Anda di halaman 1dari 16

ARTIKEL

AKTUALISASI EKONOMI SYARIAT DAN PERAN PEMUDA


TERHADAP PROYEKSI PEREKONOMIAN NASIONAL

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

ZULHELMIANSYAH

INTERMEDIATE TRAINING/LATIHAN KADER 2 (LK II)


HIMPUNANMAHASISWA ISLAM (HMI)
CABANG SIGLI TAHUN 2022

1|Page
Abstrak : Pengertian ekonomi secara etimologis adalah berasal dari bahasa
Yunani oikos (rumah tangga) dan nomos (peraturan atau hukum), sedangkan
syariah merupakan istilah yang digunakan untuk aturan-aturan yang berlandaskan
hukum Islam. Sedangkan pengertian dari ekonomi syariah merupakan
pembahasan kaitan antara aturan-aturan dalam aktivitas pemenuhan kebutuhan
manusia dengan aturan yang bersumber dari wahyu Ilahi. manusia sebagai pelaku
ekonomi hanyalah sejadar struktur trustee (pemegang amanah). Manusia harus
mengikuti ketentuan Allah dalam segala aktivitasnya, Sebagai Generasi muda
sudah layaknya kita mengambil peran dalam kehidupan berbangsa. Kita harus bisa
menjalankan tugas dan kewajiban sebagai generasi penerus bangsa yaitu mampu
melakukan perubahan. Sebagai tulang punggung perekonomian, Sehingga saat ini
pemuda merupakan agen perubahan (agent of change) yang diharapkan dapat
membuat perubahan yang baik kedepannya.
Kata Kunci : Ekonomi Syariah, Peran Pemuda

2|Page
1.1 PENDAHULUAN
Islam merupakan ajaran Ilahi yang bersifat integral (menyatu) dan
komperehensif (mencakup segala aspek kehidupan). Oleh sebab itu, Islam harus
dilihat dan diterjemahkan dalam kehidupan sehari-hari secara koprehensif pula.
Semua pekerjaan atau aktivitas dalam Islam, termasuk aktivitas ekonomi, harus
tetap dalam bingkai akidah dan syari‟ah (hukum - hukum Allah).
Aktivitas ekonomi dalam bingkai akidah maksudnya adalah usaha yang
dilakukan oleh seorang muslim harus diniatkan dalam rangka ibadah kepada Allah
dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan isti‟anah (memohon pertolongan Allah).
Sedangkan aktivitas ekonomi dalam bingkai syariah (menurut aturan Allah)
maksudnya, dalam melakukan aktivitas ekonomi seseorang harus menyesuaikan
diri dengan aturan Alquran dan hadis.
Memang harus diakui, bahwa Alquran tidak menyajikan aturan yang rinci
tentang norma-norma dalam melakukan aktivitas ekonomi dan keungan. Tetapi,
hanya mengamanatkan nilai-nilai (prinsip-prinsip)-nya saja. Sedangkan hadis
Nabi saw. pun hanya menjelaskan sebagian rincian operasionalisasinya, sementara
interaksi ekonomi dengan segala bentuknya senantiasa berkembang mengikuti
perkembangan zaman dan tingkat kemajuan kebudayaan manusia.
Sehingga, semakin berkembang kebudayaan manusia semakin banyak
jenis muamalah yang muncul. Meskipun demikian, tentu tidak berarti bahwa nilai
nilai atau norma Islam luput dari persoalan ekonomi yang berkembang di zaman
kontemporer, sekarang, dan yang akan datang.
Konsep kesejahteraan yang dijadikan tujuan dalam ekonomi konvensional
ternyata sebuah terminologi yaitu suatu keadaan bisa dikatakan sudah memiliki
kesejahteraan apabila manusia memiliki keberlimpahan kekayaan (tidak sekadar
kecukupan) atau biss disebut sebagai kesejahteraan

