Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MATEMATIKA WAJIB
KELAS XI & X
MIPA - IPS
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1. StandarKompetensi..............................................................................................2
2. Deskripsi...................................................................................................................2
3. Waktu........................................................................................................................3
B. PEMBELAJARAN.........................................................................................................4
1. Tujuan Materi........................................................................................................4
2. Uraian Materi.........................................................................................................4
3. Rangkuman..........................................................................................................37
C. EVALUASI..................................................................................................................40
1. Tugas.....................................................................................................................40
2. Tes.........................................................................................................................45
D. KUNCI JAWABAN....................................................................................................53
E. DAFTAR PUSTAKA................................................................................................57
F. PENUTUP.................................................................................................................58
PENDAHULUAN
a = 50.000, b = 5.000, n = 50
8.625.000,00. Bukankah cara ini lebih efektif dibandingkan dengan mendaftar satu per satu
besar tabungan setiap akhir bulan?
Dengan adanya deret, akan mempermudah kita dalam melakukan perhitungan.
Karena ada dua jenis deret yang akan kita pelajari, maka kita perlu memahami benar
perbedaan dari keduanya, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam menggunakan
rumus. Rumus yang diatas adalah untuk deret aritmetika, bagaimanakah rumus untuk
deret geometri? Dapatkah kita menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Mari kita
cari tahu pada bab ini.
STANDAR KOMPETENSI
DESKRIPSI
Modul ini merupakan modul pembelajaran mata pelajaran Matematika untuk SMK
kelas XII semester 5. Modul pembelajaran ini dapat mempermudah dalam proses
pembelajaran. Modul ini berisi materi pembelajaran yaitu Barisan dan Deret.
Alokasi waktu untuk mempejari dan mengerjakan modul ini yaitu satu bulan.
PETUNJUK PENGGUNAAN
Sebelum Pembelajaran
1. Sebelum masuk pada materi, disajikan pendahuluan sebagai pengantar menuju materi
utama.
2. Disajikan kompetensi dasar dan alokasi waktu sebagai pedoman bagi pengguna modul
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selama Pembelajaran
Setelah Pembelajaran
TUJUAN MATERI
URAIAN MATERI
A. Pola Bilangan
Pola bilangan dapat divisualisasikan dengan menggunakan kumpulan benda (diwakili
dengan lambing noktah).
1. Pola Bilangan Asli 1, 2, 3, 4, …
2. Pola Bilangan Asli Ganjil 1, 3, 5, 7, …
3. Pola Bilangan Asli Genap 2, 4, 6, 8, …
4
1, 3, 6, 10, …
5. Pola Bilangan
Persegi 1, 4, 9, 16, …
6. Pola Bilangan Persegi Panjang
2, 6, 12, 20, …
B. Barisan Bilangan
Perhatikan susunan-susunan bilangan berikut ini
a. 1, 2, 3, 4, 5, … disebut barisan bilangan asli
b. 2, 4, 6, 8, 10, … disebut barisan bilangan asli genap
c. 1, 3, 6, 10, 15, … disebut barisan bilangan segitiga
d. 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, … disebut barisan bilangan Fibonacci
Bilangan-bilangan yang membentuk suatu barisan disebut suku-suku barisan. Bilangan
pertama atau suku pertama dilambangkan dengan u1, suku kedua dengan u2, suku ketiga
dengan u3, suku ke-k dengan uk …, demikian seterusnya sampai suku ke-n dengan un (n
bilangan asli).
Indeks n menyatakan banyaknya suku dalam barisan itu. Untuk nilai n bilangan asli
berhingga, barisan itu disebut barisan berhingga. Suku ke-n atau u n merupakan fungsi
dengan daerah asal (domain) bilangan asli n.
Contoh 1
Tentukan tiga suku pertama pada barisan berikut ini, jika suku ke-n dirumuskan
sebagai un = 3n + 1
Jawab :
Suku ke-n, un = 3n + 1
Untuk n = 1, diperoleh u1 = 3(1) + 1 = 4
n = 2, diperoleh u2 = 3(2) + 1 = 7
5
Jadi, tiga suku pertama barisan itu adalah u1 = 4, u2 = 7 dan u3 = 10
Contoh 2
Rumus umum suku ke-n dari suatu barisan ditentukan melalui hubungan
un = an2 + bn. Suku ke-2 dan suku ke-7 dari barisan masing-masing sama dengan 8 dan
63.
a. Hitunglah a dan b
b. Tentukan suku ke-
10 Jawab :
a. Rumus umum suku ke-n , un = an2 + bn
Suku ke-2 sama dengan 8, diperoleh hubungan
a(2)2 + b(2) = 8
4a + 2b = 8
2a + b = 4.........................(1)
Dari persamaan (1) dan (2) membentuk sistem persamaan linera dua variabel
sebagai berikut :
2a + b = 4
7a + b = 9
-
-5a =-5
a =1
substitusikan nilai a = 1 pada persamaan (1) sebagai berikut
2(1) + b = 4
b=4–2=2
Jadi, nilai a = 1 dan nilai b = 2
b. Berdasarkan hasil perhitungan pada point (a) rumus umum suku ke-n dapat
dinyatakan sebagai un = n2 + 2n
6
Jadi, u10 = 120
C. Deret
Untuk memahami pengertian deret, simaklah barisan yang terdiri atas 10 bilangan asli
pertama di bawah ini
u1, u2, u3, u4, u5, u6, u7, u8, u9, u10
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Jika suku-suku barisan tersebut dijumlahkan maka diperoleh bentuk sebagai berikut.
u1 + u2 + u3 + u4 + u5 + u6 + u7 + u8 + u9+u10
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10
Jumlah suku-suku barisan itu disebut penjumlahan beruntun dan disebut sebagai deret
(sum atau series). Jadi, penjumlahan beruntun sepuluh bilangan asli pertama juga
disebut sebagai deret sepuluh bilangan asli pertama.
Definisi Deret
Misalkan u1, u2, u3, ..., un merupakan suku-suku suatu barisan. Jumlah beruntun dari suku- suku barisan itu
u1 + u2 + u3 + …+ un
7
Definisi Barisan Aritmetika
Suatu barisan u1, u2, u3, ..., un disebut barisan aritmetika jika untuk sebarang nilai n berlaku hubungan :
un – un-1 = b
dengan b adalah suatu ketetapan ( konstanta ) yang tidak tergantung pada n
Misalkan suatu barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b. rumus umum suku ke-n dari barisan a
un = a + (n – 1)b
Contoh 3
Tentukan suku pertama, beda dan suku ke-6 dari barisan aritmetika 4, 1, -2, -5, …
Jawab :
4, 1, -2, -5, …
Suku pertama = a = 4
Beda = b = 1 – 4 = -3
Suku ke-6 = u6 = 4 + (6 – 1)-3 = 4 – 15 = -11
Jadi, a = 4, b = - 3, u6 = - 11
Contoh 4 :
Suku ketiga suatu barisan aritmetika sama dengan 11, sedangkan suku kesepuluh
sama dengan 39
a. Carilah suku pertama dan beda dari barisan itu
Jawab :
a. ……………….(1)
………………(2)
-
-7 b = -28
b=4
substitusikan nilai b = 4 pada persamaan (1) sehingga diperoleh
a + 2(4) = 11
a = 11 – 8 = 3
Jadi suku pertama = a = 3, beda = b = 4
b.
2. Deret Aritmetika
Jumlah beruntun suku-suku suatu barisan aritmetika disebut sebagai deret
aritmetika. Sebagai contoh :
a. Dari barisan aritmetika 1, 3, 5, 7, …, 99 dapat dibentuk deret aritmetika
1 + 3 + 5 + 7 + …+ 99
b. Drai barisan aritmetika 2, 4, 6, 8, 10, …,2n dapat dibentuk deret aritmetika
2 + 4+ 6 + 8 + 10 + … + 2n
9
Jumlah n suku pertama deret aritmetika mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
Contoh 5
Hitunglah jumlah deret aritmetika 2 + 4 + 6 + …+ 60
Jawab :
A = 2, b = 4 – 2 = 2,
Contoh 6
Suku ke-5 suatu deret aritmetika sama dengan 40 dan suku ke-8 deret itu sama dengan
25.
a. Tentukan suku pertama dan beda deret aritmetika itu.
b. Hitunglah jumlah sepuluh suku pertama dari deret aritmetika itu.
Jawab :
a. ……………………(1)
……………………(2)
-
-3b = 15
b = -5
substitusikan nilai b = - 5 pada persamaan (2) sehingga diperoleh
a + 7(-5) = 25
a = 25 + 35 = 60
10
Contoh 7
Jumlah n suku pertama deret aritmetika ditentukan dengan rumus .
Tentukan suku ke-n dari deret aritmetika tersebut.
disebut
Jawab :
a.
b.
Suatu barisan
11
san geometri, jika untuk sebarang
nilai bilangan asli kurang dari m berlaku hubungan
Contoh 8
Tentukan suku pertama, rasio dan suku keenam pada barisan geometri berikut ini.
a. 27, 9, 3, 1, …
b. 2, - 6, 18, - 54, …
Jawab :
a. 27, 9, 3, 1, …
Contoh 9
12
Suku pertama suatu barisan ge ometri a dengan 5, sedangkan suku ketiganya
sama dengan 45. Selain itu, diketahui pula rasio barisan geometri tersebut positif.
a. Tentukan rasio dari barisan geometri tersebut
b. Tentukan rumus umum suku ke-n
c. Suku keberapakah pada barisan geometri itu yang nilainyasama denga 1.215?
Jawab :
a.
b.
c.
Contoh 10
Hitunglah jumlah enam suku pertama pada deret geometri berikut ini.
a. 27 + 9 + 3 + …
b.
Jawab :
a. 27 + 9 + 3 + …
14
b.
b.
15
hingga, maka deret geometri semacam ini disebut sebagai deret geometri tak hingga.
Deret geometri tak hingga ditulis sebagai berikut.
