Anda di halaman 1dari 5

MODELING DIKLAT PENINGKATAN ANT IV

1. Apa persyaratan kapal disebut laik laut atau SEAWORTHYNES


Adalah: Keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan
Pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan kesejahtraan
Awak kapal, dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajement
Keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapaldan manajement keamanan
Kapal untuk berlayar diperairan tertentu.

2. perlindungan lingkungan / pencemaran / MARPOL 73/78 sebutkan.


 ANNEX I : Pencemaran yang disebapkan oleh minyak
 ANNEX II : Pencemaran oleh bahan cair beracun dalam bentuk curah
 ANNEX III : Pencemaran bahan berbahaya dalam bentuk kemasan
 ANNEX IV : Pencemaran dari kotoran manusia dan hewan
 ANNEX V : Pencemaran oleh sampah
 ANNEX VI : Pencemaran oleh udara
 ANNEX VII : Pencemaran yang disebapkan oleh ballas tank

3. Apa fungsi SOPEP ( shipboard oil polution Emergency Plan = rencana darurat
penangulangan
Pencemaran minyak dari kapal ) Apa saja isi nya ?

Daftar inventaris BOX SOPEP adalah : sebuk gergaji, ember, chemical oil dispersant,
Kain / majun, sapu, pasir, dan ada banyak lagi
SOPEP memiliki isi sebagai berikut :
 Gagasan skenario yang diisi pekerja semasing anggota kru ketika terjadi tumpaha minyak
 SOPEP diisi mengenai info umum mengenai kapal dan yang memiliki kapal
 Langkah atau prosedur pembuangan sisa minyak kelaut dengan memakai perlrngkapan
SOPEP
 Keterangan mengenai prosedur pelaporan bila terjadi tumpahan minyak.
 Beberapa nama otoritas dan nama telephon yang perlu diubungi bila terjadi tumpahan
minyak dikapal seperti otoritas pelabuhan, syahbandar, perusahaan dan lain-lain
 Di dalam SOPEP juga terdapat gambar dari, pipa-pipa bahan bakar atau kargo dan posisi
dari ventilasi dan lain-lain
 Deskripsi umum dari kapal mengenai tangki-tangki yang diisi muatan atau minyak
 Daftar infentaris yang berada dalam box SOPEP

