Anda di halaman 1dari 11

PENCERMINAN

Definisi
Suatu pencerminan (reflexi) pada sebuah garis s adalah suatu fungsi M s yang didefinisikan untuk
setiap titik pada bidang V sebagai berikut:
(i) jika P ∈ s maka M s ( P )=P
(ii) jika P ∉ s maka M s ( P )=P ' sehingga garis s adalah sumbu PP' . Pencerminan M pada garis s
selanjutnya dilambangkan sebagai M s . Garis s disebut sumbu refleksi / sumbu pencerminan /
cermin.

Teorema
Setiap refleksi pada garis adalah suatu transformasi.
Bukti:
M s :V → V
Dari definisi di atas jelas bahwa daerah asal M adalah seluruh bidang V
I. Akan dibuktikan M s surjektif.
Ambil sebarang X ' ∈V .
Jika X ' ∈ s , maka X =X ' karena M s ( X )= X= X '
Jika X ' ∉ s , terdapat X ∈V sehingga s menjadi sumbu ruas XX ' . Ini berarti bahwa M s ( X )= X '
Artinya setiap X ' memiliki prapeta. Jadi M s surjektif.
II. Akan dibuktikan M s injektif.
Jika A ≠ B
Kalau A ∈ s dan B∈ s maka jelas A' =M s ( A ) =A dan B' =M s ( B )=B . Jadi A ' ≠ B ' .
' '
Jika A ∈ s, maka A =M s ( A ) =A sedangkan B∉ s , maka B =M s ( B ) dengan B' ∉ s.
Jadi A ' ≠ B ' atau M s ( A ) ≠ M s ( B )
Jika A ∉ s , B ∉ s
Misalkan M s ( A )=M s ( B ) atau A' =B '
Jadi A ' A ⊥ s dan B' B ⊥ s . Ini berarti dari satu titik A ' ada dua garis berlainan yang tegak lurus
pada s. Hal ini tidak mungkin terjadi.
Jadi pengandaian bahwa jika A ≠ B maka M s ( A )=M s ( B ) adalah tidak benar sehingga pengandaian
itu salah.
Jadi kalau A ≠ B maka M s ( A ) ≠ M s ( B ). Jadi M s adalah injektif.
Dari I dan II dapat disimpulkan bahwa M s adalah suatu transformasi dengan daerah asal V dan
daerah nilai V.

Suatu pencerminan pada garis mengawetkan jarak. Artinya jika P dan Q dua titik maka apabila
P' =M (P) dan Q' =M (Q), PQ=P ' Q' . Jadi jarak setiap dua titik sama dengan jarak antara peta-
petanya. Jadi jarak tidak berubah. Sifat demikian yang dimiliki oleh M itu, membuat M disebut
transformasi yang isometrik atau M adalah suatu isometri.

Definisi
Suatu transformasi T adalah suatu isometri jika untuk setiap pasang titik P, Q berlaku P' Q' =PQ
dengan P' =T (P) dan Q ' =T (Q).
Teorema:
Setiap refleksi pada garis adalah suatu isometri.
B

A
B’
A’
'
Jadi kalau A =M s A , B ' =M s B ) maka AB= A' B ' .
( ) (
Bukti:
Ambil sebarang A ∈V , B ∈ V dengan M s ( A )= A ' dan M s ( B )=B' , maka A ' ∈V , B' ∈ V .
Berdasarkan definisi:
(i) Jika A , B ∈ s maka M s ( A )= A ' =A dan M s ( B )=B' =B .
Jadi AB=M s ( A ) M s ( B )= A ' B' .
s
(ii) Jika A , B ∉ s maka terdapat dua situasi yaitu A ∈ s , B ∉ s dan A ∉ s , B ∉ s .
Situasi 1 A = A’
Jika A ∈ s , B ∉ s maka M s ( A )= A ' =A dan M s ( B )=B'
Akan ditunjukkan AB= AB'
Perhatikan ∆ ABC∧∆ AB ' C
AC = AC (berimpit)
m∠ ACB=m ∠ ACB ' (sudut siku-siku) B C B’
BC=B ' C (s adalah sumbu BB' )
Karena ∆ ABC∧∆ AB ' C mempunyai sisi-sudut-sisi yang sama, maka∆ ABC ≅ ∆ AB' C .
Jadi AB= A ' B' .
s
Situasi 2
A D A’
Jika A , B ∉ s maka M s ( A )= A ' dan M s ( B )=B'
Akan ditunjukkan AB= A ' B'
Perhatikan ∆ BDC∧∆ B ' DC
DC = DC (berimpit)
m∠ DCB=m ∠ DCB ' (sudut siku-siku)
B C B’
BC=B ' C (s adalah sumbu BB' )
Karena ∆ BDC∧∆ B ' DC mempunyai sisi-sudut-sisi yang sama, maka ∆ BDC ≅ ∆ B' DC .

