Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelistrikan pada umum ada 2 jenis yang berdasarkan sifat gelombangnya
yaitu, listrik AC (alternating current) atau arus bolak-balik dan listrik DC (direct
current) atau arus searah. Terdapat 2 macam sistem pada listrik AC, yaitu sistem
1 fasa dan 3 fasa. AC merupakan singkatan dari Alternating Current, yaitu
Listrik arus bolak-balik. Dinamakan demikian karena listrik ini mempunyai
bentuk gelombang sinusoidal, yang artinya pada listrik ini mempunyai polaritas
yang berubah-ubah antara kutub positif dan negative. Pada makalah ini akan
membahas lebih dalam mengenai sistem dari 3 fasa

B. Identifikasi Topik
Dengan melihat latar belakang yang telah penyusun paparkan sebelumnya,
maka ada beberapa hal yang akan penyusun bahas dalam Makalah ini,
diantaranya:
1. Apa Pengertian Sistem 3 Phasa?
2. Apa Saja Jenis Koneksi dalam Sistem 3 Phasa?
3. Apa kegunaan Daya Pada Sistem 3 Phasa?
4. Bagaimana keuntungan Sistem 3 Phasa?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini, antara lain:
1. Mengetahui Pengertian Sistem 3 Phasa
2. Mengetahui Jenis Koneksi dalam Sistem 3 Phasa
3. Mengetahui kegunaan Daya Pada Sistem 3 Phasa
4. Mengetahui keuntungan Sistem 3 Phasa
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem 3 Phasa


Sistem 3 Phasa merupakan sistem yang menggunakan tiga kabel untuk
pembangkitan, transmisi, dan distribusi. Sistem tiga fasa juga digunakan sebagai sistem
fasa tunggal jika salah satu fasa dan kabel netral dilepas darinya. Jumlah arus saluran dalam
sistem 3-fasa sama dengan nol, dan fasa-fasa tersebut dibedakan pada sudut 120º

Sistem tiga fase memiliki empat kabel, yaitu tiga konduktor pembawa arus
dan satu kabel netral. Luas penampang konduktor netral adalah setengah dari kabel
aktif. Arus pada kabel netral sama dengan jumlah arus garis ketiga kabel dan
akibatnya sama dengan √3 kali komponen urutan fase nol arus.

Sistem tiga fasa memiliki beberapa keunggulan seperti membutuhkan


konduktor yang lebih sedikit dibandingkan dengan sistem fasa tunggal. Ini juga
menyediakan pasokan terus menerus ke beban. Sistem tiga fase memiliki efisiensi
yang lebih tinggi dan kerugian minimum.

Sistem tiga fase menginduksi generator yang menyediakan tegangan tiga


fase dengan besaran dan frekuensi yang sama. Ini memberikan daya yang tidak
pernah terputus, yaitu, jika satu fase sistem terputus, maka dua fase sistem yang
tersisa terus memasok daya. Jumlah arus dalam satu fasa sama dengan jumlah arus
di dua fasa lainnya pada fasa sistem.

Perbedaan fase 120º dari ketiga fase tersebut diperlukan agar sistem dapat
bekerja dengan baik. Jika tidak, sistem akan macet.
B. Jenis Koneksi dalam Sistem 3 Phasa

Sistem tiga fasa dihubungkan dengan dua cara yaitu Star Connection
(sambungan bintang) dan sambungan delta. Deskripsi rinci perbedaan di bawah ini.

1. Koneksi Bintang (Star Connection)

Star Connection membutuhkan empat kabel yang terdiri dari tiga konduktor
fase dan satu konduktor netral. Jenis sambungan ini terutama digunakan untuk
transmisi jarak jauh karena memiliki titik netral. Titik netral melewatkan arus yang
tidak seimbang.

Koneksi Bintang terhubung ke sistem tiga fase memberikan dua tegangan


yang berbeda, yaitu 230 V dan 440V. Tegangan antara fasa tunggal dan netral
adalah 230V, dan tegangan antara dua fasa sama dengan 440V.

2. Koneksi Delta

Pada Koneksi delta memiliki tiga kabel, dan tidak ada titik netral. Koneksi
delta ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Tegangan saluran sambungan delta
sama dengan tegangan fasa.
C. Daya Pada Sistem 3 Phasa

1. Daya Sistem 3 Phasa pada beban yang seimbang

Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya yang
diserap oleh beban 3 fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap fase.
Pada sistem yang seimbang, daya total tersebut sama dengan tiga kali daya fase,
karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.

Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar θ, maka besarnya daya
perfasa adalah:

Pfase = Vfase.Ifase.cos θ

sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap
fase, dan dapat dituliskan dengan,

PT = 3.Vf.If.cos θ
Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah
1,73Vfase maka tegangan perfasanya menjadi Vline/1,73, dengan nilai arus
saluran sama dengan arus fase, IL = If, maka daya total (PTotal) pada rangkaian
hubung bintang (Y) adalah:

PT = 3.VL/1,73.IL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ

Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama
dengan tegangan fasanya, VL = Vfasa, dan besaran arusnya Iline = 1,73Ifase,
sehingga arus perfasanya menjadi IL/1,73, maka daya total (Ptotal) pada
rangkaian segitiga adalah:

PT = 3.IL/1,73.VL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ

Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa besarnya
daya pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya pada
tegangan kerja dan arus yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi beban
yang seimbang.

2. Daya Sistem 3 Phasa pada beban yang tidak seimbang

Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah phasor dari
ketiga tegangan adalah sama dengan nol, begitupula dengan jumlah phasor dari arus
pada ketiga fase juga sama dengan nol. Jika impedansi beban dari ketiga fase tidak
sama, maka jumlah phasor dan arus netralnya (In) tidak sama dengan nol dan beban
dikatakan tidak seimbang. Ketidakseimbangan beban ini dapat saja terjadi karena
hubung singkat atau hubung terbuka pada beban.

Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu:

1. Ketidakseimbangan pada beban.

2. ketidakseimbangan pada sumber listrik (sumber daya).


Kombinasi dari kedua ketidakseimbangan sangatlah rumit untuk mencari
pemecahan permasalahannya, oleh karena itu kami hanya akan membahas
mengenai ketidakseimbangan beban dengan sumber listrik yang seimbang.

Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan
teraliri arus listrik. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat diketahui
dengan indikasi naiknya arus pada salahsatu fase dengan tidak wajar, arus pada tiap
fase mempunyai perbedaan yang cukup signifikan, hal ini dapat menyebabkan
kerusakan pada peralatan.

D. Keuntungan Sistem 3 Phasa

1. Sistem 3 Phasa dapat menyalurkan daya yang lebih besar dibandingkan


dengan sistem Phasa tunggal
2. Daya yang disalurkan ke atau diambil dari sistem 3 Phasa lebih konstan.
Karena daya lebih konstan, torsi mesin yang berputar lebih konstan dan
getara dalam mesin berkurang.
3. Jika tersedia dua tegangan, pilihan dapat dilakukan tergantung pada jenis
beban
4. Untuk output daya yang sama, Sistem 3 Phasa ukuran fisiknya lebih kecil
daripada Phasa tunggal
5. Dalam sistem distribusi, untuk daya yang sama, jumlah total material
yang dibutuhkan untuk mendistribusikan daya lebih kecil dibandingkan
dengan bila digunakan sistem fase tunggal
CONTOH SOAL:

Pertanyaan:

Jika diketahui beban hubungan delta seperti pada gambar.

Tegangan VAB = 240<1200

VBC = 240<00

VCA = 240<2400

Carilah: Arus masing-masing phasa dan Arus yang mengalir dari Sumber:

Jawab:

Arus Masing-Masing Phasa:

VAB 240  120 0


I AB = = = 24  120 0
10 10

VBC 240  00
I BC = = = 24  −30 0
10  30 10  30 0

VCA 240  240 0


I CA = = = 16  270 0
15  −30 0
15  −30 0
Arus yang Mengalir dari Sumber:

I A = I AB − I CA =
24 <1200 – 16 <2600

= 38,6 <108,10

I B = I BC − I AB =
24 <300 – 24 <1200

= 46,4 < - 450

I C = I CA − I BC =
16<2600 – 24 < -300

= 21,2 <190,90
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem 3 Phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat
Phase (R,S,T) dan satu kawat neutral (N) atau sering dibilang kawat ground.
Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1
kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380 volt yang banyak
digunakan Industri atau pabrik.

B. SARAN
Saran dari penulis sendiri untuk para pembaca, semoga dengan ini,
kita bisa bersama-sama mengembangkan teknologi dalam indonesia
khususnya dalam bidang kelistrikan agar semakin maju di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai