Anda di halaman 1dari 1

Nama : Asep Awaludin

NIM : 041896882

Assalamualaikum Wr. Wb
Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan
bagi bangsa Indonesia. Berikan masing-masing contoh kasus untuk memperjelas jawaban Anda.

Jawaban :

Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk memandang budaya diri sendiri lebih baik dibanding
yang lain, serta penggunaan standar dan nilai sendiri untuk menilai orang-orang yang bukan suatu
anggota kelompok suku dan budayanya. Seseorang yang etnosentris melihat budayanya sebagai
yang paling benar dan lebih pantas, dibandingkan dengan kelompok lain.

Entosentrisme yang tidak berlebihan sebenarnya diperlukan untuk memperkuat ikatan individu
dengan budayanya. Namun demikian, etnosentrisme yang berlebihan dapat mendorong
kesalahpahaman dan konflik.

Contoh Etnosentrisme : di papua dan papua barat masih banyak ditemui anggota kelompok budaya
yang menggunakan koteka sebagai busana sehari-hari. Dengan etnosentrisme yang berlebihan
seseorang bisa menilai mereka yang menggunakan koteka sebagai seseorang yang terbelakang dan
tidak modern tanpa melihat alasan dari penggunaan koteka. Cara pandang ini dapat dianggap
melecehkan dan memacu konflik.

Perjudis, yang didefinisikan sebagai sikap yang menilai lebih rendah sebuah kelompok karena
asumsi tentang perilaku, nilai, dan kebiasaan kelompok tersebut. Sikap perjudis umumnya
didukung oleh kepemilikan stereotip, yakni ide yang tidak baik yang dimiliki oleh seseorang tentang
sekelompok masyarakat.

Contoh Perjudis : diberbagai daerah mahasiswa perantau asal Papua kerap mendapat perlakuan
berbeda. Tak hanya karena sikap rasis terhadap perbedaan warna kulit dan rambut keriting, tapi
juga prasangka atas alasan politik tentang isu Papua merdeka. Asrama mahasiswa Papua di
sejumlah daerah kerap diawasi intel, dikepung aparat hingga jadi sasaran amuk massa. Di
Yogyakarta, asrama mahasiswa Papua berulangkali dikepung aparat. Nasib serupa pernah terjadi di
asrama mahasiswa Papua di Semarang, juga di Makassar. Akibatnya, karena prasangka tersebut
mereka mengalami perlakuan tidak adil.

Diskriminasi, yakni kebijakan dan praktik yang mencederai sebuah kelompok budaya dan
anggotanya. Diskriminasi bisa saja menjadi bagian dari hukum yang berlaku dalam suatu negara,
atau sesuatu yang dipraktikkan oleh masyarakat.

Contoh Diskriminasi : pada masa orde baru dibuat larangan bagi warga tionghoa di Indonesia untuk
mengekspresikan kebudayaannya di ranah publik. Diskriminasi terhadap warga tionghoa diatur
lewat Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967. Berbeda dengan warga pribumi, warga tionghoa
pada saat itu tidak bisa menikmati kebebasan untuk melaksanakan ritual budaya dan agamanya
secara bebas.

Terima Kasih

Wassalamualaikum Wr. Wb

Sumber : BMP MKDU 4109 Modul 2

Anda mungkin juga menyukai