Anda di halaman 1dari 39

MODUL KULIAH

KALKULUS

Oleh:
I NYM BAGUS PRAMARTHA, M.Pd.

ITB STIKOM BALI

2021/2022
1
KALKULUS

Materi : Sistem Bilangan Riil, Sistem Koordinat, dan Grafik Persamaan.

Sistem Bilangan Riil


Bilangan riil adalah sekumpulan bilangan (rasional dan irasional) yang dapat mengukur panjang,
bersama-sama dengan negatifnya dan nol, seperti yang tersaji pada Gambar 1.

Gambar 1. Garis Bilangan Riil

Deretan bilangan riil, seperti yang tersaji pada Gambar 1, disebut dengan koordinat. Bilangan riil
itu sendiri sebenarnya dapat dikatakan sebagai himpunan dari berbagai jenis bilangan yang telah
kita kenal di dalam matematika, seperti bilangan asli (1, 2, 3, ….), bilangan bulat (0, 1, 2, 3 . . . ),
bilangan rasional (hasil bagi bilangan bulat), seperti yang tersaji pada Gambar 2.

2
Gambar 2. Himpunan bilangan
Sistem Koordinat
Pierre de Fermat dan Rene Descrates adalah dua orang ilmuan berkebangsaan Francis yang
berjasa di bidang sitem koordinat. Sistem ini dinamakan koordinat cartesius, yang dinamai
menurut nama Descrates (Purcell, 1999). Sistem koordinat ini diawali dengan menggambar dua
garis bilangan riil, satu horisontal dan satu lagi vertikal. Keduanya berpotongan pada titik 0 dari
kedua garis tersebut. Dua garis ini dinamakan sumbu-sumbu koordinat; perpotongannya diberi
lebel O dan disebut sebagai titik asal (origin). Menurut perjanjian, garis yang
mendatar/horisontal dinamakan sumbu X (apsis) dan garis yang tegak/vertikal dinamakan sumbu
Y (ordinat). Setengah dari bagain dari sumbu X ke kanan adalah positif dan setengah dari bagain
dari sumbu Y ke atas adalah positif. Sumbu-sumbu bidang membagi empat daerah yang disebut
kuadran, yang diberi label I, II, III, dan IV seperti yang tersaji pada Gambar 3.

Gambar 3. Koordinat Kartesius

3
Prosedur Penggambaran Grafik Persamaan
Langkah 1 : Dapatkan koordinat-koordinat beberapa titik yang memenuhi persamaan
Langkah 2 : Rajah titi-titik tersebut di bidang
Langkah 3 : Hubungkan titik-titik tersebut dengan sebuah kurva mulus.
Contoh 1.
Gambarlah grafik dari persamaan y = 4x – 1
Penyelesaian
Cari nilai y dengan mensubstitusi nilai x ke persamaan y = 4x – 1, maka:
Untuk x = 0 maka
y = 4x – 1
y = – 1 => (x,y) = (0, – 1)

Untuk x = 1 maka
y = 4x – 1
y = 4.1 – 1
y = 3 => (x,y) = (1, 3)

Jadi grafik persamaan garis lurus y = 4x – 1 pada bidang Cartesius seperti gambar berikut ini.

4
Contoh 2.
Gambarlah grafi persamaan y = x2 – 3
Penyelesaian
Langkah 1. Mencari titik-titik koordinat. catatan F(x) artinya sama dengan y

Langkah 2.
Menaruh titi-titik pada bidang

5
Langkah 3. Hubungkan titik-titik tersebut dengan sebuah kurva mulus.

LATIHAN
Gambarlah grafik dari persamaan berikut (dengan x = -2, -1, 0, 1, 2,)
a. y = -x + 1 c. y = x + 2
b. y = -x + 4 d. y = 2x – 2

Gambarlah grafik dari persamaan berikut (dengan x = -2, -1, 0, 1, 2,)


a. y = x2 + 1 c. y = 2x2 - 2
b. y = x2 - 1 d. y = x2 + 2x + 1

6
KALKULUS
Materi : Fungsi

Definisi Fungsi
Sebuah fungsi adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap objek x dalam suatu
himpunan yang disebut daerah asal dengan himpunan daerah hasil (Purcell, 1999), seperti pada
Gambar 1.

Gambar 1. Fungsi

NOTASI FUNGSI. untuk memberikan nama sebuah fungsi dipakai huruf tunggal seperti f (atau
g atau F). Maka f(x) yang dibaca f dari x atau f pada x menunjukan nilai yang diberikan oleh f
kepada x. Jadi, jika f ( x) = x 3 − 4 maka

f (2) = 2 3 − 4 = 4
7
f (−1) = (−1) 3 − 4 = −5

f (a) = a 3 − 4

f (a + h) = (a + h) 3 − 4 = a 3 + 3a 2 h + 3ah 2 − 4

Komposisi Fungsi
Mari kita bayangkan fungsi sebagai sebuah mesin. Fungsi ini menerima x sebagai masukan, dan
menghasilkan f(x) sebagai keluaran. Beberapa bu
ah mesin bisanya bisa digabungkan untuk menghasilkan sebuah sistem (mesin) baru yang lebih
kompleks. Demikian juga dengan dua buah fungsi f dan g seperti yang tersaji pada Gambar 2.
Jika f bekerja menghasilkan f(x) dan kemuadian g bekerja pada f(x) untuk menghasilkan g(f(x)),
dikatakan kita telah menyusun g dengan f. Fungsi yang dihasilkan disebut komposit g dengan f,
dinyatakan oleh g o f. Jadi ( g  f )( x) = g ( f ( x))

