Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SOP No SOP :
No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :1/2
NIP. 196508031990011001
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk review pengukuran tinggi
badan
3. Kebijakan Permenkes 28 thn 2017 tentang praktek bidan
SK Kepala Puskesmas No..............................................tentang
4. Referensi 1. Kemenkes RI Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan
anak ,Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua, 2015.
2. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan ,2013
3. Fitramaya, Asuhan Kebidanan antenatal.. 2015 ,Yogyakarta
3. Langkah – langkah :
1
a. Petugas memberitahu pasien tentang tindakan yang akan di lakukan.
b. Petugas menganjurkan pasien untuk melepas alas kaki.
c. Petugas mempersilahkan pasien berdiri tepat di bawah microtois
d. Petugas memastikan pasien berdiri tegap, pandangan ke depan,
kepala, punggung, bokong, betis dan tumit, menempel pada bidang
vertikal/ dinding dan pasien dalam keadaan rileks.
e. Petugas menarik alat pengukur tinggi badan tepat pada kepala pasien
f. Petugas membaca hasil pengukuran yang tertulis pada mikrotoice.
g. Petugas mempersilahkan Pasien untuk memakai kembali alas kaki.
h. Petugas mencatat hasil pengukuran
i. Petugas memberitahu hasil pengukuran kepada pasien.
2
LOGO KUNJUNGAN ANTENATAL ULANGAN LOGO
PEMDA UPTD
Halaman : Nama :
NIP.
Pengertian Kunjungan pertama kali ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan asuhan antenatal
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Untuk Memantau kesehatan ibu
selama hamil dan tumbuh kembang janin dalam kandungan
Kebijakan 1. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
3. KepMenkes Nomor 900Tahun 2002 tentang Tugas dan Tanggungjawab
bidan.
4. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
5. Kepmenkes No. 369 thn 2007 ttg standar Profesi Bidan, Standar Profesi
dan Standar Pelayanan Kebidanan.
6. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
7. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
8. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
9. PERDA NO 1/2016 ttg Revolusi KIA
10. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
11. SK Kepala Puskesmas No..............................................
Referensi 1. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI Direktorat
Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
2. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
thn 2013
3. Asuhan Kebidanan antenatal. Fitramaya. Yogyakarta. 2015
3
Alat dan Bahan 1. Status Ibu
2. KartuIbu
3. Buku kia
4. Alat tulis
5. Register ANC
6. Kohort ANC
7. Kartu Skor
8. Timbangan
9. Tensi
10. Dopler
11. Jeli
12. Funduskop
Prosedur 1. Menyambut (senyum, sapa, salam, santun, sopan dan sentuh)
2. menanyakan bagaimana perasaan ibu sejak kunjungan
terakhirnya
3. Menanyakan tentang gerakan janin dalam 24 jam terakhir
4. Menanyakan informasi ttg masalah atau tanda bahaya yg mungkin
terjadi sejak kunjungan terakirnya
5. Mengamati penampilan ibu suasana emosinya dan sikap ibu
6. Menjelaskan prosedur
7. Pemeriksaan tanda vital
8. Pemeriksaan fisik ibu
9. Persiapan kelahiran dan pengajaran ttg kegawatdaruratan
10. Jadwalkan kunjungan ulang berikutnya
11. Mendokumentasikan hasil asuhan
Unit terkait Loket, Poli KIAPoli Umum, PoliGizi, Lab, Poli Gigi, Apotek
Sumber Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013
4
LOGO PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TABLET BESI LOGO
Halaman : Nama :
NIP.
