penyakit, tetapi merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
sampai 59 tahun, lanjut usia (old) usia 75 - 90 tahun, dan usia sangat tua
25 tahun, usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas, 25-60 tahun atau
65 tahun, lanjut usia (geriatric age) lebih lebih dari 65 tahun atau 70 tahun
9
yang dibagi lagi dengan 70-75 tahun (young old), 75-80 tahun (old), lebih
dari orang lain. UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia
pada lanjut usia, diantaranya perubahan komposisi tubuh, otot, tulang dan
ginjal, sistem reproduksi (pria maupun wanita), sistem saraf, sistem imun,
1. Perubahan makro yaitu perubahan yang jelas dapat diamati atau terlihat
2. Perubahan mikro yaitu suatu perubahan yang terjadi dalam sel seperti : a)
makan.
c. Delusi, merupakan suatu kondisi dimana pikiran terdiri dari satu atau
diracun oleh orang lain, dicintai, ditipu, merasa dirinya sakit atau
disakiti.
1
akan terlihat dalam jaringan dan organ tubuh seperti kulit menjadi
penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang
tiga tahap kehidupan, yaitu masa anak, masa dewasa, dan masa tua yang
1
tidak dapat dihindari oleh setiap individu (Rahman dkk, 2013). Menua
jaringan atau organ dan sistem yang ada pada tubuh manusia. Proses ini
material dan minat kegiatan rekreasi tidak berubah hanya orientasi dan
Teori penuaan secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu teori
1. Teori Biologis
a. Teori seluler
sebuah sel pada lansia dilepas dari tubuh dan dibiarkan laboratorium,
yang akan membelah akan terlihat sedikit. (Spence & Masson dalam
tertentu. Jadi menurut konsep ini bila jam kita ini berhenti kita akan
pada kulit) dibuat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur yang
d. Keracunan oksigen
tubuh.
sel.
g. Teori stres
i. Teori program
2. Teori Psikologis
bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan
hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.
dimilikinya.
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
hari. Jadi, aktivitas fisik ialah suatu gerakan tubuh yang dihasilkan oleh
otot rangka yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan
mental.
Hasil dari latihan fisik dapat dilihat dari aspek fisiologik dan psikososial.
2011).
a) Umur
hari pada lanjut usia dipengaruhi dengan umur lanjut usia itu
b) Kesehatan fisiologis
c) Fungsi kognitif
d) Fungsi psikologis
(Tamher, 2009).
e) Tingkat stres
stressor, stressor dapat timbul dari tubuh atau lingkungan dan dapat
hari.
a) Lingkungan Keluarga
dan pola interaksi juga berubah. Tetapi bagi orang lain yang
dan giat.
2
c) Ritme Biologi
Masalah yang ditemui pada lansia adalah kurang nafsu makan, proses
pada problem ini, dapat dirancang suatu latihan fisik yang bertujuan
pemanfaatan energi di tubuh (out put). Sehebat apa pun komposisi gizi
usus. Desakan dan tarikan di perut bagian tengah maupun bawah akan
kuantitas yang cukup dan kualitas baik. Kesulitan buang air besar
usus.
beban di sendi lutut. Jenis latihan yang dilakukan adalah yang bersifat
lemak akan terbakar, dan nafsu makan tertekan. Bagi mereka yang
Penurunan daya ingat dan konsentrasi pada usila dapat dicegah dengan
memberi manfaat.
2
Activities Scale For The Elderly (PASE) merupakan suatu kuisoner untuk
menilai aktivitas fisik lanjut usia (Siordia, 2012). PASE terdiri dari tiga
(Fitria, 2009).
masing, masalah - masalah ini dapat berdiri sendiri atau dalam berbagai
dengan terjadi akibat adanya perubahan proses pikir pada diri sehingga
2.2.2 Etiologi
1. Factor predisposisi
a. Perkembangan
b. Biologis
d. Sosial
2. Faktor presipitasi
adalah:
1. Body Image
2. Praktik Sosial
Perawatan diri memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, shampo, alat mandi, bedak, baju dll yang semuanya memerlukan
4. Pengetahuan
5. Budaya
dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo, bedak, dan lain – lain.
3
Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria, (2009),
1. Mandi/hygiene
memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air
2. Berpakaian/berhias
mandiri.
