Anda di halaman 1dari 3

1.

System Thinking merupakan landasan dari organisasi


pembelajaran/ belajar

Berpikir sistem merupakan landasan terpenting yang dapat


mengintegerasikan setiap individu, kegiatan, serta disiplin yang
ada di dalam organisasi. Karena tanpa mengaplikasikan berpikir
sistem, individu di dalam organisasi hanya melihat segala
sesuatu yang ada secara parsial tanpa melihat dengan cara
keseluruhan.
Sehingga individu tidak dapat melihat sebuah organisasi sebagai
sebuah proses yang dinamis

setiap unit harus memiliki kesadaran untuk bekerja sama


menghasilkan kinerja yang optimal melalui sinergi, memahami
peran unit lain, dampak kinerja unit terhadap unit lain, dll.

2. Mental models

Mental model merupakan suatu disiplin yang menggambarkan


proses penilaian pribadi berdasarkan asumsi dan generaliasai
yang ditangkap yang dapat mempungaruhi individu dalam
melakukan sebuah tindakan dan pengambilan keputusan. Mental
model lebih spesifiknya adalah bagaimana cara seseorang
memandang dunia dan bereaksi terhadapnya.

Dimulai dari diri melalui keterbukaan.

Seorang guru yang memiliki pandangan bahwa siswa tidak tahu


apa-apa, maka ia akan selalu menggurui. Seorang kepala sekolah
yang percaya bahwa satu-satunya cara mengembangkan sekolah
adalah dengan menambah modal, maka ia akan melakukan hal
itu dan sulit untuk menerima alternatif lainnya.
3. Membangun visi bersama Visi itu seperti memiliki kekuatan
untuk membangkitkan semangat – dan untuk mendorong
eksperimentasi dan inovasi. visi bersama melibatkan
keterampilan menggali berbagi 'gambaran masa depan' yang
menumbuhkan komitmen tulus dan partisipasi daripada sekedar
kepatuhan Visi menyebar karena proses penguatan. Peningkatan
kejelasan, antusiasme dan komitmen menular pada orang lain
dalam organisasi. 'Saat orang berbicara, itu penglihatan menjadi
lebih jelas. Semakin jelas, semangat untuk manfaatnya tumbuh’
4. Pembelajaran tim
Pembelajaran seperti itu dipandang sebagai 'proses
menyelaraskan dan' mengembangkan kapasitas tim untuk
menciptakan hasil yang benar-benar anggotanya keinginan'
(Senge 1990: 236). Itu dibangun di atas penguasaan pribadi dan
visi bersama -

tapi ini tidak cukup. Orang-orang harus mampu bertindak


bersama-sama. Disiplin pembelajaran tim dimulai dengan
'dialog', kapasitas
anggota tim untuk menangguhkan asumsi dan masuk ke dalam
asli 'berpikir bersama'.
dia-logos berarti mengalir bebas
jika berarti melalui kelompok, memungkinkan kelompok untuk
temukan wawasan yang tidak dapat dicapai secara individu….
[Ini] juga melibatkan
belajar bagaimana mengenali pola interaksi dalam tim yang
merusak pembelajaran. Ketika dialog digabungkan dengan
sistem
berpikir, Senge berpendapat, ada kemungkinan menciptakan
bahasa yang lebih
cocok untuk menangani kompleksitas, dan berfokus pada
struktur yang mendalam
masalah

Suyanto, Slamet. 2011. Organisasi Belajar. Fakultas Matbmatika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Yogyakarta

Moerdijat , Lestari. 2020. Penerapan The Fifth Discipline Pada Pendidikan Di Indonesia Saat
Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan. Volume 4 Issue 2, Juli-Desember 2020, Pp. 89-120
Https://Doi.Org/10.32533/04201.2020

Alakoç, Zehra Burma. 2015. New Management Approaches In Business: Learning


Organization Concept. European Journal Of Business And Management Issn 2222-1905
(Paper) Issn 2222-2839 (Online) Vol.7, No.6, 2015

. Smith , Mark K. 2005. Peter Senge And The Learning Organization. Infed Encyclopaedia

Anda mungkin juga menyukai