3|Page
2.1 PEMBAHASAN
1) Pengertian Ekonomi Syariah
Pengertian ekonomi secara etimologis adalah berasal dari bahasa Yunani
oikos (rumah tangga) dan nomos (peraturan atau hukum), sedangkan syariah
merupakan istilah yang digunakan untuk aturan-aturan yang berlandaskan hukum
Islam. Sedangkan pengertian dari ekonomi syariah merupakan pembahasan kaitan
antara aturan-aturan dalam aktivitas pemenuhan kebutuhan manusia dengan
aturan yang bersumber dari wahyu Ilahi.
Guna pemahaman lebih mendalam tentang pengertian ekonomi syariah,
berikut ini akan disertakan beberapa definisi ekonomi dalam Islam menurut
berbagai sumber :
1. S.M. Hasanuzzaman, “ilmu ekonomi Syariah adalah pengetahuan dan
aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah
ketidakadilan dalam pencarian dan eksplorasi berbagai macam sumber daya,
untuk memberikan kepuasan (satisfaction) lahir dan batin bagi manusia serta
memungkinkan mereka melaksanakan seluruh kewajiban mereka terhadap
Sang Kholiq dan masyarakat.
2. M.A. Mannan, “ilmu ekonomi Syariah adalah suatu ilmu pengetahuan sosial
yang mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang yang memiliki
nilai-nilai Islam.
3. Khursid Ahmad, “ilmu ekonomi Syariah adalah suatu upaya sistematis
untuk mencoba memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia
dalam hubungannya dengan permasalahan tersebut dari sudut pandang
Islam.
4. M.N. Siddiqi, “ilmu ekonomi Syariah merupakan respon para pemikir
muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi pada masa hidup mereka.
Yang sumber utamanya al-Qur’an dan as-Sunnah maupun akal dan
pengalaman.
5. M. Akram Khan, “ilmu ekonomi Syariah bertujuan mempelajari
kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-
sumber daya bumi atas dasar kerjasama dan partisipasi.

4|Page
6. Louis Cantori, “ilmu ekonomi Syariah tidak lain merupakan upaya untuk
merumuskan ilmu ekonomi yang berorientasi manusia dan berorientasi
masyarakat yang menolak ekses individualisme dalam ilmu ekonomi klasik.
7. Munawar Iqbal, “ekonomi Syariah adalah sebuah disiplin ilmu yang
menjadi cabang dari syariat Islam. Dalam perspektif Islam, wahyu
dipandang sebagai sumber utama IPTEK (mamba’ul’ilmi). Kemudian al-
Qur’an dan al-hadits dijadikan sebagai sumber rujukan untuk menilai teori-
teori baru berdasarkan doktrin-doktrin ekonomi Syariah.
2.1.1 Dasar Ekonomi Syariah
Dalam pandangan tauhid, manusia sebagai pelaku ekonomi hanyalah
sejadar struktur trustee (pemegang amanah). Oleh sebab itu, manusia harus
mengikuti ketentuan Allah dalam segala aktivitasnya, termasuk aktivitas ekonomi.
Ada tiga aspek yang sangat mendasar dalam islam, yaitu aspek aqidah (tauhid),
hukum (syariah), dan akhlak. Ketika seseorang memahami tentang ekonomi islam
secara keseluruhan. Maka ia harus mengerti ekonomi islam dalam ketiga aspek
tersebut.ekonomi islam dalam dimensi aqidahnya mencakup atas dua hal: 1)
pemahaman tentang ekonomi islam yang bersifat ilahiyah; 2) pemahaman tentang
ekonomi islam yang bersifat rabbaniyah.
Segala pembahasan yang berkaitan dengan ekonomi islam sebagai
ekonomi ilahiyah, berpijak pada ajaran tauhid uluhiyah. Ketika seseorang
mengesakan dan menyembah Allah, dikarenakan kapasitas Allah sebagai dzat
yang wajib di sembah dan juga tidak menyekutukan-Nya (al-an‟am : 102 dan adz-
Dzariyat : 56). Hal ini berimplikasi pada adanya niat yang tulus, bahwa segala
pekerjaan yang dikerjakan oleh manusia adalah dalam rangka beribadah kepada
Allah, sebagai satu bentuk penyembahan kepada-Nya. Termasuk ketika seseorang
melakukan kegiatan ekonomi dalam kesehariannya.
Adapun pembahasan tentang ekonomi islam sebagai ekonomi rabbaniyah,
berpijak pada ajaran tauhid rububiyah. Tauhid rububiyah adalah mengesakan
Allah melalui segala hal yang telah diciptakan-Nya, dengan selalu meyakini
bahwa Allah merupakan pencipta alam semesta, Allah juga sang pemberi rezeki,
dan Allah adalah tuhan pengatur alam semesta.

