Disusun Oleh :
AKUNTANSI C 2020
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ---------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------ ii
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------ iii
BAB I. PENDAHULUAN -------------------------------------------------- 1
a. Latar Belakang ---------------------------------------------------------- 1
b. Rumusan Masalah ------------------------------------------------------- 2
c. Tujuan Penulisan ------------------------------------------------------- 2
BAB II. PEMBAHASAN -------------------------------------------------- 3
a. Pengertian Perencanaan Laba dan Penganggaran ----------------- 3
b. Fungsi dari Perencanaan Laba dan Anggaran ---------------------- 4
c. Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan
Anggaran ------------------------------------------------------------------ 5
d. Perencanaan Laba Dan Anggaran ------------------------------------ 8
e. Pandangan Perilaku Terhadap Proses Penyusunan Anggaran -- 9
f. Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan Laba Dan
Penganggaran ----------------------------------------------------------- 11
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan karunia-
Nya sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Keperilakuan tentang “Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan Laba dan
Penganggaran”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
memberikan materi dan mendukung dalam penyusunan makalah ini. Penulis sadar
makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh karena itu
kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak. Kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih.
Kelompok C
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspek perilaku yang terkait dengan anggaran merujuk pada perilaku manusia
yang terlibat pada saat anggaran tersebut disusun dan diimplemetasikan. Anggaran
dapat mempengaruhi perilaku manusia. Adanya anggaran mengakibatkan manusia
membatasi tindakannya. Anggaran pula yang menyebabkan kinerja manajer selalu
dan secara kontinyu dipantau serta dibandingkan. Hal ini pula yang mengakibatkan
timbulnya tekanan. Manajer seringkali menghadapi permasalahan akibat adanya
anggaran seperti misalnya timbulya over atau under budget, penyimpangan dari
anggaran yang diharapkan, dan sebagainya. Akibatnya anggaran kemudian
dianggap sebagai sesuatu yang dapat menghambat atau mengancam karir.
1
Pihak manajemen harus menyadari akan satu hal bahwa aspek manusia
merupakan faktor penting dalam proses penganggaran. Sangat mudah bagi seorang
manajer untuk memahami mengenai aspek teknis dari program anggaran, akan
tetapi tidaklah mudah untuk memasukkan aspek manusia. Manajemen harus
mengingat bahwa tujuan penganggaran adalah untuk memotivasi karyawan dan
mengkoordinasikan kegiatan mereka. Untuk mendorong individu supaya dapat
bertanggungjawab terhadap penyusunan anggaran dan terhadap implementasi
anggaran dan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien,
perusahaan perlu mempertimbangkan aspek etika dan perilaku dalam
penganggaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Perencanaan Laba dan Penganggaran?
2. Apa Fungsi dari Perencanaan Laba dan Anggaran?
3. Bagaimana Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan Anggaran?
4. Apa Saja Perencanaan Laba Dan Anggaran?
5. Bagaimana Pandangan Perilaku Terhadap Proses Penyusunan Anggaran?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk Mengetahui Pengertian Perencanaan Laba dan Penganggaran
2. Untuk Mengetahui Fungsi dari Perencanaan Laba dan Anggaran
3. Untuk Mengetahui Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan
Anggaran
4. Untuk Mengetahui Perencanaan Laba Dan Anggaran
5. Untuk Mengetahui Pandangan Perilaku Terhadap Proses Penyusunan
Anggaran
6. Untuk Mengetahui Aspek Keperilakuan Pada Perencanaan Laba Dan
Penganggaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Ester (2003) pengertian laba adalah kelebihan dari harga penjualan
atas harga pokok untuk pelaku usaha secara keseluruhan merupakan kelebihan
pendapatan atas seluruh beban perusahaan. Menurut Matz dkk. (1995) pengertian
perencanaan laba adalah sebuah perencanaan pekerjaan yang sudah dihitung
dengan cermat dan implikasi keuangannya diproyeksikan dalam bentuk
perhitungan lugi raba, neraca, kas dan modal, kerja untuk jangka panjang dan
pendek.
3
tindakan dalam bentuk uang. Anggaran adalah rencana-rencana laba menyeluruh
jangka pendek untuk mencapai tujuan dan sasaran manajemen melalui kegiatan
operasi perusahaan. Anggaran adalah alat manajerial yang menjamin pencapaian
sasaran organisasi dan memberikan pedoman dalam bentuk rupiah untuk operasi
sehari-hari.
4
mencerminkan consensus organisasional mengenai tujuan operasi untuk masa
depan.