Gambar 2. Komposisi fungsi

8
Contoh:
Diketahui bahwa f ( x) = (x − 3) / 2 dan g ( x) = x , tentukanlah nilai dari ( g  f )( x) dan
( f  g )( x) ?
Jawab:

 x − 3 x−3
( g  f )( x) = g ( f ( x)) = g  =
 2  2

x −3
( f  g )( x) = f ( g ( x)) = f x =
2

Grafik Fungsi (Translasi)


Pada pertemuan sebelumnya kita telah belajar cara menggambar grafik. prinsif penggambaran
grafik pada pokok bahasan fungsi, dilakukan dengan metode TRANSLASI. Dengan mengamati
bagaimana grafik sebuah fungsi dibentuk dari yang lebih sederhana. Adapun contohnya adalah:

Gambarlah grafik fungsi y = f ( x) = x 2 + 1 dan y = f ( x) = x 2 + 2 dari grafik fungsi

y = f ( x) = x 2

Jawab:

9
Gambarlah grafik fungsi y = f ( x) = x 2 − 1 dan y = f ( x) = x 2 − 2 dari grafik fungsi

y = f ( x) = x 2

Jawab:

Operasi Fungsi
Fungsi bukanlah bilangan. Tetapi seperti halnya dua bilangan a dan b dapat dijumlahkan untuk
menghasilkan sebuah bilangan baru a + b, demikian juga dua buah fungsi f dan g dapat
ditambahkan untuk menghasilkan sebuah fungsi baru f + g. Adapun bentuk-bentuk operasi
fungsi, tersaji pada Gambar 3.

Gambar 3. Operasi fungsi

10
Adapun sejumlah contoh dan penyelesaiannya tersaji pada gambar-gambar berikut.

1
Diketahui f ( x) = x − 1 dan g ( x) = maka:
x+5

11
LATIHAN
1. Jika f ( x) = x 3 − 3 tenukanlah nilainya untuk:
a. f (2) = . . . . dan f (-2) = . . . . .
b. f (3) = . . . . dan f (-3) = . . . . .

2. Diketahui bahwa f ( x) = x 2 + 1 dan g ( x) = x + 1, tentukanlah nilai dari


a. ( g  f )( x)
b. ( f  g )( x) ?

3. Diketahui bahwa f ( x) = x 2 + 2 x + 1 dan g ( x) = x + 1 , tentukanlah nilai dari


a. ( f + g )( x)
b. ( f − g )( x)
c. ( f • g )( x)

f
d.  (x)
g

12
KALKULUS

Materi : Fungsi Trogonometri

Pendahuluan
Ketika belajar tentang trigonometri maka ingatan kita pasti tertuju pada tiga istilah, yakni sin,
cos, dan tan. Mari kita ingat kembali definisi masing-masing fungsi trigonometri tersebut
berdasarkan sudut-sudut dan segitiga siku-siku seperti pada Gambar 1.

miring
depan

θGambar 1. Fungsi
samping

Gambar 1. Segitiga siku-siku dan fungsi trigonometri

Berdasarkan Gambar 1, kita ingat kembali bahwa:


depan samping depan sin
sin  = = demi cos = = sami tan  = = = desa
miring miring samping cos

Selain itu, kita juga harus mengingat kembali tentang konsep theorema phytagoras

miring = (depan)2 + (samping )2

Sudut-sudut istimewa

Sudut-sudut istimewa adalah sejumlah sudut yang memiliki nilai sin dan cos berupa bilangan
yang relatif mudah untuk diingat serta beraturan. Sudut istimewa tersebut diantaranya adalah 0o,
30o, 45o, 60o, dan 90o, serta kelipatannya (dengan rentangan +30, +15, +15, +30) dari sudut
sebelumnya. Adapun tabel nilai sin dan cos dari sudut-sudut istimewa ini, tersaji pada Tabel 1
berikut.