Prosedur Kerja 1. Menyambut pasien dengan (senyum, sapa, salam, santun, sopan dan
sentuh)
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kondisi atau permasalahan pasien yang kekurangan zat
besi
4. Menjelaskan pengertian zat besi
5. Menjelaskan kegunaan zat besi
6. Menjelaskan tablet yang mengandung zat besi
7. Menjelaskan kebutuhan atau dosis selama per hari
8. Menjelaskan kebutuhan atau dosis selama kehamilan
9. Menjelaskan waktu minum tablet zat besi
10. Menjelaskan cara minum tablet zat besi atau penyimpanan tablet zat
besi
11. Menjelaskan efek samping tablet besi
12. Menjelaskan bahan makanan yag mengandung zat besi
13. Menjelaskan bahan makanan yang membantu penyerapan zat besi
(vitamin C, vitamin B12)
14. Menjelaskan bahan makanan yang menghambat penyerapan zat besi
(teh, kopi dan susu)
15. Menjelaskan cara mengolah makanan sehingga zat besi yang
terkandung di dalamnya tidak banyak hilang
16. Melakukan evaluasi kembali tentang informasi yang diberikan
Unit Terkait Poli KIA, Poli Umum, Poli Gizi
6
LOGO PENDIDIKAN KESEHATAN LOGO
Halaman : Nama :
NIP.
7
Buku KIA
Buku penyuluhan
Prosedur Kerja 1. Memberikan salam (6 S)
2. Menciptakan suasana yang nyaman dan personal
3. Identifikasi dan tanyakan ibu apakah ia ingin ditemani oleh
pendamping selama proses pendidikan kesehatan
4. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan dan prosedur
yang akan dilakukan
5. Memastikan kenyamanan dan privasi ibu terjaga
6. Menanyakan kepada ibu tentang ketidaknyamanan yang dirasakan
saat ini
7. Menjelaskan pada ibu hamil tentang ketidaknyamanan yg dialaminya
8. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk menyampaikan
pertanyaan mengenai informasi yang disampaikan
9. Melanjutkan memberikan informasi yang dibutuhkan ibu dan keluarga
10. Memastikan ibu memahami informasi yang disampaikan
11. Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan selamat jalan pada ibu
12. Mendokumentasikan hasil asuhan
Unit Terkait Poli KIA
8
LOGO PENDIDIKAN KESEHATAN LOGO
Halaman : Nama :
NIP.
Pengertian Memberikan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya pada ibu hamil
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
Memberikanpendidikan kesehatan kepada ibu hamil ttg
tanda bahaya selama kehamilan
Kebijakan 34. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
35. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
36. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
37. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
38. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
39. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
40. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
41. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
42. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
43. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
4 4 . SK Kepala Puskesmas No..............................................
Referensi 8. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
9 . Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan
thn 2013
Alat dan Bahan Buku KIA
Buku Penyuluhan
Prosedur Kerja 1. Memberikan salam kepada ibu (6S)
2. Menciptakan suasana yang nyaman dan personal
3. Identifikasi dan tanyakan ibu apakah ia ingin ditemani oleh
pendamping selama proses pendidikan kesehatan
4. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan dan prosedur
yang akan dilakukan
9
5. Memastikan kenyamanan dan privasi ibu terjaga
6. Menyebutkan tanda bahaya kehamilan sesuai usia kehamilan
berdasarkan Buku KIA antara lain
Menjelaskan tanda tanda perdarahan pervaginam dalam
kehamilan dan pengaruhnya terhadap kehamilan
Menjelaskan tentang sakit kepala yang hebat, menetap yang
tidak hilang dan pengaruhnya terhadap kehamilan
Menjelaskan tentang masalah penglihatan atau pandangan
kabur atau terbayang pada kehamilan
Menjelaskan adanya nyeri abdomen yang hebat dan
pengaruhnya terhadapkehamilan
Menjelaskan adanya bengkak pada muka dan tangan dan
pengaruhnya terhadap kehamilan
Menjelaskan adanya bayi kurang bergerak seperti biasa dan
pengaruhnya terhadap kehamilan
7. Menjelaskan untuk segera datang ke klinik jika mengalami tanda tanda
bahaya kehamilan
8. Menanyakan pada ibu apakah pernah mengalami tanda tanda bahaya
tersebut
9. Mengevaluasi kembali penyuluhan tanda bahaya kehamilan yang
telah diterangkan (untuk memastikan apakah Pasien memahami atau
tidak)
10. Mengucapkan terimakasih
1 1 . Mendokumentasikan hasil asuhan
Unit Terkait Poli KIA
10
Halaman : Nama :
NIP.
