Anda di halaman 1dari 6

AIK  

ASAL USUL MANUSIA 

A. Menurut Al-Qur’an 

Penciptaan manusia dijelaskan dalam Al-Qur’an secara tidak rinci


(tersirat) yaitu, Surah Nuh ayat 17, Surah Shaffat ayat 11, Surah ar-rum
ayat 20 

Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwasannya “ Manusia diciptakan dari tanah


dengan bermacam-macam jenis yaitu Turaah, Thieen, Shal-Shal dan .. 

Al-Qur’an surah Al-Mukminun Allah Swt berfirman bahwasanya manusia


diciptakan dari saripati tanah kemudian dijadikan air mani, disimpan
dalam tempat yang kokoh (rahim), kemudian dijadikan segumpal darah,
lalu tulang belulang yang kemudian dibungkus dengan daging kemudian
dijadikan makhluk yang (berbentuk)

Dalam Kitab Hadist Kubain an-nabawiyah, hadis keempat diriwayatkan


oleh bukhari muslim dan menjelaskan tentang penciptaan manusia yang
artinya sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya
dalam perut ibunya sebagai setetes air mani selama 40 hari, kemudian
menjadi segumpal darah selama itu pua (40 hari ), kemudian Allah swt
mengutus kepadanya

seorang malaikat lalu ditiupkan ruhnya dan diperintahkan untuk


menetapkan empat perkara yaitu menetapkan rizky, ajalnya, amalnya dan
kecelakannya atau kebahagiannya. 

A. potensi-potensi manusia dan kelebihannya diantara makhluk lain

 manusia diciptkan dengan bentuk yang sempurna dan sebaik-baiknya. 

 manusia diciptakan dengan kelebihan akal pikiran yang tidak dimiliki


makhluk lain

 manusia diutus kemuka bumi untuk menjadi khalifa sebagaimana


dijelaskan dalam suatu firman Allah pada surah Al-Baqarah ayat 30 

 Potensi Qolbu, Qolbu atau berhubungan dengan keimanan

 Fitrah sebagai manusia, Fitrah manusia sejak lahir adalah membawa


agama yang lurus 

 potensi nafs = Dalam bahasa indonesia Nafs diserap menjadi nafsu


yang berarti dorongan kuat untuk berbuat kurang baik, sementara
nafs pada manusia tidak hanya mendorong kepada hal buruk tetapi
juga menuju kebaikan
A. Ragam orientasi hidup manusia 

Dalam Al-Qur’an setidaknya ada beberapa paradigma orientasi hidup


manusia yang disebutkan oleh Allah Swt antaranya: 

1. Kelompok yang menganggap bahwa kehidupan dunia adalah soal hidup


atau hidup manusia hanya satu kali. mereka tidak meyakini adanya
kehidupan sesudah mati sebagai dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah
Al-jatsiyah ayat 24.  

TAUHID DAN URGENSI BAGI KEHIDUPAN MUSLIM

Secara umum arti dari Tauhid yaitu mempercayai bahwa Allah SWT
merupakan Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan dalam Muhammadiyah, Tauhid
merupakan keimanan untuk mewujudkan kesejahteraan, kedamaian, dan
kebahagiaan. Dalam ilmu kalam akidah tauhid dibedakan menjadi 5 sistem
kepercayaan yaitu :

1. Spiritual : 

Tauhid Asy’ariyah - Tauhid untuk mewujudkan kekayaan spiritual dengan


segala pengalaman rohaninya.

1. Konservatif

Tauhid Wahabiyah - Tauhid untuk mewujudkan kehidupan beragama yang


ketat (tidak boleh bercampur dengan apapun).

1. Ideologis (Tertutup & Terbuka)

Tauhid sebagai sistem untuk menyelenggarakan kehidupan dalam semua


bidang

 Tertutup : 

Fundamentalisme : Al-Ikhwan Al-Muslimun (Tahrir)

Revivalisme : Salafi Jihadi

 Terbuka :

Dalam ideologi terbuka sistem/lembaga dalam islam itu diterima,


seperti contohnya Hilafah.

1. Semi Etis

Tauhid untuk mewujudkan keadilan dan kemenangan bagi kelompoknya


sendiri, yaitu Mu’tazilah dan Ahlu Sunnah Waljamaah – Ibnu Taimiyah.

1. Etis

 Modernisme :
Tauhid untuk mewujudkan kebahagiaan hidup bagi semua orang.

 Neo-modernisme :

Tauhid untuk mewujudkan keadilan sosial bagi semua orang.

