Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANALISIS JURNAL

VERTIGO

PERKEMBANGAN TERAPI MASSAGE TERHADAP PENYEMBUHAN


PENYAKIT
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN VERTIGO
PERIFER DI INSTANSI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BETHESDA
YOGYAKARTA

Oleh :

NI LUH ARI SURYA NINGSIH 18C10141


NI WAYAN ARIANI 18C10142
PUTU MAHENDRA 18C10172
NI WAYAN WANDA P 17C10134

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul analisis
jurnal vertigo ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Keperawatan Medical Bedah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang vertigo bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Inge Ruth Suantika, selaku dosen
Keperawatan Medical Bedah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 1 Oktober 2020


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Jurnal 1 : Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan


gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage
bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi (penyerapan), sekresi
(pengeluaran, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam
jaringan) (Capellini and Welden, 2010: 34). Massage merupakan suatu
kompleks manipulasi dengan menggunakan tangan yang diterapkan pada
tubuh dan dalam keadaan pasif dengan tujuan membantu pembinaan
kondisi fisik, menghindarkan atau mencegah cedera dan membantu
meringankan atau memulihkan keadaan negatif yang dilakukan misalnya
penumpukan asam laktat, ketegangan otot, mialgia. Terapi massage efektif
dalam mengurangi nyeri, hormon stres dan gejala yang terkaitdengan nyeri
punggung kronis yang rendah (Hernandez, Field, Krasnegor and
Theakston, 2001: 131-145).

Pengaruh massage terhadap peredaran darah adalah manipulasi atau


pijatan yang dikerjakan dari bagian-bagian tubuh menuju ke jantung
(sentripetal) secara mekanis mendorong aliran darah pada pembuluh vena
menuju ke jantung. Aliran darah yang lebih lancar dalam vena akan
membantu kelancaran aliran darah pada arteri dan kapiler. Sehingga
massage membantu proses penyerapan dan pembuangan sisa-sisa
metabolisme dari dalam jaringan serta memperlancar distribusi nutrisi dan
O2. Peredaran terjadi karena otot, osmosis, gaya berat dan juga dengan
massage. Keadaan ini membantu penyerapan, terutama terhadap jaringan
yang mengalami peradangan atau pembengkakan.

Vertigo berasal dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan
igo yang berarti kondisi. Vertigo atau yang disebut juga pusing, pening
(giddiness), dan pusing ringan adalah adanya sensasi gerakan atau rasa
gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang
timbul, terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan
alat keseimbangan tubuh (Quinodoz, D., 1997: 2). Vertigo didefinisikan
sebagai ilusi gerakan,

yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar
terhadap lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan
berputar. Vertigo juga dirasakan sebagai suatu perpindahan linear ataupun
miring, tetapi gejala seperti ini relatif jarang dirasakan. Secara etiologi,
vertigo disebabkan oleh adanya abnormalitas organ-organ vestibuler.

Terapi massage merupakan upaya penyembuhan yang aman, efektif dan


bisa dilakukan sendiri maupun dengan bantuan yang sudah ahli. Terapi
massage dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit fisik. Orang
yang sering mengalami akibat vertigo, disarankan memanfaatkan waktu
untuk istirahat yang cukup, pemijatan, mencukupi kebutuhan tubuh akan
zat gizi, mineral, kalsium. Jika penyakit vertigo tidak segera diatasi dan
diobati, seseorang bisa saja mengalami gegar otak ringan hingga otak berat
sebagai akibat dari penderita vertigo yang sering kambuh.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan terapi


massage terhadap penyembuhan penyakit vertigo dan bagaimana cara
penanganan terapi massage untuk membantu penyembuhan vertigo.

Jurnal 2 : Kata vertigo berasal dari bahasa Yunani, yaitu “vertere” yang
artinya berputar dan “igo” yang berarti kondisi. Menurut Wahyudi (2012)
vertigo didefinisikan sebagai ilusi gerakan, umumnya berupa perasaan atau
sensasi tubuh berputar terhadap lingkungan, atau sebaliknya yaitu
lingkungan sekitar dirasakan berputar.1

Berdasarkan jenisnya, terdapat dua macam penyakit vertigo, yaitu vertigo


perifer dan vertigo sentral. Menurut Grill et al. (2013) mengenai prevalensi
penyakit vertigo di Jerman, sebesar 24% di antaranya diasumsikan bahwa
vertigo disebabkan oleh kelainan vestibuler.2 Dalam penelitian tersebut,
dinyatakan bahwa dari pasien yang mengalami vertigo vestibular, 75% di
antaranya mendapatkan gangguan vertigo perifer dan 25% mengalami
vertigo sentral.3

Berdasarkan penelitian Vaz et al. (2008) di Brazil, diperoleh data bahwa


persentase angka kunjungan pasien yang berkonsultasi tentang gejala
vertigo kepada dokter adalah sekitar 5–10%.4 Berdasarkan hasil observasi
awal yang dilakukan di poliklinik saraf Rumah Sakit Bethesdha
Yogyakarta, vertigo termasuk “the big five” penyakit yang memiliki
prevalensi yang paling besar. Tingginya angka kejadian dan persentase
kunjungan pasien untuk berkonsultasi terkait adanya keluhan terhadap
penyakit vertigo menimbulkan kekhawatiran terhadap kerasionalan
pengobatan, sehingga perlu dilakukan evaluasi pengobatan dengan
mengidentifikasi Drug Related Problems (DRPs) untuk memastikan pasien
mencapai tujuan terapi yaitu menyembuhkan dan meredakan gejala yang
dirasakan serta mencegah terjadi kekambuhan kembali.

DRPs adalah suatu peristiwa atau keadaan terapi obat berpotensi atau
secara nyata dapat memengaruhi hasil terapi yang diinginkan.6 Di
Indonesia, penelitian terkait DRPs yang dilakukan oleh Fitriani and
Ramatillah (2014) menyatakan bahwa pada pengobatan penyakit

kronik disertai vertigo, sebanyak 4 dari 10 macam obat yang diberikan


memiliki potensi terjadi interaksi dan memberikan efek yang merugikan
bagi pasien.5 Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
karakteristik pasien dan gambaran umum pengobatan, serta
mengindentifikasi DRPs terkait penggunaan obat antivertigo pada
pengobatan pasien vertigo perifer di instalasi rawat jalan Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta periode Januari- Juni 2016.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara penangan masalah ?


2. Berapa lama waktu yang diperlukan dalam mengatasi masalah ?
3. Bagaimana proses penyelesaian masalah ?
4. Tren dan Issu
BAB II

PEMBAHASAN

JURNAL 1
PERKEMBANGAN TERAPI MASSAGE TERHADAP PENYEMBUHAN
PENYAKIT

A. PENANGANAN MASALAH

Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan


gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage
bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi (penyerapan), sekresi
(pengeluaran, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam
jaringan) (Capellini and Welden, 2010: 34). Massage merupakan suatu
kompleks manipulasi dengan menggunakan tangan yang diterapkan pada
tubuh dan dalam keadaan pasif dengan tujuan membantu pembinaan
kondisi fisik, menghindarkan atau mencegah cedera dan membantu
meringankan atau memulihkan keadaan negatif yang dilakukan misalnya
penumpukan asam laktat, ketegangan otot, mialgia. Terapi massage efektif
dalam mengurangi nyeri, hormon stres dan gejala yang terkaitdengan nyeri
punggung kronis yang rendah (Hernandez, Field, Krasnegor and
Theakston, 2001: 131-145).

Pengaruh massage terhadap peredaran darah adalah manipulasi


atau pijatan yang dikerjakan dari bagian-bagian tubuh menuju ke jantung
(sentripetal) secara mekanis mendorong aliran darah pada pembuluh vena
menuju ke jantung. Aliran darah yang lebih lancar dalam vena akan
membantu kelancaran aliran darah pada arteri dan kapiler. Sehingga
massage membantu proses penyerapan dan pembuangan sisa-sisa
metabolisme dari dalam jaringan serta memperlancar distribusi nutrisi dan
O2. Peredaran terjadi karena otot, osmosis, gaya berat dan juga dengan
massage. Keadaan ini membantu penyerapan, terutama terhadap jaringan
yang mengalami peradangan atau pembengkakan.

Terapi massage merupakan upaya penyembuhan yang aman,


efektif dan bisa dilakukan sendiri maupun dengan bantuan yang sudah
ahli. Terapi massage dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit
fisik. Orang yang sering mengalami akibat vertigo, disarankan
memanfaatkan waktu untuk istirahat yang cukup, pemijatan, mencukupi
kebutuhan tubuh akan zat gizi, mineral, kalsium. Jika penyakit vertigo
tidak segera diatasi dan diobati, seseorang bisa saja mengalami gegar otak
ringan hingga otak berat sebagai akibat dari penderita vertigo yang sering
kambuh.