11
3. Mengatur alat dan bahan secara ergonomis
4. Mencuci tangan
5. Pakai sarung tangan DTT
6. Berdiri di samping kanan pasien
7. Isi tabung haemometer dengan HCL 0,1 % sampai tanda angka 2
menggunakan pipet isap
8. Lakukan desinfeksi ujung jari dengan kapas alkohol dan tusuk ujung
jari dengan lanset steril
9. Tusuk jari yang sudah dibersihkan tadi dengan vaccinopen (jarum)
pijat ujung jari hingga darah cukup untuk dihisap (Beri tahu ibu
sebelum menusuk ujung jari )
10. Bersihkan darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering/tissue
11. Hisap darah secara teliti dan perlahan ke dalam pipet sahli sampai
tepat pada tanda 0,02 ml. Perhatikan agar waktu menghisap darah ke
pipet sahli, tidak terdapat udara.
12. Bersihkan bagian luar pipet menggunakan kapas dengan hati-hati,
jangan sampai darah dalam pipet terserap oleh kapas
13. Segera darah dikeluarkan atau ditiup dari dalam pipet dengan hati-hati
ke dalam larutan HCL yang sudah berada didalam tabung haemometer,
tanpa menimbulkan gelembung udara.
14. Sebelum dikeluarkan pipet dibilas dulu dengan menghisap dan meniup
HCL yang ada di dalam tabung haemometer. bagian luar pipet dibilas
dengan tetes Aqudest.
15. Tunggu beberapa saat (± 3 mnt), larutan diencerkan dengan aquades
setetes demi setetes sambil diaduk sampai bewarna dengan warna
standar
16. Permukaan larutan dibaca menghadap tempat terang/jendela dan
hasilnya dinyatakan dalam gram %
17. Perhatikan yang dibaca adalah dasar permukaan larutan bagian tengah
18. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 0,5 %
1 9 . Cuci Tangan
20. Memberitahu ibu ttg hasil pemeriksaan yg telah dilakukan
2 1 . Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam status ibu dan
buku KIA
Unit Terkait Poli KIA, Poli Umum, Poli Gizi, Lab dan Apotik
12
LOGO PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA IBU HAMIL LOGO
Halaman : Nama :
NIP.
Pengertian Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam
Urine pada ibu hamil
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
p e m e r i k s a a n Protein Urine pada ibu hamil
Kebijakan 56. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
57. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
58. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
13
59. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
60. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
61. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
62. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
63. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
64. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
65. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
66. Surat Keputusan Kepala Puskesmas ……………..
Referensi 12. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
13. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013
Alat dan Bahan Trolly berisi
1. Bahan :
Urine ibu hamil
Larutan klorin 0,5% dalam baskom
Reagen : asam asetat 0,5%
2. Alat :
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
Lampu spiritus (Bunser burner)
Spuit 5 cc
Pipet takaran 5 cc
Bak instrumen berisi sarung tangan DTT/bersih
Bengkok
Perlengkapan :
Korek api
Perlak/pengalas
Air Cuci tangan
Sabun antiseptik dan handuk kering, bersih
Prosedur Kerja 1. Jelaskan prosedur tindakan. (Sapa klien dengan hangat dan ramah,
serta beritahu tentang pemeriksaan protein urine.)
2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan , Susun alat
tersebut secara berurutan dan ergonomis sesuai dengan tahapan
pemakaian
3. Pakai celemek
4. Cuci tangan
5. Pasang sarung tangan DTT atau bersih
6. Isi dua tabung reaksi (A dan B) masing-masing dengan 2-3 cc urine
7. Panaskan tabung A diatas lampu spiritus (Bunser burner). Beri jarak
2-3 cm dari ujung lampu sampai mendidih
Kalau urine keruh, tambahkan 4 tetes asam asetat 0,5%.
14
Perhatikan perbedaan yang tampak pada tabung A dan B. Kalau
kekeruhan menghilang setelah ditambah asam asetat 0,5%, hal ini
menunjukan tidak adanya protein urine
Kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi Ingat, bila urine masih
tetap keruh berarti ada protein di dalam urine.