5|Page
Atas dasar kaidah diatas, maka segala aktivitas dalam ekonomi islam yang
membawa kemaslahatan dan tidak ada larangan didalamnya yaitu boleh
dilakukan. Maka dari itu, adanya penelaahan tentang beberapa larangan –
larangan dalam aktivitas ekonomi akan sangat membantu aplikasi ekonomi islam
itu sendiri. Karena mayoritas penyebab dilarangnya suatu transaksi adalah karena
adanya beberapa faktor, yang umumnya bersifat merugikan dan membawa
kerusakan bagi manusia.
Selain aspek aqidah dan syariah dalam ekonomi isla. Satu aspek lagi yang
menjadi napas bagi tumbuh kembangnya ekonomi islam, yaitu aspek moral
(akhlaq) yang selalu menjadi spirit dalam setiap aktivitas yang terbangun
didalamnya. Segala macam ajaran yang terkandung dalam qur‟an dan hadis yang
berkenan dengan perekonomian islam adalah untuk menjunjung tinggi moral.

2.1.2 Karakteristik Ekonomi Syariah


Karakteristik ekonomi Islam meliputi tiga asas pokok. Ketiganya secara
asasi dan bersama mengatur teori ekonomi dalam Islam, yaitu asas akidah, akhlak
dan asas hukum (muamalah). Ada beberapa karakteristik ekonomi Islam
sebagaimana disebutkan dalam Al Mawsu‟ah Al-ilmiyah wa al-amaliyah al
islamiyah yang diringkas sebagai berikut :
1. Harta Kepunyaan Allah dan Manusia Merupakan Khalifah Atas harta
Karakteristik pertama ini terdiri dari dua bagian yaitu:
a. semua harta baik benda maupun alat produksi adalah milik (kepunyaan
Allah), firman Allah dalam QS. al-Baqarah ayat 284, yang artinya
“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada
di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau
kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan
dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa
yang dikehendakinya dan menyiksa siapa yang dikehndakin-Nya dan
Allah Maha kuasa atas segala sesuatu.”.
Selain itu Allah juga berfirman dalam QS. al-Maai‟dah ayat 17, yang
artinya: “Sesungguhnya telah kafirlah orangorang yang berkata:”

6|Page
Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putra Maryam”. Katakanlah:
“Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak
Allah, jika dia hendak membinasakan Al masih putra Maryam itu beserta
ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?”.
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya; dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, dan
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”.
b. Manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Di antara ayat yang
menjelaskan fungsi manusia sebagai khalifah Allah atas harta adalah
firman Allah dalam QS. alHadiid ayat 7, yang artinya : “Berimanlah
kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari
hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya17. Maka
orang-orang yang beriman di antara kamu dan memaafkan (sebagian)
dari hartanya memperoleh pahala yang besar”.
2. Ekonomi Terikat dengan Akidah, Syariah (Hukum), dan Moral
Diantara bukti hubungan ekonomi dan moral dalam Islam adalah:
larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat
menimbulkankerugian atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat,
larangan melakukan penipuan dalam transaksi, larangan menimbun emas dan
perak atau sarana- sarana moneter lainnya, sehinggamencegah peredaran uang,
larangan melakukan pemborosan, karena akan menghancurkan individu dalam
masyarakat.
3. Keseimbangan antara Kerohanian dan Kebendaan
Beberapa ahli Barat memiliki tafsiran tersendiri terhadap Islam. Mereka
menyatakan bahwa Islam sebagai agama yang menjaga diri, tetapi toleran
(membuka diri). Selain itu para ahli tersebut menyatakan Islam adalah agama
yang memiliki unsur keagamaan (mementingkan segi akhirat) dan sekularitas
(segi dunia). Sesungguhnya Islam tidak memisahkan antara kehidupan dunia
dan akhirat.
4. Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbangan antara Kepentingan Individu
dengan Kepentingan umum