Menurut Depkes, (2000), tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan
diri adalah:
1. Fisik: a) Badan bau, pakaian kotor; b) Rambut dan kulit kotor; c)Kuku
tidak rapi.
mandiri.
2.2.5 Akibat
1. Dampak fisik
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku
2. Dampak psikososial
(Damaiyanti, 2012).
3
Pathway
akibat
Ganggan
kebersihan diri Ketidak mampuan Ketidak mampuan Ketidak
berhias/berdandan makan secara mampuan
mandiri BAB/BAK
(Azizah, 2011).
masalah yang mungkin terjadi pada lanjut usia. Gerontologi nursing adalah
sosial-spiritual dan cultural yang holistic yang ditunjukan pada klien lanjut
3
usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga.kelompok, dan
masyarakat.
pada lansia.
Pada dasarnya fokus dari asuhan keperawatan pada lanjut usia meliputi:
b. Assesement penderita.
pembina Asrama.
penderita.
b. Assesment penderita
hidup.
evaluasi.
penyakit.
maupun ekonominya.
penderita.
pengobatan.
klien.
1. Pendekatan fisik
Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2 bagian yaitu:
a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang mampu bergerak tanpa
b. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami
2. Pendekatan psikis
3. Pendekatan sosial
4. Pendekatan spiritual
adalah cara untuk menyatakan aktivitas perawat dalam praktik, dimana telah
secara profesional sesuai dengan kode etik profesional. Dimana setiap peran
Elemen peran
1. Care Giver
2. Client Advocate
karena klien yang sakit dan dirawat dirumah sakit akan berinteraksi
menentukan nasib klien sendiri; 5) Hak untuk menerima ganti rugi akibat
kelalaian tindakan.
dengan klien; 4) Hak untuk menolak tindakan yang kurang cocok; 5) Hak
3. Conselor
Peran perawat:
4. Educator
proses penuaan.
penuaan
4
proses penuaan.
adalah:
e. Sebagai konselor
1. Pengkajian
a) Identitas klien
pada perawatan diri memerlukan alat dan bahan seperti sabun, alat
b) Riwayat kesehatan
secara mandiri
e) Pengkajian fisik
badan
sedikit keriting.
b. Palpasi: kulit kepala; suhu dan tekstur kulit, turgor, ukuran lesi,
rontok.
2. Mata
penglihatan.
3. Hidung
a. Inspeksi: kesimetrisan, kebersihan, mukosa kering atau lembab,
Palatum keras atau lunak, area tonsilar terhadap ukuran warna dan
eksudat. Jumlah gigi, gigi yang karies dan penggunaan gigi palsu.
kesulitan menelan.
b. Palpasi: lidah dan dasar mulut terhadap nyeri tekan dan adanya
masa
5. Telinga
dan lesi. Kaji membrane timpani terhadap warna, garis, dan juga
bentuk.
6. Leher
berkurang, lunak, lentur dan tidak ada nyeri tekan. Area trakhea
7. Dada
a. Inspeksi: Pada Paru; bentuk dada normal chest atau barrel chest
intensitas nada tinggi dan vibrasi. Pada Jantung. Palpasi; nadi dari
ditemukan pada lanjut usia antara lain mengi oleh jalan nafas
rub pleural atau bunyi tajam dan terdengar seperti orang memarut.
pada jantung dan organ sekitar jantung. Kaji bunyi S1,S2,S3, dan
8. Abdomen
pernafasan.
9. Genetalia
10. Ekstermitas
11. Integumen
2. Pengkajian Psikososial
d. Pengkajian Lingkungan
b) Sanitasi
tenaga medis
2.3.9 Intervensi
mencapai tujuan yang berpusat pada klien, mengevaluasi kinerja para staf,
keperawatan.
2. Konseling
3. Penyuluhan
situasi darurat.
2.3.11 Evaluasi
dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat
yaitu:
5
Pada tahap ini perawat akan mengkaji masalah klien lebih lanjut
terjadi.
yang berlaku.
(Nursalam, 2008).
5
Pengkajian LansiaAsuhan
Mampu memelihara Sehat Dengandiri
kebersihan Defisit
Keperawatan Perawatan
Lansia
Memberi Sehat Diri Defisit
rasaDengan
nyaman Perawatan
Meningkatkan
Intervensi Diri
dilakukan
kepercayaan
berdasarkan
atau penampilan
intervensi keperawatan
diri Meningk
Evaluasi
= berhubungan
= berpengaruh
= sebab akibat