8. Bereskan dan bersihkan bahan/ peralatan yang telah digunakan. Hati-
hati! Tabung reaksi bisa pecah ketika dibersihkan.
9. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin 0,5%.
10. Cuci tangan
11. Evaluasi dan Laporan hasil Pemariksaan,dengan Kriteria:
Negatif (-) : Urine tidak keruh
Positif (+) : Terjadi kekeruhan ringan
Positif 2(++) : Kekeruhan mudah di lihat dan ada endapan
halus
Positif 3 (+++) : Urine lebih keruh ada endapan yang lebih
jelas dan terlihat
Positif 4(++++) : Urine sangat keruh dan disertai endapan
menggumpal
12. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
Unit Terkait Poli KIA, Poli Umum, Lab, Apotek.
15
PEMERIKSAAN GLUCOSA URINE PADA IBU HAMIL LOGO
Halaman : Nama :
NIP.
Pengertian Pemeriksaan Glukosa Urin merupakan salah satu tes yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya glukosa dalam urine ibu hamil
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
pemeriksaan glukosa urine pada ibu hamil .
Kebijakan 67. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
68. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
69. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
70. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI :
Pencatatan asuhan kebidanan
71. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
72. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
73. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
74. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
75. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
76. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
16
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
77. SK Kepala Puskesmas No......../PKMC/XI/2016
Persiapan Alat:
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Lampu Spirtus 1 buah
3. Pipet 1 buah
4. Tabung kimia 1 set
5. Spuit 3 cc ,1
6. Botol urine 1
7. Korek Api
8. Tempat sampah
9. Air klorin dalam wadah
Bahan:
1. Benedick / Fehling A dan B
Prosedur Kerja 1. Ucapkan salam, sapa senyum,sopan santun,sentuh klien dengan
hangat, ramah serta jelaskan tentang prosedur pemeriksaan
2. Memberi tahu pasien tentang maksud dan tujuan dari tindakan
3. Susun alat secara ergonomis untuk memudahkan dalam bekerja
"Susunan alat sesuai urutan pemakaian dan mudah dijangkau”
4. Cuci tangan
5. Pakai sarung tangan pada kedua tangan
6. Masukkan reagen 5 cc dan tambahkan urine 5 – 8 tetes atau reagen 2,5
cc dengan urine 3 – 4 tetes.
7. Panaskan tabung kimia selama 2 menit atau 5 menit dalam air panas
8. Baca hasilnya.
Perhatikan warna dengan benar
Negatif : tetap biru atau sedikit kehijau-hijauan dan agak
keruh
Positif (+) : Hijau kekuning – kuningan dan keruh (0,5 – 1 %
glukosa)
Positif (++) : kuning keruh (1 – 1,5% glukosa)
Positif (+++) : Jingga atau warna lumpur keruh (2 – 3,2%
glukosa)
Positif (++++) : merah keruh atau merah bata (lebih dari
3,5% glukosa)
17
9. Lepaskan sarung tangan,rendam dalam larutan clorin 0,5%
10. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan
handuk bersih
11. Beritahu ibu hsl pemeriksaan
12. Lakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
Unit Terkait Poli Umum, Poli Gizi, Lab, Apotek
Referensi Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013
18
LOGO PEMBERIAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL LOGO
Halaman : Nama :
NIP.