Karena ∆ BDC ≅ ∆ B' DC maka m∠ BDC=m∠B ' DC


m∠ ADC=m∠ A ' DC =900 ( AA ' ⊥ s)
m∠ ADB=m∠ ADC−m∠ BDC dan m∠ A ' DB '=m∠ A ' DC−m∠B ' DC
0 0
¿ 90 −m∠ BDC ¿ 90 −m∠ B ' DC
m∠ ADB=¿ m∠ A ' DB ' (m∠ BDC=m∠ B ' DC )

Perhatikan ∆ BAD∧∆ B ' AD


AD= A ' D (s adalah sumbu AA ' )
m∠ ADB=m∠ A ' DB ' (dari pernyataan sebelumnya)
DB=DB ' (diketahui)
Karena ∆ BAD∧∆ B ' AD mempunyai sisi-sudut-sisi yang sama, maka ∆ BAD ≅ ∆ B ' AD .
Jadi AB= A ' B' .
Tugas
1. Diketahui dua titik A dan B. Lukislah garis g sehingga M g ( A )=B . Tentukan pula M g ( B ).
Jawab: g
M g ( A )=B dan M g ( B )= A

A B

2. Apabila pada V ada sistem sumbu ortogonal dan A (1,3) sedangkan B (-2,-1). Tentukan
persamaan sebuah garis g sehingga M s ( A )=B !
Jawab :
Persamaan garis AB
y− y1 x−x 1
=
Persamaan garis yang melalui (
−1
2 )
, 1 dengan

y 2− y 1 x 2−x 1 −3
m= adalah
y−3 x−1 4
=
−1−3 −2−1 y− y1 =m ( x−x 1 )
−3 ( y−3 )=−4 ( x−1 )
4 x−3 y+ 5=0
y−1=
−3
4 ( )
x+
1
2
4 −3 3
Gradien m1= y= x− +1
3 4 8
−3 3 5
Gradien yang tegak lurus garis AB, m 2= y=¿− x +
4 4 8
Titik tengah AB = 8 y +6 x – 5=0
( 1,3 )+ (−2 ,−1 ) (−1,2 ) −1
2
=
2
=
2
,1 ( ) Jadi persamaan garis g adalah 6 x−8 y – 5=0

3. Diketahui: g= { ( x , y )∨x=−3 }
a. Apabila A(2,1), tentukan A' =M g ( A )
b. Tentukan C Apabila M g ( C )=(−1,7)
c. Apabila P( x , y ) sebuah titik sembarang tentukanlah maka M g ( P )
Jawab:
a. Persamaan garis yang melalui A(2,1) dan tegak lurus g adalah y=1 .
B(−3,1) adalah titik tengah AA '

(
x +x y + y
Maka (−3,1 )= A A ' , A A ' =
2 2 2 )(,
2 )
2+ x A ' 1+ y A '

(−6,2 )= ( 2+ x A ' , 1+ y A ' )


( x A ' , y A ' ) =(−8,1)
Jadi A '=(−8,1)
b. Persamaan garis yang melalui M g ( C )=(−1,7) dan tegak lurus g adalah y=7 .
D(−3,7) adalah titik tengah CC '
Maka (−3,7 )= ( x +2x
C y C+ y C '
2
C'
,= )(
x C −1 y C +7
2
,
2 )
(−6,14 )=( x C −1 , y C +7 )
( x C , y C ) =(−5,7)
Jadi C=(−5,7)

c. Persamaan garis yang melalui P( x , y ) dan tegak lurus g adalah y= y p.


