Anda di halaman 1dari 28

PENGUKURAN TINGGI BADAN

SOP No SOP :

No. Revisi :

TanggalTerbit :

Halaman :1/2

Puskesmas Alkani Tanda tangan kepala puskesmas Fransiskus Klau

NIP. 196508031990011001

1. Pengertian Pengukuran tinggi badan adalah mengukur tinggi badan dengan


menggunakan mikrotoice, atau pita centi meter.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk review pengukuran tinggi
badan
3. Kebijakan  Permenkes 28 thn 2017 tentang praktek bidan
 SK Kepala Puskesmas No..............................................tentang
4. Referensi 1. Kemenkes RI Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan
anak ,Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua, 2015.
2. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan ,2013
3. Fitramaya, Asuhan Kebidanan antenatal.. 2015 ,Yogyakarta

5. Prosedur/ 1. Persiapan alat dan bahan:


langkah- langkah a. Status Pasien
b. Kartu Ibu
c. Buku KIA
d. Alat tulis
e. Register ANC
f. Kohort ANC
g. Mikrotois/ Meteran

2. Petugas yang melaksanakan:


a. Bidan
b. Perawat

3. Langkah – langkah :

1
a. Petugas memberitahu pasien tentang tindakan yang akan di lakukan.
b. Petugas menganjurkan pasien untuk melepas alas kaki.
c. Petugas mempersilahkan pasien berdiri tepat di bawah microtois
d. Petugas memastikan pasien berdiri tegap, pandangan ke depan,
kepala, punggung, bokong, betis dan tumit, menempel pada bidang
vertikal/ dinding dan pasien dalam keadaan rileks.
e. Petugas menarik alat pengukur tinggi badan tepat pada kepala pasien
f. Petugas membaca hasil pengukuran yang tertulis pada mikrotoice.
g. Petugas mempersilahkan Pasien untuk memakai kembali alas kaki.
h. Petugas mencatat hasil pengukuran
i. Petugas memberitahu hasil pengukuran kepada pasien.

6. Unit terkait Loket,Poli KIA, Poli Umum, Gizi

2
LOGO KUNJUNGAN ANTENATAL ULANGAN LOGO

PEMDA UPTD

SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh


KADIS/DIREKTUR
No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :

Halaman : Nama :
NIP.
Pengertian Kunjungan pertama kali ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan asuhan antenatal
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Untuk Memantau kesehatan ibu
selama hamil dan tumbuh kembang janin dalam kandungan
Kebijakan 1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
3. KepMenkes Nomor 900Tahun 2002 tentang Tugas dan Tanggungjawab
bidan.
4. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
5. Kepmenkes No. 369 thn 2007 ttg standar Profesi Bidan, Standar Profesi
dan Standar Pelayanan Kebidanan.
6. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
7. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
8. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
9. PERDA NO 1/2016 ttg Revolusi KIA
10. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
11. SK Kepala Puskesmas No..............................................
Referensi 1. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI Direktorat
Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
2. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
thn 2013
3. Asuhan Kebidanan antenatal. Fitramaya. Yogyakarta. 2015

3
Alat dan Bahan 1. Status Ibu
2. KartuIbu
3. Buku kia
4. Alat tulis
5. Register ANC
6. Kohort ANC
7. Kartu Skor
8. Timbangan
9. Tensi
10. Dopler
11. Jeli
12. Funduskop
Prosedur 1. Menyambut (senyum, sapa, salam, santun, sopan dan sentuh)
2. menanyakan bagaimana perasaan ibu sejak kunjungan
terakhirnya
3. Menanyakan tentang gerakan janin dalam 24 jam terakhir
4. Menanyakan informasi ttg masalah atau tanda bahaya yg mungkin
terjadi sejak kunjungan terakirnya
5. Mengamati penampilan ibu suasana emosinya dan sikap ibu
6. Menjelaskan prosedur
7. Pemeriksaan tanda vital
8. Pemeriksaan fisik ibu
9. Persiapan kelahiran dan pengajaran ttg kegawatdaruratan
10. Jadwalkan kunjungan ulang berikutnya
11. Mendokumentasikan hasil asuhan
Unit terkait Loket, Poli KIAPoli Umum, PoliGizi, Lab, Poli Gigi, Apotek
Sumber Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013

4
LOGO PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TABLET BESI LOGO

PEMDA PADA IBU HAMIL UPTD

SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh


KADIS/DIREKTUR
No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :

Halaman : Nama :

NIP.