4. SOLAS mengatur tentang apa, sebutkan 14 bab


 BAB I : Ketentuan umum berisi tentang peraturan-peraturan survei berbagai jenis kapal,
Dan ketentuan pemeriksaan kapal oleh negara lain
 BAB II – 1 : Konstruksi, berisi tentang konstruksi kapal, sekat-sekat kedap air, stabilitas
Kapal, permrsinan kapal dan kelistrikan
II – 2 : Perlindungan dari kebakaran, deteksi kebakaran dan pemadam kebakara
 BAB III : Alat-alat keselamatan dan penempatannya
 BAB IV : Komunikasi radio, ( radio communication ), berisi tentang ketentuan
Pembagian Wilaya laut, jenis dan jumlah alat komunikasi yang harus ada di
kapal dan peroprasiannya
 BAB V : Keselamatan navigasi ( safety of navigation ), berisi tentang ketentuan
peralatan
Navigasi yang ada dikapal, termasuk RADAR AIS VDR, mesin serta kemudi kapal
 BAB VI : Pengangkutan muatan ( carriage of cargoes ), berisi ketentuan tentang bagaima
Menyiapkan dan penanganan ruang muat dan muatan, pengaturan muatan
Termasuk lasing
 BAB VII : Pengangkutan muatan berbahaya ( carriage of dangerous goods )
Berisi ketentuan tentang bagaimana menyiapkan menengani muatan berbahaya
Yang dimuat dikapal
 BAB VIII : Kapal nuklir ( Nuclear ships ), berisi ketentuan yang harus dipenuhi oleh kapal
Yang mengunakan tenagga nuklir, termasuk bahaya-bahaya radiasi yang
Ditimbulkan
 BAB IX : Management keselamatan dalam mengoprasikan kapal ( management for
the
Safe operation of ships ), berisi ketentuan tentang management pengoprasian
Kapal untuk menejement keslamatan pelayaran
 BAB X : Keselamatan untuk kapal berkecepatan tinggi ( safety measures of high
Speed Craft ), berisi ketentuan pengoprasian kapal yang berkecepatan tinggi
 BAB XI – 1 : langkah khusus untuk meninkatkan keselamatan maritim
( special measures to enhance maritime safety ), berisi ketentuan tentang
RO ( recognized organisation ), yaitu badan yang ditunjuk pemerintah
Sebagai pelaksanaan survei kapal atas nama pemerintah, nomor
Identitas kapal dan port state control ( pemeriksaan kapal asing oleh suatu
Negara ),
XI – 2 : Langkah khusus untuk keamana maritim ( special measures to
Enchance Maritime security ), berisi ketentuan bagaimana meningkatkan
Keamanan Maritim oleh kapal syahbandar dan pengelola pelabuhan
 BAB XII : Langkah keselamatantambahan untuk keselamatan kapal pengangkut
Muatan Curah ( additional safety measures for bulk carriers ), berisi ketentuan
tentang
Konstruksi untuk kapal pengangkut curah yang memiliki panjang lebih
Dari 150 meter
 BAB XIII : Verivikasi kesesuaian ( verification of compliances ), berisi ketentuan
Tentang implementasi SOLAS 1974 dinegara-negara yang telah
Memferifikasih
 BAB XIV : Langkah keselamatan untuk kapal yang beroperasi diperairan kutub
( safety measures forships operation in polar waters ), berisi ketentuan yang
Harus dipenuhi oleh kapal yang berlayar diwilaya kutub dan sekitarnya

5. ISM code ( international safety management code ) 16 element jelaskan, dan ada 2
sertifikat :
 16 element / klausul
1. CODE 1 : Umum ( terdiri dari definisi tujuan, aplikasi, dan persyaratan fungsional
Untuk safety management system )
2. CODE 2 : Kebijakan keselamatan dan perlindungan lingkungan
3. CODE 3 : Tanggung jawab dan kewenangan perusahaan
4. CODE 4 : Personil yang ditunjuk
5. CODE 5 : Tanggung jawab dan kewenangan nahkoda
6. CODE 6 : Sumber daya personil
7. CODE 7 : Pengembangan rencana pengoprasian dikapal
8. CODE 8 : Kesiapaan terhadap keadaan darurat
9. CODE 9 : Laporan dan analisis ketidasesuaiaan, kecelakaan, dan kejadian
berbahaya
10. CODE 10 : Pemeliharaan kapal dan peralatannya
11. CODE 11 : Dokumentasi
12. CODE 12 : Verivikasi peninjawaan dan evaluasi perusahaan
13. CODE 13 : Sertifikat, dan periode verifikasi
14. CODE 14 : Sertifikat sementara
15. CODE 15 : Verivikasi
16. CODE 16 : Bentuk dan sertifikat

a) Serifikat DOC ( document of compliance ) untuk perusahaan


 Perusahaan yang baru saja berkembang
 Kapal type baru yang ditambahkan diluar DOC

b) Sertifikat SMC ( safety management certificate ) untuk kapal


 Kapal yang sedang dalam penyerahan
 Saat perusahaan mengembangkan pengoprasiaan yang termasuk baru bagi
perusahaan
 Saat kapal melaksanakaan pengantian bendera

6. PKL ( perjanjian kerja laut ) Apa isi nya


 Hak dan kewajiban sebagai pelaut yaitu : hak gaji dan hak makan
 Dapat memutuskan hubungan kerja atau kedua belah pihak dapat memutuskan hubungan
kerja

7. PKL ( PERJANJUAN KERJA LAUT ) Adalah :


 PKL adalah : suatu perjanjian yang dibuat oleh kedua belah pihak dimana hal ini pekerja
dan pihak kapal dan disaksikan dan ditanda tangani oleh syahbandar

8. STCW, mengatur tentang apa saja


Konvensi internasional tentang standar latihan, sertifikasi dan dinas jaga untuk pelaut
( atau STCW 1978 ), menetapkan kualifikasi standar untuk kapten, perwira dan petugas
Penjaga diatas kapal niaga yang berlayar.