13
Tabel 1. Sudut Istimewa
Sudut (θ) Sin θ Cos θ
0o 0 1
30o 1 1
3
2 2
45o 1 1
2 2
2 2
60o 1 1
3
2 2
90o 1 0
120o 1 1
3 -
2 2
135o 1 1
2 - 2
2 2
150o 1 1
- 3
2 2
180o 0 -1
210o 1 1
- - 3
2 2
225o 1 1
- 2 - 2
2 2
240o 1 1
- 3 -
2 2
270o -1 0
300o 1 1
- 3
2 2
315o 1 1
- 2 2
2 2
330o 1 1
- 3
2 2
360o 0 1

Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV


semua sin tan cos

NB: Anggap sumbu x adalah cos dan sumbu y adalah sin


14
Ringkasan kesamaan-kesamaan penting
A. Sudut Ganda
sin 2  + cos 2  = 1

1+1=2
(sin 2
 + cos2  ) + (sin 2  + cos2  ) = 2

sin 2 = 2 sin  cos 


cos 2 = cos 2  − sin 2  atau cos 2 = 1 − 2 sin 2  atau cos 2 = 2 cos 2  − 1

Contoh:
Tentukan nilai dari sin 120 o = . . . .?
Jawab:
120 o = 2  60 o jadi bisa menggunakan rumus sudut ganda untuk sin
sin 2 = 2 sin  cos 
sin 2.60o = 2 sin 60o cos 60o
dari tabel kita ketahui nilai sin dan cos dari 60o
Maka:
1 1 1
sin 120 o = sin 2.60 o = 2. 3. = 3
2 2 2

cos 120o = cos 2.60o = cos 2 = cos 2  − sin 2 


cos 120o = cos 2 60o − sin 2 60o
2 2
1 1 
cos120o =   −  3
2 2 
1 3 −2 1
cos120o = − = =−
4 4 4 2

B. Jumlah dan Selisih Dua Sudut


15
cos( +  ) = cos  cos  − sin  sin 
cos( −  ) = cos  cos  + sin  sin 
sin ( +  ) = sin  cos  + cos  sin 
sin ( −  ) = sin  cos  − cos  sin 
Contoh:

Tentukan nilai dari cos 75o = . . . . .?


Jawab
75o = 30o + 45o
Jadi
( )
cos 75 o = cos 30 o + 45 o = cos 30 o cos 45 o − sin 30 o sin 45o
1 1 1 1
cos 75 o = 3. 2− . 2
2 2 2 2

cos 75 o =
1
4
6−
1
4
2=
1
4
( 6− 2 )

C. Perkalian Sin dan Cos

sin  cos  =
1
sin ( +  ) + sin ( −  )
2

cos  sin  =
1
sin ( +  ) − sin ( −  )
2

cos  cos  =
1
cos( +  ) + cos( −  )
2

sin  sin  =
1
cos( −  ) + cos( +  )
2
Contoh:
Tentukan nilai dari sin60 o.cos30o = . . . . .?
Jawab

sin 60 o cos 30 o =
1
2
 ( ) (
sin 60 o + 30 o + sin 60 o − 30 o )

16
sin 60 o cos 30 o =
1
2

sin 90 o + sin 30 o 
1 1
sin 60 o cos 30 o = 1+
2  2 

1 3 3
sin 60 o cos 30 o = =
2  2  4

D. Jumlah_Selisih Sin dan Cos

sin  + sin  = 2 sin


1
( +  ) cos 1 ( −  )
2 2

sin  − sin  = 2 cos


1
( +  ) sin 1 ( −  )
2 2

cos  + cos  = 2 cos


1
( +  ) cos 1 ( −  )
2 2

cos  − cos  = −2 sin


1
( +  )sin 1 ( −  )
2 2

Contoh:
Tentukan nilai dari sin 90 o+ sin 30o = . . . . .?
Jawab

sin 90 o + sin 30 o = 2 sin


1
2
( ) 1
(
90 o + 30 o cos 90 o − 30 o
2
)
sin 90 o + sin 30 o = 2 sin
1
2
( ) 1
120 o cos 60 o
2
( )
sin 90 o + sin 30 o = 2 sin 60 o cos 30 o
1 1 3
sin 90 o + sin 30 o = 2. 3. 3=
2 2 2

17
LATIHAN

1. Dengan rumus sudut ganda, tentukan nilai dari cos 90 o = . . . .?


2. Dengan rumus sudut ganda, tentukan nilai dari sin 90 o = . . . .?

3. Dengan rumus jumlah dan selisih dari dua sudut, tentukan nilai dari cos 15 o = . . . . ?
4. Dengan rumus jumlah dan selisih dari dua sudut, tentukan nilai dari sin 75 o = . . . . ?
5. Dengan rumus jumlah dan selisih dari dua sudut, tentukan nilai dari sin 15 o = . . . . ?

6. Dengan rumus perkalian sin dan cos, tentukan nilai dari cos 15 o. sin 15o = . . . . .?
7. Dengan rumus perkalian sin dan cos, tentukan nilai dari cos 75 o. cos 15o = . . . . .?
8. Dengan rumus perkalian sin dan cos, tentukan nilai dari sin 75 o. sin 15o = . . . . .?

9. Dengan rumus jumlah_selisih sin dan cos, tentukan nilai dari sin 75 o - sin 15o = . . . . .?
10. Dengan rumus jumlah_selisih sin dan cos, tentukan nilai dari cos 75 o + cos 15o = . . . . .?
11. Dengan rumus jumlah_selisih sin dan cos, tentukan nilai dari cos 75 o - cos 15o = . . . . .?