Berdasarkan uraian diatas, ciri deret geometri tak hingga dapat ditetapkan dengan
menggunakan sifat berikut.
Contoh 12
Diketahui deret geometri 1 + 0,8 + 0, 64 + …
Hitunglah limit jumlahnya atau S.
Jawab :
1 + 0,8 + 0,64 + …
a = 1, r = 0,8
16
Suku ke-n dari suatu deret geometri ditentukan dengan rumus un = 6-n. Hitunglah
jumlah dari deret geometri tak hingga tersebut.
Jawab :
G. Merumuskan Masalah Nyata Yang Memiliki Model Matematika Berbentuk Barisan atau
Deret
Dalam soal matematika dan dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada
masalah nyata yang model matematikanya dapat diterjemahkan dalam bentuk barisan
dan deret (barisan dan deret aritmatika, barisan dan deret geometri serta deret
geometri tak hingga).
Pertama kita harus mampu mengidentifikasi bahwa karakteristik masalah yang akan
diselesaikan mempunyai model matematika berbentuk barisan atau deret. Setelah
masalah nyata itu teridentifikasi, pemecahan masalah selanjutnya dikerjakan dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
Nyatakan besaran yang ada dalam masalah sebagai variabel dalam barisan atau deret. Variabel-var
Rumuskan barisan atau deret yang merupakan model matematika dari masalah.
Tentukan penyelesaian dari model matematika yang diperoleh pada Langkah 2.
Tafsirkan hasil yang diperoleh terhadap masalah semula.
17
Hasil produksi suatu pabrik per tahun mengikuti aturan barisan aritmetika. Produksi
pada tahun pertama sebanyak 400unit dan produksi pada tahun keempat sebanyak
520 unit. Tentukan pertambahan produksi tiap tahunnya, kemudian tentukan pula
banyak produksi pada tahun kedua puluh.
Jawab :
Misalkan produksi pada tahun pertama = a = 400 unit
Produksi pada tahun keempat = u4 = 520 unit
U4 = 520
a + 3b = 520
400 + 3b = 520
3b = 520 – 400
3b = 120
b = 40
u20 = a + 19b
= 400 + 19(40)
= 400 + 760
= 1.160
Contoh 15
Sebuah bola tenis dijatuhkan ke lantai dari ketinggian 1 meter. Setiap kali setelah
memantul, bola itu mencapai ketinggian lima per enam dari ketinggian yang dicapai
sebelumnya. Hitunglah panjang lintasan yang ditempuh oleh bola itu sampai berhenti.
Jawab :
Untuk lintasan turun
18
Jadi, panjang lintasan yang ditempuh bola itu sampai berhenti adalah 11 meter.
19
Perhitungan modal pada masing-masing periode waktu :
Contoh 16
Yunus neminjam uang di bank sebesar Rp 5.000.000,00 dengan suku bunga
Jadi, besar bunganya adalah Rp 125.000,00 dan uang yang harus dikembalikan
adalah Rp 5.125.000,00.
Contoh 17
Uang sebesar Rp 100.000.000, 00 disimpan di bank dengan suku bunga 9,6% per
tahun dengan sistem bunga tunggal. Hitunglah besar uang tersebut beserta
bunganya setelah 4 bulan.
Diketahui :
Contoh 18
Seseorang meminjam uang atau modal. Setelah jangka waktu 2 tahun, modal itu
harus dikembalikan kali modal semula. Berapa suku bunga per bulan yang
dibebankan pada peminjam?
Jawab :
Diketahui :
Modal awal =
Suku bunga b = i% per bulan
i= 2,08%
Jadi, besar suku bunga per bulan sebesar 2,08%
per bulan
Ditanya :
Beradsarkan formula , diperoleh :
Sebuah modal sebesar (modal pokok / awal), dibungakan dalam jangka waktu
n periode bunga dengan sistem bungamajemuk sebesar b = i% per periode, modal tersebu
atau
Besar bunga setelah period eke-n ditentukan oleh :
atau
Formula ini merupakan aktualisasi dari deret geometri berhingga dengan suku pertamadan
Contoh 20
Pak Broto menyimpan uang sebesar Rp 600.000.000, 00 di bank dengan sistem
bunga majemuk sebesar 21% per tahun. Hitunglah :
a. Besarnya uang Pak Broto setelah 6 bulan
b. Besarnya bunga yang diterima Pak Broto setelah 6 bulan
Jawab :
Diketahui :
b= per bulan
a. Berdasarkan formula , diperoleh
Contoh 21
Pak Andre mendepositokan uang sebesar Rp 400.000.000, 00 dengan suku bunga
majemuk sebesar 20% per tahun. Pak Andre menghendaki nilai akhir uang tersebut
menjadi dua kali lipat dari nilai uang yang didepositokan. Berapa lama uang
tersebut harus didepositokan oleh Pak Andre?
Jawab :
Diketahui :
Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan deskripsi dari konsep barisan dan deret aritmetika
maupun geometri naik secara umum .
dengan
Semua aturan dalam barisan dan deret aritmetika maupun geometri digunakan
dalam pembahasan berikut.