Akidah tauhid dalam Muhammadiyah diajarkan dalam kerangka


al-'urwatul wutsqa dengan implementasi di antaranya dalam Pendahuluan
Anggaran Dasar (Al-Ushul as-Sab'ah/Tujuah Ajaran Dasar Muhammadiyah),
Masalah Lima (an-Namadzij ad-Diniyyah al-Khamsah/Lima Paradigma
Keagamaan), Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (Al-
Mabadi' al-Istirajiyah al Khamsah/Lima Prinsip Strategis Agama Islam) dan
Kepribadian Muhammadiyah (Syakhshiyyatul Ummah al-Islamiyyah ind
Muhammadiyah/Sepuluh Kepribadian Umat Muslim).

Al-'Urwatul Wutsqa

Pembicaraan tauhid dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Jilid 1


menggunakan kerangka al-urwatul wutsqa yang memiliki arti tali yang kuat.
Sehingga dari arti tersebut dapat disimpulkan bahwa al-urwatul wutsqa
menjadi pegangan yang paling kuat dalam memeluk Islam sehingga menjadi
pedoman penghayatan dan pengamalan (santiaji) agama Islam. Dalam al-
Qur'an terdapat 2 ayat yang menyebutkan al-'urwatul wutsqa dengan unsur-
unsurnya terdiri atas Islam, Iman, dan Ihsan. Dua ayat tersebut yaitu :

1. QS. Al – Baqarah (2 : 256)

َ ِ‫س َك بِا ْل ُع ْر َو ِة ا ْل ُو ْث ٰقى اَل ا ْنف‬


‫صا َم لَ َها‬ ْ ‫ت َويُْؤ ِم ۢنْ بِاهّٰلل ِ فَقَ ِد ا‬
َ ‫ستَ ْم‬ ِ ‫فَ َمنْ يَّ ْكفُ ْر بِالطَّا ُغ ْو‬...
Artinya : “....Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada
Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat
kuat yang tidak akan putus.”
1. QS. Luqman (31 : 22)
ۗ‫س َك بِا ْل ُع ْر َو ِة ا ْل ُو ْث ٰقى‬ ‫هّٰللا‬
ْ ‫سنٌ فَقَ ِد ا‬
َ ‫ستَ ْم‬ ِ ‫سلِ ْم َو ْجهَهٗ ٓ اِلَى ِ َوه َُو ُم ْح‬
ْ ُّ‫َو َمنْ ي‬
Artinya : “Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia
orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang
kepada buhul (tali) yang kokoh.”

 Makna Islam, Iman, dan Ihsan.


 Islam : 
Ketundukan pada Allah SWT yang mengungkapkan kehendak-Nya
dalam (qaulliyah, kauniyyah, dan tarikhiyyah) yang menjadi mental
kesadaran Muslim dengan bentuk ketaatan yang disertai dengan
ketundukan puncak ibadah, atau dalam Muhammadiyah disebut
dengan ibadah khashshah (Rukun Islam). Dimana :
 Syahadat : Menjadi pangkal berislam dengan ketundukan batin
(cipta, rasa, dan karsa).
 Shalat : Menjadi pangkal moralitas publik menyebarkan
kedamaian,  rahmat Allah dan berkat-Nya.
 Zakat : Menjadi pangkal kesejahteraan sosial dengan
mewujudkan masyarakat yang tumbuh, berkembang, subur, dan
indah.
 Puasa : Menjadi pangkal kecerdasan emosional dan pengendalian
diri.
 Haji : Sebagai simbol untuk membuktikan kesetiaan kepada Allah
SWT dengan menyebarkan perdamaian terhadap sesama dalam
ekspresi membela nasib umat manusia.
 Iman
Iman merupakan keyakinan untuk mewujudkan kehidupan yang baik di
dunia maupun di akhirat, dengan cara menjaga keamanan dan perdamaian
umat manusia secara aktual yang beramanah dalam kehidupan pribadi,
sosial, dan alam. Iman terdiri dari 6 rukun, yaitu :
 Iman kepada Allah : Menjadi pangkal integritas pribadi, integritas
sosial, dan integritas intelektual.
 Iman kepada Malaikat : Menjadi pangkal mewujudkan pengendalian
hidup melalui kontrol yang fungsional.
 Iman kepada Kitab Suci : Menjadi pangkal mewujudkan peradaban
maju.
 Iman kepada Para Rasul : Menjadi pangkal mewujudkan pembebasan
kesengsaraan hidup di dunia dan akhirat.
 Iman kepada Hari Kiamat : Menjadi pangkal mewujudkan pertanggung
jawaban dalam hidup.
 Iman kepada Qada dan Qadar : Menjadi pangkal mewujudkan usaha-
usaha sesuai dengan kodrat alam / sunnatullah.
 Ihsan
Ihsan merupakan pengabdian untuk mewujudkan kehidupan yang baik di
dunia maupun di akhirat dengan memperhatikan kedudukan manusia di
bumi sebagai hamba dan khalifah Allah yang harus  menyelenggarakan
kehidupan dengan atas nama-Nya, membawa nama-Nya dan dengan
memohon berkat-Nya. Pengabdian tersebut dilaksanakan dengan peran
sebagai berikut :
a. Pribadi e) Warga Masyarakat
b. Hamba Allah f) Warga Negara
c. Anggota Keluarga  g) Warga Dunia
d. Warga Komunitas