18
KALKULUS

Materi : Limit

Pendahuluan
Limit secara singkat berarti hampir atau mendekati. Contoh lim f ( x) = x + 2 dibaca limit fungsi
x →1

yang memetakan x sedemikian hingga x mendekati 1 untuk f ( x) = x + 2 , sehingga f ( x) = 3


Atau bisa juga ditulis:
lim f ( x) = x + 2 disebut limit kanan (x memiliki nilai mendekati 1 dari kanan atau nilai x adalah
x →1+

1 lebih sedikit, misalnya 1,0001. Sehingga penyelesaian akhir dari f ( x) = x + 2 adalah 3,0001.

lim f ( x) = x + 2 disebut limit kanan (x memiliki nilai mendekati 1 dari kiri atau nilai x adalah 1
x →1−

kurang sedikit, misalnya 0,9999. Sehingga penyelesaian akhir dari f ( x) = x + 2 adalah 2,9999.

Jadi dapat disimpulkan bahwa: baik untuk lim f ( x) = x + 2 atau lim f ( x) = x + 2 atau
x →1 x →1+

lim f ( x) = x + 2 memiliki nilai akhir yang dapat dibulatkan menjadi 3. Maka arti dari kata limit
x →1−

itu sendiri adalah mendekati.

I. limit x mendekati konstanta/bilangan: lim f ( x ) ( k = kosntanta atau bilangan dari -, 0, +)


x→ k

Konsep1: untuk kasus lim f ( x ) maka nilai x pada persamaan dapat diganti langsung dengan
x→ k

nilai k pada limit, dan pastikan memiliki


nilai (bukan tidak berhingga)
Contoh:
Tentukan nilai dari lim (5 x − 3) = . . . . .
x →1

Jawab:

19
lim (5 x − 3) = lim 5 x − lim 3 = 5. lim x − 3 = 5.1 − 3 = 2
x →1 x →1 x →1 x →1

Konsep2: Apalabila untuk kasus lim f ( x ) setelah nilai x diganti langsung dengan nilai k pada
x→ k

limit, hasilnya adalah tidak berhingga (tidak memiliki nilai), maka persamaan tersebut perlu
disederhanakan terlebih dahulu, setelah itu baru dimasukan nilai k nya.

Contoh:
 x−2 
Tentukan nilai dari lim  2 
x→2 x − 4
 
Jawab:
0
jika langsung dimasukan nilai x = 2 maka hasilnya adalah =
0
Jadi, kita harus sederhanakan persamaan itu terlebih dahulu, baru setelahnya dimasukan nilai x=2
sehingga akan memiliki nilai.
 x−2 
lim  2 
x→2 x − 4
 

lim
x−2
=
(x − 2) = 1
x →2 x − 4 (x − 2)(x + 2) x + 2
2

Baru setelah ini, nilai x = 2 dimasukkan, sehingga:


1 1 1
= lim = = (memiliki nilai)
x→2 x+2 2+2 4

II. limit x mendekati tak hingga: lim f ( x)


x →

Konsep 1: bagi dengan pangkat tertinggi jika limit fungsi aljabar berbentuk:
f (x )
lim
x → g (x )

Contoh:
 3x3 − 1 
Tentukan nilai dari: lim  3 
x → x − x 
 
Jawab:
20
3x3 1
 3x3 − 1  x3 − x3
lim  3 = 3 (bagi dengan pangkat tertinggi)
x → x − x 
  x − x
x3 x3
1
3−
lim = x3
x → 1
1− 2
x
1
3−
lim = 3 (masukan nilai  ) sesuatu
=0
sesuatu
=
x → 1  0
1− 2

3−0 3
= = =3
1− 0 1

III. Teorema Limit


Teorema limit merupakan kesimpulan dari sejumlah konsep limit yang telah kita pelajari.
Teorema ini akan mempermudah kita dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan
dengan konsep limit.

Andaikan k konstanta, f dan g adalah fungsi-fungsi yang mempunyai limit di c, maka:


1. lim k = k
x →c

2. lim x = c
x →c

3. lim k . f (x ) = k . lim f ( x)
x →c x →c

4. lim ( f (x ) + g (x )) = lim f (x ) + lim g (x )


x →c x →c x →c

5. lim ( f (x ) − g (x )) = lim f (x ) − lim g (x )


x →c x →c x →c

6. lim ( f (x ).g (x )) = lim f (x ). lim g (x )


x →c x →c x →c

f ( x ) lim f (x )
7. lim = x →c
x →c g (x ) lim g ( x )
x →c

21
Contoh 1:
Carilah lim 2 x 4 = .. .. . .?
x→3

Penyelesaian:

x →3 x →3
 
lim 2 x 4 = 2. lim x 4 = 2. lim x = 2.3 = 162
x →3
4 4

Contoh 2:
(
Carilah lim 3x2 − 2 x = .. .. . .?
x →4
)
Penyelesaian:
( )
lim 3x2 − 2 x = lim 3x2 − lim 2 x = 3. lim x2 − 2. lim x
x →4 x →4 x →4 x →4 x →4