Contoh 22
Di sebuah kota pada tahun 2011, jumlah penduduknya sebanyak 2.000.000 jiwa.
Menurut historis perhitungan, tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2% per
tahun. Berapa jumlah penduduk di kota tersebut pada tahun 2015?
Jawab :
Diketahui :
u1 = 2.000.000
n = 2015 – 2011 = 4 tahun
b = 2%
r = (100 + 2)% = 102% = 1,02
Ditanya : u4
Berdasarkan formula suku ke-n pada barisan geometri, diperoleh :
U4 = a . r4-1
U4 = 2.000.000 . (1,02)3
U4 = 2.000.000 (1,061208)
U4 = 2.122.416
Jadi, jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2015 sebanyak 2.122.416 jiwa.
Contoh 23
Sebuah dealer sepeda motor “Pasti Puas” baru setahun membuka usahanya. Pada
bulan pertama, stok persediaan sepeda motor 10 buah. Pada akhir tahun, setelah
dievaluasi ternyata rata-rata jumlah permintaan sepeda motor sebanyak 7 buah
setiap bulan. Berapa jumlah stok persediaan bulan ketujuh?
Jawab :
Diketahui :
U1 = 10
n=7
Ditanya : u7
Berdasarkan formula suku ke-n dari barisan aritmetika , diperoleh :
Un = a + (n - 1)b
U7 = 10 + (7 - 1)7
U7 = 10 + 42
U7 = 52
Jadi, jumlah stok persediaan pada bulan ketujuh sebanyak 52 buah.
Peluruhan
Peluruhan merupakan kebalikan dari pertumbuhan dan merupakan deskripsi dari
konsep barisan dan deret turun, yaitu :
u1 , u2 , u3 , … , un dengan u1 > u2 > u3 >… > un
Contoh 24
Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 8 m di atas lantai dan setiap bola itu
mencapai lantai sellau memantul 80% dari ketinggian awalnya.
a. Berapa ketinggian maksimum yang dicapai bola tersebut saat pantulan kelima?
b. Berapa panjang lintasan yang dilalui bola sampai berhenti?
Jawab :
Diketahui :
a=8m
Ditanya : dan
a. Pantulan kelima = Jatuh keempat
3. Anuitas
Berbagai cara atau sistem yang dapat digunakan orang untuk pengaturan
pengelolaan uang dalam dunia usaha. Salah satunya, yaitu dengan membayar
sejumlah uang tetap (flat) pada setiap habis satu periode bunga (tahun atau bulan).
Jumlah uang tetap (flat) ini disebut anuitas. Untuk perusahaan atau perorangan,
periode bunga antara dua pembayaran umumnya adalah per tahun atau jangka
waktu tertentu yang disepakati dua belah pihak. Akan tetapi, untuk pengusaha kecil,
perode pembayaran dilakukan per bulan atau jangka waktu yang disepakati dalam
hal jangka waktu, masa bunga dan tabel angsuran dari sistem anuitas tersebut.
Dalam matematika keuangan, tiap anuitas (A) dikategorikan dalam dua
bagian berikut.
1. Bagian angsuran (an)
Bagian ini merupakan cicilan untuk melunasi utang atau pinjaman.
2. Bagian bunga (bn)
Bunga dari utang selama satu periode bunga yang telah berlangsung atau
terlampaui.
Contoh 25
Abdul mempunyai utang sebesar Rp 5.000.000, 00. Utang tersebut akan dilunasi
secara anuitas sebesar Rp 1.060.792,00 dengan suku bunga 2% per bulan.
Buatlah :
a. Perhitungan angsuran langkah demi langkah
b. Tabel rencana
angsuran Jawab :
Diketahui :
M = 5 x 106, b = 2% , anuitas = A = 1.060.792
Misalkan :
an = angsuran pada bulan ke-n
bn = bunga pada akhir bulan ke-n
Mn = sisa utang pada bulan ke-n
Dengan n = 1, 2, 3, 4, …
a.
Proses penghitungan angsuran (an) berdasarkan aturan
Angsuran pertama (ai) = anuitas – bunga akhir bulan ke-i
Secara formula : an = A - bn
AngsuranPertama: (a1)
Utang pada bulan ke-1 = M1 = 5 x 106
Bunga pada akhir bulan ke-1 = b1 = 0,02 x 5 x 106 = 105
Angsuran pertama =a1 = A – b1
a1 = 1.060.792 – 100.000
a1 =960.792
Angsurankedua: (a2)
Utang pada bulan ke-2 = M2 = M1 – a1
M2 = 5 x 106 – 960.792
M2 = 4.039.208
b2 = 80.784
Angsuran kedua = a2 = 1.060.792 – 80.784
a2 = 980.008
Angsuranketiga : (a3)
Utang pada bulan ke-3 = M3 = M2 – a2
M3 = 4.039.208 – 980.008
M3 = 3.059.200
Bunga pada akhir bulan ke-3 = b3 = 0,02 x 3.059.200
b3 = 61.184
Angsuran ketiga = a3 = 1.060.792 – 61.184
a3 = 999.608
Angsurankeempat: (a4)
Utang pada bulan ke-4 = M4 = M3 – a3
M4 = 3.059.200 – 999.608
M4 = 2.059.592
Bunga pada akhir bulan ke-4 = b4 =0,02 x 2.059.592
b4 = 41.192
Angsuran keempat = a4 = 1.060.792 – 41.192
a4 = 1.019.600
Angsurankelima : (a5)
Utang pada bulan ke-5 = M5 = M4 – a4
M5 = 2.059.592 – 1.019.600
M5 = 1.039.992
Bunga pada akhir bulan ke-5 = b5 = 0,02 x 1.039.992
b5 = 20.800
Angsuran kelima = a5 = 1.060.792 – 20.800
a5 = 1.039.992
Oleh karena nilai M5 =a5, berarti utang pada bulan ke-6 = M6 = M5 – a5 = 0
(lunas).
