Anda di halaman 1dari 3

Aksa Indra Pratama

3312420027
IDENTIFIKASI MODAL SOSIAL PADA EKSISTENSI PASAR KALIBOTO
Pasar kaliboto merupakan pasar tradisonal yang terletak di jalan purworejo-magelang KM 10 dan
berada tepat di tepi jalan raya lintas provinsi, juga merupakan pusat dari kecamatan bener. Pasar
tradisonal ini beroperasi setiap hari, namun memiliki hari pasaran pada hari senin dan jum’at.
Pedagang di pasar ini merupakan masyarakat yang berasal dari daerah sekitar. Produk yang
dijual merupakan produk lokal, mulai dari rempah rempah, jajanan pasar, warteg, perabot rumah
tangga, hewan, kebutuhan pangan, kebutuhan sandang semua merupakan produk lokal serta
terdapat produk kerajinan masyarakat daerah sekitar yang dijual di pasar ini seperti besek atau
kerajinan dari bambu lainnya. Pemerintah sekitarlah yang mengelola pasar ini, dan kebijakan
yang diterapkan pun juga bagus seperti tidak mengganggu lalu lintas di jalan raya dengan cara
membuat parkiran yang luas di belakang pasar dan dikelilingi oleh kios kios yang menjual jasa
maupun produk. Kebersihan dari pasar ini juga dikatakan lumayan, karena pasar tradisonal
kaliboto bersih serta tidak ada bau yang tidak sedap yang muncul dari tempat pembuangan atau
sumber bau lainnya.

Menurut Putnam, konsep modal sosial diklasifikasikan menjadi tiga hal, yaitu kepercayaan,
jaringan sosial serta norma. ketiga unsur itu akan saling melengkapi dalam proses pengembangan
serta eksistensi dari pasar tradiasional kaliboto.

1. Kepercayaan.
Pasar tradisional kaliboto mempunyai unsur modal sosial kepercayaan. Kepercayaan
yang muncul di pasar tradisonal lahir karena komitmen Bersama dan sikap saling
support. Komitmen Bersama dalam hal kepercayaan dari pihak pengelola dan para
pedagang di pasar kaliboto terjadi dalam beberapa hal yakni :
a. Terbuka untuk menyampaikan dan menerima pengaduan sehingga tidak ada
keuntungan atau kerugian yang hanya memberatkan salah satu pihak.
b. Memiliki adat yang ramah dan jujur sehingga menciptakan kondisi pasar yang
mendukung.
c. Bergotong menjaga serta merawat pasar demi mewujudkan lingkungan yang
Makmur.
d. Mempersembahkan pelayanan yang terbaik demi reputasi.
e. Melakukan inovasi dengan tujuan meningkatkan minat dari msyarakat untuk
berbelanja di pasar tradisional kaliboto.

Kepercayaan yang muncul karena komitmen Bersama serta sikap saling support
menjadikan kerjasama menjadi lebih kuat serta dapat mendukung pengembangan
eksistensi pasar tradisional kaliboto. Kepercayaan sangat berguna bagi aktivitas ekonomi
di pasar. Para pedagang dan pengelola berupaya membuktikan perbuatan jujur, disiplin
dan suportif yang berfungsi sebagai sarana guna mencapai tujuan pasar. Di dalam proses
pencapaian tujuan dari pasar itu, para pedagang serta pengelola yang juga manusia
tentunya memiliki keterbatasan. Maka untuk meminimalisir keterbatasan itu munculah
tindakan-tindakan yang berlandaskan kepercayaan, hal ini tentu membantu untuk
mengurangi keraguan yang berakibat pada terhambatnya tujuan pasar.

2. Norma
Para pedagang beserta pengelola pasa kaliboto bersepakat di dalam mempertahankan
setiap kegiatan yang ada didalamnya. Norma yang ada di pasar kaliboto didasari oleh
peraturan dan sanksi tertulis maupun peraturan dan sanksi yang tidak tertulis. Peraturan
yang tertulis berupa dana retribusi, dana petugas kebersihan, larangan parkir di area yang
dapat mengganggu aktivitas ekonomi para pedagang serta peraturan tentang instalasi
listrik. Bagi pelanggar akan mendapatkan sanksi bermacam macam, antara lain berupa
peneguran, denda, hingga pencabutan izin dagang tergantung pelanggaran yang
dilakukan oleh masyarakat pasar. Ada juga peraturan yang tak tertulis yang berupa
kesepakatan Bersama seperti dilarang berkata kasar, iri dengki kepada sesame pedagang,
berbuat curang dalam berdagang. Bagi masayarakat pasar yang melanggar aturan ini
hanya dikenakan sanksi sosial. Setiap sikap dan perilaku warga pasar kaliboto diatur oleh
norma yang bertujuan untuk kepentingan Bersama. Norma menjadikan situasi kegiatan
ekonomi menjadi lebih mendukung dan kondusif.
3. Jaringan Sosial
Kerja sama antara masyarakat pasar yang bertujuan untuk solusi permasalahan yang
sering terjadi dimudahkan dengan adanya jaringan sosial di pasar kaliboto. Interaksi
sosial dan aktivitas ekonomi dipererat dengan jaringan sosial. Keberadaan anggota dan
pengurus membentuk jaringan sosial yang ada di pasar kaliboto. Anggota yang ada di
pasar kaliboto melibatkan pengelola dan paguyuban pedagang pasar. Interaksi serta
koneksi yang efisien antara anggota pasar mempengaruhi terjadinya jaringan sosial.
Interaksi dan koneksi dari para anggota dilakukan melalui berbagai macam sarana, seperti
komunikasi Grup Whatsapp (WA), komusikasi secara tatap muka saat rapat, serta
percakapan informal atau ngobrol biasa.

Anda mungkin juga menyukai