( )
3. lim x − 2. lim x = 3(4) − 2(4) = 40
x →4
2
x →4
2

Contoh 3:

x2 + 9
Carilah lim
x →4 x
Penyelesaian:

( )
(lim x) + 9
x 2 + 9 lim x2 + 9 lim x 2 + 9 1 1
= x →4
= x →4 = lim x 2 + lim 9 =
2
lim
x →4 x lim x 4 4 x →4 x →4 4 x →4
x →4

=
1
(4)2 + 9 = 1 . 25 =
5
4 4 4

22
LATIHAN
Tentukan nilai dari:
1. lim (7 x − 4 )
x →3

(
2. lim 2 x3 − 5x
x → −1
)
( )
3. lim x2 + 1 (3x − 1)
x →2

3x 4 − 8
4. lim
x → −2 x 3 + 24

x2 + x − 2
5. lim
x →1 x −1
x3 + 2 x 2 − 4 x
6. lim
x →0 2 x 4 + 3x3 − x 2 + 2 x

2x − 6
7. lim
x → x+4
2 x4 − 2 x2 + 5x
8. lim
x → 3x 4 + 2 x − 6

x 2 − 2 x − 4 x 2 + 3x − 1
9. lim
x → 3x − 2

23
KALKULUS

Materi : TURUNAN ALJABAR

TURUNAN ALJABAR
Secara singkat kosep dasar dari “turunan” adalah sebagai berikut.
f (x ) = x n → f ' (x ) = nx n −1 (kali dulu, baru dikurangi)

Contoh:
Tentukan turunan dari f (x ) = 2x3
Jawab:
f ' (x ) = (2.3)x(3−1) = 6 x 2

Tentukan turunan dari f (x ) = 2 x3 − x 2 + x + 9


Jawab:
f ' (x ) = (2.3)x(3−1) − (1.2)x(2 −1) + (1.1)x(1−1) + 0 turunan dari konstanta (seperti angka 9) = 0

f ' ( x ) = 6 x 2 − 2 x + x (0 ) pangkat 1 bisa tidak ditulis.

f ' (x ) = 6 x 2 − 2 x + 1 berapapun pangkat 0 = 1

Catatan:
a) Jika di depan “x” (variabel) tidak terdapat angka, sebenarnya terdapat angka 1 (karena 1
di depan variabel bisa tidak ditulis)
b) pangkat 1 bisa tidak ditulis
c) berapapun pangkat 0 = 1
d) turunan dari x = 1 dan turunan dari konstanta (angka) = 0
2
e) pangkat di bawah “per” jika dibawa naik menjadi negatif 3
= 2.x − 3
x
−6
f ( x) = 2.x − 3 = (2. − 3).x − 3−1 = −6 x − 4 =
x4

24
1
f) akar = pangkat setengah dan sebaliknya. x = x2
3
x 2 = x3
ATURAN PERKALIAN TURUNAN
Konsep : jika dimisalkan f(x) = u dan g(x) = v maka f’(x) = u’ dan g’(x)=v’
maka turunan dari: f (x).g (x) = f ' (x).g ' (x) = u'.v + uv'
Contoh:
Diketahui bahwa y = (2 x + 3)(x3 − 7 ). Tentukanlah nilai dari y ' = . . . .?
Jawab: y = f (x ).g (x )

f (x ) = u = 2 x + 3 g (x ) = v = x3 − 7

f ' (x ) = u ' = 2 g ' ( x ) = v' = 3x 2

y = f (x).g (x)  y' = f ' (x).g ' (x) = u'.v + u.v' (konsep)

( )
y' = (2) x3 − 7 + (2 x + 3) 3x 2 ( )
y' = (2 x − 14) + (6 x
3 3
+ 9x )
2

y' = 2 x3 + 6 x3 + 9 x 2 − 14

y' = 8 x3 + 9 x 2 − 14

ATURAN PEMBAGIAN TURUNAN


Konsep : jika dimisalkan f(x) = v dan g(x) = u maka f’(x) = v’ dan g’(x)=u’
f (x ) f ' (x ) u '.v − u.v'
maka turunan dari: = =
g (x ) g ' (x ) v2
Contoh:
2x2 + 5
Diketahui bahwa y = . Tentukanlah nilai dari y ' = . . . . ?
x2
f (x )
Jawab: y =
g (x )

f (x ) = u = 2 x 2 + 5 g (x ) = v = x 2

25
f ' (x ) = u ' = 4 x g ' (x) = v' = 2x

f (x ) f ' (x ) u '.v − uv'


y=  y' = = (konsep)
g (x ) g ' (x ) v2

y' =
(4 x ).(x 2 ) − (2 x 2 + 5)(2 x )
(x )
2 2

y' =
(
4 x3 − 4 x3 + 10 x )
x4
10 x 10
y' = = 3
x4 x

ATURAN TURUNAN TRIGONOMETRI


Jika y = sin x maka y’ = cos x
Jika y = cos x maka y’ = -sin x
Perluasan rumus 1:
Misalkan u adalah fungsi yang dapat diturunkan terhadap x, dimana u’ merupakan turunan u
terhadap x, maka:
Jika f(x) = sin u maka f’(x) = cos u . u’
Jika f(x) = cos u maka f’(x) = -sin u . u’
Perluasan rumus 2:
Jika f(x) = sin (ax + b) maka f’(x) = a cos (ax + b)
Jika f(x) = cos (ax + b) maka f’(x) = -a sin (ax + b)