Pengertian Memberikan pendidikan kesehatan tentang tablet besi pada


ibu hamil dalam masa kehamilan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pendidikan
kesehatan tentang tablet besi pada ibu hamil
Kebijakan 12. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
13. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
14. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
15. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
16. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
17. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
18. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
19. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
20. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
21. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
22. SK Kepala Puskesmas No..............................................
Referensi 4. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
5. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013
Alat dan Bahan 1. Tablet Besi
2. Alat tulis
5
3. Status pasien
4. Buku KIA
5. SAP

Prosedur Kerja 1. Menyambut pasien dengan (senyum, sapa, salam, santun, sopan dan
sentuh)
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kondisi atau permasalahan pasien yang kekurangan zat
besi
4. Menjelaskan pengertian zat besi
5. Menjelaskan kegunaan zat besi
6. Menjelaskan tablet yang mengandung zat besi
7. Menjelaskan kebutuhan atau dosis selama per hari
8. Menjelaskan kebutuhan atau dosis selama kehamilan
9. Menjelaskan waktu minum tablet zat besi
10. Menjelaskan cara minum tablet zat besi atau penyimpanan tablet zat
besi
11. Menjelaskan efek samping tablet besi
12. Menjelaskan bahan makanan yag mengandung zat besi
13. Menjelaskan bahan makanan yang membantu penyerapan zat besi
(vitamin C, vitamin B12)
14. Menjelaskan bahan makanan yang menghambat penyerapan zat besi
(teh, kopi dan susu)
15. Menjelaskan cara mengolah makanan sehingga zat besi yang
terkandung di dalamnya tidak banyak hilang
16. Melakukan evaluasi kembali tentang informasi yang diberikan
Unit Terkait Poli KIA, Poli Umum, Poli Gizi

6
LOGO PENDIDIKAN KESEHATAN LOGO

PEMDA KETIDAKNYAMANAN PADA IBU HAMIL UPTD

SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh


KADIS/DIREKTUR
No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :

Halaman : Nama :

NIP.

Pengertian Memberikan pendidikan kesehatan tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil


Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
memberikan pendidikan kesehatan tentang ketidaknyamanan
pada ibu hamil
Kebijakan 23. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
24. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
25. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
26. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
27. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
28. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
29. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
30. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
31. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
32. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
33. SK Kepala Puskesmas No..............................................
Referensi 6. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
7 . Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
thn 2013
Persiapan SAP Materi Penyuluhan

7
Buku KIA
Buku penyuluhan
Prosedur Kerja 1. Memberikan salam (6 S)
2. Menciptakan suasana yang nyaman dan personal
3. Identifikasi dan tanyakan ibu apakah ia ingin ditemani oleh
pendamping selama proses pendidikan kesehatan
4. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan dan prosedur
yang akan dilakukan
5. Memastikan kenyamanan dan privasi ibu terjaga
6. Menanyakan kepada ibu tentang ketidaknyamanan yang dirasakan
saat ini
7. Menjelaskan pada ibu hamil tentang ketidaknyamanan yg dialaminya
8. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk menyampaikan
pertanyaan mengenai informasi yang disampaikan
9. Melanjutkan memberikan informasi yang dibutuhkan ibu dan keluarga
10. Memastikan ibu memahami informasi yang disampaikan
11. Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan selamat jalan pada ibu
12. Mendokumentasikan hasil asuhan
Unit Terkait Poli KIA

8
LOGO PENDIDIKAN KESEHATAN LOGO

PEMDA TANDA BAHAYA PADA IBU HAMIL UPTD

SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh


KADIS/DIREKTUR
No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :

Halaman : Nama :

NIP.

Pengertian Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya pada ibu hamil
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
Memberikanpendidikan kesehatan kepada ibu hamil ttg
tanda bahaya selama kehamilan
Kebijakan 34. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
35. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
36. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
37. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
38. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
39. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
40. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
41. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
42. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
43. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
4 4 . SK Kepala Puskesmas No..............................................
Referensi 8. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
9 . Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
thn 2013
Alat dan Bahan Buku KIA
Buku Penyuluhan
Prosedur Kerja 1. Memberikan salam kepada ibu (6S)
2. Menciptakan suasana yang nyaman dan personal
3. Identifikasi dan tanyakan ibu apakah ia ingin ditemani oleh
pendamping selama proses pendidikan kesehatan
4. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan dan prosedur
yang akan dilakukan

9
5. Memastikan kenyamanan dan privasi ibu terjaga
6. Menyebutkan tanda bahaya kehamilan sesuai usia kehamilan
berdasarkan Buku KIA antara lain
 Menjelaskan tanda tanda perdarahan pervaginam dalam
kehamilan dan pengaruhnya terhadap kehamilan
 Menjelaskan tentang sakit kepala yang hebat, menetap yang
tidak hilang dan pengaruhnya terhadap kehamilan
 Menjelaskan tentang masalah penglihatan atau pandangan
kabur atau terbayang pada kehamilan
 Menjelaskan adanya nyeri abdomen yang hebat dan
pengaruhnya terhadapkehamilan
 Menjelaskan adanya bengkak pada muka dan tangan dan
pengaruhnya terhadap kehamilan
 Menjelaskan adanya bayi kurang bergerak seperti biasa dan
pengaruhnya terhadap kehamilan
7. Menjelaskan untuk segera datang ke klinik jika mengalami tanda tanda
bahaya kehamilan
8. Menanyakan pada ibu apakah pernah mengalami tanda tanda bahaya
tersebut
9. Mengevaluasi kembali penyuluhan tanda bahaya kehamilan yang
telah diterangkan (untuk memastikan apakah Pasien memahami atau
tidak)
10. Mengucapkan terimakasih
1 1 . Mendokumentasikan hasil asuhan
Unit Terkait Poli KIA

LOGO PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA IBU HAMIL LOGO

PEMDA SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh UPTD


KADIS/DIREKTUR
No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :

10
Halaman : Nama :

NIP.

Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam


darah ibu hamil
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah- langkah untuk Pemeriksaan Hb ibu hamil
Kebijakan 45. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
46. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
47. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
48. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
49. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
50. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
51. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
52. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
53. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
54. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
55. SK Kepala Puskesmas No..............................................
Referensi 10. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
11. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013
Alat dan Bahan Troly berisi
 Standar HB.
 Lanset
 Pipet isap
 Pipet pengencer
 Batang pengaduk
 Instrument berisi sepasang sarung tangan
 Bengkok
 HCL 0,1 %
 Aquades
 Kapas alkohol
 Kapas kering /tissue
 Klorin 0,5 %
 Sabun antiseptik
 Darah ibu hamil
Prosedur Kerja 1. Memberi salam pada ibu (salam, sapa,senyum,sopan santun,sentuh)
2. Menginformasikan pada ibu ttg tujuan dan manfaat
pemeriksaan HB serta prosedur yg akan dilakukan