Muqadimah Anggaran Dasar : Saptasila (Al-Ushul As-Sab’ah)


1. Ketuhanan : Kehadiran Allah fungsional.
2. Kemanusiaan : Manusia harus membangun peradaban.
3. Kemasyarakatan : Masyarakat sejahtera, aman, damai, makmur dan
bahagia.
4. Keagamaan : Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para
nabi yang diajarkan pada umatnya untuk mendapatkan hidup bahagia
baik di dunia maupun di akhirat.
5. Ittiba’ Nabi : Mewujudkan masyarakat dengan mengikuti perilaku Nabi
dalam praktik kehidupan pribadi, kehidupan sosial, praktik gagasan dan
praktik gerakan.
6. Dakwah dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar : Memperbaiki kehidupan
melalui organisasi.
7. Kenegaraan : Negara yang bersih, suci, dan makmur dibawah lindungan
Allah SWT.

Lima Paradigma Keagamaan Muhammadiyah


 Agama Positif : Agama yang diwahyukan Allah untuk kebaikan hidup di
dunia dan akhirat.
 Dunia Positif : Urusan yang diserahkan sepenuhnya kepada
kebijaksanaan manusia.
 Ibadah Positif : Mendekatkan diri kepada Allah SWT secara mahdlah
dan muamalah.
 Jalan Perjuangan Positif : Jalan untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
 Pemikiran Positif : Ijtihad dan Istinbath untuk menemukan pemikiran
yang rajih.

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah gerakan berakidah islam yang bersumber pada


al-qur’an dan sunnah yang bercita-cita untuk mewujudkan kehidupan
bermasyarakat secara adil dan makmur yang di ridhai Allah SWT untuk
melaksanakan misi manusia sebagai hamba dan khalifah di muka bumi. Selain
itu Muhammadiyah meyakini bahwa ajaran agama islam sebagai hidayah dan
rahmat Allah pada umat manusia yang menjamin kesejahteraan hidup,
materiil, spiritual, duniawi dan ukhrawi. Kemudian Muhammadiyah
melaksanakan ajaran agama islam yang meliputi akidah, akhlak, ibadah dan
muamalah duniawiyah.

Kepribadian Muhammadiyah

 Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.


 Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah.
 Berlapang dada, dan memegang teguh ajaran islam.
 Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
 Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar
dan falsafah negara yang sah.
 Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam segala lapangan dan menjadi teladan
yang baik.
 Aktif dalam perkembangan masyarakat dan pembangunan yang sesuai
ajaran islam.
 Kerjasama dengan golongan islam dalam  usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama islam.
 Membantu pemerintah dalam memelihara dan membangun negara untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.
 Bersifat adil dan kolektif secara bijaksana.

Islam Rahmatan Lil ‘Alamin


Ajaran Tauhid membuat Muhammadiyah menjadi representasi otentik
dari Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Islam merupakan agama yang diwahyukan
oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. untuk mewujudkan kebaikan
nyata (hayah thayyibah) bagi seluruh makhluk Allah yang hanya dapat
diwujudkan dengan amal saleh dan menjadi orang beriman. Hayah thayyibah
tersebut meliputi 3 kriteria, yaitu rezeki halal, qanaah/kepuasan, dan
kebahagiaan. Tiga kriteria ini sejalan dengan perolehan iman dan amal saleh
yang diajarkan didalam al-qur’an, yaitu :
I. Lahum ajruhum ‘inda rabbihim (Sejahtera sesejahtera-sejahteranya)
II. Wa la khaufun ‘alaihim (Damai sedamai-damainya)
III. Wa la hum yahzanun (Bahagia sebahagia-bahagianya)

AL-ISLAM

Pengertian:

 Bahasa: Kata islam merupakan Masdar dari kata Aslamu  Yuslimu yang
bermakna tunduk, patuh, taat.

 Istilah: Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajarannya di wahyukan
oleh Allah SWT kepada Manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Dengan
ajaran mengenai segi kehidupan manusia. Islam memiliki ajaran yang
lengkap sehingga sebagai penyempurna dari agama yang ada sebelumnya.
Islam sebagai rahmat, hidayat, & petunjuk manusia.

Tujuan:

 Islam sebagai alat untuk menuju kebaikan di atas muka bumi dengan
membawa kebahagiaan baik di dunia maupun diakhirat.

Sumber Ajaran:

Sumber Pokok: Al - Qur’an, Al - Hadits

Sumber lain: Ijma’ (Pendapat para ulama)

Anda mungkin juga menyukai