Misal Q=( x Q , yQ ) adalah titik tengah PP' .

(
x +x y +y
Jelas Q=( −3 , y p )= P P ' , P P '
2 2 )
(−6,2 y p ) =( x P + x P ' , y P + y P ' )
( x P , y P )=(−6−x p ' , y p ' )
Jadi apabila P(x , y ) maka M g ( P )=P' =(−6−x , y ).

4. Diketahui g= { ( x , y )∨x=2 }
a. Jika A=( 3 , √2 ) , tentukan A' =M g ( A )
b. Jika D '=(2 ,−4) , tentukan prapeta D ’ oleh M g .
c. Jika P( x , y ) tentukan M g ( P )
Jawab:
a. Persamaan garis yang melalui A ( 3 , √2 ) dan tegak lurus g adalah y= √2.
Misal B(2 , √ 2) adalah titik tengah AA '

Maka ( 2 , √2 ) = ( x A+ x A' y A+ y A'


2
,
2
= )(
3+ x A ' √ 2+ y A '
2
,
2 )
( 4,2 √ 2 )=( 3+ x A ' , √ 2+ y A ' )
( x A ' , y A ' ) =(1, √ 2)
Jadi A '=(1 , √2)
b. Titik D ’=(2 ,−4) terletak pada x=2. Dengan demikian prapeta D ’ oleh M g adalah D ’=(2 ,−4)
.
c. Persamaan garis yang melalui P ¿) dan tegak lurus g adalah y= y p
Misal Q=( x Q , yQ ) adalah titik tengah PP ' .

(
x +x y + y
Jelas Q=( 2, y p ) = P P ' , P P '
2 2 )
( 4,2 y p ) =( x P + x P ' , y P + y P ' )
( x P , y P )=(4−x p ' , y p ' )
Jadi apabila P( x , y ) maka M g ( P )=P' =(4−x , y).

5. Diketahui h={ ( x , y )∨ y=x }


a. Jika A=(2 ,−3), tentukan A' =M h ( A ).
b. Jika B' =(−3,5), tentukan prapeta dari B’ oleh M h.
c. Jika P ( x , y )sebuah titik sebarang, tentukan M h ( P )=P'
Jawab:
a. Dicari gradien garis y=x , yaitu m=1
Maka persamaan garis yang melalui A(2 ,−3) −1
substitusikan x= ke persamaan y=x
dan tegak lurus h dengan m=−1 adalah 2
y− y1 =m ( x−x 1 ) −1
diperoleh y= .
2
y +3=−1 ( x−2 )
−1 1
y=−x+2−3 Jadi titik tengah AA '=( ,− ) .
2 2
y=−x−1
−1 1
Jelas ( ,− ) titik tengah AA ' , maka
2 2
Mencari perpotongan y=x dan y=−x – 1
)( )
x A+ x A y A+ y A
( −1 1 ' '
dengan substitusi. ,− = ,
2 2 2 2
y= y
x=−x – 1
2 x=−1
¿ ( 2+2x −3+ y P '
P'
2
, )
−1 (−1,1 )=( 2+ x A ' ,−3+ y A ' )
x=
2 ( x A ' , y A ' ) =(−3,2)
Jadi A ’=(−3,2)

b. Gradien garis y=x , yaitu m=1


Maka persamaan garis yang melalui 2 x=2
B' (−3,5) dan tegak lurus h dengan m=−1 x=1
adalah substitusikan x=1 ke persamaan y=x
y− y1 =m ( x−x 1 ) diperoleh y=1.
y−5=−1 ( x+3 ) Jadi titik tengah BB'=(1,1).
y=−x−3+5 Jelas (1,1) titik tengah BB ' , maka
y=−x+2
Mencari perpotongan y=x dan y=−x+2 (x +x y + y
( 1,1 )= B B ' , B B ' = B
2 2 2
, )(
x −3 y B +5
2 )
dengan substitusi. ( 2,2 )=( x B−3 , y B +5 )
y= y ( x B , y B ) =( 5 ,−3)
x=−x +2
Jadi B=(5 ,−3)

c. Persamaan garis yang melalui P ¿) dan tegak lurus h adalah


y− y P=m ( x−x P )
y=−x−x p+ y p
Misal Q=( x Q , yQ ) adalah titik tengah PP ' .