11
3. Mengatur alat dan bahan secara ergonomis
4. Mencuci tangan
5. Pakai sarung tangan DTT
6. Berdiri di samping kanan pasien
7. Isi tabung haemometer dengan HCL 0,1 % sampai tanda angka 2
menggunakan pipet isap
8. Lakukan desinfeksi ujung jari dengan kapas alkohol dan tusuk ujung
jari dengan lanset steril
9. Tusuk jari yang sudah dibersihkan tadi dengan vaccinopen (jarum)
pijat ujung jari hingga darah cukup untuk dihisap (Beri tahu ibu
sebelum menusuk ujung jari )
10. Bersihkan darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering/tissue
11. Hisap darah secara teliti dan perlahan ke dalam pipet sahli sampai
tepat pada tanda 0,02 ml. Perhatikan agar waktu menghisap darah ke
pipet sahli, tidak terdapat udara.
12. Bersihkan bagian luar pipet menggunakan kapas dengan hati-hati,
jangan sampai darah dalam pipet terserap oleh kapas
13. Segera darah dikeluarkan atau ditiup dari dalam pipet dengan hati-hati
ke dalam larutan HCL yang sudah berada didalam tabung haemometer,
tanpa menimbulkan gelembung udara.
14. Sebelum dikeluarkan pipet dibilas dulu dengan menghisap dan meniup
HCL yang ada di dalam tabung haemometer. bagian luar pipet dibilas
dengan tetes Aqudest.
15. Tunggu beberapa saat (± 3 mnt), larutan diencerkan dengan aquades
setetes demi setetes sambil diaduk sampai bewarna dengan warna
standar
16. Permukaan larutan dibaca menghadap tempat terang/jendela dan
hasilnya dinyatakan dalam gram %
17. Perhatikan yang dibaca adalah dasar permukaan larutan bagian tengah
18. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 0,5 %
1 9 . Cuci Tangan
20. Memberitahu ibu ttg hasil pemeriksaan yg telah dilakukan
2 1 . Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam status ibu dan
buku KIA
Unit Terkait Poli KIA, Poli Umum, Poli Gizi, Lab dan Apotik

12
LOGO PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA IBU HAMIL LOGO

PEMDA SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh UPTD


KADIS/DIREKTUR
No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :

Halaman : Nama :

NIP.

Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam
Urine pada ibu hamil
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
p e m e r i k s a a n Protein Urine pada ibu hamil
Kebijakan 56. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
57. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
58. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.

13
59. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
60. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
61. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
62. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
63. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
64. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
65. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
66. Surat Keputusan Kepala Puskesmas ……………..
Referensi 12. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
13. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013
Alat dan Bahan Trolly berisi
1. Bahan :
 Urine ibu hamil
 Larutan klorin 0,5% dalam baskom
 Reagen : asam asetat 0,5%
2. Alat :
 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Penjepit tabung reaksi
 Lampu spiritus (Bunser burner)
 Spuit 5 cc
 Pipet takaran 5 cc
 Bak instrumen berisi sarung tangan DTT/bersih
 Bengkok
Perlengkapan :
 Korek api
 Perlak/pengalas
 Air Cuci tangan
 Sabun antiseptik dan handuk kering, bersih
Prosedur Kerja 1. Jelaskan prosedur tindakan. (Sapa klien dengan hangat dan ramah,
serta beritahu tentang pemeriksaan protein urine.)
2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan , Susun alat
tersebut secara berurutan dan ergonomis sesuai dengan tahapan
pemakaian
3. Pakai celemek
4. Cuci tangan
5. Pasang sarung tangan DTT atau bersih
6. Isi dua tabung reaksi (A dan B) masing-masing dengan 2-3 cc urine
7. Panaskan tabung A diatas lampu spiritus (Bunser burner). Beri jarak
2-3 cm dari ujung lampu sampai mendidih
Kalau urine keruh, tambahkan 4 tetes asam asetat 0,5%.