Jadi, utang Abdul lunas dalam waktu 5 bulan.
b.
Beradsarkan perhitungan (a), dapat dibuat tabel angsuran berikut.
Bulan Hutang awal = A = Rp 1.060.792,00 Sisa utang akhir
Siste Anuit
ke- bukan ke- Bunga = 2% Angsuran bulan ke-
1 Rp 5.000.000,00 Rp 100.000,00 Rp960.792,00 Rp 4.039.208,00
2 Rp 4.039.208,00 Rp 80.784,00 Rp980.008,00 Rp 3.059.200,00
3 Rp 3.059.200,00 Rp 61.184,00 Rp999.608,00 Rp 2.059.592,00
4 Rp 2.059.592,00 Rp 41.192,00 Rp1.019.600,00 Rp 1.039.992,00
5 Rp 1.039.992,00 Rp 20.800,00 Rp1.039.992,00 Rp 0,00
Contoh 26
Diberikan tabel rencana angsuran berikut
Tahun Hutang awal Anuitas = A = Rp 5.615.673,75 Sisa utang akhir
ke- tahun ke- Bunga = 4% Angsuran bulan ke-
1 Rp25.000.000,00 Rp1.000.000,00 Rp4.615.677,75 Rp20.384.322,25
2 Rp 20.384.322,25 Rp 815.372,89 Rp4.800.304,86 Rp15.584.017,39
3 Rp 15.584.017,39 Rp 623.360,70 Rp4.992.317,05 Rp10.591.700,34
4 Rp 10.591.700,34 Rp 423.668,01 Rp5.192.009,74 Rp5. 339.690,60
5 Rp 5.399.690,60 Rp 215.987,62 Rp5.399.690,13 Rp 0,47
Penentuan angsurankedua(a2)
Angsuran kedua = a2 = A – b2
Utang pada periode kedua = M2 = M - a1 = M – (A – b . M)
Bunga pada akhir periode kedua = b2 = b . M2
b2 = b [M – (A – b . M)]
Jadi, angsuran kedua = a2 = A - b [M – (A – b . M)]
a2 = A –bM + bA – b2M
a2 = A(1 + b) – b . M(1 + b)
Jadi, a2 = (A - bM)(1 + b)
a3 = A – b {[M-(A-bM)]-[(A-bM)(1+b)]}
a3 = (A – bM) + b(A – bM) + (A - bM)[b(1 + b)]
a3 = (A -bM)[(1 + b) + b(1 + b)]
a3 = (A - bM)(1+b)(1+b)
Jadi, a3 = (A – bM) (1 + b)2
Dari penentuan angsuran pertama, angsuran kedua dan angsuran ketiga,
telah terjadi keteraturan sebagai berikut.
Angsuran pertama = a1 = (A – bM) = (A - bM)(1 + b)0
Angsuran kedua = a2 = (A - bM)(1 + b)1
Angsuran ketiga = a3 = (A – bM)(1 + b)2
Perhatikan bahwa a1 , a2 , a3 membentuk deret geometri berhingga dengan
a1 = suku pertama = (A – bM) dan rasio = r (1 + b). Jadi, suku ke-n dapat
dtentukan dengan rumus berikut
atau
Contoh 27
Hasan mempunyai utang sebesar Rp 5.000.000,00. Utang tersebut akan
dilunasi secara anuitas sebesar Rp 1.060.792,00 dengan suku bunga 2% per
bulan. Hitunglah besar angsuran pada :
a. Bulan ketiga
b. Bulan keempat
Jawab :
Diketahui :
M = 5.000.000, A = 1.060.792, b = 2% = 0,02
Berdasarkan formula , diperoleh :
a. a3 = [1.060.792-(0,02)(5.000.000)](1+0,02)3-1
a3 =[1.060.792-100.000](1,02)2
a3 = 960.792 (1,0404)
a3 =999.608
Jadi, angsuran pada bulan ketiga sebesar Rp 999.608,00.
b. a4 = [1.060.792-(0,02)(5.0 00.000)] 02)4-1
a3 = 960.792 (1,061208)
a3 =1.019.600
Jadi, angsuran pada bulan keempat sebesar Rp 1.019.600,00.
2.