7|Page
Arti keseimbangan dalam sistem sosial Islam adalah, Islam tidak
mengakui hak mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-
batasan tertentu, termasuk dalam bidang hak milik. Hanya keadilan yang dapat
melindungi keseimbangan antara batasan- batasan yang ditetapkan dalam sistem
Islam untuk kepemilikan individu dan umum. Kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh seseorang untuk mensejahterakan dirinya, tidak boleh dilakukan
dengan mengabaikan dan mengorbankan kepentingan orang lain dan
masyarakat secara umum.
5. Kebebasan Individu Dijamin dalam Islam
Individu-individu dalam perekonomian Islam diberikan kebebasan
untuk beraktivitas baik secara perorangan maupun kolektif untuk mencapai
tujuan. Namun kebebasan tersebut tidak boleh melanggar aturan- aturan yang
telah digariskan Allah SWT. Dalam Al-Qur‟an maupun Al-Hadis. Dengan
demikian kebebasan tersebut sifatnya tidak mutlat. Prinsip kebebasan ini sangat
berbeda dengan prinsip kebebasan sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis.
Dalam kapitalis, kebebasan individu dalam berekonomi tidak dibatasi norma-
norma ukhrawi, sehingga tidak ada urusan halal atau haram. Sementara dalam
sosialis justru tidak ada kebebasan sama sekali, karena seluruh aktivitas
ekonomi masyarakat diatur dan ditujukan hanya untuk negara.
6. Negara Diberi Wewenang Turut Campur dalam Perekonomian Islam
Memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar
kebutuhan masyarakat baik secara individu maupun sosial dapat terpenuhi
secara proporsional. Dalam Islam negara berkewajiban melindungi kepentingan
masyarakat dari ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang, ataupun dari negara lain. Negara juga berkewajiban memberikan jaminan
sosial agar seluruh masyarakat dapat hidup secara layak. Peran negara dalam
perekonomian pada sistem Islam ini jelas berbeda dengan sistem kapitalis yang
sangat membatasi peran negara.
7. Bimbingan Konsumsi Islam melarang orang yang suka kemewahan dan
bersikap angkuh terhadap hukum karena kekayaan.

8|Page
Sebagaimana Firman Allah dalam QS.al-A‟raaf (7) ayat 31, artinya:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
masjid,22 makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.23
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan”.
8. Petunjuk Investasi Tentang kriteria atau standar dalam menilai proyek
investasi.
Al-Mawsu‟ah Al-ilmiyahwa-al amaliyah al-islamiyah memandang ada
lima kriteria yang sesuai dengan Islam untuk dijadikan pedoman dalam menilai
proyek investasi, yaitu:
a) Proyek yang baik menurut Islam.
b) Memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota masyarakat.
c) Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan, dan kekayaan.
d) Memelihara dan menumbuhkembangkan harta.
e) Melindungi kepentingan anggota masyarakat.
9. Zakat
Zakat adalah salah satu karasteristik ekonomi Islam mengenai harta
yang tidak terdapat dalam perekonomian lain. Sistem perekonomian diluar
Islam tidak mengenal tuntutan Allah kepada pemilik harta, agar menyisihkan
sebagian harta tertentu sebagai pembersih jiwa dari sifat kikir, dengki, dan
dendam.
10. Larangan Riba
Islam menekankan pentingnya memfungsikan uang pada bidangnya
yang normal yaitu sebagai fasilitas transaksi dan alat penilaian barang. Diantara
faktor yang menyelewengkan uang dari bidangnya yang normal adalah bunga
(riba). Ada beberapa pendapat lain mengenai karasteristik ekonomi Islam,
diantaranya dikemukakan oleh Marthon Menurutnya hal- hal yang membedakan
ekonomi Islam secara operasional dengan ekonomi sosialis maupun kapitalis
adalah :
a) Dialektika Nilai –nilai Spritualisme dan Materialisme
b) Kebebasan berekonomi
c) Dualisme Kepemilikan