Contoh soal:
1. Turunan pertama dari f(x) = 7 cos (5 – 3x) adalah f’(x) = …
Jawaban :
f(x) = 7 cos (5-3x)
f’(x) = -7 . (-3). Sin (5-3x)
f’(x) = 21 sin (5 – 3x)

26
2. Jika f’(x) merupakan turunan dari f(x) dan jika f(x) = (3x – 2) sin (2x + 1) maka f’(x) adalah

Jawaban :
Misalkan
U = 3x – 2 maka u’ = 3
V = sin (2x + 1) maka v’ = 2 cos (2x + 1)
Ingat rumus turunan peralian dua fungsi
F’(x) = u’.v + v’.u
= 3. Sin(2x + 1) + 2cos(2x + 1).(3x – 2)
= 3 sin (2x + 1) + (6x – 4) cos (2x + 1)

TURUNAN TINGKAT TINGGI


Turunan kedua dari fungsi f(x) didapatkan dengan menurunkan sekali lagi bentuk turunan
pertama. Demikian seterusnya untuk turunan ke-n didapatkan dari penurunan bentuk turunan ke
(n-1).
Turunan pertama f’(x) = df(x)/dx
Turunan kedua f’’(x) = d2f(x)/ dx2
Turunan ketiga f’’’(x) = d3f(x)/dx3
Turunan ke-n f(n)(x) = dnf(x)/dxn
Contoh:
1. Y = 6x3 + 12x2 + 5x + 2. Tentukan d3y/dx3
2. Y = sin 2x. Tentukan d4y/dx4

27
LATIHAN
Tentukan nilai dari:
1. Tentukan turunan dari f (x ) = x 2 + 2 x + 1

2. Tentukan turunan dari f (x ) = 3x3 − 2 x 2 + x + 4


3
3. Tentukan turunan dari f (x ) = 2 x + x 2 + 3
2

4. Diketahui bahwa y = (2 x + 3)(x 2 − 1). Tentukanlah nilai dari y ' = . . . .?

5. Diketahui bahwa y = (x 2 + 1)(x3 + 3). Tentukanlah nilai dari y ' = . . . .?

6. Diketahui bahwa y = (4 x 2 + 1)(2 x + 4). Tentukanlah nilai dari y ' = . . . .?

x2 + 5
7. Diketahui bahwa y = . Tentukanlah nilai dari y ' = . . . . ?
x
3x + 3
8. Diketahui bahwa y = . Tentukanlah nilai dari y ' = . . . . ?
x3
x2 + 1
9. Diketahui bahwa y = . Tentukanlah nilai dari y ' = . . . . ?
x +1

28
PENGGUNAAN TURUNAN

Konsep
Dalam hidup ini, kita sering menghadapi masalah guna mendapatkan jalan terbaik untuk
melakukan sesuatu. Sebagai contoh, seorang petani ingin memilih kombinasi hasil panen yang
dapat menghasilkan keuntungan terbesar. Seorang dokter akan menentukan dosis obat terkecil
untuk menyembuhkan suatu penyakit. Seorang kepala pabrik akan menekan sekecil mungkin
biaya produksi produknya. Kadangkala salah satu dari masalah di atas dapat dirumuskan
sehingga akan melibatkan memaksimumkan dan meminimumkan fungsi tertentu. Bila demikian
metode kalkulus (turunan) menyediakan suatu sarana yang ampuh untuk memecahkan masalah
seperti di atas.
Nilai ektrim (maksimum dan minimum) dari suatu fungsi (f) dapat diperoleh dengan
menjadikan Turunan pertama dari fungsi tersebut sama dengan nol (f’ = 0). Suatu fungsi
diistilahkan akan bernilai maksimum atau minimum, tergantung pada konteks persoalan. Contoh:
Nilai ektrim dari fungsi y = x2 - 4x + 2 adalah y’ = 0 (Turunan pertama dibuat menjadi
sama dengan nol) sehingga hasilnya adalah:
y = x2 - 4x + 2
y’ = 0
2x – 4 = 0
2x = 4
x=2
jadi nilai ektrim dari fungsi tersebut adalah 2.

Contoh
1. Sebuah kawat dengan panjang 100 cm akan digunakan untuk membuat sebuah persegi
dengan panjang x dan lebar y seperti pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Kawat yang dibuat menjadi persegi

Tentukanlah berapa berapa nilai dari panjang dan lebar persegi tersebut, agar menghasilkan
luas yang maksimum !