B. DURASI PENANGANAN

Massage Dilaksanakan Selama 40-60 Menit

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka data dikelompokkan


dalam 3 kategori, yaitu: ya, tidak, dan tidak tahu. Berdasarkan hasil
penelitian, 11 responden atau 100% menyatakan bahwa massage yang
dilaksanakan selama 40-60 menit adalah baik. Hal ini menunjukkan bahwa
secara umum indikator massage yang dilaksanakan selama 40-60 menit
dalam pelaksanaan terapi massage dalam kategori baik.

C. MEKANISME KERJA

Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data menggunakan angket dan wawancara. Angket


digunakan untuk menggali data kepada responden sakit vertigo yang telah
diterapi dengan massage. Wawancara digunakan untuk menggali dan
mendalami data yang belum terungkap melalui angket.

Deskripsi data hasil penyembuhan penyakit vertigo yang dilakukan


melalui angket yang terdiri dari 21 pertanyaan yang melibatkan pasien
penyakit vertigo yang berjumlah 11 pasien. Data yang nantinya
dikumpulkan dan dianalisis adalah kuesioner terapi massage. Berdasarkan
hasil penelitian antara penyembuhan penyakit vertigo dengan terapi
massage, maka diperoleh hasil untuk diskripsi data pada tabel 1 adalah
sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan,
dapat diperoleh kesimpulan bahwa perkembangan terapi massage terhadap
penyembuhan penyakit vertigo dikategorikan baik. Hal ini dapat dilihat dari
skala mengenai perkembangan terapi massage terhadap penyembuhan
penyakit vertigo secara keseluruhan yaitu sebesar 92%, artinya presentase
tersebut berada pada kategori baik.
Dalam upaya mengembangkan terapi massage harus diperhatikan. Keadaan
ini
disebabkan karena adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, terutama dari
jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh
oleh berbagai keadaan atau penyakit. Keadaan ini akan berpengaruh
terhadap perkembangan terapi massage.

D. TREND DAN ISSU


a) Trend
adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan
analisa, tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun
informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di
kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan
oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.
Trend :
 perkembangan terapi massage terhadap penyembuhan penyakit
vertigo dan cara penanganan terapi massage untuk membantu
penyembuhan vertigo. 

 Terapi massage merupakan upaya penyembuhan yang aman,


efektif dan bisa dilakukan sendiri maupun dengan bantuan yang
sudah ahli.
 Massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi
(penyerapan), sekresi (pengeluaran, serta memperlancar
distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan) (Capellini and
Welden, 2010: 34)

b) Issu
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang
menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan
nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. 
Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun
belum jelas faktannya atau buktinya
Issu :

 Vertigo juga dirasakan sebagai suatu perpindahan linear


ataupun miring, tetapi gejala seperti ini relatif jarang dirasakan.
 Terapi massage dapat membantu penyembuhan berbagai
penyakit fisik.
JURNAL II
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN VERTIGO
PERIFER DI INSTANSI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BETHESDA
YOGYAKARTA
A. PENANGANAN MASALAH
Penelitian ini merupakan jenis penelitian non- eksperimental
deskriptif evaluatif dengan rancangan case series dan menggunakan data
retrospektif yang mengevaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada
penggunaan obat antivertigo pada pasien vertigo perifer di Rumah Sakit
Bethesda Yogyakarta dari bulan Januari hingga Juni tahun 2016.
Objek penelitian yang digunakan adalah rekam medis pasien
vertigo perifer yang menerima terapi farmakologi di instalasi rawat jalan
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada periode Januari-Juni 2016 yang
sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi meliputi rekam medis
pasien rawat jalan berusia 18–65 tahun, baik laki-laki ataupun perempuan
yang didiagnosis vertigo perifer oleh dokter spesialis saraf serta menerima
terapi obat antivertigo. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah pasien
dengan catatan rekam medis yang tidak lengkap.
Data diolah secara deskriptif dengan memberikan gambaran
karakteristik pasien serta profil penggunaan obat antivertigo dan obat
penyakit penyerta yang didapatkan pasien. Pengolahan data secara
evaluatif dilakukan dengan mengevaluasi DRPs pada penggunaan obat
anti vertigo pada pasien dengan diagnosis vertigo perifer.

