Anda di halaman 1dari 77
2.9" Menerapkan operas’ lagika aritmetica (Hai FLIN Adder dan Carry Ack 4.4 Mempraktikikan operas) fogika unit (Half Ful AdgerdanRioole Cary Adder), @e pendahuluan ee ry Ketika Anda meng input reed y saree . perro Pct ue pote of Pr ti psec diopera is Fee acl Ae eoereer a Pe ae Pea Pee el Fea Pera arene) pr Ca Mace ke dalam bilangan Arithmetic Logic Cells i cat non li Sea lied Vea ei iahcg Prec Teese pengguna. Apa dan BCD dalam Al QUAD CAMERA Shot on realme Si Fu Peis Uh rc bilangan de Pt Frei tel Sar ease Pees col ee Per ul eee PS LCs ed fer a eee ae md ion ee Leia alam dunia teori untuk dan menjadi p khususnya dal Boolean hanya yang sejalan ¢ diasumsikan 5 atau tegangas merupakan n untuk melak nilal masuka untuk meng Aljabar Book kuadrat, aka engapera dasar sebag 1. 7, : —~ ai os i _ (A) Aljabar Boolean alam dunia matematika, terdapat banyak sekali rumus dan D::: untuk menyelesaikan sebuah persoalan, seperti aljabar himpunan, aljabar grup, aljabar vektor, dan aljabar Boolean. \Metode aljabar Boolean diciptakan oleh George Boole sekitar bad ke-19 yang digunakan untuk mélakukan analisis logika sebuah soa! matematika. Teknik ini kKemudian berkembang dan menjadi populer dalam perancangan rangkaian digital, Khususnya dalam teknolagi sisteny komputer. Nilai input aljabar Boolean hanya memiliki dua jenis, yaitu 0 dan 1 atau OFF dan ON yang sejalan dengan proses operasi bilangan biner. Nilai data 0 diasumsikan sebagai perwakilan tegangan 0 volt hingga 0,8 volt atau tegangan berpotensial rendah. Sementara itu, nilai data 1 merupakan nilai data bertegangan 2 hingga 5 volt. Dengan kata lain, nilai data 0 dan 1 mewakili kondisi tegangan, Oleh karena itu, aljabar Boolean sangat tepat diterapkan untuk melakukan analisis kondisi rangkaian digital terhadap nilai masukan (input) logika, serta memanipulasi variabel logika untuk mengefisienkan nilai kerja sebuah rangkaian logika. Aljabar Boolean tidak mengenal nilal pecahan, desimal, pangkat, kuadrat, akar kuadrat, akat pangkat n, dan logaritma. Dalam Sr auRiuaig mengoperasikan aljabar Boolean, hanya dikenal tiga jenis operasi ie 7 au cee f dasar sebagai berikut. aikawan asal | 1. Penjumlahan i yang menemukan 1 a ide aljabar biner Proses penjumlahan logika menggunakan gerbang logika OR menggunakan ekspresi ‘+’ (plus) dalam persamaannya. Perkalian Proses perkalian logika menggunakan gerbang logika AND menggunakan ekspresi * (titik) dalany penulisan persamaannya. Inversi Operasi ini digunakan untuk membalikkan kondisi semula menjadi berlawanan nilainya, Dalam pengoperasiannya, simbal yang digunakan adalah A (garis atas) atau simbol gerbang logika NOT. Dengan teori aljabar Boolean, Anda dapat mempersingkat penulisan persamaan logika atau meminimalkan rangkaian logika yang dibuat. Ada beberapa pedoman dalam penerapan teori aljabar Boolean yang dapat dilihat pada Tabel 3.1. a ae = Ao4 = =AB+AC _ asics =AC-+BC +AD + BD Shot on realme 5i “Komutatif on | Komutatif, AND Asosiatif OR Asosiatif AND’ Distributif OR Distributif AND X=A+8+ BC sambar 3-4 Rangkaian Logika X= A+ 8 + BC Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan Hv 4. Tuliskan dan jelaskan operasi dalam aljabar Boolean. 2. Tuliskan dan jelaskan persamaan logika dalam aljabar Boolean. Tugas Praktikum (Nilai Praktik I) Buatlah rangkaian logika dengan simulasi clektronika untuk menyelesaikan persamaan berikut. 1. A+ ae 2 (A+8)(C+D) Tugas Eksperimen (Nilai Proyek 1) Gambarkan rangkalan logika dari persamaan A + A+ A dengan simulasi elektronika. Apakah output yang dihasilkan dari persamaan tersebut bernilai 1? 1. Penjumiahan Bilangan Biner Qperasi aritmetika pada bilangan biner dapat berupa proses penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Prinsip dasar penjumlahan bilangan biner dapat dilihat pada Tabel 3.2. - Fabel 2.2 Hukum penjumlahan bilangan biner. — er (ys ee 1+ 1 dalam bilangan ee som biner bemilai 10 karetia 10 merupakan bilangan biner dari 2. Penjumia' 5 iner ‘di belakang koma i i diperlakukan seperti penjumlahan biner di i it in koma + 2. Penjumlahan Bilangan Oktal Metode penjumlahan bilangan oktal seperti penjumlahan . bilangan desimal. Setiap penjumlahan yang nilainya lebih dari 8 akan'dikurangi dengan 8. Setelah itu, sisanya akan ditulis dan ‘menyimpan nilai carry sebesar 1, penjumiahan bilangan desimal. Setiap penjumlahan yang nilainya jebih dari 16 akan dikurangi dengan 16. Selanjutnya, sisanya akan dituliskan. Jika sisanya lebih dari 9, penulisanhya sesuai ketentuan A, B, C, D, E, F dan menyimpan nilai carry sebesar 1. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan I!) Tentukan hasil dari operasi penjumlahan berikut. 4. 11700110 + 1011 2. 010001 + 0111 3. 170,11 + 1,01 4, 564,+ 133, 5. Ad. + F3,, Tugas Praktikum (Nilai Praktik I!) Gambarkan rangkaian logika untuk membuktikan rumus persamaan berikut. 