19
Prosedur Kerja 1. PROSEDUR SEBELUM PEMBERIAN
Bawa Termos es berisi Vaksin TT dan tempatkan di udara yang
sejuk
Jalin hubungan dengan klien : beri salam, anjurkan untuk duduk
dengan nyaman,
Kaji ibu apakah sudah mendapatkan imunisasai TT atau belum,
kalau sudah berapa kali mendaptkan imunisasi TT
Jelaskan prosedur dan pentingnya imuninsasi TT
Periksa kartu Antenatal untuk mengetahui usia kehamilan ibu
Jelaskan kepada ibu jenis imunisasi yang akan dia terima
Jelaskan reaksi dari pemberian vaksin tersebut dan apa yang
harus ibu lakukan
Susun alat atau perlengkapan untuk imunisasi di atas
permukaan yang bersih agar mudah digunakan
Susun alat atau perlengkapan untuk imunisasi di atas
permukaan yang bersih agar mudah digunakan
PEMBERIAN IMUNISASI TT
Ambil vaksin dari Termos dan cek tanggal kadaluarsa,
warna dan cara pemberian
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih serta keringkan
Bersihkan tutup karet vial
Isi spuit sesuai dengan dosis yang dibutuhkan (0,5 cc)
Keluarkan udara yang terdapat di dalam spuit
Beritahu ibu behwa akan di stk
Anjurkan ibu untuk membebaskan daerah yang akan
disuntik (lengan yg tdk aktif bekerja)
Pilih daerah yang tepat (musculus deltoideus)
Bersihkan daerah yang akan disuntik dengan kapas DTT
(jangan menggunakan antiseptic)
Suntikkan dengan cara IM atau subcutan dengan jarum yang
sesuai
Lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tdk mengenai
pembuluh darah, lalu suntikan vaksin
Tarik jarum setelah semua vaksin masuk
Tekan daerah bekas suntikan dengan kapas atau kasa untuk
menghentikan perdarahan jika diperlukan
Buang kapas atau kassa yang sudah dipakai sesuai dengan
prosedur PI
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih serta keringkan
Dokumentasikan hasil kerja dalam buku KIA dan status ibu.
20
PEMDA SOP No. Dokumen : Ditetapkan Oleh UPTD
KADIS/DIREKTUR
No. Revisi : RS/KAPUS…
TanggalTerbit :
Halaman : Nama :
NIP.
21
Berikan salam dan perkenalkan diri
Beritahu klien tindakan yang akan dilakukan
Anjurkan ibu untuk buang air kecil terlebih dahulu
Minta ibu untuk berbaring diatas tempat tidur
Tutup sampiran atau tirai
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir kemudian keringkan
dengan handuk kecil
INSPEKSI
Pemeriksa berdiri menghadap kemuka ibu;
Lihatlah bentuk pembesaran perut (melintang, memanjang, asimetris)
adakah linea alba nigra, adakah striae gravidarum, adakah bekas luka
operasi, adakah tampak gerakan janin, pusat menonjol atau tidak
PALPASI
Lakukan pemeriksaan TFU secara MC. Donald dengan menggunakan
metlin/pita ukur
Pemeriksa menghadap ke muka ibu
Gosokan kedua telapak tangan untuk menghangatkan tangan
Mengetengahkan rahim/ memposisikan rahim
Meletakkan kedua tangan pada fundus uteri, kemudian tangan yang
sebelah kiri menahan atau memfiksasi fundus, jari tangan kanan
mengukur tinggi fundus uteri
Lakukan pengukuran dari simpisis ke fundus uteri dengan melalui
pusat (dilakukan pada umur kehamilan 20 minggu ke atas, standar
normal TFU dalam cm adalah + 2 cm dari umur kehamilan).
Minta ibu untuk menekuk kedua kakinya
Leopold I
Tentukan TfU dan bagian janin yang berada di fundus
Pemeriksa berdiri menghadap kemuka ibu
Rasakan bagian bayi yang ada pada fundus dengan jalan menelusuri bagian
kiri dan kanan abdomen kearah fundus dengan kedua telapak tangan
Rasakan adanya bagian yang bulat, keras dan melenting (kepala) atau besar,
lembek dan lunak (bokong) pada bagian fundus
22
Leopold II
Tentukan letak punggung janin
Letakkan telapak tangan kanan dan kiri pemeriksa pada dinding perut
kanan dan kiri ibu.