Formula penentuan besar pinjaman (M0)
Dalam bagian ini, kita akan menentukan formula perhitungan besar
pinjaman (M) sebagai fungsi anuitas (A) dengan suku bunga b pada periode
angsuran (n). dengan prinsip bunga majemuk, anggap utang sama dengan
jumlah semua NT (nilai tunai dari angsuran).
Jumlah NT ini sama dengan besar utang atau pinjaman yaitu :
Penentuan formula dapat ditentukan oleh formula pada deret
geometri berhingga dengan dan rasio = yaitu
sebagai berikut.
Formula menghitung besar pinjaman (utang )
(i) Menggunakan tabel daftar bunga
3.
Formula penentuan besarnya anuitas (A)
Berdasarkan formula penentuan besar pinjaman (utang) tersebut, diperoleh
formula penentuan besarnya anuitas sebagai berikut .
Contoh 28
Sebuah pinjaman dilunasi dengan 8 buah anuitas masing-masing sebesar Rp
22.741.448,00 yang dibayar setiap akhir bulan. Tentukan besar pinjaman jika
ditentukan dasar bunga majemuk 4% per bulan.
Ditanya : M
Berdasarkan formula :
Contoh 29
Sebuah pinjaman sebesar Rp 25.000.000,00 harus dilunaskan dengan 5
anuitas akhir tahunan. Jika dasar bunga majemuk ditetapkan 4% per tahun,
hitunglah besar anuitas.
Jawab :
Diketahui M = 25.000.000, b = 4%, n = 5
Ditanya : A
Beradsarkan rumus :
Contoh 30
Sebuah pinjaman sebesar Rp 5.000.000,00 akan dilunasi dengan 14 anuitas
sebesar Rp 427.684,50. Berapa persen dasar bunga pinjaman per bulannya?
n = 14, A
Berdasarkan formula :
RANGKUMAN
1. Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki pola atau aturan tertentu
antara satu bilangan dengan bilangan berikutnya.
2. Barisan aritmetika adalah suatu barisan bilangan yang mempunyai ciri tertentu
yaitu selisih dua suku yang berurutan selalu mempunyai nilai tetap (konstan).
ati
Besar bunga = B (dalam rupiah)
Besar bunga per satuan waktu ditentukan oleh :
atau
atau
TUGAS
3. Suku ke-8 dari suatu barisan aritmetika sama dengan 15, sedangkan jumlah suku
ke-2 dan suku ke-16 sama dengan 26.
a. Carilah suku pertama dan beda barisan aritmetika ini
b. Carilah rumus suku ke-n
Deret Aritmetika
1. Tentukan jumlah 20 suku pertama pada deret aritmetika berikut ini.
a. 1 + 4 + 7 + …
b. 40 + 37 + 34 + …
2. Tentukan jumlah deret aritmetika berikut ini.
b. 15 + 12 + 9 + …-36
3. Diketahui jumlah deret aritmetika 3 + 6 + 9 + … sama dengan 165.
a. Tentukan banyaknya suku dalam deret aritmetika itu.
b. Tentukan suku terakhirnya.
4. Diberikan merupakan jumlah n suku pertama sebuah deret
aritmetika.
a. Tentukan un
b. Tentukan u20
5. Tentukan jumlah semua bilangan bulat antara 100 dan 300 yang habis dibagi 5.
38
Barisan Geometri
1. Tentukan rasio, rumus suku ke-n, dan suku kesepuluh dari tiap barisan geometri
berikut.
a. 1, 4, 16, 64, …
b. 3, -6, 12, -24, …
2. Diketahui barisan geometri
Deret Geometri
1. Tentukan jumlah 6 suku pertama pada deret geometri berikut ini.
a. -2 + 10 -50 + 250 + …
b. 128 -64 + 32 – 16 + …
2. Tentukan jumlah deret geometri 5 + 10 + 20 + …+ 320
3. Diketahui suku kelima dan suku kesepuluh dari suatu deret geometri berturut-turut
adalah 8 dan -256.
a. Tentukan suku pertama dan rasio deret geometri itu.
b. itunglah jumlah sepuluh suku prtamanya.
39
pertama barisan tersebut?
5. Diketahui barisan geometri dengan S2 = 72 dan S4 = 80. Hitunglah nilai u5.
a.
b.
2. Diketahui deret geometri tak hingga, dengan suku pertama 3, konvergen dengan
ketinggian kali tinggi semula. Begitu seterusnya hingga bola berhenti. Panjang
lintasan bola adalah …
Bunga Tunggal
1. Pak Anton meminjam di sebuah bank sebesar Rp 200.000.000,00 dengan tingkat
suku bunga tunggal sebesar 24% per tahun. Hitunglah :
a. Besar bunga selama 6 bulan
b. Besar pinjaman yang harus dikembalikan setelah 8 bulan
2. Pak Hotman mendepositokan uangnya sebesar Rp 400.000.000,00 dengan suku
bunga 20% per bulan selama 10 bulan. Hitunglah :
a. Besar bunga
b. Uang Pak Hotman setelah 10 bulan
3. Om Toyib meminjamkan uangnya sebesar Rp 30.000.000,00 dengan suku bunga
tunggal sebesar 3% per bulan. Setelah berapa lamakah uang Om Toyib menjadi Rp
43.500.000,00?