1. 0+0=0 2 OF1=1 3. 140-1 =. Tugas Eksperimen (Nilai Proyek I!) ‘ rk rangkaian logika dengan menggunakan gerbang logika NOR untuk membuktikan _kebenaran aturan penjumishan bilangan biner (seperti tercantum pada tugas praktikum di Bab3 | Gperssitocike Aritmetibe: Tal n biner. mu ner pengurangnya = pakah Sai panjuretahani 4011 dan ~1000? i penjumlahan bilang 1000 adalah 0011. “oor dengan Hasil da ! bilangan seers bekawened re: Serre kan sebagai bilangan positif ketika tersebut. Sementara ’ di depan bilangan 11001 bernilai positif, Sebuah bilangan dinyatal disertal tanda plus ‘+’ di depan bilangan itu, bilangan negatif disertai tanda minus “~ tersebut. Contohnya, adalah +11001 bilangan bel 3.3 Sgr blangan sedangkan -111 adalah bilangan negatif 111. Teknik tersebut tidak dapat diterapkan pada sistem digital komputer. Oleh karena itu, P= eo. | sistern digital memberikan standar kode berupa sign-bit (bit tanda) sebagai kode tambahan untuk menyatakan jenis bilangan bernilai i #11001 0111001 positif atau negatif. Dalam sistem biner, tanda plus “+” digantikan 711001 dengan penambahan sign-bit “0”. Sementara itu, tanda negatif digantikan dengan penambahan sign-bit “1”. Terdapat dua metode yang sering digunakan untuk menyatakan sebuah bilangan biner negatif dalam rangkaian digital, yaitu sebagai berikut. 1. Komplemen 1 Ketentuan: mengubah setiap digit bilan i bernilai 0 menjadi 1 dan setiap tei Gees ee 0. Dengan kata lain, teknik ini akan membalikkan nilai serail es berlawanan. Untuk menyatakan bahwa bilangan ae cen hasil komplemen, disertakan sign-bit 1 lepa Ingan tersebut. Lihat contoh pada Tabel 3.4. 10.0100 oe LSD (Least Significant Digit) Tanda positif (diabaikan) EAC (End Around Carry) Gamber 3.5 Hasil pengurangai 1107 dengan 1000. ____ Perhatikan Gambar 3.5. EAC merupakan hasil penjumiahan sign-bit dari kedua bilangan. EAC terletak pada bagian paling kiri. LSD merupakan digit bilangan biner yang terletak paling kanan (bernilai paling kecil). Untuk ménghasilkan nilai sebenarnya dari 1101 - 1000, hasil penjumlahan dengan komplemen harus dijumlahkan kembali _ dengan EAC pada posisi LSD. Penyelesaiannya dapat dilihat pada uraian berikut, 0.0100 (hasi! penjumlahan) _1, (EAC) 00101 —(hasil operasi pengurangan 1101 — 1000) Jadi, hasil pengurangan bilangan 1101 - 1000 = 0101 (bernilai positif), yen 1 dari 1100 = 1 0011 (bilangan biner positif dengan tanda 0 di depannya) __ (bilangan komplemen 1 dari 1100) Signifi da MSD (Most phan nll 0 Pee an nilal bit ini dita kant ee penambal di sebelah Fae kedua bilangan setelah -herada © 4. untuk itu iJai 0. @ be 00 lah itu, sai oi0tt +10! ieee ipentukriya nee ehingga bentuknya ine ee emntemen tS | Hoy ott) sien dari bilangan | 0! ; Se aanen' 91001) ae i i lu 1, (AC) + pengurangan bernilai negatif sehingga pe TOIOTT ihasit sementara operas! pen Nee a eee dahil) (i) ne negatif, dikomplemen 1 teri lebih dahulu sehingga menjadi (1 011 ber ig) 2. Komplemen 2 Metode komplemen 2 adalah dengan menambahkat nilai 1 pada LSD komplemen 1 sebuah bilangan. Sebagal contoh bentuk komplemen 2 dari bilangan 60,, adalah sebagai berikut, 60,,= 111100, (hasil konversi desimal ke biner) Bentuk komplemen 2 dari 60,, adalah: 000011 (bentuk komplemen 1 dari 111100) ah « (Menambahkan nilai 1 ke LSD) Bilangan biner yang dikurangi bentuknya tetap, tidak mengalami perubahan. « Bilangan biner pengurang, diubah bentuknya sesuai metode komplemen 2. ¢ _Jika proses penjumlahan menghasilkan EAC, hasil akhirnya adalah hasil penjumlahan tersebut. « _Jika proses penjumlahan tidak menghasilkan EAC (bernilai 1), hasil penjumlahan harus dikomplemen 2 terlebih dahulu. _Langkah mengubah ke bentuk komplemen 2 - Bilangan yang dikurangi = 1100 {tetap) 3 pengurang = —0011 (harus dikomplemen 2 dahulu). (bilangan pengurang) (menambahkan 1 pada LSD) [ (bentuk komplemen 2) “ Menjumiobtan 1700-1101 9 1100 (bilangan yang dikurangi bernilai positif) | 4101 J (bilangan pengurang bemilai negatif) 1001 (EAC dan sign-bit = 0 maka hasilnya adalah sebenarnya) adalah EAC = 1 dengan sign-bit = 0 dan bilangan = 1001. Nilai EAC harus igkan: untuk memperoleh nilai sebenarnya Se belie itu menunjukkan bahwa -001111-111 1101 -0101 roses perkalian bilangan biner dapat dilakukan sama persis ‘seperti melakukan perkalian bilangan desimal, Lihat contoh perkalian bilangan desimal berikut. tiptikan dikali disingkat MD) «< (Multiplikator atau bilangan pengali disingkat MR) 110: Mo 701010 Berapakah hasil kali dari 101 x 101? ‘Penyelesafan: 101 (Multiplikan atau bilangan yang dikali disingkat MD) 101 » (Multiplikator atau bilangan pengall disingkat MR) 101 000 4 101 11001 rinsip dasar operasi pembagian pada bilangan biner lerupakan perulangan operasi pengurangan dan operasi pergeseran nilai bit. Ilustrasi operasi pembagian pada bilangan desimal dapat dilihat pada contoh berikut. aa ~ perapakah basil operas! pembagian dart 12447 penyelesatan; I I 2 ah 31, 31. Jawaban dari aperasi pembagian 12424 ada 4yi a Gerapakah hasil operasi pembagian dari bilangan biner yo1d: 11? Penyelesalan: aot Jawab an dari operas! pembagian 4010; 11 adalah 011. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan IV) 4. _Lakukan operasi perkalian bilangan biner berikut. a 1100701 x 1010 ¢ 110011000111 b, 101100% 10170 d. 1110100 x 1100011 2, _Lakukan operas! pembagian bilangan biner berikut. a 11770171:101 @ 171771011; 10 b. -11001000:10071 d. 01000171:011 acrement merupaken proses penambahan bilangan sebesar 1. Sementara itu, decrement adalah pengurangan nilai bilangan sebesar 1 } Contoh 1. Increment nilal bilangan biner = 11001 a Sistem Komputer 2 Decrement nilai bilangan biner X = 1100) Penyelesaiatt: PORE | (i eee) ee Jadi, increment dari bilangan 11001 = 11100 CD atau Binary Coded Desimal merupakan metode penyandian nilai bilangan berbasis desimal yang diubah ke dalam bentuk biner, dengan setiap digit desimal diwakill oleh sejumlah bit tetap, biasanya berjumlah 4 atau 8. Nilai tertinggi dari bilangan desimal adalah 9 dengan jumlah jenis bilangan hecuarttias sebanyak 10 buah (0 ... 9). Oleh. karena itu, kombinasi biner pengdunaan BCD yang dihasilkan juga terdapat 10 kombinasi. Perhatikan tabel adalah Karena pada perbandingan bilangan heksadesimal, desimal, biner, dan BCD BCD, 7 angka desimal ciwakill oleh sebuah pole pada Tabel 3.6. bilangan 4 digit. Tabe! 3.6 BCD. Heksadesimal Desimal 0 0 1 2 a 4 a 6 7 8 9 A B Cc D won nuns wn = a Hs oO mam | Geaeaden bagian Echte Tetraden (8421 code) sebagai bagian kode biner yang dapat digunakan sebagai BCD. * 2menjelaskan bagian Pseudotetrades, tidak dapat digunakan sebagai kode BCD. operasi aritmetika BCD dan hasilnya a harus dikoreksi Ketika melakuka berada pada area Pseudotetrades, hasilny: menggunakan operasi penjumlahan atau pengurangan. 1, Operasi Penjumlahan BCD Teknik penjumlahan BCD sama seperti penjumlahan yang | dilakukan pada bilangan biner, Jika hasil penjumlahan berada pada area Pseudotetrades, hasil tersebut harus dikoreksi dengan | menambahkan bilangan 6,, = 0110.. ‘ p Contoh , | 1, Penjumlahan nilal BCD dengan A = 0100 dan 8 =0101 Penyelesalan: : i =[_[o [1 Jo Jo] =4, ‘j : iJoli}=s,° Hasil biner = f0: jigs! | a9: e TF Koreksi = Tidak perlu Hasil BCD -Lieyet] - al 2. Penjumlahan nilal BCD den = gan A = 1100 dan 8 = Penyelesaian: B= 0011 en -LOT : LP tfefo] =, ae Hasil biner -LEDE] as koresi © =[ [o[i[1[o] = — = r 3, Penjumiahan nilai BCD dengan A = 16,,dan 8 = 29,, 2 Penyelesalan: Carry. = A 8 =[ojo|i Hasil biner = |0|0]1|1 Koreksi Hasilpcp =|0/1|0/0 : Operasi Pengurangan BCD Operasi pengurangan dalam BCD dilakukan sama seperti pada bilangan biner, menggunakan teknik komplemen. Metode pengurangan BCD menggunakan jenis komplemen 9 (K9) dan 3 komplemen 10 (K10). Komplemen 9 merupakan selisih antara bilangan BCD tertinggi, dengan bilangan tersebut. Sementara itu, komplemen 10 merupakan increment atau penambahan nilai komplemen 9. Rumus komplemen dapat dilihat seperti berikut. bilangan BCD tertingal Komplemen sepuluh (10) = komplemen sembilan (9) + 1 Untuk bitangan satuan, adalah 9, sedangkan untuk bilangan puluhan, bilangan tertingginya Atau dapat dituliskan K(10) =K (9) +1 adalah 99, dan seterusnya. Contoh Berapakah komplemen 9 dari bilangan A=0111 dalam bentuk BCD? Penyelesaian: aay -FT TEL pico tebesr =[ 1) ]0[1] =% neste) = =|_ 010 [1 [0] -2 Hasil komplemen (9) dari bentuk BCD 0111 adalah 0010. ‘Hasil K(10) 0010. ital K(9) dan KEE) dart blang2” = s [ole lt) -% 1a cach 0007 adalah 1007- pcp 0010 1000 atau 28,7 ane tees PELE ETE) -*- flo tol [1] [o Jo | beg 28 io bietet ht rire rn -. Pee seeiolt) =, [oli fo} =72,, fete fh ti] Io o ‘Nilai BCO dari 1001 1001 menghasilkan bentuk K(9) = 0111 0001 dan K(10) = O11 4. Gerikut contol pengurangan bilangan dalam bentuk BCD dengan 2 digit desimal. Berapakah hasil pengurangan dari A-8, jika A - 1001 0111 dan B = engal oa sm jan B = 0011 0110, denga aul papase Kea Lee amy Pet fief] bith) -9%. A cagene = (Ont fol Jo[r lolol} =e, + Hasil sementara = Perlu dikoreks! Koreksi = hoe i Ge ca + A-B -ffo tt [rol ToTo fol] =+6,, Hasil sementara dilakukan koreksi karena nilai satuan dan puluhan melebihi nilal tertinggi desimal, yaitu 9. Koreksi dilakukan dengan menambahkan nilai 0110 atau Gi Setelah itu, hasil sementara dijumlahkan dengan nilal koreksi menghasilkan nilai 1 0110 0001 atau 7 61,,. Hasil tersebut menunjukkan carry atau sisa bernilai 1 berarti hasilnya merupakan nilai positif, Namun jika tidak menghasilkan carry 1, hasil penjumlahan tersebut bernilai negatif. Jadi, hasil dari A-_B = + 61,, atau 61,,. Uji Pengetahuan (Nilai Pengetahuan V) 4. Tentukannilai increment dari bilangan biner berikut. a, 11100 b, 0011 c, 1111001 d. 1101010 e, 11011 2. Tentukan nilai decrement dari bilangan biner berikut. a. 1010 b 111 c 001 d. 1000 e 6100 3. Apakah yang dimaksud dengan BCD? 4, _Jelaskan perbedaan Echte Tetraden dan Pseudotetrades? 