Anda di halaman 1dari 2

*Karakteristik Komunikasi Nonverbal*

Komunikasi nonverbal memiliki karakteristik yang bersifat universal (umum), diantaranya:

1.Komunikatif, yaitu perilaku yang disengaja/tidak disengaja untuk mengomunikasikan pesan yang
ada supaya bisa diterima secara sadar. Misalnya, menguap saat mendengarkan orang berbicara bisa
dimaknai mengantuk atau rasa bosan.

2. Kesamaan perilaku, yaitu kesamaan perilaku nonverbal antara 1 orang dengan orang lain. Secara
umum, kesamaan perilaku bisa terlihat dari bagaimana seseorang bersikap, duduk, berdiri, berjalan,
menggerakkan tangan, kekerasan suara, diam, dan pola bicara.

3. Artifaktual, yaitu komunikasi nonverbal bisa juga dalam bentuk artefak (benda atau barang) yang
digunakan seseorang. Contohnya, cara berpakaian, tata rias wajah, kendaraan yang digunakan,
rumah, perabot rumah dan cara menatanya, dan barang yang dipakai seperti jam tangan.

4. Konstektual, yaitu menunjukkan bahwa bahasa nonverbal yang digunakan manusia untuk
berkomunikasi terjadi dalam suatu konteks yang membantu penentuan makna. Contohnya,
menangis saat memenangkan lomba tentunya berbeda makna dengan menangis saat berduka cita.
Memukul meja saat pidato atau orasi akan berbeda makna dengan memukul meja saat mendengar
berita duka/kurang baik.

5. Paket, yaitu bahasa nonverbal menggunakan semua bagian tubuh untuk bekerja sama
mengomunikasikan makna tertentu. Proses pemaknaan ini harus dilihat secara keseluruhan (paket)
dari perilaku yang diperlihatkan. Contohnya, gabungan paket verbal dan nonverbal ketika seseorang
marah, yakni membentak dan berteriak (verbal) serta menunjukkan wajah tegang, mengerutkan
dahi, disertai gerakan memukul meja (nonverbal).

6. Dapat dipercaya, yaitu perilaku nonverbal bisa dipercayai bila komunikasi verbal dan
nonverbalnya bersifat konsisten. Jika tidak konsisten, tentunya perilaku nonverbal akan mudah
diketahui orang lain.

Misalnya, seorang pembohong akan banyak melakukan gerakan-gerakan tidak disadari saat ia
berbicara.

7. Dikendalikan oleh aturan, yaitu perilaku nonverbal dipelajari sesuai norma yang berlaku. Sejak
kecil pun kita telah belajar kaidah-kaidah kepatutan melalui pengamatan perilaku orang dewasa.
Contohnya, mempelajari sikap membungkuk saat berjalan di depan orang yang lebih tua,
menggunakan pakaian pantas sesuai konteks, dan lain-lain.
Dari komunikasi yang kita lakukan, komunikasi verbal hanya memiliki porsi 35%, sisanya 65% adalah
komunikasi nonverbal. Bahasa yang umum digunakan dalam komunikasi verbal memiliki lebih
banyak keterbatasan dbandingkan dengan komunikasi nonverbal. Keterbatasan tersebut
dipengaruhi oleh faktor integritas, budaya, pengetahuan, kepribadian, biologis dan pengalaman.

Komunikasi verbal dan nonverbal itu saling melengkapi satu sama lain. Meskipun beda cara maupun
bentuk, tetap saja tujuan utama dari komunikasi verbal dan nonverbal yaitu untuk menyampaikan
pesan dan mendapatkan respon, timbal balik maupun efek.

Anda mungkin juga menyukai