14
Perhatikan perbedaan yang tampak pada tabung A dan B. Kalau
kekeruhan menghilang setelah ditambah asam asetat 0,5%, hal ini
menunjukan tidak adanya protein urine
Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi Ingat, bila urine masih
tetap keruh berarti ada protein di dalam urine.
8. Bereskan dan bersihkan bahan/ peralatan yang telah digunakan. Hati-
hati! Tabung reaksi bisa pecah ketika dibersihkan.
9. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 0,5%.
10. Cuci tangan
11. Evaluasi dan Laporan hasil Pemariksaan,dengan Kriteria:
 Negatif (-) : Urine tidak keruh
 Positif (+) : Terjadi kekeruhan ringan
 Positif 2(++) : Kekeruhan mudah di lihat dan ada endapan
halus
 Positif 3 (+++) : Urine lebih keruh ada endapan yang lebih
jelas dan terlihat
 Positif 4(++++) : Urine sangat keruh dan disertai endapan
menggumpal
12. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
Unit Terkait Poli KIA, Poli Umum, Lab, Apotek.

15
PEMERIKSAAN GLUCOSA URINE PADA IBU HAMIL LOGO

LOGO SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh UPTD


KADIS/DIREKTUR
PEMDA No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :

Halaman : Nama :

NIP.

Pengertian Pemeriksaan Glukosa Urin merupakan salah satu tes yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya glukosa dalam urine ibu hamil
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
pemeriksaan glukosa urine pada ibu hamil .
Kebijakan 67. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
68. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
69. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
70. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
71. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
72. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
73. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
74. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
75. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
76. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar

16
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
77. SK Kepala Puskesmas No......../PKMC/XI/2016
Persiapan Alat:
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Lampu Spirtus 1 buah
3. Pipet 1 buah
4. Tabung kimia 1 set
5. Spuit 3 cc ,1
6. Botol urine 1
7. Korek Api
8. Tempat sampah
9. Air klorin dalam wadah
Bahan:
1. Benedick / Fehling A dan B
Prosedur Kerja 1. Ucapkan salam, sapa senyum,sopan santun,sentuh klien dengan
hangat, ramah serta jelaskan tentang prosedur pemeriksaan
2. Memberi tahu pasien tentang maksud dan tujuan dari tindakan
3. Susun alat secara ergonomis untuk memudahkan dalam bekerja
"Susunan alat sesuai urutan pemakaian dan mudah dijangkau”
4. Cuci tangan
5. Pakai sarung tangan pada kedua tangan
6. Masukkan reagen 5 cc dan tambahkan urine 5 – 8 tetes atau reagen 2,5
cc dengan urine 3 – 4 tetes.
7. Panaskan tabung kimia selama 2 menit atau 5 menit dalam air panas
8. Baca hasilnya.
Perhatikan warna dengan benar
 Negatif : tetap biru atau sedikit kehijau-hijauan dan agak
keruh
 Positif (+) : Hijau kekuning – kuningan dan keruh (0,5 – 1 %
glukosa)
 Positif (++) : kuning keruh (1 – 1,5% glukosa)
 Positif (+++) : Jingga atau warna lumpur keruh (2 – 3,2%
glukosa)
 Positif (++++) : merah keruh atau merah bata (lebih dari
3,5% glukosa)

17
9. Lepaskan sarung tangan,rendam dalam larutan clorin 0,5%
10. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan
handuk bersih
11. Beritahu ibu hsl pemeriksaan
12. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gizi, Lab, Apotek
Referensi Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013

18
LOGO PEMBERIAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL LOGO

PEMDA SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh UPTD


KADIS/DIREKTUR
No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :

Halaman : Nama :

NIP.

Pengertian Proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap


infeksi tetanus neonatorum
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemberian
imunisasi TT pd ibu hamil
Kebijakan 78. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
79. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
80. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
81. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
82. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
83. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
84. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
85. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
86. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
87. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
88. SK Kepala Puskesmas No......../PKMC/XI/2016
Referensi 14. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
15. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013
Alat dan Bahan Kulkas, Termos es berisi Vaksin TT
Disposible 1 cc
Kapas Kering
Status Ibu
Buku KIA, Safety Box , Bengkok