4. Harga sebuah kendaraan jenis minibus sebesar Rp 180.000.000,00 dibayar tunai.
Tante Nina membeli kendaraan itu secara angsuran selama 1 tahun dan harganya
menjadi Rp 240.000.000,00. Berapa besarnya suku bunga tunggal per bulan untuk
pembelian secara angsuran tersebut?
dan suku bunga yang disepakati per tahun. Berapa besar anuitas yang
diterapkan?
4. Sebuah perusahaan meminjam uang sebesar Rp 750.000.000,00 kepada bank.
Pelunasannya dimulai setelah setahun dengan anuitas sebanyak 10 kali. Jika
anuitasnya Rp 87.922.880,00, berapa persen dasar bunga yang ditetapkan bank
tersebut?
1. Suku-suku barisan aritmetika dinyatakan dengan 354, 362, 370, 378, …, 498. Banyak
suku barisan tersebut adalah ….
A. 16 D. 20
B. 18 E. 30
C. 19
2. Suku
Soal ke-10
Pilihan dan suku ke-22 dari suatu barisan aritmetika berturut-turut adalah 22 dan
Ganda
-14. Suku ke-80 barisan tersebut adalah ….
A. -188 D. -125
B. -152 E. -120
C. -144
3. Suku ketiga dari suatu deret aritmetika adalah 218, sedangkan suku kesepuluhnya 260.
Jumlah 30 suku pertama deret tersebut adalah ….
A. 6.780 D. 8.790
B. 6.880 E. 8.890
C. 7.780
4. Hasil produksi suatu industri pada bulan kedua sebanyak 100 unit dan pada bulan
keenam 200 unit. Jika hasil produksi pada setiap bulannya memenuhi kriteria barisan
aritmetika, jumlah produksi selama 10 bulan pertama adalah ….
A. 1.825 unit D. 1.950 unit
B. 1.875 unit E. 2.000 unit
C. 1.900 unit
5. Suatu industri rumahan memproduksi mainan anak-anak dari bahan spons, kain dan
plastik. Pada minggu pertama, industri tersebut dapat memproduksi sebanyak 300 unit
mainan. Pada minggu-minggu berikutnya terjadi kenaikan hasil produksi yang tetap
sebesar 100 unit disebabkan adanya permintaan yang terus bertambah. Jumlah mainan
yang diproduksi industry tersebut selama tiga blan pertaa adalah …
A. D.
B. E.
C.
13. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 8 m. ketika bola menyentuh tanah, bola
memantul kembali hingga mencapai kali dari tinggi semula dan begitu seterusnya
untuk pantulan berikutnya. Panjang lintasan bola sampai berhenti adalah ….
A. 68 m D. 74 m
B. 70 m E. 88 m
C. 72 m
14. Pak Amin meminjam uang ke bank sebesar Rp 100.000.000,00 dengan tingkat suku
bunga tunggal 18% per tahun. Besar bunga selama satu tahun adalah ….
A. Rp 15.000.000,00
B. Rp 18.000.000,00
C. Rp 21.000.000,00
D. Rp 24.000.000,00
E. Rp. 28.000.000,00
15. Pak Manugari menabung di bank sebesar Rp 100.000.000,00 selama 10 bulan dengan
suku bunga tunggal sebesar 12% per tahun. Nilai tabungan Pak Manugari setelah 10
bulan adalah ….
A. Rp 100.250.000,00
B. Rp 100.500.000,00
C. Rp 100.750.000,00
D. Rp 110.000.000,00
E. Rp. 110.500.000,00
majemuk 10% per tahun. Besarnya bunga pada akhir tahun ketiga adalah ….
A. Rp 30.000.000,00
B. Rp 33.000.000,00
C. Rp 33.100.000,00
D. Rp 33.300.000,00
E. Rp 36.000.000,00
17. Modal sebesar Rp 69.000.000,00 dibungakan dengan suku bunga majemuk sebesar
10% per tahun. Modal itu setelah 2 tahun akan menjadi ….
A. Rp 83.490.000,00
B. Rp 82.800.000,00
C. Rp 81.500.000,00
D. Rp 75.900.000,00
E. Rp 62.100.000,00
18. Pertambahan penduduk tiap tahun suatu daerah mengikuti aturan deret geometri.
Pertambahan penduduk pada tahun 2006 sebesar 24 orang dan tahun 2008 sebesar 96
orang. Pertambahan penduduk tahun 2011 adalah ….
A. 168 orang D. 526 orang
B. 192 orang E. 768 orang
C. 384 orang
19. Suatu jenis bakteri akan membelah diri menjadi dua setelah satu detik. Jika pada saat
permulaan ada 5 bakteri, maka banyak bakteri menjadi 320 setelah ….
A. 6 detik D. 9 detik
B. 7 detik E. 10 detik
C. 8 detik
20. Sebuah pinjaman sebesar Rp 20.000.000,00 akan dilunasi secara anuitas tahunan
sebesar Rp 4.000.000,00. Jika suku bunga 5% per tahun, besar angsuran ketiga
adalah ….
