Anda di halaman 1dari 4

Pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan adalah pendekatan belajar yang berpusat pada

peserta didik berdasarkan tingkat kemampuan mereka, bukan pada pada tingkatan kelas.

Apa tujuan pengajaran ini?


 Sebagai bentuk implementasi filosofi ajar Ki Hajar Dewantara yang berpusat pada peserta
didik

 Peserta didik lebih kuat kemampuan numerasi dan literasinya

 Pengetahuan pada tiap mata pelajaran peserta didik juga lebih kuat

Bagaimana pengelompokan peserta didik?


Peserta didik dikelompokkan berdasarkan fase perkembangan.

Apa itu fase perkembangan?


Fase atau tingkatan perkembangan adalah capaian pembelajaran yang harus dicapai peserta
didik. Setiap proses pembelajaran tersebut disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta
kebutuhan peserta didiknya.

Sekolah Reguler
 Fase A: SD Kelas 1-2

 Fase B: SD Kelas 3-4

 Fase C: SD Kelas 5-6

 Fase D: SMP Kelas 7-9

 Fase E: SMA Kelas 10

 Fase F: SMA Kelas 11-12


Bagaimana menentukan kemajuan hasil belajar di metode ini?
Kemajuan hasil belajar peserta didik dilakukan melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen.
Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran akan mendapatkan pendampingan
dari Guru agar tercapai capaian pembelajarannya.

Bagaimana tahapan metode pengajaran ini?


Asesmen Diagnostik
Peserta didik akan melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan,
tahap perkembangan, tahap pencapaian pembelajaran, dan hal mendasar lainnya.

Perencanaan
 Pada tahap ini, guru akan menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil
asesmen diagnostik.
 Selain itu, guru akan melakukan pengelompokkan peserta didik berdasarkan tingkat
kemampuan yang sama.

Pembelajaran
 Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen formatif secara
berkala.
 Sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran, di akhir proses
pembelajaran, guru akan melakukan asesmen sumatif. Asesmen ini juga akan
memudahkan guru untuk merancang projek berikutnya bagi peserta didik.

KERANGKA KURIKULUM
Pengorganisasian Pelaksanaan Pembelajaran

Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran paradigma baru, perlu adanya pembaharuan


dalam pengorganisasian pembelajaran. Salah satu caranya adalah dengan mengatur
pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan satuan pendidikan.

Kewenangan Pemerintah Pusat


1. Struktur kurikulum
2. Profil Pelajar Pancasila
3. Capaian pembelajaran
4. Prinsip pembelajaran dan asesmen

Kewenangan Satuan Pendidikan


1. Visi, misi, dan tujuan sekolah
2. Profil pelajar di satuan pendidikan
3. Kebijakan lokal terkait kurikulum
4. Proses pembelajaran dan asesmen
5. Pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
6. Pengembangan perangkat ajar

STRUKTUR KURIKULUM SMK


Struktur Kurikulum SMK dibagi menjadi dua bagian utama yaitu Kelompok Umum dan Kelompok
Kejuruan. Selain itu, ada juga penguatan Profil Pelajar Pancasila, Pengembangan Karakter,
Budaya Kerja dan Muatan Lokal.

Kelompok Umum
Kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik menjadi pribadi yang utuh,
sesuai fase perkembangannya. Peserta didik diharapkan memiliki norma-norma kehidupan baik
sebagai makhluk individu atau makhluk sosial, sebagai warga negara Indonesia atau pun warga
dunia.

Beberapa mata pelajaran yang termasuk dalam kelompok umum:

 IPAS. Mata pelajaran yang memuat literasi ilmu pengetahuan dan sosial yang dirancang
dalam tema-teman kehidupan yang kontekstual dan aktual.
 Bahasa Inggris dan Matematika. Di kelas X, kedua mata pelajaran ini berisi materi umum
dan dasar. Sementara di kelas XI dan XII, fokus dua mata pelajaran ini adalah
pendalamam materi secara kontekstual terhadap substansi kejuruan pada masing-masing
Program Keahlian.
 Informatika. Mata pelajaran ini dirancang sama dengan satuan pendidikan lain tapi bisa
disesuaikan dengan Program Keahlian peserta didik.

Kelompok Kejuruan
Kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar
memiliki kompetensi sesuai perkembangan dunia kerja serta Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni
dan Budaya.

Beberapa mata pelajaran Kelompok Kejuruan yang ada di SMK:

 Mata Pelajaran Kejuruan. Di kelas X, Mata Pelajaran Kejuruan berpusat pada pelajaran
dasar-dasar Program Keahlian. Di kelas XI dan XII, mata pelajaran ini mencakup
kelompok unit kompetensi yang dikembangkan sekolah sesuai dengan Program Keahlian.

 Mata Pelajaran Kreatif dan Kewirausahaan. Mata pelajaran ini menjadi alat bagi peserta
didik untuk mengaktualisisasikan dan mengekspresikan kompetensi yang dikuasai. Hal ini
dilakukan melalui pembuatan produk atau pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan
bernilai ekonomis.
 Mata Pelajaran Pilihan. Mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik sesuai dengan
renjana (passion) untuk pengembangan diri, melanjutkan pendidikan, berwirausaha
ataupun bekerja pada bidang yang dipilih. Contohnya adalah mata pelajaran bahasa
asing selain Bahasa Inggris atau Mata Pelajaran Kejuruan lintas konsentrasi keahlian.

Pemilihan Konsentrasi Pada Satu Program Keahlian


Ada beberapa hal terkait pemilihan konsentrasi pada satu program keahlian yang perlu
diperhatikan:

1. Pemilihan konsentrasi dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga kerja di dunia kerja yang
menjadi sasaran lulusan konsentrasi.

2. Satu program keahlian bisa mencakup satu atau lebih konsentrasi.

3. Jika ada konsentrasi yang berbeda dalam satu program keahlian, maka akan
diselenggarakan dalam rombongan belajar yang berbeda.

4. Konsentrasi bisa dilakukan lewat penambahan jam belajar mata pelajaran tertentu sesuai
konsentrasi yang dipilih.

5. Konsentrasi khusus atas permintaan dunia kerja bisa dilakukan lewat penajaman
(penambahan jam dan materi) mata pelajaran kejuruan atau pun mata pelajaran pilihan.

Anda mungkin juga menyukai