19
Prosedur Kerja 1. PROSEDUR SEBELUM PEMBERIAN
 Bawa Termos es berisi Vaksin TT dan tempatkan di udara yang
sejuk
 Jalin hubungan dengan klien : beri salam, anjurkan untuk duduk
dengan nyaman,
 Kaji ibu apakah sudah mendapatkan imunisasai TT atau belum,
kalau sudah berapa kali mendaptkan imunisasi TT
 Jelaskan prosedur dan pentingnya imuninsasi TT
 Periksa kartu Antenatal untuk mengetahui usia kehamilan ibu
 Jelaskan kepada ibu jenis imunisasi yang akan dia terima
 Jelaskan reaksi dari pemberian vaksin tersebut dan apa yang
harus ibu lakukan
 Susun alat atau perlengkapan untuk imunisasi di atas
permukaan yang bersih agar mudah digunakan
 Susun alat atau perlengkapan untuk imunisasi di atas
permukaan yang bersih agar mudah digunakan
PEMBERIAN IMUNISASI TT
 Ambil vaksin dari Termos dan cek tanggal kadaluarsa,
warna dan cara pemberian
 Cuci tangan dengan sabun dan air bersih serta keringkan
 Bersihkan tutup karet vial
 Isi spuit sesuai dengan dosis yang dibutuhkan (0,5 cc)
 Keluarkan udara yang terdapat di dalam spuit
 Beritahu ibu behwa akan di stk
 Anjurkan ibu untuk membebaskan daerah yang akan
disuntik (lengan yg tdk aktif bekerja)
 Pilih daerah yang tepat (musculus deltoideus)
 Bersihkan daerah yang akan disuntik dengan kapas DTT
(jangan menggunakan antiseptic)
 Suntikkan dengan cara IM atau subcutan dengan jarum yang
sesuai
 Lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tdk mengenai
pembuluh darah, lalu suntikan vaksin
 Tarik jarum setelah semua vaksin masuk
 Tekan daerah bekas suntikan dengan kapas atau kasa untuk
menghentikan perdarahan jika diperlukan
 Buang kapas atau kassa yang sudah dipakai sesuai dengan
prosedur PI
 Cuci tangan dengan sabun dan air bersih serta keringkan
 Dokumentasikan hasil kerja dalam buku KIA dan status ibu.

Unit Terkait Loket, Poli KIA, Poli Umum, Bagian Imunisasi,

LOGO PEMERIKSAAN ABDOMEN PADA IBU HAMIL LOGO

20
PEMDA SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh UPTD
KADIS/DIREKTUR
No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :

Halaman : Nama :

NIP.

Pengertian Pemeriksaan tubuh pada bagian abdomen untuk mengetahui kondisi


kehamilan seperti letak dan posisi bayi,usia keh,pertumbuhan janin dalam
kandungan,keh ganda,kontraksi rahim serta terjadinya kelainan dalam
kehamilan
Tujuan Acuan penerapan langkah-langkah pemeriksaan abdomen
pada ibu hamil
Kebijakan 89. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
90. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
91. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
92. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
93. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
94. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
95. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
96. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
97. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
98. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
99. SK Kepala Puskesmas No......../PKMC/XI/2016
Referensi 16. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
17. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013
18. Asuhan Kehamilan. Fitramaya. Yogyakarta. 2015
Prosedur Kerja Persiapan Alat;
 tempat tidur
 Stetoskop monoaural
 Set dopler ( dopler, gel dan tissue
 Arloji dengan jarum detik
 Metlin/pita ukur
 Selimut
 Status Pasien dan Buku KIA(PINK) milik ibu
Langkah Kerja;

