DI SUSUN OLEH :
1. ALIEF AJENG NUR SAFITRI (4201003)
2. ANGGITA RAHMAWATI (4201010)
3. AULIA PUTRI ATMAJA (4201016)
4. DIVA RADIKA (4201024)
5. FAUZAN ASHARI NUR HIDAYAT (4201030)
1. Tujuan Praktikum
Setelah praktikum, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan teknik analisis senyawa bahan kimia obat deksametason pada sediaan
jamu pegal linu
2. Menjelaskan tentang regulasi analisis senyawa bahan kimia obat deksametason
pada sediaan jamu pegal linu
2. Ruang Lingkup
Deksametason merupakan bahan kimia obat yang sering ditambahkan pada
obat tradisional (BPOM RI, 2005). Dengan demikian, perlu dilakukan analisis
penetapan kadardeksametason dalam obat tradisional menggunakan metode yang
akurat, tepat dan sensitif. Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, identifikasi
deksametason dapat dilakukan menggunakan spektrofotometri ultraviolet,
kromatografi lapis tipis, KCKT dengan menggunakan baku pembanding
deksametason BPFI.
Deksametason yang merupakan obat kortikosteroid golongan glukortikoid.
Adanya deksametason dalam jamu dapat mempercepat penyembuhan karena
kortikosteroid dapat mengurangi nyeri dan untuk menghentikan peradangan yang
dapat terjadi di sendi ( rheumatoid arthritis) dan tendon ( tendinitis). Efek samping
dan bahaya jamu ditambahkan BKO deksametason adalah sering mengakibatkan
myopathy ( otot menyusut dan nyeri) pada penggunaan oral, juga menekan adrenal
agak kuat ( Saputra, 2015). Efek samping deksametason yang paling umum terjadi
adalah keropos tulang atau osteoporosis ( Prayoga, 2016)
Permenkes RI No. 007 Tahun 2012 mensyaratkan obat tradisional tidak boleh
mengandung bahan kimia obat atau hasil isolasi yang berkhasiat sebagai obat.Namun
seringkali bahan kimia obat ditambahkan secara ilegal pada obat tradisional, hal ini
dapat membahayakan kesehatan konsumen (BPOM RI, 2015).
3. Tanggung Jawab
a. Alief Ajeng N.S / 4201003 : Parameter mutu
b. Anggita Rahmawati / 4201010 : Ruang lingkup
c. Aulia Putri A. / 4201016 : Bagan alur praktikum
d. Diva Radika / 4201024 : Preparasi sampel
e. Fauzan Ashari N.H. / 4201030 : Keterangan umum
4. Referensi
BPOM RI, 2005, Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat
Herbal Terstandar dan Fitofarmaka, Jakarta : Peraturan Badan Pengawas Obat
dan Makanan Republik Indonesia, 02-04.
BPOM RI, 2015, Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat, Jakarta :
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Saputra, S.A. (2015). Identifikasi bahan kimia obat dalam jamu pegal linu seduh
dan kemasan yang dijual dipasar Surakarta
Prayoga T, Widiyanto R, Mekasari N. (2016). Identifikasi Deksametason dalam
jamu pegel linu dengan Metode Spektrometri UV- Vis. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina.
5. Dokumen terkait
- Formulir hasil pengujian analisis cemaran mikroba pada sediaan jamu Pegel Linu
Sidomuncul
- Laporan Standarisasi Spesifik sediaan jamu Pegel Linu Sidomuncul
larutkan dengan
metanol, kocok
Baku pembanding masukkan dalam labu
perlahan ad larut dan
deksametason 50 mg ukur 50 ml
diperoleh konsentrasi
1000 ppm
tambah metanol ad
masukkan labu ukur 50 batas labu dan
larutan ini dipipet 5 ml
ml didapatkan konsentrasi
100 ppm
c. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
tambahkan metanol ad
larutan baku 100 ppm masukkan dalam labu batas dan didapatkan
dipipet 1 ml ukur 10 ml larutan dengan
konsentrasi 10 ppm
e. Persiapan Sampel
filtrat pertama
larutan disaring dan masukkan dalam
(larutan 1) larutan
dibuang 5mL labu ukur 10mL
dipipet 0,5mL
encerkan dengan
metanol ad tanda
batas, buat triplo
f. Analisis Larutan Kualitatif Sampel Jamu
Kode Bahan :-
Nama Produk : Komplit (Jamu pegal linu produksi sidomuncul)
Nama Simplisia :
1. Keterangan Umum
a. Melaleuca Leucadendra Fructus
Nama Lain : Buah Kayu Putih
Nama Tanaman Asal : Kayu Putih (Melaleuca leucadendra)
Keluarga : Myrtaceae (Jambu-Jambuan)
Zat Berkhasiat utama : Minyak atsiri, sineol
Penggunaan : Perdarahan stomachicum, spasmolika
Pemerian : Bau aromatik khas, rasa pahit
Bagian yang digunakan: Buah
b. Piper Retrofractum fructus
Nama Lain : Buah Cabai Jawa
Nama Tanaman Asal : Cabai jawa (Piper Retrofractum)
Keluarga : Piperaceae
Zat Berkhasiat utama : Minyak atsiri, alkaloid
Penggunaan : Obat sakit perut, masuk angin, beri-beri, reumatik,
tekanan darah rendah, kolera, influenza, sakit kepala,
lemah syahwat, bronkitis, dan sesak napas.