Penyelesaian:
Menentukan persamaan

29
Panjang seluruh kawat sama dengan keliling persegi. Dengan menggunakan rumus keliling
persegi maka diperoleh persamaan:
Kll = 2 (p + l)
100 = 2 (x + y)
100 = 2x + 2 y
2y = 100 – 2x
y = 50 – x (1)

Mencari nilai maksimum


Karena yang ditanya nilai maksimum dari luas, maka dalam hal ini kita akan mencari turunan
pertama dari persamaan luas. Adapun persamaan Luas_nya adalah:
L = p.l
L = x.y ganti nilai y dengan persamaan (1)
L = x (50 - x)
L = 50x – x2

Untuk mencari nilai maksimum dari Luas, maka kita buat agar turunan pertama persamaan
luas = 0 :
(
dL d 50 x − x 2
= =0
)
dx dx
0 = 50 − 2 x
50 = 2 x
x = 25
Penyelesaian akhir:
x = 25
y = 50 – x = 50 – 25 = 25
Jadi dapat disimpulkan bahwa luas maksimum akan diperoleh saat kita membuat persegi
dengan ukuran panjang 25 cm dan lebar 25 cm, dimana luas maksimumnya adalah 625 cm2.

2. Kotak persegi panjang dibuat dari selembar kertas dengan panjang 24 cm dan lebar 9 cm,
dengan memotong bujur sangkar identik pada keempat pojok kertas dan melipat ke atas sisi-
sisinya, seperti pada Gambar 2. Carilah ukuran kotak (panjang, lebar, tinggi) yang bisa
menghasilkan volume yang maksimum. Berapa volume ini ?

x
x x
9 cm
Penyelesaian 9–2x
Menentukan persamaan: 24 – 2 x
24 cm

30
Andaikan x adalah sisi bujur sangkar yang harus dipotong, p = panjang, l = lebar, dan t =
tinggi, maka akan dihasilkan persamaan sebagai berikut:
p = 24 – x- x = 24 – 2x
l = 9 – x – x = 9 – 2x
t=x

Menentukan nilai maksimum:


Karena yang ditanya nilai maksimum dari volume (V), maka dalam hal ini kita akan mencari
turunan pertama dari persamaan volume. Adapun persamaan Volume_nya adalah:
V = p.l.t
V = (24 – 2x) . (9 – 2x) . (x)
V = 216x – 66x2 + 4x3

Sekarang x tidak dapat lebih kecil dari 0 ataupun lebih besar dari 4,5. Jadi masalah kita
adalah memaksimumkan V pada [0 ; 4,5]. Nilai maksimum dapat diperoleh dengan membuat
 dV 
turunan pertama   dari persamaan V sama dengan nol dan menyelesaikan persamaan
 dx 
yang dihasilkan.

V = 216 x − 66 x 2 + 4 x 3
dV
=0
dx
216 − 132 x + 12 x 2 = 0
( )
12 18 − 11x + x 2 = 0
x − 11x + 18 = 0
2

selanjutnya difaktorkan (berapakah pasangan bilangan yan


g jika ditambahkan hasilnya -11 dan jika dikalikan hasilnya +18):
(x − 9)(x − 2) = 0
sehingga penyelesaiannya adalah:
x = 9 atau x = 2

Penyelesaian yang paling tepat (masuk akal) adalah x = 2, karena berada di dalam selang [0 ;
4,5]. Atau dengan kata lain, tidak mungkin bagian yang dipotong adalah x = 9, mengingat
lebar ketas hanyalah 9 cm
Penyelesaian akhir
Jadi saat x = 2, maka:
Panjang balok = 24 – 2x = 24 – 2.2 = 24 – 4 = 20 cm

31
Lebar balok = 9 – 2x = 9 – 2.2 = 9 – 4 = 5 cm
Tinggi = x = 2 cm
Sehingga volume balok yang terbentuk adalah = p.l.t = 20.5.2 = 200 cm3

Soal
1. Sebuah kawat dengan panjang 200 cm akan digunakan untuk membuat sebuah persegi
dengan panjang x dan lebar y seperti pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Kawat yang dibuat menjadi persegi

Tentukanlah berapa berapa nilai dari panjang dan lebar persegi tersebut, agar menghasilkan
luas yang maksimum !

2. Sebuah kawat dengan panjang 40 cm akan digunakan untuk membuat sebuah persegi dengan
panjang x dan lebar y seperti pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Kawat yang dibuat menjadi persegi

Tentukanlah berapa berapa nilai dari panjang dan lebar persegi tersebut, agar menghasilkan
luas yang maksimum !

3. Sebuah kotak tisu dibuat dari selembar karton dengan panjang 10 cm dan lebar 10 cm,
dengan memotong bujur sangkar identik pada keempat pojok kertas dan melipat ke atas sisi-
sisinya, seperti pada Gambar 3. Carilah ukuran kotak (panjang, lebar, tinggi) yang bisa
menghasilkan volume yang maksimum. Berapa volume ini ?
4.

32
Gambar 3. Selembar karton yang dibuat menjadi kotak tisu
5. Sebuah kotak kado akan dibuat dari selembar kertas dengan panjang 6 cm dan lebar 6 cm,
dengan memotong bujur sangkar identik pada keempat pojok kertas dan melipat ke atas sisi-
sisinya, seperti pada Gambar 4. Carilah ukuran kotak (panjang, lebar, tinggi) yang bisa
menghasilkan volume yang maksimum. Berapa volume ini ?