5. Tentukan hasil operasi penjumlahan dari bilangan BCD berikut. a 110141111 b. 011140101 c 110041110 d. 010141100 6. Apakah yang dimaksud dengan komplemen 9 dan komplemen 10? 7. Tentukan nilai komplemen sembilan (K9) dari bilangan biner berikut. a. 0011 b, 1000 c. 0110 d. 0111 8. Tentukan nilai komplemen sepuluh (K10) dari bilangan biner berikut. a. 1001 b. 0110 ce 0101 d, 0001 Tentukan hasil operasi pengurangan bilangan BCD berikut. a. 100001100001 -0001 10010011 b. 011100100101 -0101 1000.:0100 < 01000011 0000 - 0000 0010 0001 d. 10000010 0010-0011 10010111 Tentukan nilai koreksi yang harus diberikan pada hasil pengurangan bilangan BCD Pseudotetrades. Base alah proses Be aI biner (binary). ar nasi tertebih dahulu dilanjutkan dengan Teknik penjumiahan bilangan tasikan pada rangkaian | memiliki dua jenis dah bilangan, yaitu 0 yang menggam TF auok Radics (mati) dan 1 yang berarti bertegangan tinggi (hidup). ya jan nilai-nilai input dan merupakan dasar utama pengoperasian ni pe va6e dihasilkan dalam sebuah rangkaian elektronika. Berikut cara penjumlahan bilangan biner. Carry = Carry = Carry = Carry =1 A =I in c= A =0 A ST & =0 Bo =I B =0 p =1 i. + + i] Hasil =1 Hasil =1 Hasil =O —-Hasil = 10 Carry adalah nilai simpanan dari hasil penjumlahan biner 1 dan 1. Berikut tabel kebenaran penjumiahan bilangan biner 1 bit. ’ Input dan output penjumlahan 2 bit biner. - Input Output A B Sum (5) Carry (C,) ou 0 a - 0 1 5 1 0 : : 1 i 5 Nilai biner yan. jot olcigies 408 AND Berdasarkan nilai output pada Tab el 3. i i kesimpulan sebagai berikut. ee ewts its ‘ F 1 Gambar 3.7 Persamaan logika Half Adder. Rangkaian logika untuk penambah setengah atau Half Adder pada S = AB + AB dan C, = AB dapat dilihat pada Gambar 3.7. alf Adder § = AB + AB dan C, = AB. gerbang logika dengan mengklik ikon Logic Gates. Setelah itu, tambahkan gerbang inverter (NOT), 3 gerbang AND, clan 1 gerbang OR seperti Gambar 3.8. “—: prsee Pa fe Gambar 3.6 Gerbang logika Half Adder. Pa 2, Tambahkan sebuah komponen 4c, 2 buah switch. Ubah property key switch bagian atas menjadi bernilai “A” dan switch lainnya menjadi bernilai “B% Setelah ttu, sambungkan komponen tersebut seperti Gambar 3.9. Gambar 3.9 Menghubungkan komponen dalam rangkaian. Tambahkan sebuah ground, 2 red probe, dan komponen Oscilloscope. Untuk nambahkan komponen tersebut, klik ikon Intruments. Selanjutnya; pilih Oscillascope sambungkan komponen-komponen tersebut seperti Gambar 3,10, i rc 1.) Halt Adder dengan EWB. i ikut. Simbol rangkaian penjumlah dengan merode Half Adder adalah sebagai berikut } im Simbol biok Half Adder. Kaki Adan 8 pada blok Merupakan terminal m; pin = merypakan keluaran (output) Sum (5) dan ten corty our. Jika rangkalan logika tersebut diim, ‘simulstor EWG (Electronics Workbench), benti asukan (input) data. Sementara itu, minal Co adalah nilai keluaran (output) plementasikan menggunakan Ic Pada uknya menjadi sebagai berikut. : [a _. = eee eel ; rangkaian logika Half Adder yang terri atas gerbang logika OR, AND: dan’ mbarkan logika Hal Adder 1‘ Ds B c (1) Rangkaian Fuil Adder Re" Full Adder merupakan rangkaian logika yang mampu mengoperasikan tiga terminal input dan dua buah terminal output. Terminal input terdiri atas terminal A, 8 dan C. Sementara itu, terminal output terdiri atas terminal S (summary) dan C_ (carry out). Tabel 3.8 Rangkaian full adder. a fe Al QUAD CAMERA Shot on realme Si Dari Tate! 3.9, diperoleh persamnaan logika sebagai berikut. 5 = ABC + ABC +. ABC, + ABC, = ABC, + ABC, + C (AB + AB) = (AB + AB) C + C (AB + AB) = (AB ® AB) ® C =(A@ 8) @C atau A@ BEC, Dari persamaan logika tersebut, diperoleh susunan gambar fangkaian logika $ seperti Gambar 3.15. 7 Gambar 3,15 Rangkaian lagika 5. Berdasarkan Tabel 3.10, (utput) C. adalah sebagai b mean logika untuk keluaran erikut, c, = ABC + AB + C 4 ac FABIC + C) + C(Aa + AB = ABSA @ gy ; Dari Persamaan | ogika keluara Tengkalan gerbang logika sepera oa ©, diperoleh r 3.16, Gabungan rangkaian logika $ dan C.. 3, Lakukan pengujian rangkaian terhadap tabel kebenaran Full Adder - Terminal 4, 8, dan C, merupakan terminal input. | = Terminal C, merupakan terminal keluaran untuk menyimpan carry. = Terminal © adalah terminal untuk menyimpan nilai hasil penjumlahan. | (Tabel 3.8). Dalam mendesain dan menggambar rangkaian Full Adder, Anda dapat menggunakan simbol blok seperti berikut. Ci A i i zr B Co setobar 2.18 Simbol blok Full Adder. ; } Keterangan: | fi Kombinasi blok half adder untuk membuat rangkaian Full Adder menggunakan EWB. 1. Jalankan aplikasi Electronics WorkBench. 