A. Rp 2.907.500,00
B. Rp 3.007.500,00
C. Rp 3.107.500,00
D. Rp 3.207.500,00
E. Rp 3.307.500,00
C. 40
3. Diberikan sebuah deret aritmetika dengan suku kedua adalah 5. Jumlah suku keempat
dan keenam adalah 28. Suku kesembilan adalah ….
A. 24 D. 27
B. 25 E. 28
C. 26
4. Dari barisan aritmetika, u3 + u5 = 20 dan u7 = 19, beda barisan itu adalah ….
A. 6 D. -3
B. 3 E. -6
C. 1
5. Jumlah n suku pertama suatu deret didefinisikan sebagai Sn = 3n2 - 4n. Jika un adalah
suku ke-n, maka u10 adalah ….
A. 43 D. 147
B. 53 E. 240
C. 67
6. Suatu deret aritmetika diketahui u3 = 10 dan u7 = 18. Jumlah dua puluh lima suku
pertama deret itu adalah ….
A. 625 D. 1.250
B. 650 E. 1.500
C. 750
A. 45.692 D. 73.775
B. 54.396 E. 80.129
C. 66.661
8. Dari suatu deret aritmetika, suku ketiga sama dengan 7, sedangkan jumlah suku
keempat dan suku ketujuh sama dengan 29, jumlah 27 suku pertama adalah ….
A. 82 D. 1.040
B. 980 E. 1.080
C. 1.020
9. Dari barisan geometri 3, -6, 12, -24, … nilai suku ke-n barisan itu adalah ….
A. D.
E.
C.
10. Dari barisan geometri , nilai suku kesepuluh barisan itu adalah ….
A. D.
E.
C.
11. Jika merupakan tiga suku berurutan dari barisan
geometri terhingga , maka suku ke-5 barisan geometri itu adalah ….
A. D.
E.
C.
A. D.
E.
C.
A. D.
B. E.
C.
15. Jumlah deret geometri tak hingga adalah 4a. Nilai a adalah ….
A D.
B. E.
C.
16. Sebuah modal sebesar Rp 50.000.000,00 disimpan di bank dengan bunga tunggal (flat)
sebesar 12,5% per tahun. Modal tersebut setelah 4 tahun menjadi ….
A. Rp 65.000.000,00
B. Rp 67.500.000,00
C. Rp 70.000.000,00
D. Rp 72.500.000,00
E. Rp 75.000.000,00
17. Anwar menabung di bank dengan suku bunga majemuk sebesar 30% per tahun dan
besarnya uang yang ditabung Rp 100.000.000,00 selama 3 tahun. Tabungan anwar
setelah 3 tahun adalah ….
A. Rp 129.700.000,00
B. Rp 139.700.000,00
C. Rp 219.700.000,00
D. Rp 319.700.000,00
E. Rp 379.100.000,00
Barisan Aritmetika
1. a. u1 = 2, b = 3, un = 3n – 1, u20 = 59
b. u1 = 12, b = -5, un = -5n + 17, u20 = -83
c. u1 = 100, b = -10, un = -10n +110, u20 = -90
2. a. u1 = 11, b = -1
b. un = -n + 12
c. u15 = -3
u20 = -8
3. a. u1 = 29, b = -2
b. un = -2n + 31
4. x = -14
Deret Aritmetika
1. a. S20 = 590
b. S20 = -370
2. a. S91 = -5.005
b. S18 = -189
3. a. n = 10
b. u10 = 30
4. a. un = 4n + 8
b. u20 = 88
5. S39 = 7.800
1. a. r = 4 , un = 4n-1, u10 = 49 =
262.144 b. r = -2, un = 3 . (-2)n-1, u10
= -1.536
2. a. r
b. n = 17
3. a = 2, r = 4
4. a = 12, r = 2 , u6 =384
5. r = 2
Deret Geometri
1. a. S6 = 5.208
b. S6 = 84
2. S6 =315
3. a. u1 = 0,5, r = -2
b. S10 = -170,5
4. S5 = 484
5.
1. a.
b.
2.
3. a.
b.
4. 60 meter
Bunga Tunggal
1. a. 24.000.000
b. 232.000.000
2. a. 800.000.000
b. 1.200.000.000
3. 15 bulan
Bunga Majemuk
1. 22.940774
2. 266.200.000
3. 401.467.673
4. 747.258.173
5. 802.451.046
Anuitas
1. 12.791.484
2. 18.117.725
3. 35.180.550
4. 3%
TES
1 C 6 E 11 D 16 C
2 A 7 A 12 C 17 A
3 D 8 D 13 C 18 E
4 B 9 E 14 B 19 B
5 B 10 A 15 D 20 E
Skor = total jawaban benar dari soal barisan dan deret dikalikan 5
=...........5
= ......... 55
1 D 6 C 11 B 16 E
2 C 7 C 12 E 17 C
3 C 8 E 13 C 18 B
4 B 9 A 14 B 19 D
5 B 10 B 15 A 20 D