KES
KONSEP KEBIDANAM
TUGAS
PERKEMBANGAN PELAYANAN DAN PENDIDIKAN BIDAN
LATIHAN
Indonesia merupakan salah satu negara besar dengan jumlah bidan yang
cukup besar.ceritakan singkat tentang perkembangan profesi bidan di
indonesia dan berikan contoh negara yang mempunyai konsep yang
sama dengan yang ada di indonesia.
JAWABAN
A .SEJARAH PERKEMBANGAN PELAYAN KEBIDANAN DI
LUAR NEGERI
1 .perkembangan pelayaan kebidanan di luar negeri
Sebelum abad 20 (1700-1900)
William Smellie dari Scotlandia (1677-1673) mengembangkan forceps
dengan kurva pelvik seperti kurva shepalik. Dia memperkenalkan cara
pengukuran konjungata diagonalis dalam pelvi metri. Menggambarkan
metodnya tentang persalinan lahirnya kepala pada presentasi bokong dan
penganangan resusitasi bayi aspiksi dengan pemompaan paru-paru
melalui sebuah metal kateler. Ignoz Phillip semmelweis, seorang dokter
dari Hungaria (1818 – 1865) pengenalan Semmelweiss tentang cuci
tangan yang bersih mengacu pada pengendalian sepsis puerperium. James
Young simpson dair Edenburgh, scotlandia (1811-1870)
memperkenalkan dan menggunakan arastesi umum, tahun 1807, Ergot
sejenis cendawan yang tumbuh pada sejenis gandung hitam, diketahui
efektif dalam mengatasi pendarahan postpartum. Hal ini merupakan
permulaan pengguguran. Tahun 1824 Jamess Blundell dari Inggris yang
menjadi orang pertama yang berhasil menangani perdarahan postpartum
dengan menggunakan transfusi darah. Jean lubumean dari Perancis
(orang kepercayaan Rene Laenec, penemu Stetoskop pada tahun 1819)
pertama kali mendengar bunyi jantung janin dengan stetoskop pada tahun
1819) pertama kali mendengar bunyi jantung janin dengan stetoskop pada
tahun 1920. Jhon Charles Weaven dari Inggris (1811 – 1859) adalah.
Pada tahun 1843, pertama yang yang melakukan test urine pada wanita
hamil
B. Sejarah Perkembangan Pelayanan Dan Pendidikan Kebidanan Di
Indonesia
Perkembangan pendidikan dan pelayanan kebidanan di Indonesia tidak
terbatas dari masa penjajahan Belanda, era kemerdekaan,
politik/kebijakan pemerintah dalam pelayanan dan pendidikan tenaga
kesehatan,kebutuhan masyarakat serta kemajuan ilmu dan teknologi
a. Layanan kebidanan primer yaitu layanan yang diberikan sepenuhnya
atas tanggung jawab bidan.
b. Layanan kolaborasi yaitu layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim secara bersama-sama dengan profesi lain dalam rangka
pemberian pelayanan kesehatan.
c. Layanan kebidanan rujukan yaitu merupakan pengalihan tanggung
jawab layanan oleh bidan kepada system layanan yang lebih tinggi atau
yang lebih kompeten ataupun pengambil alihan tanggung jawab
layanan/menerima rujukan dari penolong persalinan lainnya seperti
rujukan.
Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, angka kematian ibu dan anak
sangat tinggi. Tenaga penolong persalinan adalah dukun. Pada tahun
1807 (zaman Gubernur Jenderal Hendrik William Deandels) para dukun
dilatih dalam pertolongan persalinan, tetapi keadaan ini tidak berlangsung
lama karena tidak adanya pelatih kebidanan.
Mulai tahun 1990 pelayanan kebidanan diberikan secara merata dan dekat
dengan masyarakat. Kebijakan ini melalui Instruksi Presiden secara lisan
pada Sidang Kabinet Tahun 1992 tentang perlunya mendidik bidan untuk
penempatan bidan di desa.
Hal tersebut di atas adalah pelayanan yang diberikan oleh bidan di desa.
Pelayanan yang diberikan berorientasi pada kesehatan masyarakat
berbeda halnya dengan bidan yang bekerja di rumah sakit, dimana
pelayanan yang diberikan berorientasi pada individu. Bidan di rumah
sakit memberikan pelayanan poliklinik antenatal, gangguan kesehatan
reproduksi di poliklinik keluarga berencana, senam hamil, pendidikan
perinatal, kamar bersalin, kamar operasi kebidanan, ruang nifas dan ruang
perinatal.