9, Undang-undang pelayaran No 17 tahun 2008 tentang pelayaran, mengatur tentang apa?


 BAB I : Ketentuan umum,
 BAB II : Asas dan tujuan
 BAB III : Ruang lingkup berlakunya undang-undang
 BAB IV : Pembinaan
 BAB V : Angkutan diperairan
 BAB VI : Hipotek dan piutang pelayaran yang didahulukan
 BAB VII : Kepelabuhanan
 BAB VIII : Keselamatan dan keamanan pelayaran
 BAB IX : Kelaiklautan kapal
 BAB X : Kenavigasian
 BAB XI : Syahbandar
 BAB XII : Perlindungan lingkungan maritim
 BAB XIII : Kecelakaan kapal serta pencarian dan pertolongan
 BAB XIV : Sumber daya manusia
 BAB XV : Sistem informasi pelayaran
 BAB XVI :Peran serta masyarakat
 BAB XVII : Penjagaan laut dan pantai ( sea and coast guard )
 BAB XVIII : Penyidikan
 BAB XIX : Ketentuan pidana
 BAB XX : Ketentuan lain-lain
 BAB XXI : Ketentuan peralihan

10. LSA ( Life Saving Aappliances ) alat penolong keselamatan


 Radio dua arah
 Sart
 Roket parachute signal
 Lifejacket
 Immersion suit
 Lifebuoy
 Master list
 Lifeboat
 Rescue boat
 Liferaft
 Line throwing appliances

11. Jelaskan surat kebangsaan kapal sesuai isi kotor/GT


a) GT < 7 : Pas kecil ( pas putih dan pas biru )
b) <7 GT > 175 GT : Pas besar atau pas tahunan
c) > 175 GT : Surat laut dan surat laut sementara

12. Keamanan kapal


 ISPS code ( international ship and port facility security ) atau peraturan
Adalah : merupakan aturan yang menyeluruh mengenai langkah-langkah untuk
meningkatkan keamanan terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan.
 Penerapan
Tujuan dari ISPS code adalah untuk mengurangi resiko terhadap penumpang, awak kapal
dan personil diatas kapal pada wilaya pelabuhan dan juga terhadap kapal dan muatannya
 Yang melaksanakan yaitu yang memiliki sertifikat SSO  SAT SDSD

13. Medical
14. Skill team dan leaderships
 Untuk mencapai tujuan pelayaran yang aman, nahkoda harus mampu memimpin perwira
jaga dan ratting ( A/B )

15. DEVINISI PELAYARAN


 Adalah : suatu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di perairan, kepelabuhanan,
keselamatan, keamanan serta perlindungan maritim

16. Apa itu perlindungan maritim.


 Adalah : untuk mencegah terjadinya pencemaran dilaut, seperti yang di terapkan dalam
marpol 73/78 yaitu ANNEX 1 sampai 6
17. Apa itu angkutan diperairan
 Adalah : kapal yang mengangkut barang dan penumpang dari pelabuhan yang 1 ke
pelabuhan yang lain

18. Kenapa kapal itu berangkat, syahabandar harus mengeluarkan surat persetujuan
berlayar.?
 Karena sesuai dengan peraturan
 Kapal telah diperiksa
 Memenuhi persyaratan kelaiklautan kapal
 Telah memenuhi kewajiban dibidang pelayaran lainanya

19. Apa itu kelaiklautan kapal


 Adalah : keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan
pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuataan, kesejahteraan
awak kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan
pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar
diperairan tertentu.

20. Apa itu keselamatan dan keamanan pelayaran


 Adalah : suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang
menyangkut, angkutan diperairan, kepelabuhanan, dan lingkungan maritim

22. Kapal yang memiliki surat laut


 Adalah : kapal yang memiliki GT > 175 ton keatas

Anda mungkin juga menyukai