21
 Berikan salam dan perkenalkan diri
 Beritahu klien tindakan yang akan dilakukan
 Anjurkan ibu untuk buang air kecil terlebih dahulu
 Minta ibu untuk berbaring diatas tempat tidur
 Tutup sampiran atau tirai
 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
dengan handuk kecil
INSPEKSI
Pemeriksa berdiri menghadap kemuka ibu;
Lihatlah bentuk pembesaran perut (melintang, memanjang, asimetris)
adakah linea alba nigra, adakah striae gravidarum, adakah bekas luka
operasi, adakah tampak gerakan janin, pusat menonjol atau tidak
PALPASI
Lakukan pemeriksaan TFU secara MC. Donald dengan menggunakan
metlin/pita ukur
 Pemeriksa menghadap ke muka ibu
 Gosokan kedua telapak tangan untuk menghangatkan tangan
 Mengetengahkan rahim/ memposisikan rahim
 Meletakkan kedua tangan pada fundus uteri, kemudian tangan yang
sebelah kiri menahan atau memfiksasi fundus, jari tangan kanan
mengukur tinggi fundus uteri
 Lakukan pengukuran dari simpisis ke fundus uteri dengan melalui
pusat (dilakukan pada umur kehamilan 20 minggu ke atas, standar
normal TFU dalam cm adalah + 2 cm dari umur kehamilan).
 Minta ibu untuk menekuk kedua kakinya
Leopold I
Tentukan TfU dan bagian janin yang berada di fundus
 Pemeriksa berdiri menghadap kemuka ibu
 Rasakan bagian bayi yang ada pada fundus dengan jalan menelusuri bagian
kiri dan kanan abdomen kearah fundus dengan kedua telapak tangan
 Rasakan adanya bagian yang bulat, keras dan melenting (kepala) atau besar,
lembek dan lunak (bokong) pada bagian fundus

22
Leopold II
Tentukan letak punggung janin

 Letakkan telapak tangan kanan dan kiri pemeriksa pada dinding perut
kanan dan kiri ibu.
 Raba secara bergantian pada bagian lateral/samping kanan kiri, dengan
cara mendorong perut kearah lateral kiri, kemudian tangan kiri pemeriksa
meraba bagian lateral kiri mulai dari sebelah atas kebawah. Kemudian
secara bergantian melakukan hal yang sama pada sisi lateral kanan. Tangan
kanan pemeriksa menahan dan tangan kiri meraba bagian lateral kiri mulai
dari atas ke bawah
Rasakan adanya tahanan memanjang, kuat, datar, luas, jari tangan pemeriksa
tidak bisa masuk (deskripsi punggung) atau merasakan adanya bagian-
bagian kecil dan tangan pemeriksa bisa masuk (deskripsi bagian
kecil/ekstremitas)

Leopold III
Tentukan bagian terbawah janin
 Letakan telapak tangan kiri diatas fundus uteri untuk menahan fundus uteri
 Letakkan ibu jari dan jari lain tangan kanan pada dinding perut bagian
bawah kanan dan kiri (segmen bawah uterus), meraba bagian janin yang
berada pada segmen bawah/ presentasi (keras, bulat, melenting (deskripsi

23
kepala) atau apabila lunak, kurang bundar, tidak melenting (deskripsi
bokong)
 Gerakkan/goyangkan secara lembuut dan bersamaan untuk menentukan
bagian terbawah sudah masuk atau tertangkap oleh panggul (jika masih bisa
digoyangkan berarti belum masuk panggul, jika tidak bisa digoyangkan
berarti sudah masuk panggul).

 Anjurkan ibu untuk meluruskan kakinya


Leopold IV
Tentukan seberapa jauh janin sudah masuk PAP
 Pemeriksa menghadap kekaki ibu
 Letakkan ujung jari-jari tangan dengan tertutup pada bagian kiri dan
kanan uterus bawah, dengan mempertemukan kedua ujung jari
 Perhatikan sudut yang dibentuk dengan jari-jari kiri dan kanan
(konvergen, lurus, divergen)

24
AUSKULTASI
Dengan stetoskope monoaural
Letakan stetoskop monoaural pada dinding perut sesuai dengan posisi
punggung janin pada area punctum maksimum

Dengarkan denyut jantung janin


 Tempelkan telinga kanan pemeriksa dengan posisi mengahdap ke muka
ibu
 Tangan kanan pemeriksa memegang nadi ibu pada tangan kanan dan
tangan kiri memegang arloji
 Hitung denyut jantung janin selama 1 menit penuh