1: 2. Selanjutnya, desain rangkaian logika seperti gambar berikut. rR Al QUAD CAMERA Shot on realme Si. se ny Full Adder bik anak aa full Adder. éaian o é Ss anc) menggunakan EWB. a aran (Tabel 3.8). U tabel keber eee ika Full A _Eksperimen (Nilai Proyek VI untuk menggambarkan logika Full Adder rangkalan iC menagunakan simutasi EWB Rangkaian Penjumlah Paralel angkaian Adder masih terbatas pada penjumlahan Ro sebesar 1 bit. Namun, dalam kondisi sebenarnya, kalkulator dan komputer merupakan alat penghitung yang mampu menjumlahkan bilangan biner dalam jumlah bit lebih dari 1. Untuk itu, diperlukan rangkaian paralel yang dapat mengoperasikan penjumlahan terhadap dua bilangan dengan nilai bit lebih dari 1. Sebagai contoh, penjumlahan bilangan A dan B’yang terdiri atas 2 bit diilustrasikan sebagai berikut. a = [Ala] Posisi Hasil = Rangkaian logika paralel untuk mi B, B, menggunakan kombina enjumlahkan bit A, A, dan Gambar 3.20. si blok Full Adder ditunjukkan pada G A Powidl ay B, A . Poin 2p, Gambar 3.29 Ran, ee sane! datan Porelel 2 bit dengan blok full adder. islolaeyamioe|(ail-a-l] : AMAK Kelas y Contoh Jalankan aplikasi Electr ies Workbench. 2. Setelah itu, desain rigkalan paralel seperti gambar berikut. Posial 2-an Posisi 4-an o Gambar Rangkaian paralel 2 bit dengan EWB. 3. Penggunaan switch dalam representasi bit adalah sebagai berikut. a. Switch C merupakan carry in. b. Switch A merupakan bit A,. ¢ ‘Switch B merupakan bit 8... d. Switch € merupakan bit A,. e Switch D merupakan bit B,. 4. Lakukan pengujian penjumlahan terhadap bilangan berikut. a 11+10 b, 00+ 01 c 01+ 10 Berikut adalah bentuk rangkaian paralel dengan blok Full Adder untuk penjumlahan paralel terhadap dua bilangan dengan banyaknya bit sebesar 3. c Bo Bo o> Garmbar 3.22 Rangkaian paralel 3 bit. Berdasarkan contoh pada Gambar 3.22, dapat disimpulkan bahwa jumlah blok Full Adder yang digunakan dalam rangkaian paralel sesuai dengan jumlah bit bilangan yang dijumlahkan. ‘Contohnya, penjurilahan bilangan 4 bit memerlukan 4 blok Full Adder dalam rangkaian paraleinya. nentasikan rangkaian paralel dengan maksimal 4 bit penjumlahan, Anda dapat Bab 3 | Operasi t ik bit AO, Al, A2, dan A3. ‘BO, 81, B2, dan B3. daya. 7 hail penjumlahan atau carry out. ; ek cco (input) atau pindahan simpanan dari operasi “amber 5.2" Rangkalan paralel 2 pit dengan IC 4008 Penjumlahan bilangan biner berikut. kan pengujonterhadap or ey ee Se ee Th: = Fe ee o. We Tugas Eksperimen (Nilai Proyek Vill) | Desainlah rangkaian IC menggunakan simulasi EWB untuk menggambarkan proses penjumiahan bilangan 8 bit pada rangkaian penjumlah paralel, a. pengurangan merupakan penjumlahan bilangan positif dan bilangan negatif (seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya). Operasi tersebut menggunakan metode komplemen 1 dan komplemen 2 pada bilangan biner. Kebanyakan teknologi processor memakai metode komplemen 2 dalam melakukan proses pengurangan. Metode komplemen 2 dilakukan dengan menginversinya kemudian menambahkan bilangan tersebut dengan 1 bit. Seperti halnya operasi penjumlahan, operasi pengurangan juga menghasilkan dua jenis bit, yaitu bit selisih D, (Difference) dan bit pinjaman B, (Borrow). Tabel 3.11 Input output pengurangan 2 bit biner. Input Output (Gerban 9 | XOR Jika melihat hasil pengoperasian Tabel 3.11, dapat disimpulkan bahwa output D, bernilai 0 jika nilai A dan B sama. Sementara itu, keluaran (output) yang dihasilkan bernilai 1 apabila input A dan B memiliki perbedaan sehingga dapat digunakan gerbang logika XOR. Jadi, diperoleh persamaan logika D=A@BOB. Untuk output pinjaman B, akan menghasilkan nilai 1 jika A = 0 dan B = 1, Untuk menghasilkan kondisi tersebut, digunakan gerbang logika AND terhadap invers A dan 8 sehingga diperoleh persamaan logika B, = AB.AB, Berikut adalah rangkaian gerbang logika Half Substractor. amber 3:26 Rangkaian Half Subst sgurangan (Tabel 3.11) ; es ‘Po bel kebenaran per 3. Lakilkan pengujian rangkajan terhadap (2 i f , § f f angkaian Full Substractor adalah rangkaian dengan tiga input dan dua output. Tiga input tersebut terdiri atas dua input bilangan dan sebuah input pinjaman hasil operasi pengurangan sebelumnya. Sementara itu, dua output terdiri atas terminal selisih atau D (Difference) dan bit pinjaman 8. (Borrow). Tabel kebenaran dari rangkaian Full Substractor adalah sebagai berikut. 