Raba secara bergantian pada bagian lateral/samping kanan kiri, dengan
cara mendorong perut kearah lateral kiri, kemudian tangan kiri pemeriksa
meraba bagian lateral kiri mulai dari sebelah atas kebawah. Kemudian
secara bergantian melakukan hal yang sama pada sisi lateral kanan. Tangan
kanan pemeriksa menahan dan tangan kiri meraba bagian lateral kiri mulai
dari atas ke bawah
Rasakan adanya tahanan memanjang, kuat, datar, luas, jari tangan pemeriksa
tidak bisa masuk (deskripsi punggung) atau merasakan adanya bagian-
bagian kecil dan tangan pemeriksa bisa masuk (deskripsi bagian
kecil/ekstremitas)
Leopold III
Tentukan bagian terbawah janin
Letakan telapak tangan kiri diatas fundus uteri untuk menahan fundus uteri
Letakkan ibu jari dan jari lain tangan kanan pada dinding perut bagian
bawah kanan dan kiri (segmen bawah uterus), meraba bagian janin yang
berada pada segmen bawah/ presentasi (keras, bulat, melenting (deskripsi
23
kepala) atau apabila lunak, kurang bundar, tidak melenting (deskripsi
bokong)
Gerakkan/goyangkan secara lembuut dan bersamaan untuk menentukan
bagian terbawah sudah masuk atau tertangkap oleh panggul (jika masih bisa
digoyangkan berarti belum masuk panggul, jika tidak bisa digoyangkan
berarti sudah masuk panggul).
24
AUSKULTASI
Dengan stetoskope monoaural
Letakan stetoskop monoaural pada dinding perut sesuai dengan posisi
punggung janin pada area punctum maksimum
Dengan Dopler
Berikan jeli pada bagian dopler
Letakan dopler pada area punctum maksimum Hitung denyut jantung janin
25
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan Pada Status ibu dan Buku KIA
milik ibu
Unit Terkait Poli KIA, Poli umum
Halaman : Nama :
NIP.
Pengertian Merupakan pengukuran pada Lingkar lengan atas untuk menentukan status
gizi ibu hamil dengan menggunakan pita ukur
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengukuran LILA
pada ibu hamil
Kebijakan 100. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
101. Undang –undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Sipil
(Lembaran Negara tentang Anamnesis).
102. KepMenkes Nomor 900 Tahun 2002 tentangTugas danTanggungjawab
bidan.
103. Kepmenkes No. 938 th 2007 ttg Standar Asuhan Kebidanan, standar VI
: Pencatatan asuhan kebidanan
104. Kepmenkes No. 369 th2007 ttg standar Profesi Bidan,
StandarProfesidanStandarPelayananKebidanan.
105. Kepmenkes No.836/MENKES/SK/VI/2005 ttg Ped.Pengembangan
Manajemen Kinerja Perawat dan Bidan
106. PERMENKES No 1464/MENKES/2010 ttg registrasi dan praktek Bidan
26
107. UU NO 36 thn 2014 ttg tenaga kesehatan
108. PERDA NO 1 tahun 2016 tentang Revolusi KIA
109. PERATURAN BUPATI MANGGARAI NO. 9 Tahun 2016 Tentang Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Manggarai.
110. SK Kepala Puskesmas No......../PKMC/XI/2016
Referensi 19. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi kedua Kemenkes RI
Direktorat Jendral Bina Gizi dan kesehatan ibu dan anak tahun 2015
20. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan
rujukan thn 2013
Prosedur Kerja Persiapan Alat;
Pita LILA khusus untuk mengukur lingkar lengan atas ibu hamil
Buku catatan/KMS ibu hamil/buku KIA
Status ibu
alat tulis
Tempat duduk dan meja
Meja tempat alat-alat untuk pemeriksaan
Prosedur Kerja;
Ucapkan salam, sapa senyum,sopan santun,sentuh klien dengan
hangat, ramah serta jelaskan tentang prosedur pemeriksaan
Cuci tangan
Menanyakan pada ibu lengan mana yang tidak aktif digunakan sehari-
hari
Lengan kiri /lengan yang tidak aktif dilipat pada siku. Kemudian
membuka lengan baju ibu
Mengukur panjang lengan atas dengan pita LILA/metlin dari bahu
(prosesus akromiom) ke siku (tuberositas minor)
27
Mencatat hasil pengukuran pada buku KIA/KMS ibu hamil dan status
ibu
Mencuci tangan
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
Mendokumentasikan hasil Pengukuran Pada Status pasien dan Buku
KIA/PINK Pasien.
Unit Terkait Poli umum,poli Gizi,apotik,lab.
PEMERIKSAAN ABDOMEN..................................................................................................... 24
28