9|Page
2) Peran Pemuda Terhadap Proyeksi Perekonomian Nasional
Pada hakikatnya ekonomi syariah berawal dari zaman Rasulullah SAW
sejak berabad- abad yang lalu dan mencapai masa keemasannya pada masa dinasti
Abbasiyah. Sayangnya keberadaan tersebut seakan ditelan zaman, tidak
berpengaruh karena ketamakan kaum barat yang mengadopsi pemikiran ekonomi
syariah dari para ilmuan muslim tanpa menganggap bahwa mereka ada sehingga
perekonomian yang hakiki lenyap tanpa bekas dibawa waktu.
Seiring pergantian zaman, keberadaan ekonomi Islam kembali ke
permukaan. Kepopuleran ekonomi syariah di dunia saat ini tidak muncul dengan
sendirinya. Faktor utama penyebab kemunculan ekonomi syariah dipicu oleh
kegagalan sistem ekonomi dunia (kapitaslis), yang sampai saat ini tak mampu
membendung dan menyelesaikan krisis ekonomi global.
Melihat kekuatan yang terpancar dari ekonomi Islam banyak para ilmuan
tertarik untuk beralih dari perekonomian kapitalis menuju perekonomian secara
islami. Sistem perekonomian Islam bersifat universal, artinya mengatur seluruh
aspek kegiatan ekonomi, dapat digunakan oleh siapa pun, tak terbatas pada umat
Islam saja. Ketika melakukan pembangunan ekonomi hal pertama yang harus
diperhatikan adalah konsep apa yang digunakan. Yang menjadi pertanyaan yang
harus dijawab sekarang adalah sudahkah ekonomi Islam tumbuh dan berkembang
dalam perekonomian di negeri Indonesia? Padahal Indonesia adalah negara
dengan mayoritas beragama Islam.
Beralih kepada Generasi muda, Seperti apa sih peranan kita sebagai generasi
muda? Banyak dari sebagian generasi muda kita tidak menyadari bahkan
mengetahui apa peran mereka dalam sektor ekonomi Indonesia. Padahal, mereka
memiliki peranan yang sangat penting, sehingga hanya merekalah yang bisa
menentukan masa depan dari bangsa. Ada juga tercantum dalam sebuah Hadist
yang artinya “Pemuda Hari Ini Pemimpin Di Masa depan”
Diperkirakan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) pada tahun 2016 bahwa satu diantara empat penduduk adalah
remaja. Maka dengan adanya perkiraan ini jumlah generasi milenial yang cukup

10 | P a g e
besar tersebut merupakan potensi yang memerlukan pengelolaan secara terencana,
terstruktur dan agar dapat bermanfaat menjadi modal pembangunan ke depannya.
Sebagai Generasi muda sudah layaknya kita mengambil peran dalam
kehidupan berbangsa. Kita harus bisa menjalankan tugas dan kewajiban sebagai
generasi penerus bangsa yaitu mampu melakukan perubahan. Sebagai tulang
punggung perekonomian, Sehingga saat ini pemuda merupakan agen perubahan
(agent of change) yang diharapkan dapat membuat perubahan yang baik
kedepannya.
Negara RI merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar didunia.
Bahkan penduduknya pun mayoritas berada diusia produktif termasuk generasi
milenial didalamnya. Oleh karena itu jika potensi ini didorong dan masuk
kedalam ekonomi syariah maka Indonesia bisa menjadi Negara basis industri
halal. Pemerintah pun ikut mendorong generasi milenial menjadi pelaku ekonomi
syariah, misalnya menjadi pengusaha atau entrepreneur yang membidik sektor-
sektor industri halal mulai dari fashion muslim, makanan, hingga jasa.
Di era milenial, sistem ekonomi islam dipercayakan dapat mampu
mengatasi masalah- masalah ekonomi di tanah air. Ada strategi yang dapat
mendukung peran dan perubahan sistem ekonomi konvensional menuju sistem
ekonomi syariah. Strateginya adalah dengan melakukan perubahan-perubahan
dalam sistem ekonomi disesuaikan dengan sistem syariah.
Pentingnya mengoptimalkan gaya hidup halal untuk mendorong
perekonomian syariah. Mengingat, jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas
Muslim, tentu menjadi peluang yang sangat besar untuk mengembangkan industri
halal. Di sisi lain, negara-negara lain juga sudah melihat betapa besarnya potensi
dari industri halal ini. (Menteri PPN/Bappenas)
Pemerintah membidik milenial karena milenial yang akan mampu
meneruskan perjuangan dalam membangun ekonomi syariah di Indonesia
kedepannya. Apalagi masyarakat Indonesia didominasi oleh muslim.
Bahwa pentingnya untuk optimalkan pertumbuhan gaya hidup halal.
Teknologi juga harus diterapkan untuk percepat pengoperasian proses industri ini
jadi lebih efektif dan efesien. Selain di sektor makanan dan fashion, industri halal