4. Dengan menetapkan tujuan dalam kriteria kinerja yang dapat diukur, anggaran
berfungsi sebagai standar terhadap mana hasil operasi actual dapat
dibandingkan.
5
a. Anggaran cenderung terlalu menyederhanakan atau mendistorsi situasi
"nyata" dan tidak memperhitungkan fluktuasi faktor eksternal.
b. Anggaran tidak cukup mencerminkan variabel kualitatif seperti
keterampilan kerja, kualitas bahan baku dan efisiensi mesin.
c. Anggaran hanya memastikan manajer sudah tahu.
d. Anggaran sering digunakan untuk memanipulasi manajer agar indikator
kinerja yang dilaporkan mencurigakan.
e. Laporan anggaran menekankan hasil, bukan alasan.
f. Anggaran mengganggu gaya kepemimpinan penyelia
g. Anggaran cenderung untuk menekan pada kegagalan.
2. Resistensi
3. Konflik Internal
6
departemen lainnya. Tanda umum konflik adalah ketidakmampuan untuk mencapai
kolaborasi antarpribadi dan kelompok selama penganggaran. Konflik internal
menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif dan tidak bersahabat. Konflik dapat
menyebabkan karyawan hanya berfokus pada kebutuhan departemen mereka,
bukan kebutuhan seluruh organisasi. Situasi ini membuat lebih sulit, jika bukan
tidak mungkin, untuk mencapai keselarasan target. Anda kemudian dapat
mengambil langkah untuk menghilangkan konflik internal dan memulihkan
hubungan kerja yang harmonis dan produktif.
7
bagi semua orang di organisasi Anda, daripada melihatnya sebagai cara yang buruk
untuk membuat karyawan Anda bekerja.
8
diarahkan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan perusahaan secara
menyeluruh.
3) Anggaran berfungsi sebagai alat komunikasi internal perusahaan, yang
menghubungkan satu departemen atau divisi dengan lainnya dan dengan
manajemen puncak.
4) Anggaran menyatakan sasaran dalam kriteria kinerja atau standar yang
dapat diukur dan dibandingkan dengan hasil operasi yang dicapai. Dengan
demikian dapat dijadikan dasar bagi evaluasi/penilaian kinerja bagi manajer
pusat laba dan biaya.
5) Anggaran berfungsi sebagai alat kontrol yang dapat menunjukkan secara
nyata kepada manajemen mengenai bagian-bagian yang menjadi kekuatan
atau kelemahan perusahaan. Hal ini memungkinkan manajemen
menentukan tindakan-tindakan perbaikan yang tepat.
6) Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan memotivasi baik manajer
maupun karyawan untuk terus bertindak dengan cara yang konsisten dengan
operasi yang efektif dan efisien serta selaras dengan tujuan organisasi.
Penyusunan anggaran adalah pekerjaan teknis. Secara garis besar, terdapat tiga
tahap utama proses penyusunan anggaran:
1) Penetapan Tujuan,
2) Implementasi, Dan
3) Pengendalian Dan Evaluasi Kinerja (Arfan dan Muhammad, 2005: 161).
Ada tiga tahapan utama dalam proses penyusunan anggaran, yaitu sebagai
berikut :
9
Aktivitas perencanaan dimulai dengan menerjemahkan tujuan organisasi yang
luas kedalam tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. Untuk menyusun rencana yang
realistis dan menciptakan anggaran yang praktis, interaksi yang ekstensif
diperlukan antara manajer lini dan manajer staf organisasi. Dalam suatu
perusahaan, direktur perencanaan memainkan peranan kunci dalam proses manusia
dari penyusunan anggaran ini.
b. Tahap Implementasi
1. Manajemen puncak harus memutuskan apa yang menjadi tujuan jangka pendek
perusahaan dan strategi mana yang akan digunakan untuk mencapainya.
10
3. Suatu anggaran atau rencana laba yang komprehensif harus disusun, kemudian
disetujui oleh manajemen puncak. Setelah disetujui, anggaran harus
dikomunikasikan kepada penyelia dan karyawan yang kinerjanya dikendalikan.
11
Seperti yang telah dikemukakan, terdapat tiga tahap utama proses penyusunan
anggaran:
1) Penetapan Tujuan,
2) Implementasi, Dan
3) Pengendalian Dan Evaluasi Kinerja.
Rasa tidak percaya. Anggaran memang ditetapkan pada awal suatu periode.