2 Rangkaian Full Substractor. Output =i lo ae le \ “Tabel 3.14 Kamaugh mop kelueran (output) 8, AB | AB | AB o a a a Pei | ferdasarkan Tabel 3.13, diperoleh persamaan logika sebagai r i "= ABB, + ABB, + B(4B + AB) = (AB + AB)B, + B(AB + AB) = (AB @ AB) @ B, =(A9 8) OB atauAe bos, Berdasarkan Tabel 3.14, persamaan logika untuk keluaran (output) B, adalah sebagai berikut, 'BL = ABB + ABB, + ABE, + ABB, = AB(B, + Bi) + BAB + AB) = AB +B(A + BIA +8) Bi A _ Gambar 3.27 Rangkaian Full Substractor. Al QUAD CAMERA Shot on realme Si masih terbates pada : asian 1 bit. Meskipun rangkaian Full Substractor sudah menyediakan bit selisih (difference) dan bit aia (borrow), tetapi tidak dapat melakukan pengoperasian berupa pengurangan bilangan lebih dari 1 bit. Oleh karena itu, dibentuklah rangkaian paralel yang terdiri atas kombinasi rangkaian Half Substractor dan Full Substractor. Pada dasarnya, operasi pengurangan adalah penjumlahan | dua bilangan, yaitu bilangan positif dan bilangan negatif. Dalam sistem digital, tidak dikenal tanda positif dan neaatif. Dengan demikian, diperlukan sign bit sebagai tanda yang berada pada MSB (Most Significant Bit) atau posisi paling kiri bilangan. MSB bernilai 0 mewakili tanda positif, sedangkan nilai 1 mewakili tanda negatif, Perhatikan ilustrasi bilangan 8 bit berikut. angkaian Half. Substractor i BA ALA LA A] A | a | A a) 4 | 6 | 0 0 1 Keterangan: A, metupakan posis bahwo bilangan Osi MSB yang bernilai 0, Hal ini berarti bernilai posi s v A,ALA,A, ALA, A, berniiai Positif. Sementara itu, posisi bit bilangan desimal, Dene, Jika dikonversikan ke dalam adalah +65,,, Namun, dike ro: Jadi deret bilangan tersebut enjadli 65 pi A, bernilai 1, nilai bilangan Ata Negatif §5,, Perhatikan Husted ee PeMbenttik h berikut, ukkomplemen 2 dari bilangan 4 bit Gem ber 2.29 Rangkaian logika invers dengan XOR. 3. Bentuk komplemen 2 adalah dengan menambahkan nilai 1 terhadap bentuk bilangan komplemen 1. Jadi, bentuk rangkaian logika menggunakan aplikasi Electronics Workbench adalah sebagai berikut, = 7,, (nvers) +1100di mena bit paling kiri atau Sign bit merupakan | [o] =, 2 | ! _ Hasil penjunilahan A’ 8 = 10 0010 bukan nilai sebenarnya karena posisi MSB | k | i ‘bernilai 1. Oleh karena itu, output pengurangan ditambahkan dengan MSB menjadi 0010 { +1 menjadi 0011, Jadi, hasil pengurangan A - B adalah 0 0011 atau +0011 atau +3,,. 3. Setelah itu, desain rangkalan logika menggunakan Electronics Workbench. A. i Shot on realme 5i- (els FE) TA TA TAI 1 ‘pilangan 8 | Switch — |Posis | | [of-s oc 5 a b, Ge d. e Perhatikan rangkaian berikut. A a a Nilal input A, B, dan C agar menghasilkan nila Co = 1 secara berurutan adalah .... 0,1,7 , 0} Nilai difference dan borrow jika A = 1 dan B=0 pada rangkaiantogika berikut adalah... A Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar. Tentukan hasil operasi perkalian biner berikut, a 11101 x 1010 b 1100 x 1011 c 1101 x 1000 2, Tentukan nilai komplemen 1 dari biner berikut. Tentukan nilai komplemen 2 dari biner berikut. a 1101 ad -01011 b 110 e Wit c TOTO Tentukan nilai increment dari bitangan biner berikut. a ‘01101 ‘be TOTTT © 10010 . Al QUAD CAME Shot on realme Si aan rangkalan Half 4 yiangan 8 selaskan Perr Tentukar hasil operas! pen angen bans ae kan dan’ jelaskan rangkay ‘BCD berikut : g. Gambarken tel 8 bit. @ 700) 0007 — 0071, 0010 penjumiahan Pi nthe b. 0117 0010 - 0701 0010 ic vabarkan diagram BIOK pe We Pernt, fe fie 7432 10. ie sengqunakan 4 Blok Full Adder, Gambarkan dan jélaskan fungs! sebagai getbang logika OR: Gambarkan dan jelaskan rangkalan loalk® persamaan S = AB + AB. Praktik 1. Hitung nial operas! pengurangan da ri jenis bilangan pada tabel berlkut. | Bitangan cD [ =@11i1111 | Ob OTN 191-0007 0070 O11 [11007060 - sapo1070.. | 9016 0000 no —9001 0000 a. Hitung secara manual operasi setiap jen!s bilangan tersebut b. Hitunglah operas! pengurangan kedua jenis bilangan tersebut menggunak kalkulator yang terdapat pada Windows. 6 fandingkan hasil penghitungannys. 2. Rancang din gambarlahyrangkaian penjumlahan paralel 16 bit menggt inakan IC, an aplikas! | D. Laporan Guatlah laporan dalam bentuk print aur tentang analisis darisoal praktik di atas, I aplikag 3.4 Mengklasifikasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, dan Register. 4.4 Mengoperasikan aritmetika logika pada Arithmetic Logic Unit (Multiplexer, Decoder, dan Register) ee ibs Peale ets Bagaimana caranya sebuah prose Peete Pema ane amr each Coenen Ree ee een ae cd Re Peis peice oe i i mengenal bilangan berbasis Pr aha ela cate e ) - pity Ee ei etes oe ecm ek Prelit angka 3 ae) diketikkan paca keyboard Peer ana ears more celle! Pre na Cha angka 3 yang Pieroni cts ea ea Parr ae Lc) Bere aCe eum ey dan selanjutnya Pret eet Neri weer ine acc ecw Pe arts Fit emer 3 pada output device, yaltu: monitor. er EAM Bre Ce eee LCL Ry ee ea aN ChE menggunakan Peru) ae sc) mendapatkan ih au nereeayra NONI collec dalam kode ASCII untuk akhirnya ditampilkan sebagai angka Cer fer) r. Rangkaian proses tersebut memerlukan rangkaian encoder, decoder. Gi nice Multiplexer adalah ek eau erie snes oe ecil erry PN Lela dapat dig! Setiap yang berbe oleh rangk pada Gat j ‘ Pee deb (A cricode} ebuah nilai data yang