Pemerian : Bau aromatik tajam, rasa pedas
Bagian yang digunakan: Buah
c. Zingiber aromatik rhizoma
Nama Lain : Lempuyang
Nama Tanaman Asal : Zingiber aromatica
Keluarga : Zingiberaceae
Zat Berkhasiat utama : Minyak atsiri yang mengandung zerumbon bumolen,
limonen
Penggunaan : Karminativa, stomakika
Pemerian : Bau aromatik, rasa pahit
Bagian yang digunakan: Akar
d. Languas galanga rhizoma
Nama Lain : Lengkuas
Nama Tanaman Asal : Lengkuas (Alpinia galanga(L))
Keluarga : Zingiberaceae
Zat Berkhasiat utama : Minyak atsiri yang mengandung; metilsinamat, sineol,
kamfer dan galangol
Penggunaan : antijamur, antitumor, antihelmintik, antidiuretik,
penyakit liver, reumatik, dispepsia, panas, dan diabetes
Pemerian : Rasa yang tajam, pedas dan berbau harum
Bagian yang digunakan: Akar
e. Curcuma Xhantorrhiza rhizoma
Nama Lain : Temu lawak
Nama Tanaman Asal : Temu lawak (Curcuma Xhantorrhiza)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat Berkhasiat utama : Minyak atsiri yang mengandung felandren dan tumerol,
zat warna kurkumin, pati.
Penggunaan : Kolagoga, antispasmodika
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa tajam dan pahit
Bagian yang digunakan: Akar
f. Baeckea frutescens Folium
Nama Lain : Ujung Atap
Nama Tanaman Asal : Ujung Atap (Baeckea frutescens)
Keluarga : Myrtaceae
Zat Berkhasiat utama : Diuretika (pengeluaran garam dan air dari tubuh
melalui daluran kencing), obat untuk mengatasi sakit
perut, dan muntah (emetika)
Penggunaan : Demam, lelah, dan anti kanker
Pemerian : Tidak berbau, namun memiliki rasa yang pahit
Bagian yang digunakan: Daun
g. Kaempferia Galanga Rhizoma
Nama Lain : Kencur
Nama Tanaman Asal : Kaempferia galanga (L)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat Berkhasiat utama : Alkaloida, minyak atsiri yang mengandung sineo dan
kamferin, mineral, pati
Penggunaan : Ekspektoransia, diaforetika, karminativa, stimulansia,
roboransia
Pemerian : Bauk khas aromatik, rasa pedas, agak pahit
Bagian yang digunakan: Akar
h. Zingiber officinale rhizoma
Nama Lain : Jahe
Nama Tanaman Asal : Zingiber officinale (roscoe)
Keluarga : Zingiberaceae
Zat Berkhasiat utama : Pati, damar, oleo resin, gingerin, minyak atsiri yang
mengandung zingeron, zingiberol, zingiberin, borneol,
kamfer, sineol
Penggunaan : Karminativa, stimulansia, diaforetika
Pemerian : bau aromatik, rasa pedas
Bagian yang digunakan: Akar
i. Blumea balsamifera folium
Nama Lain : Sembung
Nama Tanaman Asal : Blumea Balsamifera
Keluarga : Astareceae
Zat Berkhasiat utama : alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid dan steroid.
Penggunaan : diuretik dan reumatik
Pemerian : Ras agak pahit, aroma khas
Bagian yang digunakan: Daun
j. Phyllanthus niruri Herba
Nama Lain : Meniran Hijau
Nama Tanaman Asal : Phyllanthus niruri
Keluarga : Phyllanthaceae
Zat Berkhasiat utama : Flavonoid, saponin, dan polifenol
Penggunaan : antioksidan, antiradang, dan antibakteri.
Pemerian : Ras agak pahit, aroma khas
Bagian yang digunakan: Daun kering
k. Cyperus rotundus rhizoma
Nama Lain : Rumput Teki
Nama Tanaman Asal : Cyperus rotundus
Keluarga : Cyperaceae
Zat Berkhasiat utama : flavonoid, alkaloid, seskuiterpenoid, tanin, saponin
pada
bagian umbi dan daun.
Penggunaan : Diuretika, stomakika
Pemerian : Bau khas aromatik, rasa agak pedas kemudian
pahit,menimbulkan rasa tebal di lidah
Bagian yang digunakan: Akar
3. Tanggung Jawab
a. Alief Ajeng N.S / 4201003 : Parameter mutu
b. Anggita Rahmawati / 4201010 : Ruang lingkup
c. Aulia Putri A. / 4201016 : Bagan alur praktikum
d. Diva Radika / 4201024 : Preparasi sampel
e. Fauzan Ashari N.H. / 4201030 : Keterangan umum
4. Referensi
Menteri Kesehatan (2012) “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 007
Tahun 2012 Tentang Registrasi Obat Tradisional.” Jakarta: Menteri Kesehatan.
5. Dokumen terkait