Pada pelaksanaannya, anggaran bisa saja berubah sepanjang dapat
dipertanggungjawabkan. Akan tetapi anggaran tetap merupakan sumber tekanan
yang dapat menimbulkan rasa tidak percaya, rasa permusuhan, dan mengarah pada
kinerja yang menurun.
12
berubah ini dan berhasil memberikan inovasi-inovasi yang dapat
meningkatkan kinerja organisasi.
b) Proses anggaran membutuhkan perhatian lebih dan menyita banyak
waktu. Sebagian besar manajer atau penyelia merasa gerah dengan
adanya kebutuhan perhatian dan waktu ini yang menyebabkan besarnya
tanggung jawab hari ke hari. Oleh karena itu, umumnya mereka tidak
ingin terlibat dalam proses penyusunan anggaran ini.
c) Kebanyakan manajer dan penyelian tidak paham mengenai seluk beluk
penyusunan anggaran. Mereka takut atau tidak mau belajar tentang
perencanaan dan proses penyusunan anggaran agar dapat memberikan
kontribusi yang berarti.
Ada banyak alasan atas penolakan ini, seperti: “Mengapa saya harus
membuat anggaran? Apa yang saya lakukan sudah cukup”. “Anda tidak dapat
meramalkan masa yang akan datang secara pasti, sehingga mengapa harus membuat
perencanaan ?”. “Anggaran terlalu menyita waktu. Saya tidak punya waktu untuk
itu, meskipun saya ingin melakukannya”. “Saya sedang butuh uang dan hal itulah
yang dapat saya pikirkan sekarang”. “Hal tersebut terlalu kompleks sedangkan
usahaku sederhana dan saya tahu masalah perusahaan yang sebenarnya” “Usahaku
terlalu kecil untuk menggunakan anggaran. Saya dapat merencanakan segala
sesuatunya hanya dalam kepala/pikiranku saja”.
13
menimbulkan persaingan dan permusuhan dalam lingkungan kerja. Konflik dapat
menyebabkan para individu terfokus pada kebutuhan departemennya sendiri dari
pada kebutuhan organisasi secara menyeluruh.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perencanaan laba adalah rencana kerja yang telah dipertimbangkan
dengan cermat dan dijelaskan secara kuantitatif dalam hal laporan keuangan
untuk jangka pendek dan jangka panjang. Anggaran merupakan suatu
rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan
jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program.
2. Salah satu fungsi dari perencaan laba dan anggaran yaitu, Anggaran
bertindak sebagai suatu alat komunikasi internal yang menghubungkan
beragam departemen atau divisi organisasi antara yang satu dengan yang
lainnya dan dengan manajemen puncak. Arus informasi dari departemen ke
departemen berfungsi untuk mengoordinasikan dan memfasilitasi aktivitas
organisasi secara keseluruhan.
3. Ada 4 Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan Anggaran yaitu,
Rasa Tidak Percaya, Resistensi, Konflik Internal, Efek Samping Lain yang
tidak di Inginkan
4. Anggaran merupakan rencana laba jangka pendek yang komprehensif, yang
membuat tujuan dan target manajemen dilaksanakan. Anggaran adalah alat
manajerial yang memastikan pencapaian target organisasional dan
memberikan pedoman yang rinci untuk operasi harian (Arfan dan
Muhammad, 2005: 160).
5. Ada 3 Pandangan Perilaku Terhadap Proses Penyusunan Anggaran yaitu,
Tahap Penetapan Tujuan, Tahap Implementasi, dan Tahap Pengendalian
dan Evaluasi Kinerja
6. Anggaran mempunyai dampak langsung terhadap manusia. Aspek perilaku
yang terkait dengan anggaran merujuk pada perilaku manusia yang terlibat
pada proses penyusunan anggaran. Adanya anggaran mengakibatkan
manusia membatasi tindakannya. Anggaran pula yang menyebabkan kinerja
15
manajer selalu dan secara kontinyu dipantau serta dibandingkan dengan
standar yang telah ditetapkan.
B. Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Devi Romauli Br Sitanggang1 Naomi Putri Sion Silaban2 Pasca Apriyanti3 Putri
Megawati4 2022. Aspek Akuntansi Perilaku Pada Perencanaan Laba Dan
Penganggaran. Riau: Universitas Muhammadiyah Riau, Fakultas Ekonomi
& Bisnis, Indonesia
Didi Chariadi Chalil 2018. Titik Impas Dan Perencanaan Laba Dalam Bisnis. Didi
Chariadi Chalil / JMM Online Vol . 2 No. 5 September (2018) 438 – 448:
Dosen Pranata Indonesia
17