11 | P a g e
juga bisa bergerak di bidang pariwisata. Selama ini, sektor pariwisata berbasis
syariah masih sangat minim. Padahal, mayoritas penduduk Indonesia merupakan
Muslim. Karena itu, pemerintah bersama dengan pemerintah daerah terus
mendorong pengembangan wisata halal.
Pertumbuhan industri halal ini harus fokus ke pariwisata, ini tentu bisa
melayani berbagai macam konsumen atau wisata halal busana dan makanan ini
mampu ciptakan lapangan kerja kesejahteraan dan fungsi menaikkan konsumen.
Dengan Populasi Indonesia yang mayoritas beraga Islam akan menjadi salah
satu kekuatan untuk mendorong industri halal ke kancah global. Permintaan untuk
industri halal tidak hanya datang dari negara dengan mayoritas muslim tetapi bisa
juga dengan negara-negara yang minoritas muslim.
Di Indonesia, fenomena untuk menggunakan produk halal terjadi di
berbagai segmen mulai dari makanan minuman, fashion, hingga produk
kecantikan. Kesempatan ini harus bisa dimanfaatkan demi menggabungkan
ekonomi dan keuangan syariah.
Data The State of the Global Islamic Economy Report 2018-2019
menunjukkan besaran pengeluaran makanan dan gaya hidup halal dunia di 2017
mencapai 2,1 triliun dolar AS dan diperkirakan akan terus tumbuh mencapai 3
triliun dolar AS pada 2023. Faktor utama pertumbuhan tersebut adalah
peningkatan jumlah penduduk Muslim dunia yang mencapai 1,84 miliar jiwa di
2017 dan akan terus meningkat hingga 27,5 persen dari total populasi dunia di
2023. Peningkatan ini berdampak pada permintaan produk dan jasa halal yang
terdiri dari makanan halal, pariwisata halal, fashion muslim, rekreasi dan halal
travel, serta farmasi dan kosmetik halal.
Meyakinkan bahwa pemerintah Indonesia akan mendorong pengembangan
ekonomi syariah dengan beberapa langkah nyata. Mulai dari sertifikasi halal,
meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, memastikan infrastruktur,
dukungan teknologi informasi dan regulasi yang bertaraf internasional,
membangun jaringan platform, memperkuat integrasi paket wisata, meningkatkan
kesadaran dan kecintaan terhadap produk halal, melindungi hak cipta, dan

12 | P a g e
menginisiasi inovasi produk berorientasi ekspor. Sehingga bisab mendapat
pengakuan internasional terhadap keislaman Indonesia.
Generasi muda atau generasi milenial punya peran penting dalam
menggerakkan ekonomi Indonesia ke depan. Apalagi dengan perkembangan dunia
digital seperti sekarang ini. Demikian disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu)
Sri Mulyani saat menjadi pembicara di hadapan para bloger di kawasan Lippo
Mall Kemang, Jakarta. “Generasi ini potensial penggerak ekonomi. Kalian adalah
pemain, pelaku. Anda bukan penonton. Anda yang memiliki, Anda yang
melaksanakan, Anda yang jadi pelaku ekonomi kita,” kata dia.
Apalagi di era revolusi industri 4.0 ini, perkembangan teknologi saat ini
tidak dapat dibendung dan telah merambah ke seluruh sendi kehidupan
masyarakat. Perkembangan teknologi ini harus kita manfaatkan untuk memacu
perkembangan industri halal dan keuangan syariah.
Pemerintah juga membuat program acara yang memperkenalkan industri
halal kepada masyarakat khususnya generasi milenial sekaligus pre-launching
Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 yang bernama IIEFest.
Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahardjo menuturkan IIEFest 2019
bertujuan untuk memperkenalkan industri halal kepada masyarakat sekaligus
meningkatkan kesadaran untuk menjalankan gaya hidup halal dan potensi
manfaatnya terhadap perekonomian Indonesia. Kegiatan ini terdiri dari bincang-
bincang industri digital halal, pariwisata halal, Islamic edutainment, moslem
modest fashion, dan pameran industri halal yang diramaikan pelaku industri,
regulator, start-up milenial, UMKM, dan masyarakat umum.
Ia menyebutkan KNKS juga akan meluncurkan masterplan ekonomi syariah
2019- 2024. Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 akan
menjadi jawaban tantangan sekaligus menjadi peta jalan pengembangan ekonomi
syariah di Indonesia sehingga dapat mendukung pengembangan ekonomi
nasional.
Selain itu, generasi milenial itu dianggap cocok untuk memajukan ekonomi
syariah karena hidup di era digital. Memajukan ekonomi syariah berupa industri
halal di Indonesia saat ini harus bisa mengikuti perkembangan zaman.