Dengan Dopler
 Berikan jeli pada bagian dopler
 Letakan dopler pada area punctum maksimum Hitung denyut jantung janin

 Beritahu ibu mengenai hasil pemeriksaan

25
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan Pada Status ibu dan Buku KIA
milik ibu
Unit Terkait Poli KIA, Poli umum

LOGO PENGUKURAN LILA PADA IBU HAMIL LOGO

PEMDA SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh UPTD


KADIS/DIREKTUR
No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :

Halaman : Nama :

NIP.

Pengertian Merupakan pengukuran pada Lingkar lengan atas untuk menentukan status
gizi ibu hamil dengan menggunakan pita ukur
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengukuran LILA
pada ibu hamil
Kebijakan 100. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
101. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
102. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
103. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI
: Pencatatan asuhan kebidanan
104. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
105. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
106. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan

26
107. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
108. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
109. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
110. SK Kepala Puskesmas No......../PKMC/XI/2016
Referensi 19. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
20. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013
Prosedur Kerja Persiapan Alat;
 Pita LILA khusus untuk mengukur lingkar lengan atas ibu hamil
 Buku catatan/KMS ibu hamil/buku KIA
 Status ibu
 alat tulis
 Tempat duduk dan meja
 Meja tempat alat-alat untuk pemeriksaan
Prosedur Kerja;
 Ucapkan salam, sapa senyum,sopan santun,sentuh klien dengan
hangat, ramah serta jelaskan tentang prosedur pemeriksaan
 Cuci tangan
 Menanyakan pada ibu lengan mana yang tidak aktif digunakan sehari-
hari
 Lengan kiri /lengan yang tidak aktif dilipat pada siku. Kemudian
membuka lengan baju ibu
 Mengukur panjang lengan atas dengan pita LILA/metlin dari bahu
(prosesus akromiom) ke siku (tuberositas minor)

 Tentukan titik tengah dengan membagi dua hasi pengukuran


 Meminta ibu meluruskan kembali lengannya dengan tetap menahan
pita LILA pada angka pertengahan dari panjang lengan atas, kemudian
memutar pita LILA kearah transversa
 Melingkarkan pita LILA untuk mengukur lingkar lengan dengan
mempertahankan letak pita LILA pada area pertengahan panjang
lengan atas sesuai hasil pengukuran , pita LILA merapat pada kulit
 Membaca skala pengukuran dengan mengatur pita LILA, agar skala
tepat dihadapan mata pemeriksa tetapi tidak mengeser lokasi pita
LILA (ukuran normal ≥23,5 cm)

27
 Mencatat hasil pengukuran pada buku KIA/KMS ibu hamil dan status
ibu
 Mencuci tangan
 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
 Mendokumentasikan hasil Pengukuran Pada Status pasien dan Buku
KIA/PINK Pasien.
Unit Terkait Poli umum,poli Gizi,apotik,lab.

DAFTAR ISI SOP ANC

PEMERIKSAAN ANTENATAL PERTAMA............................................................................ 1

PEMERIKSAAN ANTENATAL ULANGAN............................................................................. 5

PEMBERIAN TABLET BESI PADA IBU HAMIL................................................................... 7

PENDIDIKAN KESEHATAN KETIDAKNYAMANAN SELAMA KEHAMILAN............... 9

PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA-TANDA BAHAYA IBU HAMIL............................. 11

PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA IBU HAMIL.................................................................... 13

PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA IBU HAMIL....................................................... 16

PEMERIKSAAN GLUKOSA URINE PADA IBU HAMIL...................................................... 19

PEMBERIAN IMUNISASI TT................................................................................................... 22

PEMERIKSAAN ABDOMEN..................................................................................................... 24

PENGUKURAN LILA PADA IBU HAMIL............................................................................... 30

28

Anda mungkin juga menyukai