B. DURASI PENANGANAN

Penatalaksanan vertigo tergantung pada durasi munculnya gejala, tingkat


keparahan serta gejala apa saja yang muncul dan menimbulkan
ketidaknyamanan. Selain itu, pengambilan serangkaian keputusan terkait
pengobatan yang dipilih disesuaikan pada kondisi individual pasien

C. MEKANISME KERJA
Menggunakan sistem penelitian, dilakukan sampling dengan menggunakan
metode non-random sampling yaitu consecutive sampling. Menggunakan
jumlah populasi pasien vertigo yang datang ke poliklinik saraf sekitar
4,9% dari 13.355 kunjungan, lalu diperoleh hasil perhitungan besar sampel
sebanyak 72 kasus, namun dalam penelitian ini digunakan 75 kasus. Proses
pengambilan data diperoleh dengan melihat e-prescription pada sistem
datarekammedisyangmemuatkejadianvertigo perifer di instalasi rawat jalan
poliklinik saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada bulan Januari
hingga Juni tahun 2016.

Data diolah secara deskriptif dengan memberikan gambaran karakteristik


pasien serta profil penggunaan obat antivertigo dan obat penyakit penyerta
yang didapatkan pasien. Pengolahan data secara evaluatif dilakukan
dengan mengevaluasi DRPs pada penggunaan obat anti vertigo pada
pasien dengan diagnosis vertigo perifer.

Analisis deskriptif mengenai karakteristik pasien dilakukan dengan


mengelompokkan pasien-pasien dengan diagnosis vertigo perifer
berdasarkan distribusi umur dan jenis kelamin yang disajikan dalam
bentuk persentase dan tabel.

Karakteristik pasien

Berdasarkan penelitian ini, pasien berjenis kelamin perempuan yang


memiliki rentang usia 51–60 tahun merupakan karakeristik pasien yang
mengalami vertigo perifer dengan jumlah terbanyak, yaitu 16 pasien
(21,33%).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit vertigo
perifer akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini sesuai
dengan penelitian ShamiandAl Sanosi (2011) yang mengungkapkan bahwa
distribusi penyakit vertigo berdasarkan usia yang paling banyak pada
rentang usia 41–50 tahun (38,7%) dan 51–60 tahun (19,3%). Dari
penelitian tersebut juga diketahui bahwa jenis kelamin perempuan (72,6%)
lebih berisiko memiliki vertigo dibandingkan laki- laki (27,4%) .11
Semakin tua usia seseorang, risiko untuk mengalami vertigo semakin
meningkat pula. Hal ini dikarenakan seseorang yang menjadi lansia akan
memiliki lebih banyak penyakit komplikasi seperti hipertensi dan strok
yang merupakan salah satu faktor risiko munculnya penyakit vertigo.
Menurut Chaker and Eklare (2012)
D. TREND DAN ISSUE
a) Trend
adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa,
tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi
yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan
masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.
Tren :

 mengenai prevalensi penyakit vertigo di Jerman, sebesar 24%


di antaranya diasumsikan bahwa vertigo disebabkan oleh
kelainan vestibuler.2 Dalam penelitian tersebut, dinyatakan
bahwa dari pasien yang mengalami vertigo vestibular, 75% di
antaranya mendapatkan gangguan vertigo perifer dan 25%
mengalami vertigo sentral
 DRPs adalah suatu peristiwa atau keadaan terapi obat
berpotensi atau secara nyata dapat memengaruhi hasil terapi
yang diinginkan
 penggunaan obat antivertigo pada pasien vertigo perifer di
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dari bulan Januari hingga
Juni tahun 2016.

b) Issu
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang, yang
menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum, pembangunan
nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. 
Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun
belum jelas faktannya atau buktinya
Issu :

 Tingginya angka kejadian dan persentase kunjungan pasien


untuk berkonsultasi terkait adanya keluhan terhadap penyakit
vertigo menimbulkan kekhawatiran terhadap kerasionalan
pengobatan, sehingga perlu dilakukan evaluasi pengobatan
dengan mengidentifikasi Drug Related Problems (DRPs) untuk
memastikan pasien mencapai tujuan terapi yaitu
menyembuhkan dan meredakan gejala yang dirasakan serta
mencegah terjadi kekambuhan kembali.

Anda mungkin juga menyukai