dimasukkan ke dalam komputer melalui perangkat input seperti keyboard akan diterjermahkan terlebih dahulu dalam bentuk biner, Proses tersebut dilakukan karena hanya nilai berbasis biner saja yang dapat dikenall dan dioperasikan oleh processor. Untuk melakukan hal tersebut, @iperlukan rangkaian digital yang dapat mengkodekan nilai desimal menjadi biner yang dikenal dengan istilah encoder. Tugas dari sebuah rangkaian encoder berlawanan dengan rangkaian decoder. Rangkaian encoder hanya menerima sebuah nilai masukan (input) pada prosesnya. Selanjutnya, nilai masukan {input) tersebut akan diubah menjadi kode-kode biner pada hasil keluaran (output), Salah satu jenis sistem kode yang sering digunakan dalam rangkaian digital encoder adalah sistem binary- coded decimal (BCD), Dengan sistem BCD, setiap nilai masukan (input) desimal akan dikonversikan atau disandikan dalam bentuk kombinasi 4-bit biner, Kombinasi tersebut merepresentasikan nilai desimal dari angka 0 sampai 9 atau yang lebih dikenal dengan Echte Tetraden (8421 code) sebagai bagian kode biner yang dapat digunakan sebagai BCD Setiap masukan (input) berupa penekanan tombol karakter yang berbentuk desimal akan diubah menjadi bentuk kode BCD oleh rangkaian encoder. llustrasi proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2. ] — ==, Desimal 2 |[ 3 tr Encoder =m BCD Proses encoding. Output BCD. Kombinasi 8CD Nilai Desimal A B c D 0 0 0 0 0 1 oO o 0 1 2 o 0 1 0 4 0 0 1 1 A 0 1 0 0 5 o 1 0 1 6 o | 1 | 1 o 7 ; 0 | 1 | 1 1 es i 1 | 9 | 0 a eta eo Bali @ | Milt Gambar 4.3 Rangkaian logika encoder desimal fo BCD. Bordesarkan Gambar 43, poin 1 sampai 9 mewakili tombgl desimal dari T sampai 9. Sementara itu, poin A, B, C, dan'D mewakill nilai keluaran (output) dalam bentuk kombinasi BCD, Dalam rangkalan tidak disediakan masukan (input) untuk angka 0 desimal, karena untuk mendapatkan nilai ABCD = 0000, cukup memasukkan input bernilai 0 pada semua poin. Untuk melakukan pengujian rangkalan, ikuti petunjuk pada contoh berikut: (P) Contoh Membuat rangkaian logika encoder BCD dengan aplikasi simulasi Electronics Workbench. 1. Jalankan aplikasi simulasi Electronics Workbench. 2. Buat rangkalan digital yang terdiri atas komponen-kom : Sumt eerie : ponen berikut. 10 switch dan ubah property value key setiap switch menjadi mewalkili lai masukan (input) tomnbol desimal > 5 72 : eibigere he tie like probe menyala, berarti ry CAMER, Shot on realme 5i =F 44 Rangkaian togika encoder dengan EWB, 4, Lakukan pengujian rangkaian terhadap kebenaran (Tabel 4.1) dengan menekan ~_tombol switch secara bergantian, Perhatikan lampu probe yang menyala sesual dengan ketentuan kombinasi BCD atau tidak. 5. _Jika rangkaian logika encoder diimplementasikaty menggunakan rangkalan (C 7432, rangkalan akan tampak seperti berikut. jadi biner dalam setelah itu, hse f, seperti monitor, prin wi co an ne us { + dibaca ole! dihasilkan oleh CPU vail ak [azim. Oleh Karena ta karena bentuk ae a ceggunakan ; ok _ diubah dalam bentu pada Gam . decods, | ~ bomeet| Decoder _ I | Encoeter —" CPU Gambar 4.6 Proses encoding dan decoding dalam komputer. 1. Biner ke BCD : a Metode ini akan menyandikan bentuk biner menjadi sebuah urutan sistem BCD. Tabel 4.2 Biner ke BCD, o| 0 horlio [ai fo me a o- 0 a | acs i lo lola 1:0) [4 [io eile bart O41 a) Ico fo Sata of onl a a ele fio Li }ololololslo et [2 [o lo oo et Fy - ; lo | re vil 1 ape pel 1 i es aa —_ ae IK NTC Ber Tia 73y Shot on realme 5i ~ So metupakan poss satuan keen 1 dalam fort BC. dap + $;merupakan posis| satuan ke-2 bemilal.4 dalam format BCD. ng ‘6 a: ea . - "9 + 5; Merupakan posisi satuan ke-3 bemilai 8 dalam format BCD, 2 Msi + Py merupakan posisi puluhan ke-0 bernilal 1 dalam format BCD, econ P, merupakan posisi puluhan ké-1) bemilai 2. dalam format BCD. P, merupakan posisi puluhan ke-2 bernilal 4 dalam format BCD. + Ps merupakan posisi puluhan ke-3 bernilal 8 dalam format BCD, Sebagai contoh, nilai desimal 15 (puluhan bernilai 1 dan satuan bernilai 5) yang memiliki bentuk format biner = 1111 jika disandikan dalam bentuk BCD menjadi 0001 0101, dika tabel 4.2 disederhanakan menggunakan teknik Karnaugh map, akan dihasilkan persamaan logika sebagai berikut, er. : sebuah Posisi P,, P,, dan P, tidak menghasilkan nilai 1 atau posisi high sehingga tidak memerlukan rangkaian logika khusus untuk 7 melakukan proses digitalnya. Bentuk rangkaian logika dari persamaan logika biner ke BCD adalah sebagai berikut. As\=\=\-\2\-\2\-l2| ey ae eases a 2 ee lane liek Gambar 4.7 Rangkaian lagika biner ke BCD. Ai (Babi Multiples Deceden dan Register rene peel a + 4.8 Rangkalan logika biner ke BCD dengan EWB. 4. Lakukan pengujian rangkaian terhadap kebenaran (Tabel 4.2) dengan menekan tombol switch (A, B,C D) sesuai kombinasi dalam tabel, Perhatikan lampu probe yang menyala sesuai dengan ketentuan kombinasi BCD atau tidak. 