Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(REVIEW)
• Mahasiswa mampu menjelaskan besaran-besaran magnetik.
• Mahasiswa mampu menganalisis hubungan besaran-besaran
magnetik dalam suatu rangkaian magnetik.
• Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan anatara energi listrik dan
energi yang tersimpan dalam medan magnet
Medan Magnet
BESARAN-BESARAN MAGNETIK
• Keberadaan medan magnet digambarkan dengan “garis-garis fluks”
• Selain magnet permanen, medan magnet dapat terbentuk dari gerak
elektron (arus listrik).
• Fluks cendrung untuk membentuk jalur dalam bahan yang bersifat
magnetik.
• Medan magnet memiliki besaran :
• Intensitas (H) : kuat medan pada jarak tertentu satuannya : A/m
• Fluks () : Jumlah garis fluks, satuannya Wb (weber).
Arah fluks yang dihasilkan arus listrik : kaidah tangan kanan
• Kerapatan fluks (B) : Banyaknya fluks yang menembus bidang dengan
luas tertentu (Tesla : Wb/m2)
• Hubungan antara kerapatan fluks dengan intensitas medan:
B = H
• Permeabilitas bahan () adalah-7 besaran yang dipengaruhi jenis
bahan. Untuk udara ( 0) : 4.10 H/m. Untuk bahan ferromagnetik
nilai permeabilitasnya sangat tinggi.
Rangkaian Magnetik
F
=
R
HUKUM FARADAY
d d
=− = −N
dt dt
d di → I
Jadi definisi induktansi :
d di F/R NI / R
N = L → N d = L di L=N =N
dt dt I I N 2A
L=
2 1 1 l
N = LI → L = N L=N =N 2
I R l / A
Nilai dari /I dipengaruhi oleh bahan magnetik (ingat kurva magnetisasi).
Persamaan diatas mengasumsikan /I linier sehingga nilainya tetap.
Jadi induktansi dipengaruhi oleh jumlah lilitan, dimensi dan jenis bahan
magnetik. Mirip dengan R yang dipengaruhi oleh sifat bahan konduktor.
d d di
=− = −N = −L
dt dt dt
Energi Dalam Medan Magnet
• Energi listrik yang diberikan oleh sumber digunakan oleh bahan
ferromagnetik (misalnya inti besi) untuk membentuk medan
magnet. Dalam medan magnet akan tersimpan sejumlah
energi.
d
=N
dt
d
i = Ni
dt
i dt = Ni d
t2 2 2
i dt =N id
t1 1
Wmagnet = N id
1
Wlisrtik = Wmagnet
Rugi histeresisis
Wmagnet = N id
0
Perhitungan energinya dalam besaran listrik :
L
Wmagnet = N id d = di
0
N
I I
L
Wmagnet = N i di =L idi
0
N 0
1 2
Wmagnet = LI
2
Persamaan tersebut hanya benar jika fluks memiliki hubungan
Linier terhadap arus sehingga dianggap tidak terdapat rugi
histeresisis.
I
N g
lc
N1 N2
+ + _
V1 E1 N1 N2 E2 Video Trafo
_ _ +
(0-2:58)
d
e1 = −N1 = −N1 ω makscos ωt = −2f N1 makscos ωt
dt
Tegangan induksi e1 tertinggal 90o dari .
Nilai efektifnya :
E1 = 4,44 N1 f maks
d
e2 = −N2 = −N2 ω makscos ωt = −2f N2 makscos ωt
dt
Nilai efektifnya :
E2 = 4,44 N2 f maks
E1 N1
=
E2 N2
V1 N1
= =a
V2 N2
a : perbandingan transformasi
I0
++ ++ _
+
?
V
V11 E1 N11 N22 E2
_ _ +_
?
_
• Pada kenyataannya, arus penguat bukanlah arus indukstif
murni, tetapi terbagi menjadi dua komponen.
IC IM
V1 RC XM
Keadaan berbeban
I1 = IM + I'2
• Perbandingan arus primer dan sekunder :
ggm = N1 IM = N1 I'2 − N1 I2 jika IM diabaikan maka :
N1 IM = N1 (IM + I'2 ) − N1 I2 I1 = I'2
N1 IM = N1 IM + N1 I'2 − N1 I2 I1 N2
=
N1 I'2 = N1 I2 I2 N1
I'2 N2
=
I2 N1
V1 ZB
• Tidak semua fluks yang dihasilkan oleh arus primer dan sekunder
menggandeng kedua kumparan (terdapat fluks bocor)
• Kumparan memiliki resistansi.
R1 X1 I1 I’2 I2 R2 X2
I0
IC IM
V1 RC XM E1 E2 ZB V2
N1 N2
I1
I0
IM
I1R1 I’2
E1 IC E2
I1X1
I2X2
V2
V1
I2 I2R2
Analisis trafo umumnya berdasarkan salah satu sisi. Jadi semua parametersalah
satu sisi dinyatakan berdasarkan sisi lainnya. Jika parameter sekunder dinyatakan
berdasarkan sisi primer, maka :
Impedansi shunt (Rc dan XM) nilainya relatif sangat besar. Arus pada R1 dan X1 lebih
banyak dipengaruhi oleh arus sekunder.
I1 I2/a R1 X1 a2R2 a2X2
I0
IC IM
V1 RC XM aE2 a2ZB aV2
I0
I1 (R IM
1+
a 2R
2)
I’2
2)
a 2X
IC
1+
aV2
I1 (X
V1
I1 I2/a Rek = R1 + a2R2 Xek = X1 + a2X2
I0
IC IM
V1 RC XM aE2 a2ZB aV2
V1 a2ZB aV2
contoh
• Suatu trafo dengan perbandingan tegangan 11,5 kV/220 V memiliki
resistansi kumparan primer 25 dan kumparan sekunder 0,06 .
Reaktansi kumparan primer100 dan kumparan sekunder 0,25 .
Jika trafo tidak dibebani dan diberikan tegangan 11,5 kV, arus yang
mengalir adalah 0,4-80o.
• Trafo dihubungkan dengan beban yang memiliki impedansi 0,530o .
• Hitung tegangan pada sisi beban jika tegangan primer 11,5 kV.
• Berapa tegangan pada sisi primer agar tegangan beban sebesar 220 V ?
Berapa arus pada sisi primer.
• Transformator 3 fasa
• Penentuan parameter
• Efesiensi
• Regulasi tegangan
• Harmonik
• Angka jam trafo
• Kerja paralel trafo
• Tapping trafo
• Trafo khusus (CT autotrafo dll)
• Proteksi trafo
• Perawatan dan pengujian trafo