(
x +x y + y
Jelas Q=( xQ , y Q ) = P P ' , P P '
2 2 )
( 2 x Q ,2 y Q ) =( x P + x P ' , y P + y P ' )
( x P ' , y P ' )=( x P −2 x P , y P −2 y P ' )
'

'
Jadi apabila P( x , y ) maka M h ( P )=P =(x−2 x Q , y−2 y Q ).

6. Diketahui k ={ ( x , y ) ∨x+ y =0 }
a. Jika A=(2 ,−3), tentukan A' =M k ( A ) .
b. Jika B' =(−3,5), tentukan prapeta dari B’ oleh M k .
c. Jika P ( x , y )sebuah titik sebarang, tentukan M k ( P )=P'
Jawab:
a. Dicari gradien garis k ={ ( x , y ) ∨x+ y =0 } ⟺ y=−x , jadi mk =−1
Maka persamaan garis yang melalui A(2 ,−3) −5
diperoleh y= .
dan tegak lurus k dengan m=1 adalah 2
y− y1 =m ( x−x 1 ) 5 5
Jadi titik tengah AA '=( ,− ).
2 2
y +3=1 ( x−2 )
5 5
y=x −2−3 Jelas ( ,− ) titik tengah AA ' , maka
2 2
y=x −5
)( )
x A+ x A y A+ y A
Mencari perpotongan y=−x dan y=x −5
(5 5 ' '

,− = ,
dengan substitusi. 2 2 2 2
y= y
−x=x−5
¿ ( 2+ x A ' −3+ y A '
2
,
2 )
2 x=5 ( 5 ,−5 )=( 2+ x A ' ,−3+ y A ' )
5 ( x A ' , y A ' ) =(3 ,−2)
x=
2
Jadi A ’=(3 ,−2)
5
substitusikan x= ke persamaan y=−x
2

b. Gradien garis y=−x , yaitu mk =−1


Maka persamaan garis yang melalui 2 x=−8
B' (−3,5) dan tegak lurus k dengan m=1 x=−4
adalah substitusikan x=−4 ke persamaan y=−x
y− y1 =m ( x−x 1 ) diperoleh y=4.
y−5=1 ( x+3 ) Jadi titik tengah BB'=(−4,4) .
y=x +3+5 Jelas (−4,4) titik tengah BB' , maka
y=x +8
Mencari perpotongan y=−x dan y=x +8 (
x +x y + y
(−4,4 )= B B ' , B B ' = B
2 2 2
, )(
x −3 y B +5
2 )
dengan substitusi. (−8,8 )=( x B −3 , y B +5 )
y= y ( x B , y B ) =(−5,3)
−x=x +8
Jadi B=(−5,3)

c. Persamaan garis yang melalui P ¿) dan tegak lurus k dengan m = 1 adalah


y− y P=m ( x−x P )
y=x −x p + y p
Misal Q=( x Q , yQ ) adalah titik tengah PP ' .

Jelas Q=( xQ , y Q ) = (x P + x P ' y P+ y P '


2
,
2 )
( 2 x Q ,2 y Q ) =( x P + x P ' , y P + y P ' )
( x P ' , y P ' )=( x P −2 x P , y P −2 y P ' )
'
Jadi apabila P( x , y ) maka M k ( P )=P' =( x −2 x Q , y−2 y Q ).

7. Diketahui g= { ( x , y )∨x + y=1 }


a. Tentukan M g ( 0 )
b. Tentukan M g ( A ) dengan A(1,2) .
c. Jika P(x , x +1) tentukan P apabila M g ( P )=P .
Jawab:
a. Gradien garis g= { ( x , y )∨x + y=1 } ⟺ y=−x +1 adalah mg =−1
Maka persamaan garis h yang melalui O(0,0) 1
diperoleh y= .
dan tegak lurus g dengan m=1 adalah 2
y− y1 =m ( x−x 1 ) 1 1
Jadi titik tengah OO ' =( , ), maka
y−0=1 ( x−0 ) 2 2

( )( )
y=x 1 1 xO+ xO yO+ yO
' '

x + y=1 y=x , = ,
Mencari perpotongan dan 2 2 2 2
dengan substitusi.