13 | P a g e
Bahwa generasi muda atau generasi milenial itu sangat berperan penting
dalam memajukan bangsa Indonesia ini. Karena generasi muda adalah generasi
penerus bangsa yang suatu saat nanti sebagai pemegang nasib bangsa ini, maka
generasi mudalah yang menentukan semua apa yang dicita-citakan bangsa dan
Negara ini. Seperti perkataan Bung karno “Beri aku sepuluh pemuda maka akan
ku guncangkan dunia”, dari pernyataan tersebut bahwa sangat pentingnya peran
pemuda dalam kemajuan bangsa dan negara. Baik buruknya suatu negara dilihat
dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris
bangsa dan negara.

3.1 PENUTUP
Manusia sebagai pelaku ekonomi hanyalah sejadar struktur trustee
(pemegang amanah). Oleh sebab itu, manusia harus mengikuti ketentuan Allah
dalam segala aktivitasnya, termasuk aktivitas ekonomi. Ada tiga aspek yang
sangat mendasar dalam islam, yaitu aspek aqidah (tauhid), hukum (syariah), dan
akhlak. Ketika seseorang memahami tentang ekonomi islam secara keseluruhan.
Maka ia harus mengerti ekonomi islam dalam ketiga aspek tersebut.ekonomi
islam dalam dimensi aqidahnya mencakup atas dua hal: 1) pemahaman tentang
ekonomi islam yang bersifat ilahiyah; 2) pemahaman tentang ekonomi islam yang
bersifat rabbaniyah. Segala pembahasan yang berkaitan dengan ekonomi islam
sebagai ekonomi ilahiyah, berpijak pada ajaran tauhid uluhiyah.
Peran generasi muda diharapkan dalam merealisasikan potensi Indonesia
menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Karakteristik generasi muda
yang kreatif, inovatif dan melek teknologi akan menjadikan halal produk dan
servis sebagai gaya hidup yang merupakan katalisator berharga bagi
pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dengan karakter generasi milenial
yang inovatif, kreatif, dan melek teknologi, saya sangat berharap generasi muda
kita ini menjadi mesin penggerak industri halal dan keuangan syariah di
Indonesia.

14 | P a g e
REFERENSI

Latif, Abd nilai-nilai dasar dalam membangun ekonomi islam. Jurnal. Satria,
Firdauska Darya hakikat ekonomi syariah (landasan, pengertian dan
tujuan). Jurnal

Fauzia, Ika Yunia prinsip dasar ekonomi islam perspektif maqhasid syariah.
Jakarta Kencana 2014

Mursal, implementasi prinsip-prinsip ekonomi syariah:alternatif mewujudkan


kesejahteraan berkeadilan. jurnal perspektif ekonomi darussalam Volume
1 Nomor 1, Maret 2015

Aris Mufti, Repleksi dan Proyeksi Ekonomi Islam, Munas IV FoSSEI 2004:
UNPAD Bandung

Bey Utama Sapta, Peran Akademisi dalam Pengembangan Ekonomi Syariah,


makalah yang disampaikan pada Seminar Nasional dan Rakernas FOSSEI
Pesantren TAZKIA, 2004 Bogor

Mannan, M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Yogyakarta, PT Dana


Bhakti Prima Yasa, 1997.

Mannan, Abdul Muhammad. Teori dan Praktek Ekonomi Islam. PT Dana Bakti
Prima Yasa : Yogyakarta, 1997.

15 | P a g e
BIODATA CALON PESERTA

Nama : ZULHELMIANSYAH
Tempat/Tanggal Lahir : Blang Reuleung, 04-06-1997
No. Telfon : 0853 6206 2397
Email : zulh90601@gmail.com
Alamat : Cebrek
Komisariat : Syariah
Asal Cabang : Sigli
Tahun masuk LK 1 : 2022
Motto hidup : ”Jika kamu tak dapat melakukan hal yang besar,
lakukan dari hal kecil namun dengan cara yang
hebat”

Sigli, 26 Oktober 2022


Hormat Saya,

ZULHELMIANSYAH

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai