Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan: 14 LEMBARAN KERJA 12 MATA SKS : 2

Dosen: Dr. Arif KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :


Rahman Prodi S1 Pendidikan Teknologi
Hari/ Tanggal: Informatika Dan Komputer Waktu : 10’
Selasa/08 November Fakultas Teknik – Unimed Paraf Dosen
2022

Nama Mhs: Liska Yuni Br.Lumban Gaol Nilai :


Materi: Peran pemimpin dalam pendelegasian wewenang organisasi.
Indikator Capaian : Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi, dan mengidentifikasi peran pemimpin
dalam pendelegasian wewenang dan pendelegasian tanggungjawab.

Soal:

1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep pendelegasian wewenang dalam


organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan batasan pendelegasian wewenang organisasi menurut Saudara berdasarkan
rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Diskripsikan peran kepemimpinan dalam pendelegasian wewenang dalam organisasi beserta
rujukannya?

Jawaban:

1. Pendapat ahli tentang konsep pendelegasian wewenang dalam organisasi:


 Menurut James, A.F. Stoner, pendelegasian wewenang dalam organisasi dibagi menjadi
tiga hal utama yaitu tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab dimana tugas adalah suatu
kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi, untuk melaksanakan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam bidang masing-masing jabatan. Kekuasan adalah
suatu pekerjaan yang telah diberikan wewenang (tugas), penyerahan dari tugas-tugas yang
dipecaya, seorang memperoleh kekuasaan secara formal. Misalnya karena adanya surat
keputusan dari pimpinan perusahaan yang berwenang. Dan tanggung jawab adalah suatu
pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu perusahan yang diperoleh dari atasan terhadap
tanggung jawab pekerjaan ataupun kepercayaan yang diberikan.
 Menurut Ralph C. Davis, pendelegasian wewenang dalam organisasi adalah
pendelegasian wewenang hanyalah tahapan dari suatu proses ketika penyerahan
wewenang berfungsi melepaskan kedudukan dengan melaksanakan pertanggung jawaban.
 Menurut Louis A. Allen, pendelegasian wewenang dalam organisasi adalah proses yang
diikuti oleh seorang manajer dalam pembagian kerja yang ditimpakan padanya, sehingga
ia dapat memperoleh orang-orang lain untuk membantu pekerjaan yang tidak dapat ia
kerjakan.
2. Batasan pendelegasian wewenang organisasi, yaitu :
a. Kemampuan Jasmani (Fisik) :Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya diluar
kemampuan manusia
b. Alamiah :Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya untuk menentang kodrat alam.
c. Teknologi :Pemimpin tidak dapat memerintah bawahannya untuk melakukan tugas yang
belum tercapai teknologi.
d. Keadaan Ekonomi :Pemimpin tidak dapat memerintah atau memaksakan kehendaknya
terhadap harga harga pasar,
e. Lembaga :Wewenang seorang pemimpin dibatasi oleh anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga,kebijakan dan prosedur.
f. Hukum :Wewenang seorang pemimpin tidak boleh melanggar dari peraturan hukum/UU
yang berlaku.

3. Seorang pemimpin adalah seorang atasan dalam hal kedudukannya dalam suatu organisasi.
Kekuasaan dari kedudukan tersebut memberi hak seorang pemimpin/manajer untuk
memerintah. Jadi tugas seorang pemimpin adalah memimpin, bukan untuk mengerjakan
sendiri tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk itu perlu adanya pendelegasian
pekerjaan kepada bawahan walau hasil akhir dari tugas tersebut tetap menjadi tanggung jawab
pimpinan. Dengan pendelegasian tugas maka pimpinan mempunyai banyak waktu untuk
memenuhi tanggung jawabnya serta dapat mengembangkan keterampilannya, sehingga akan
lebih berfungsi bagi perusahaan.

Pelaksanaan delegasi memberikan peluang kepada karyawan untuk mengembangkan


keterampilan dan kemampuannya dalam mengambil keputusan. Hal ini untukmempersiapkan
mereka baagi pengembangannya lebih lanjut, karena tidak ada pendidikan diluar kerja yang
dapat mengembangkan seorang karyawan secara lebih cepat dan praktis selain pengalaman
langsung. Banyak pimpinan yang enggan mendelegasikan tugasnya kepada bawahan dengan
beberapa alasan yang kadang tidak bisa dibenarkan misalnya: “Tidak ada waktu untuk
melaksanakan delegasi” atau “saya bisa mengerjakannya sendiri”.

Di dalam mempersiapkan pelaksanaan delegasi, pimpinan harus dapat terlebih dahulu


mengkaij kegiatannya sehari-hari dan mengurangi pekerjaan-pekerjaan yang memboroskan
waktu. Dengan demikian pimpinan dapat mempunyai waktu untuk melaksanakan
pendelegasian. Bagian yang paling sukar dalam pelaksanaan pendelegasian ialah
menyerahkan pekerajan, karena walau kita percaya bawahan dapat melaksanakan tugas yang
diberikan, namun kadang-kadang pimpinan masih ingin terlihat dalam proses pengambilan
keputusan. Padahal cara yang terbaik dalam pendelegasian ialah dengan membiarkan
karyawan yang ditugaskan untuk memberikan keputusan atas tugas-tugas yang didelegasikan
disamping tetap memberikan pembinaan bila hasil/keputusannya kurang benar. Seorang
pemimpin harus dapat mengidentifikasikan kemampuan khusus seorang karyawan dan
memanfaatkannya. Pemimpin juga harus dapat mengidentifikasikan kelemahan dan
keterbatasan para karyawan, serta bersedia membantu mereka untuk mengawasinya.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif diperlukan kepercayaan diri. Sangat sering
terjadi seorang pemimpin harus bersedia menerima titipan kesalahan untuk pekerjaan yang
dilaksanakan dengan buruk, padahal yang mengerjakannya orang lain. Sering juga diperlukan
kepercayaan diri untuk menyampaikan pujian kepada karyawan anda, padahal sebetulnya
anda sangat tergoda utuk menyerap pujian tersebut bagi diri sendiri. Jadi, sekarang anda sadar
bahwa tugas pemimpin adalah memimpin, bukan untuk mengerjakan
sendiri tugas-tugas yang ada. Pemimpin dinilai berdasarkan caranya memimpin dengan baik.
Kepemimpinan berarti mencapai hal-hal besar dengan cara terus-menerus mengembangkan
keterampilan dan kemampuan orang-orang yang dipimpin.

Pekerjaan yang diserahkan adalah pekerjaan yang berada di dalam bidang tanggung jawab
seorang manajer. Kalau tidak, ia tidak akan berada di dalam kedudukan untuk melaksanakan
delegasi tersebut. Walaupun dengan melaksanakan delegasi tersebut manajer menganggap
bahwa si bawahan bertanggung jawab atas hasilnya, namun tanggung jawab terakhir masih
terletak pada manajer itu, yang pada gilirannya ia tetap akan di anggap tidak
bertanggungjawab oleh atasan yang lebih tinggi.

Daftar Pustaka:

 Blogspot, C. (2012). Menajemen. Delegasi Wewenang Bagi Kepemimpinan Yang Sukses


Dan Kepemimpinan Yang Efektif.
 novanurfiani. (2015). Kepemimpinan. Pendelegasian Wewenang.
 Rosita, L. (2020). Kepemimpinan. Pendelegasian Wewenang.
 valensprana. (2009). Kepemimpinan. TEKNIK MENDELEGASIKAN TUGAS DAN WEWENANG.

Anda mungkin juga menyukai