1−x=x
y= y ¿ (
0+ x O ' 0+ y O'
2
,
2 )
2 x=1 ( 1,1 )=( x O ' , y O ' )
1
x= ( x O , y O ' ) =(1,1)
2
1 Jadi O ’=(1,1)
substitusikan x= ke persamaan x + y=1
2

b. Persamaan garis yang melalui A(1,2) dan tegak lurus g dengan m=1 adalah
y− y1 =m ( x−x 1 ) substitusikan x=0 ke persamaan y=1−x
y−2=1 ( x −1 ) diperoleh y=1
y=x +2−1 Jadi titik tengah AA '=(0,1), maka
y=x +1
Mencari perpotongan y=1−x dan y=x +1
( 0,1 )= (
xA + x A y A+ y A
2
'

,
2
'

)
( )
dengan substitusi. 1+ x A ' 2+ y A '
y= y ¿ ,
2 2
1−x=x +1 ( 0,2 )=( 1+ x A ,2+ y A )
2 x=0
x=0 ( x A , y A ) =(−1,0)
Jadi A=(−1,0)

c. Persamaan garis yang melalui P ¿) dan g= { ( x , y )∨x + y=1 }


Karena M g ( P )=P , maka P ∈ P( x , x +1)
x + y=1
x + ( x+1 ) =1
2 x=0 ⇔ x=0
Substitusi ke y=x +1=0+1=1
Jadi M g ( P )=(0,1).
8. Diketahui g= { ( x , y )∨x−3 y +1=0 } dan sebuah titik A(2 , k ) . Tentukan k bila M g ( A )= A .
Jawab :
Karena M g ( A )= A , maka A terletak pada g.
Nilai k dapat dicari dengan mensubstitusikan titik A ke persamaan garis g.
Untuk x=2 maka x – 3 y+ 1=0
2−3 y =−1
3 y=3
Jadi nilai k = 1.

9. Diketahuik ={ ( x , y ) ∨ax−3 y +1=0 } dan sebuah titik B=(3 ,−1). Tentukan a apabila M k ( B ) =B
Jawab :
Karena M k ( B ) =B , maka B=(3 ,−1) terletak pada garis k.
Diperoleh a 3−3(−1)+1=0
3 a+3+ 1=0
3 a=−4
−4
a=
3
−4
Jadi nilai a=
3
10. T adalah sebuah transformasi yang ditentukan oleh T ( P ) =(x−5 , y +3) untuk semua titik
P ( x , y ) ∈ V . Selidiki apakah T suatu isometri. Apakah sifat tersebut dapat diperluas secara
umum?
Jawab:
Akan ditunjukkan apakah T suatu isometri.
Menurut definisi, T suatu isometri jika P1 , P2 ∈V maka P'1 , P'2=P 1 P2
Ambil sebarang titik P1 , P2 ∈V dengan P1=( x 1 , y1 ) dan P2=( x 2 , y 2)
T ( P¿¿ 1)=P '1=( x 1−5 , y 1+3 ) ¿
T ( P¿¿ 2)=P '2=( x 2−5 , y 2+ 3 ) ¿
√ 2
P1 P2 = ( x2 −x1 ) + ( y 2 − y 1)
2

'
√' ' ' 2
P1 P2 = ( x 2−x 1) + ( y 2− y 1 )
' ' 2

P P =√( ( x −5 ) −( x −5 ) ) + ( ( y +3 )− ( y + 3 ) )
' ' 2 2
1 2 2 1 2 1
' '
√ 2
P1 P2 = ( x2 −x1 ) + ( y 2 − y 1)
2

' '
P1 P2 =P1 P2
Terbukti T suatu isometri.

Apa syarat tersebut dapat diperluas?