Gambar 4. Selembar kertas yang dibuat menjadi kotak kado

33
KALKULUS

Materi : INTEGRAL

KONSEP INTEGRAL
Integral sebenarnya adalah proses penjumlahan suatu variabel matematika secara bertahap dan
berkelanjutan (penjumlahan sediukit demi sedikit dan kontinu). Konsep dasar dari integral adalah
“tambahkan dulu baru bagi” seperti pada persamaan berikut.
a 2
 ax dx = n + 1 x  2 x dx = 8 x
n +1
n
+c 7 8
+c

 adx = ax + c
Arti dari persamaan 2 diatas adalah: integral dari konstanta (angka) adalah konsta itu sendiri
dikali x. Secara garis besar integral dapat dibagi dua, yakni integral tak tentu (tanpa batas) dan
integral tertentu (dengan batas atas dan bawah). Berikut akan dijelaskan contohnya satu persatu.

Contoh Integral Tak Tentu:

 (2 x )
+ 3 x 2 + 1 dx
3
Tentukan

Jawab:

 (2 x ) 2 4 3 3
3
+ 3 x 2 + 1 dx = x + x + x+c
4 3

LATIHAN
Tentukan nilai dari:

 (5 x )
−3
10. Tentukan integral dari + 2 x −2 + 5 dx

 1 1 
11. Tentukan integral dari   2 + 5 + x 2 dx
x x 

 (x + 3) dx
2
12. Tentukan integral dari

34
Contoh Integral Tentu:
Konsep:
b

 f (x)dx = F (b) − F (a)


a

Contoh:
1
Tentukan  (2 x + 1)dx
0

Jawab:

 (2 x + 1)dx = x  ( ) ( )
1
1
2
+ x 0 = 12 + 1 − 02 + 0 = 2
0

LATIHAN
Tentukan nilai dari:

 (x )
5
1. Tentukan integral dari 2
+ x dx
2

 (x − 1) dx
2
2. Tentukan integral dari
1

 (x )
3
3. Tentukan integral dari 2
+ 2 x + 1 dx
1

35
KALKULUS

Materi : APLIKASI INTEGRAL

Menghitung Luas
Konsep:

x2

L=  f (x )dx = F ( x ) − F ( x )
x1
2 1

Contoh:
Tentukan luas dari daerah yang di bawah grafik f (x) = x + 1 dengan batas dari x = 0 sampai
dengan x = 2.

36
Jawab:
2
L =  (x + 1)dx
0

2
1
L = x2 + x
2 0

1 2  1 2 
L =  (2) + (2) −  (0) + (0)
2  2 
1 
L =  (4 ) + (2 )
2 
L = 2+2
L = 4 satuan luas

Menghitung Volume Benda Putar


Benda putar terbentuk karena sebuah luasan (bidang datar) diputar 360o terhadap sumbu
koordinat seperti pada gambar berikut.

Untuk menghutung volume benda putar salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan
metode cakram, yakni dengan mengasumsikan bahwa kita sedang menjumlahkan luas dari setiap
slice (potongan tipis) benda tersebut (dapat dianalogikan seperti saat kita menumpuk beberapa
buah keping CD). Ilustrasi ditunjuukan oleh gambar berikut.

37
Berdasarkan gambar tersebut, dapat dilihat bahwa untuk menghitung sebuah volume benda putar
sama dengan menjumlahkan luasan dari semua slice yang berbentuk lingkaran (dengan jari-jari
yang berbeda). Luas lingkaran adalah  .r 2 , dan penjumlahan secara kontinu (terus-menerus)
sama dengan  dari batas bawah (kiri) hingga batas atas (kanan), sehingga volume =
b
V =   .r 2 dx
a

Panjang jari-jari setiap lingkaran pada masing-masing slice ditentukan oleh bentuk grafik, dan
bentuk grafik ditentukan oleh persamaan f(x), sehingga rumus akhir untuk menghitung volume
sebuah benda putar adalah:
b
V =    f (x ) dx
2

dengan langkah penyelesaian:


1. Kuadratkan persamaan f(x).
2. Integralkan persamaan yang telah dikuadratkan.
3. Masukan batas atas dan batas bawah.

Contoh:
Tentukan volume benda putar berikut:

Penyelesaian:
38
Berdasarkan soal, dapat kita amati bahwa persamaannya adalah y = x , dengan batas bawah 0
dan batas atas adalah 3, sehingga:
3
V =   x dx
2

3
V =   x 2 dx
0

3
1 
V =   x3 
3 0
1 3 1 3 
V =   (3) − (0 ) 
3 3 
27
V = = 9 satuan
3 volume

LATIHAN
1. Tentukan Luas dari daerah berikut. 2. Tentukan Volume benda putar berikut.

y = x2 + 2 Y y = x+ 2

X
0 2

x=0 x=2

39

Anda mungkin juga menyukai