2. BCD ke Desimal Keluaran (output) data dalam format BCD masih sulit dipahami oleh manusia. Oleh karena itu, perlu disandikan sve diieeh Kembali menjadi bilangan desimal, Rangkaian ini sering Ka real Gkaian decader BCD ke desimal. Jadi, C dan D dengan 4 gee masukan (input) yang terdiri atas AB ao O dengan A a MSB, sedangkan D merupakan posisi ol cb poor 4 Fungsi terminal Strobe adalah untuk mengaktifkan proses decoder. Jika Strobe bernilai 1, proses akan aktif. Namun, jika - Strobe hernilai 0 (low), proses logika akan berhenti, Perhatikan a gambar rangkaian logika decoder BCD ke desimal dengan 4 saluran (1 sampai 4) berikut. ‘© Strobe adalah sinyal-yarig. cdikirim untuk memialidast data pada Sistem paralel, Gambar 4.9 Rangkaian fagika BCD ke desimal dengan 4 saluran. QO Contoh Membuat rangkalan logika decoder BCD ke desimal saluran 1 sampal 4 dengan aplikasl simulasi Electronjes Workbench. menjadi A 860, 8M E Yang Rangkaian logika BCD ke desimal dengan 4 saluran. 4, Lakukan pengujian rangkaian terhadap kebenaran (Tabel 4.3) dengan menekan tombol sebagal be switch (A, 8, C, D) sesuai kombinas! dalam tabel (desimal 1 sarnpai 4) Perhatikan lampu zi probe yang menyala sesuai dengan ketentuan kombinasi BCD atau tidak b=B c=8 3. BCD ke Seven Segment Display d=8 Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita melihat sebuah tampilan display digital, misalnya pengukuran suhu, jam, alarm, hs dan lain-lain, Pada dasarnya, display tersebut merupakan LED (Light ‘ ‘Emiting Dyode) yang memiliki tujuh seqmen, yaituabodef dan g. Gambar 4.14 Perangkat Lep tujuh segmen. Ht y 0 Fes +/+ 9 4 /4)0/4)4)/0 =) I erry | | =llole alle we lojsiole a\ala\o | | \° tun) be ai\- 2 ale e)-\0\o 0/4 o|=/@ =|=\01=|-|4|o}e}o |= [se =|=fole 2 ale|-|/a/4ie) lols =3) = ee Berdasarkan Tabel 4.4, setelah disederhanakan menagunakan Karnaugh Map, diperoleh persamnaan logika sebagai berikut. a=AicD 28D +4 e= +a b=8+CD+CD f=A+8C+ +80 TK RR Ae ep g=A+ BC +8C + CD : Dats = = tp Kamaugh Map atau d=BD+CD + BC +8 sering disebut K-Map Merupakean teknik penyedarhanaan flings logika dengan cara pametaan. | Gambar 6.14 Komponen seven segment display. 3. Rangkai komponen-komponen tersebut menjadi bentuk seperti berikut. a eM Komputer inn sip) Al QUAD CAME Mi tte Shot on realme Si Keterangan pin pada IC 7447 adalah sebagai berikut.. + Pin 16 merupakan sambungan ke sumber tegangan (Vcc) 5 volt. + Pin 7, 8, 1, dan 2 digunakan sebagai sambungan input data BCD yang terdiri atas A, B, C, dan D. » Pin 9 sampai 15 merupakan keluaran (output) dari IC Gambar 4.16 Decoder IC 7447. menuju seven segment display yang terdiri atas a, 6, ¢ d,e, f, dan g. + Pin 8 merupakan sambungan ground. + Pin 3 merupakan jalur LT (Lamp Test) yang berfungsi untuk | menyalakan semua lampu LED pada peranti seven segment a display. Jalur LT akan aktif jika diberikan logika low. | Pin 5 merupakan jalur RBI (Ripple Blanking Input) yang | bertugas untuk menahan sinyal input. | + Pin 4-meérupakan jalur RBO (Ripple Blanking Output) yang 7 bertugas menahan keluaran (output) data menuju ke peranti q seven segment display: Balam implementasinya, ketiga jalur pengontro! (LT, RBO, dan RNO) harus dalam kondisi aktif agar data input BCD masuk ke dalam logika IC 7447 dan diproses sesuai kondisi logika input data BCD. Berikut adalah rangkaian decoder BCD ke seven seg- | ment display dengan IC 7447. 1 Al QUAD CA Shot on realme Si r Al QUAD CAMERA Shot on realme 5i ultiplexer adalah sebuah komponen elektronika a - Mortcnos menghasilkan output dari ee pili ri ta - yang di-input-kan. Multiplexer dapat dikatakan sebagai sebuah , peranti selector. Karakteristik utama perangkat ini adalah terdapat | i lebih dari satu nilai data yang di-input-kan dan beberapa data selector untuk menghasilkan sebuah keluaran (output). Data input dalam multiplexer (D) bergantung kepada jumlah data selector (5) 1 yang digunakan untuk menghasilkan sebuah output. Berdasarkan | ketentuan tersebut, dihasilkan persamaan berikut. Jumiah input (D) = 2” . m merupakan banyaknya data selector yang digunakan. Sebagal contoh, dalam sebuah multiplexer terdapat 2 data selector | We sehingga jumlah maksimal input data yang diproses adalah 2* = t f 4 data input. “/ Tabel 4.5 Tabel kebenaran multiplexer 4 x 1, prengkaian fogika. multiplexer dengan 4 input dan-sebuah output menggunaken simulasi Electronics Workberich. Jalankan aplikasi simulasi Electronics Workbench. Suat rangkaian logika yang terdiri atas komponen-komponen berikut Sumber tegangan +Vcc dan around. switch dan ubsh property value key setiap switch menjadi 0, 1, 2. dan 3. yang “mewakili posisi nilal input D, D,, D.. dan D,. switch dan. on property value key setiap switch menjadi A.B yang mewakill posisl

Anda mungkin juga menyukai