Ambil sebarang titik P1 , P2 ∈V dengan P1=( x 1 , y1 ) dan P2=( x 2 , y 2)
'
T ( P¿¿ 1)=P 1=( x 1+ a , y1 +b ) ¿
'
T ( P¿¿ 2)=P 2=( x 2+ a , y 2+ b ) ¿
√ 2
P1 P2 = ( x2 −x1 ) + ( y 2 − y 1)
2

√ 2
P'1 P'2 = ( x '2−x '1) + ( y '2− y '1 )
2
√ 2
P'1 P'2 = ( ( x 2+ a ) −( x 1+ a ) ) + ( ( y 2+ b ) −( y 1+ b ) )
2

' '
√ 2
P1 P2 = ( x2 −x1 ) + ( y 2 − y 1)
2

' '
P1 P2 =P1 P2
Terbukti T suatu isometri.
Jadi sifat tersebut dapat diperluas secara umum.

11. Sebuah transformasi T didefinisikan untuk semua titik P( x , y ) sebagai T ( P)=(2 x , y−1),
Selidiki apakah T suatu isometri.
Jawab:
Pikirkan sebarang titik P ,Q ∈ V dengan P=( x P , y P )dan Q=( x Q , yQ )
√ 2
Menurut definisi PQ= ( x q−x p ) + ( y q − y p )
2

Menurut definisi T ( P ) =(2 x p , y p−1) dan T ( Q ) =(2 x q , y q −1)


√ 2
T ( P ) T ( Q)= ( 2 x q−2 x p ) +¿ ¿ ¿
√ 2
¿ 4 ( x q −x p ) + ( y q− y p )
2

T ( P ) T (Q) ≠ PQ
Jadi transformasi T tidak mengawetkan jarak.
Jadi T bukan isometri.
15. Diketahui sebuah garis g. T sebuah fungsi yang didefinisikan untuk setiap titik P pada bidang V
sebagai berikut:
Jika P ∈ g maka T ( P)=P
Jika P ∉ g maka T ( P)=P’ sehingga P ’ adalah titik tengah ruas garis ortogonal dari P ke g.
a. Apakah T suatu transformasi?
b. Apakah T suatu isometri?
c. Apabila ada dua titik A dan B sehingga A ’ B ’=AB dengan A ’=T ( A ), B’=T (B), apakah
yang dapat anda katakan tentang A dan B?
Jawab:
a. Akan dibuktikan T suatu transformasi
Adt T surjektif
Ambil sebarang titik P ’ ∈V
Jika P ' ∈ g jelas terdapat P ∈V ∩ g ∋T ( P ) =P
Jika P ' ∉ g terdapat P ∈V dan x ∈ g sehingga ada P tunggal dengan P ' ∈ px dengan P ’ adalah titik
tengah px sehingga ∀ P' ∈ V memiliki prapeta.
Jadi T surjektif.

Adt T injektif
Jika P ∈ g dan Q ∈ g dan P ≠Q maka jelas terdapat T ( P ) =P dan T ( Q ) =Q.
Jadi P ≠Q .
Jika P ∈ g , Q∉ g dan P ∉ g , Q∈ g maka terdapat
P ∈ g , Q ∉ g ⇒ T ( P )=P , T ( Q ) =Q' ≠ P ⇒ T (P)≠T (Q)
P ≠Q {
P ∉ g , Q ∈ g ⇒ T ( P )=P ' , T ( Q ) =Q≠ P ' ⇒ T (P) ≠T (Q)
Jadi P ≠Q dan T ( P) ≠ T (Q)
Jika P ∉ g, Q ∉ g maka terdapat ruas garis ortogonal P ke g yang tidak sama dengan ruas garis
ortogonal Q ke g.
Andaikan T(P) = T(Q)
Maka terdapat ruas garis ortogonal P ke g dan ruas garis ortogonal Q ke g. Ini berarti terdapat satu
garis ortogonal yang sama pada g dengan P’ dan Q’ sebagai titik tengahnya sehingga P ’=Q’ .
Karena P ’=Q’ maka P=Q
Ini berlawanan dengan pemisalan bahwa P ≠Q . Jadi pengandaian bahwa T(P) = T(Q) tidak benar
sehingga haruslah T(P) ≠ T(Q).
Jadi T injektif. g
Dapat disimpulkan T suatu transformasi

b. Adt T suatu isometri Q’


Pilih P ∈ g , Q∉ g P=P’
Jelas T ( P)=P dan T (Q)=Q’ ≠ P Q
Jelas T (Q)=Q’ dengan Q ’ adalah titik tengah ruas garis ortogonal dari Q ke Q’
Jelas PQ ≠ P ’ Q’
Jadi T bukan Isometri

c. T isometri dengan AB = A’B’ jika


i) Ag, Bg
ii) A ∉ g ,B ∉ g
16. Andaikan h={ ( x , y )∨ y=3 x }. Apabila A = (4,3) tentukan koordinat – koordinat A' =M h ( A ).
Jawab:
Persamaan garis yang tegak lurus h dan 13
x=
−1 10
melalui titik A dengan m= adalah
3 13
substitusikan x= ke persamaan y=3 x
y− y1 =m ( x−x 1 ) 10
−1 39
y−3= ( x−4 ) diperoleh y= .
3 10
3 y−9=−x +4 13 39
Jadi titik tengah AA '=( , )
3 y=−x +13 10 10

)( )
xA + xA y A + y A
−x +13
( 13 39 ' '

y= , = ,
3 10 10 2 2

( )
−x +13 4+ x A ' 3+ y A '
Mencari perpotongan y=3 x dan y= ¿ ,
3 2 2
dengan substitusi.
y= y
−x+13
( 13 39
5 5 ), =( 4+ x A ' , 3+ y A ' )

3 x= −7 24
3 ( x A ' , y A ' ) =( 5 , 5 )
9 x=−x +13
−7 24
Jadi A ’=( , )
5 5

19. Pada V ada system sumbu orthogonal X O Y.


Ada g= { ( x , y )∨x + y=1 }.
a. Jika A=(1,2), tentukanlah M g ( A )
b. Jika B=(−2,4), tentukanlah C sehingga M g ( C )=B
c. Jika P=(P1 , P2 ), tentukanlah M g ( P )
Jawab:
a. Gradien garis g= { ( x , y )∨x + y=1 } ⟺ y=−x +1 adalah mg =−1
Maka persamaan garis h yang melalui A(1,2) substitusikan x=0 ke persamaan x + y=1
dan tegak lurus g dengan m=1 adalah diperoleh y=1.
y− y1 =m ( x−x 1 ) Jadi titik tengah AA '=(0,1), maka
y−2=1 ( x −1 )
y=x −1+ 2
( 0,1 )= (
xA + x A y A+ y A
2
'

,
2
'

)
y=x +1
Mencari perpotongan x + y=1 dan y=x +1
dengan substitusi.
¿ (
1+ x A ' 2+ y A '
2
,
2 )
y= y ( 0,2 )=( 1+ x A ' , 2+ y A ' )
1−x=x +1 ( x A , y A ' )=(−1,0)
2 x=0
x=0 Jadi A ’=(−1,0)

b. Persamaan garis yang melalui B(−2,4) dan tegak lurus g dengan m=1 adalah
y− y1 =m ( x−x 1 ) −5
substitusikan x= ke persamaan x + y=1
y−4=1 ( x +2 ) 2
y=x +2+ 4 −7
sehingga diperoleh y=
2
y=x +6
−5 7
Mencari perpotongan y=1−x dan y=x +6 Jadi titik tengah BC=( ,− ), maka
2 2
dengan substitusi.
( )( )
−5 7 xB+ xC y B+ yC
y= y ,− = ,
1−x=x +6 2 2 2 2
2 x=−5
x=
−5
¿
2 (
−2+ x C 4+ y C
,
2 )
2 (−5 ,−7 )=(−2+ xC , 4 + y C )
( x C , y C ) =(−3 ,−11)
Jadi C=(−3 ,−11)

c. M g ( P ) dari P=(P1 , P2 )
Misal Q=( x Q , yQ ) adalah titik tengah PP ' .

( P +P P +P
Jelas Q=( xQ , y Q ) = 1 1 ' , 2 2 '
2 2 )
( 2 x Q ,2 y Q ) =( P1 + P1' , P 2+ P2 ' )
( P1 ' , P2 ' )=(2 x Q −P1 , 2 y Q−P2 )
Jadi apabila P( P1 , P2 ) maka M g ( P )=P' =(2 x Q −P1 ,2 y Q−P2 ).

Anda mungkin juga menyukai