1. Kebutuhan Aktivitas
6. Mobilisasi
7. Immobilisasi
Suatu keadaan di mana individu mengalami atau berisiko
mengalami keterbatasan gerak fisik. Immobilisasi dapat
berbentuk tirah baring yang bertujuan mengurangi aktivitas
fisik dan kebutuhan oksigen tubuh, mengurangi nyeri, dan
untuk mengembalikan kekuatan. Individu normal yang
mengalami tirah baring akan kehilangan kekuatan otot rata-
rata 3% sehari (atropi disuse).
8. Tujuan Mobilisasi
a) Memenuhi kebutuhan dasar manusia
b) Mencegah terjadinya trauma
c) Mempertahankan tingkat kesehatan
d) Mempertahankan interaksi sosial & peran sehari –
hari
e) Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh,
ketahanan otot, dan kekuatan otot.
MACAM TONGKAT
16. Bentuk Latihan Kekuatan (EXERCISE)
a) Kontraksi isotonik: terjadi pemendekan otot. Ex:
berlari, melompat, berjalan.
b) Kontraksi isometrik: tidak terjadi pemendekan otot.
Ex: mencengkeram
17. Manfaat EXERCISE
a) System muskuluskeletel, Latihan yang teratur akan
menyebabkan hipertrofi otot dan meningkatkan
kontraksi otot, meningkatkan fleksibilitas sendi, dan
ROM
b) System kardiovaskuler, Latihan yang teratur
meningkatkan hert rate jantung, kekuatan kontraksi
jantung dan suplay darah ke jantung. Cardiac out put
meningkat 30 L/menit sedangkan normal 5L/menit
c) System respirasi, Latihan yang teratur meningkatkan
ventilasi sehingga oksigen juga meningkat 20x dari
keadaan normal (N: 5-6 L/menit)
d) System gastrointestinal, meningkatkan peristaltik
usus
e) System metabolisme, Latihan teratur dapat
meningkatkan kecepatan metabolisme sehingga
produksi panas dan sampah metabolisme meningkat
yang selanjutnya dapat meningkatkan kalori yang
digunakan
f) System perkemihan, Latihan yang teratur dapat
meningkatkan aliran darah sehingga sampah sisa
metabolisme akan banyak diekskresikan melalui urin
g) Psikologis, Latihan teratur dapat menurunkan depresi
dan memperbaiki body image, energy meningkat,
dan kualitas tidur juga akan meningkat.
18. Px Imobilisasi
Adanya pembatasan yang sifatnya Terapeutik.
Ketidakmampuan karena PENYAKIT.
f) Perubahan Kardiovaskular
- Gangguan skeletal
i) Perubahan Eliminasi
j) Perubahan Perilaku
1. Imobilisasi
a) Penyebab
b) Akibat
2. Pengkajian
a) Riwayat penyakit muskuluskeletal
b) Riwayat penyakit jantung
c) Riwayat penyakit paru
d) Kebutuhan aktivitas
- ADL, Dx yg muncul : defisit perawatan diri
- INTOLERANSI AKTIVITAS, Apakah Anda mengalami
pusing, sesak, cepat lelah selama aktivitas?
- EXERCISE, Dx yang muncul : Kerusakan mobilitas fisik
3. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
- Kesadaran (ditulis: Komposmentis, apatis, somnolen,
delirium,stupor, koma),
- Postur tubuh (kifosisi, lordosis, skoliosis, atau tegap),
cara berjalan
b) Respirasi (RR, ekspansi paru,Simetris, otot bantu
nafas, suara nafas)
c) Compos mentis; sadar penuh, dpt menjawab
pertanyaan ttg keadaan sekelilingnya
d) Apatis; keadaan kesadaran yg segan untuk
berhubungan dg sekitarnya, acuh tak acuh
e) Somnolen; kesadaran menurun, respon psikomotor
lambat,kesadaran dpt pulih bila dirangsang (mudah
dibangunkan) tp jatuh tertidur lagi, mampu memberi
jawapan verbal
f) Stupor; keadaan spt tertidur lelap, tetapai ada
respon thp nyeri
g) Coma; tdk bisa dibangunkan, tdk ada respon thd
rangsangan apapun.
4. Kerugian dari Imobilisasi
a) Muskuluskeletel (Penurunan kekuatan dan massa
otot, kontraktur sendi, gangguan metabolisme)
- Pengkajian/pemeriksaan fisik: Uji kekuatan otot,
Ukur masa/ tonus otot dg antropometri, uji ROM,
kontraktur sendi, fraktur/traksi, tekstur kulit, tanda”
dekubitus
b) Integument (Elastisitas kulit menurun, Sirkulasi
menurun sehingga berisiko terjadi nekrosis jaringan
dan menyebabkan dekubitus)
- Pengkajian: tanda-tanda kerusakan kulit (tekstur,
lecet, merah) dan personal hyginene
c) Respiratory (Pergerakan dada dan ekspansi paru
menurun, Penumpukan secret dan penurunan
pertukaran gas)
- Pengkajian: Inspeksi (RR, pergerakan dada / ekspansi
paru), Auskultasi (suara nafas (ronkhi, wheezing,
rales, dll)
d) Kardiovaskuler (Beban kerja jantung meningkat,
Hipotensi ortostatik, Pembentukan trombus)
- Pengkajian: TD, nadi, odema
e) Pencernaan (Anoreksia, penurunan peristaltic usus,
Konstipasi)
- Pengkajian: auskultasi BU
f) Urinery (Retensio urine, ISK)
- Pengkajian: Intake output, Tanda-tanda infeksi
5. KATZ Indeks
a) Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah,dan
mandi.
b) Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi
diatas.
c) Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
d) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi
fungsi yang lain.
e) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan
satu lagi fungsi yang lain.
f) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet,
berpindah dan satu fungsi yang lain.
g) Ketergantungan untuk semua fungsi diatas.
20 : Mandiri
6. Diagnosis Keperawatan
a) Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan kekuatan
otot, dll
- Keadaan dimana seseorang mengalami keterbatasan
gerakan fisik. contoh: fraktur yang terpasang gips
- Data : penurunan kemampuan bergerak dengan
sengaja, nyeri saat bergerak, pembatasan pergerakan
yang dipaksakan, atrofi otot, kekuatan otot menurun
- Tujuan : px dapat menunjukkan peningkatan
mobilitas dalam 3 x 24 jam, px melaporkan adanya
peningkatan aktivitas, px memperlihatkan
penggunaan alat bantu untuk meningkatkan
mobilitas
b) Intoleransi aktivitas b/d gangguan transport oksigen,
peningkatan kebutuhan metabolisme
- Kondisi dimana seseorang mengalami penurunan
energi fisiologis untuk melakukan aktivitas sampai
dengan tingkat yang diinginkan.
- Data : kelemahan, sesak, pusing, keletihan saat
aktivitas, RR > 24x/mnt, nadi >95x/mnt, cyanosis
- Tujuan : px dapat mengidentifikasi faktor-faktor yg
dapat menurunkan toleransi aktivitas dalam …. Jam,
px melaporkan gejala intoleransi aktivitas dalam …
jam, px mampu mempertahankan aktivitas seoptimal
mungkin dalam …. jam
7. Rencana Asuhan Keperawatan
a) Tujuan
b) Implementasi
c) Evaluasi
- LIHAT CATATAN PERKEMBANGAN!!!
- Sesuaikan antara tujuan dan kriteria hasil
Subjektif
Objektif